• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Implikasi

1. Efektivitas pelaksanaan penagihan aktif pada Kantor Pelayanan Pajak Pasar Minggu efektif sebesar 87%. Hal ini dikarnaka Kantor Pelayanan Pajak Pasar Minggu selalu mengevaluasi terhadap semua faktor-faktor pelaksanaan penagihan aktif secara berkala dengan pengawasan yang baik dan pelatihan.

2. Faktor-faktor dalam pencairan tunggakan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pasar Minggu yang telah sesuai dengan harapan pegawai pajak:

Tabel.4.7

Perhitungan Rata-Rata dari Penilaian Efektivitas dan Penilaian Kepentingan Pada Faktor-Faktof yang Mempengaruhi Pelaksanaan Penagihan Aktif

N0 Faktor-Faktor yang Meempengaruhi Pelaksanaan Penagihan Aktif Penilaian Efektifitas Penilaian Kepentingan X Y 1

Surat teguran dilayangkan pada wajib pajak sampai

tanggal jatuh tempo 218 277 2,18 2,77

2

Pengertian surat lain yang sejenis, meliputi surat atau bentuk lain yang fungsinya sama dengan surat teguran atau surat peringatan dalam upaya penagihan pajak sebelum surat pakasa

ditrbitkan 181 197 1,81 1,97

3

Surat teguran tidak perlu di terbitkan bila wajib pajak menyetujui pembayaran

secara angsuran 236 231 2,36 2,31

4

Penerbitan surat paksa diterbitkan apabila penanggung pajak tidak

melunasi utang pajak 226 233 2,26 2,33

5

Surat paksa diterbitkan bila penanggung pajak tidak bisa melaksanakan kewajiban olehkarna itu perlu penagihan seketika dan

sekaligus 228 236 2,28 2,36

6

Surat paksa diterbitkan apabila penanggung pajak tidak memenuhi ketentuan sebagai mana tercantum dalam keputusan

persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran

pajak 216 222 2,16 2,22

7

Pemberitahuan Surat paksa diterbitkan oleh juru sita pajak dengan pernyataan dan penyerahan salinan surat paksa kepada

penanggung pajak 194 204 1,94 2,04

8

mempunyai kekuatan eksekutorial dan kedudukan hukum yang sama dengan grosse akte, yaitu putusan pengadilan perdata yang telah mempunyai kekuatan

hukum tetap. 192 199 1,92 1,99

9

Pemberitahuan surat paksa kepa penanggung pajak dilaksanakan dengan cara membacakan isi surat paksa dan kedua belah pihak mendatangi berita acara sebagai pernyataan bahwa

surat paksa telah diterbitkan 197 202 1,97 2,02

10

Penagihan seketika dan sekaligus penagihan pajak tampa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran terhadap seluruh utang pajak dan semua jenis pajak, masa

pajak dan tahun pajak 197 211 1,97 2,11

11

Penyitaan barang milik wajib sesuai dengan peraturan penyitaan yang diterbitkan oleh pejabat

setempat 235 231 2,35 2,31

12

Penyitaan dilaksanakan terhadap barang milik penanggung pajak yang berada ditempat tingggal, tempat usaha,tempat kedudukan atau ditempat

lain 235 229 2,35 2,29

13

Penyitaan dapat dilaksanakan terhadap barang-barang milk penanggung pajak yang dapat berupa barang bergerak dan barang tidak

bergerak 237 234 2,37 2,34

14

Barang sitaan yang

dikecualikan dari penjualan secara lelang berupa: pakean dan tempat tidur berserta perlengkapannya yang digunakan oleh penangung pajak dan keluarga yang

15

Barang yang dikecualikan dari penyitaan persediaan makanan dan minuman untuk keperluan satu bulan berserta peralatan memasak yang berada dirumah

203 208 2,03 2,08

16

Barang yang dikecualikan dari penyitaan perlengkapan penanggung pajak yang bersifat dinas yang

diperoleh dari Negara 203 207 2,03 2,07

17

Pengecualiaan barang sitaan adalah buku, jabatan atau pekerjaan wajib pajak. termasuk peralatan yang digunakan, pendidikan kebudayaan dan menuntut

ilmu 199 206 1,99 2,06

18

Barang yang dikecualikan dari penyitaan peralatan dalam keadaan jalan yang masi digunakan untuk melaksanakan pekerjaan atau usaha sehari-hari dengan jumlah seluruhnya tidak lebih dari Rp. 20.000.000.(dua puluh juta

rupiah) 192 203 1,92 2,03

19 Barang yang dikecualikan dari penyitaan peralatan penyandang cacat yang digunakan oleh penanggung pajak dan keluarga yang

menjadi tanggungannya 198 205 1,98 2,05

20

Ukuran penyitaan barang pada dasarnya penyitaan dilaksanakan dengan mendahulukan barang bergerak, namun dalam keadaan tertentu penyitaan dapat dilaksanakan langsung terhadap barang tidak bergerak tampa

melaksanakan penyitaan

terhadap barang bergerak 223 224 2,23 2,24

21

Ukuran penyitaan dalam keadaan tertentu, misalnya juru sita pajak tidak menjumpai barang bergerak yang dapat dijadikan obyek

yang dijumpainya tidak mempunyai nilai, atau harganya tidak memadai jika dibandingkan dengan utang pajaknya

2,09

22

Penyitaan tambahan barang yang telah disita tidak cukup untuk melunasi biaya penagihan pajak dan utang

pajak 238 236 2,38 2,36

23

Penjabutan sita dilaksanakan apabila penanggung pajak telah melunasi biaya penagihan

pajak dan utang pajak 243 240 2,43 2,40

24

lelang pajak dan biaya penagihan pajak tidak dilunasi setelah

dilaksanakan penyitaan, pejabat berwenang melaksanakan penjualan secara lelang terhadap barang yangdisita melalui

kantor lelang. 239 236 2,39 2,36

25

Penjualan secara lelang yang telah disita dari wajib pajak tetap dilaksanakan bila belum melunasi biaya

penagihan pajak 226 225 2,26 2,25

26

Lelang tetap dapat dilaksanakan walaupun keberatan yang dilakukan wajib pajak belum memperoleh keputusan keberatan, lelang juga tetap dapat dilaksanakan tanpa

dihadiri oleh wajib pajak. 218 213 2,18 2,13

27

Pejabat juru sita pajak tidak diperbolehkan untuk membeli barang sitaan yang dilelang. Larangan ini berlaku juga terhadap isteri, keluarga sedarah dan semenda dalam keturunan garis lurus, serta anak

angkat. 186 182 1,86 1,82

28

Barang sitaan yang

dikecualikan dari penjualan secara lelang berupa: uang tunai dan surat-surat berharga (deposito, tabungan, saldo rekening Koran, giro atau bentuk lain yang dipersamakan denga

penyertaan modal dan surat berharga lainnya

29

Pengecualian barang sitaan adalah yang mudah rusak

dan cepat busuk 215 240 2,15 2,40

30

Tarif yang ditetapkan tidak menyimpang dari penentuan pajak yang berlaku

234 234 2,34 2,34

31

Dengan adanya penagihan aktif kepatuhan WP semakin meningkatkan kewajiban

pajaknya dan kesadarannya. 245 239 2,45 2,39

32

Wajib pajak sudah mengetahui sejak awal seberapa besar wajib pajak

membayar pajak. 233 235 2,33 2,35

33

Prosedur pembayaran pajak menjadi lebih mudah dari sebelumnya karna mekanisme dan

peraturannya. 236 241 2,36 2,41

34

Pegawai pajak mengetahui secara pasti jumlah wajib pajak setiap rentan waktu

satu tahun. 228 233 2,28 2,33

Rata-Rata X Y 2,17 2,22

X dan Y = nilai rata-rata dari 50 Wajib Pajak responden. Sumber: Hasil Perhitungan Kuesioner.

D. Diagram Kartesius

Nilai Rata-Rata yang telah diperoleh dengan perhitungan factor tersebut, ditempatkan pada diagram kartesius secara berurutan dari nilai tertinggi samapai nilai terendah

Gambar.4.2. Diagram Kartesius

Keterangan:

Berdasarkan hasil pengukuran yang terlihat pada gambar di atas, dapat terlihat jenis-jenis pelayanan mana yang seharusnya lebuh ditingkatkan, dipertahankan, serta usaha-usaha perbaiakan pada atribut-atribut yang benar-benar dianggap penting oleh Wajib pajak.

Pada gambar diagram kartesius di atas, terlihat bahwa letak unsure-unsur pelaksanaan faktor-faktor atau atribut-atribut yang mempengaruhi tingkat kepuasan Wajib pajak dari kantor pelayanan pajak Jakarta pasar minggu, terbagi menjadi empat bagian. Adapun interprestasi dari diagram kartesius tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Kuadran A.

Pada kuadran ini, keberadaan faktor-faktor atau atribut yang diteliti dianggap sangat penting oleh Wajib pajak, karna sangat mempengaruhi tingkat kepuasan Wajib pajak. sedangkan kinerja aparat kantor pelayanan pajak selama ini belum dapat memuaskan Wajib pajak. Untuk itu kantor pelayanan pajak harus lebih memperioritaskan untuk menangani faktor-faktor atau atribut yang masuk pada kuadran ini.

Adapun faktor-faktor yang masuk pada Kuadran A ini adalah:

1) Surat paksa diterbitkan apabila penanggung pajak tidak memenuhi ketentuan, sebagai mana tercantum dalam keputusan persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran pajak.

2) Pengecualian barang sitaan adalah yang mudah rusak dan cepat busuk b. Kuadran B

Pada kuadran ini, menujukan unsur pelaksanaan penagihan aktif yang telah berhasil dilaksanakan untuk itu wajib dipertahankan. Dianggap sangat penting dan memuaskan

karna tingkat pelaksanaannya telah sesuai dengan kepentingan dan harapan KPP pasar minggu.

Adapun faktor-faktor yang termasuk dalam kuadran B ini adalah:

1) Surat teguran dilayangkan pada wajib pajak sampai tanggal jatuh tempo 2) Surat teguran tidak perlu di terbitkan bila wajib pajak menyetujui pembayaran

secara angsuran.

3) Penerbitan surat paksa diterbitkan apabila penanggung pajak tidak melunasi utang pajak.

4) Surat paksa diterbitkan bila penanggung pajak tidak bisa melaksanakan kewajiban olehkarna itu perlu penagihan seketika dan sekaligus.

5) Penyitaan barang milik wajib sesuai dengan peraturan penyitaan yang diterbitkan oleh pejabat setempat.

6) Penyitaan dapat dilaksanakan terhadap barang milk penanggung pajak yang berada ditempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan, atau di tempat lain.

7) Penyitaan dapat dilaksanakan terhadap barang-barang milk penanggung pajak yang dapat berupa barang bergerak dan barang tidak bergerak

8) kuran penyitaan barang pada dasarnya penyitaan dilaksanakan dengan

mendahulukan barang bergerak, namun dalam keadaan tertentu penyitaan dapat dilaksanakan langsung terhadap barang tidak bergerak tampa melaksanakan penyitaan terhadap barang bergerak.

9) Penyitaan tambahan barang yang telah disita tidak cukup untuk melunasi biaya penagihan pajak dan utang pajak.

10) Penjabutan sita dilaksanakan apabila penanggung pajak telah melunasi biaya penagihan pajak dan utang pajak.

11) Lelang apabila pajak dan biaya penagihan pajak tidak dilunasi setelah

dilaksanakan penyitaan, pejabat berwenang melaksanakan penjualan secara lelang terhadap barang yangdisita melalui kantor lelang.

12) Penjualan secara lelang yang telah disita dari wajib pajak tetap dilaksanakan bila belum melunasi biaya penagihan pajak.

13) Tarif yang ditetapkan tidak menyimpang dari penentuan pajak yang berlaku 14) Dengan adanya penagihan aktif kepatuhan WP semakin meningkatkan kewajiban

pajaknya dan kesadarannya.

15) Wajib pajak sudah mengetahui sejak awal seberapa besar wajib pajak membayar pajak.

16) Prosedur pembayaran pajak menjadi lebih mudah dari sebelumnya karna mekanisme dan peraturannya.

17) Pegawai pajak mengetahui secara pasti jumlah wajib pajak setiap rentan waktu satu tahun.

c. Kuadran C

Menunjukkan faktor yang kurang penting dan tidak terlalu mempengaruhi penerimaan pajak, sehingga pelaksanaannya dianggap biasa saja.

Adapun Faktor-faktor yang termasuk pada kuadran C ini adalah:

1) Pengertian surat lain yang sejenis, meliputi surat atau bentuk lain yang fungsinya sama dengan surat teguran atau surat peringatan dalam upaya penagihan pajak sebelum surat pakasa ditrbitkan.

2) Pemberitahuan Surat paksa diterbitkan oleh juru sita pajak dengan pernyataan dan penyerahan salinan surat paksa kepada penanggung pajak.

3) Pemberitahuan surat paksa mempunyai kekuatan eksekutorial dan kedudukan hukum yang sama dengan grosse akte, yaitu putusan pengadilan perdata yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

4) Pemberitahuan surat paksa kepa penanggung pajak dilaksanakan dengan cara membacakan isi surat paksa dan kedua belah pihak mendatangi berita acara sebagai pernyataan bahwa surat paksa telah diterbitkan.

5) Penagihan seketika dan sekaligus penagihan pajak tampa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran terhadap seluruh utang pajak dan semua jenis pajak, masa pajak dan tahun pajak.

6) Barang sitaan yang dikecualikan dari penjualan secara lelang berupa: pakean dan tempat tidur berserta perlengkapannya yang digunakan oleh penangung pajak dan keluarga yang menjadi tunggakannya.

7) Barang yang dikecualikan dari penyitaan persediaan makanan dan minuman untuk keperluan satu bulan berserta peralatan memasak yang berada dirumah. 8) Barang yang dikecualikan dari penyitaan perlengkapan penanggung pajak yang

bersifat dinas yang diperoleh dari Negara.

9) Pengecualiaan barang sitaan adalah buku, jabatan atau pekerjaan wajib pajak. termasuk peralatan yang digunakan, pendidikan kebudayaan dan menuntut ilmu. 10) Barang yang dikecualikan dari penyitaan peralatan dalam keadaan jalan yang masi digunakan untuk melaksanakan pekerjaan atau usaha sehari-hari dengan jumlah seluruhnya tidak lebih dari Rp. 20.000.000.(dua puluh juta rupiah).

11) Barang yang dikecualikan dari penyitaan peralatan penyandang cacat yang digunakan oleh penanggung pajak dan keluarga yang menjadi tanggungannya. 12) Ukuran penyitaan dalam keadaan tertentu, misalnya juru sita pajak tidak

menjumpai barang bergerak yang dapat dijadikan obyek sita, atau barang bergerak yang dijumpainya tidak mempunyai nilai, atau harganya tidak memadai jika dibandingkan dengan utang pajaknya.

13) Lelang tetap dapat dilaksanakan walaupun keberatan yang dilakukan wajib pajak belum memperoleh keputusan keberatan, lelang juga tetap dapat dilaksanakan tanpa dihadiri oleh wajib pajak.

14) Barang sitaan yang dikecualikan dari penjualan secara lelang berupa: uang tunai dan surat-surat berharga (deposito, tabungan, saldo rekening Koran, giro atau bentuk lain yang dipersamakan denga itu, obligasi, saham, pitang, penyertaan modal dan surat berharga lainnya.

d. Kuadran D

Menujukan factor yang mempengaruhi Pelaksanaan penagihan aktif kurang penting dan tidak mempengaruhi penerimaan pajak, akan tetapi pelaksanaannya berlebihan, factor ini dianggap kurang penting, hal ini dapat menyebabkan

inefisiensi dan pemborosan. Adapun faktor/indikator yang masuk pada Kuadran D ini adalah:

1) Lelang tetap dapat dilaksanakan walaupun keberatan yang dilakukan wajib pajak belum memperoleh keputusan keberatan, lelang juga tetap dapat dilaksanakan tanpa dihadiri oleh wajib pajak.

E. Penilaian Tingkat Pencairan Tunggakan Pajak

Adapun hasil perhitungan Tingkat Pencairan Tunggakan Pajak, adalah: Tingkat Pencairan Tunggakan Pajak 100%

22 . 2 17 . 2 x = = 97.74 %

Hal ini berarti, tingkat pencairan tunggakan pajak adalah sebesar 97.74 %. Jika

disesuaikan dengan kriteria tingkat pencairan tunggakan pajak berada pada kuadran I (lihat gambar 4.3).

Gambar.4.3.

Tingkat Pencairan Tunggakan Pajak

F. Penilaian Efektivitas pelaksanaan penagihan aktif

Adapun hasil perhitungan efektivitas pelaksanaan penagihan aktif, adalah: Jumlah skor kriterium = 5 x 34 x 50

= 8.500

Tingkat persentase efektivitas 100% 8500

7369 x =

= 87 %

Hal ini berarti, tingkat efektivitas pelaksanaan penagihan aktif adalah sebesar 87% . Jika disesuaikan dengan kriteria efektivitas modernisasi perpajakan berada pada kuadran II (lihat gambar 4.5).

Sangat Tinggi Tinggi

80 % – 100% 60% -79%

Cukup Tinggi Kurang Tinggi

40% – 59% < 40%

Gambar.4.4.

Tingkat Efektivitas Pelaksanaan Penagihan Aktif

Berdasarkan Penelitian gambar di atas dapat dijelaskan bahwa yang berpengaruh adalah Surat Paksa, dengan adanya surat paksa kepatuhan wajib pajak semakin besar dalam membayar pajak, itu bisa diketahui dari hasil nilai persentase tingkat pencairan tunggakan pajak sebesar 97.74 % dan hasil nilai persentase dari penagihan aktif sebesar 87 % yang menunjukkan bahwa penagihan aktif dalam pencairan tunggakan pajak di KPP Pasar Minggu dengan menggunakan surat paksa sangat efektif. Hal ini berarti Pelaksanaan Penagihan Aktif telah berjalan dengan baik. Sehingga untuk pelaksanaan penagihan aktif dalam pencairan tunggakan pajak harus lebih ditingkatkan dan dipertahankan apa yang sudah dilaksanakan, agar WP mejadi sadar kewajiban membayar pajak dengan tepat waktu.

Sangat Efektif Efektif

80 % – 100% 60% -79%

Cukup Efektif Kurang Efektif

40% – 59% < 40%

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan analisis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil perhitungan tingkat evektivitas menujukan pelaksanaan penagihan aktif dalam pencairan tunggakan pajak pada Kantor pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pasar Minggu efektif yaitu sebesar 87%.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencairan tunggakan pajak terhadap pelaksanaa penagihan aktif pada KPP Pasar Minggu adalah:

a. Faktor system surat teguran: Dengan surat teguran yang tidak perlu di terbitkan bila wajib pajak menyetujui pembayaran secara angsuran 100% dari responden merasa sangat sesuai. Sedangkan dengan surat teguran dilayangkan pada wajib pajak sampai tanggal jatuh tempo, 78,7% responden merasa sesuai.

b. Faktor system surat paksa: Sebesar 97,2% dari responden merasa sangat sesuai dengan surat paksa diterbitkan apabila penanggung pajak tidak memenuhi ketentuan sebagai mana tercantum dalam keputusan persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran pajak. Sedangkan dengan pemberitahuan surat paksa diterbitkan oleh juru sita pajak dengan pernyataan dan penyerahaan salinan surat paksa kepada penanggung pajak, 95,1% responden merasa sesuai.

c. Faktor penagihan seketika dan sekaligus: Dengan penagihan seketika dan sekaligus penagihan pajak tampa menunggu tanggal jatuh tempo

B. Implikasi

1. Efektivitas pelaksanaan penagihan aktif pada Kantor Pelayanan Pajak Pasar Minggu efektif sebesar 87%. Hal ini dikarnaka Kantor Pelayanan Pajak Pasar Minggu selalu mengevaluasi terhadap semua faktor-faktor pelaksanaan penagihan aktif secara berkala dengan pengawasan yang baik dan pelatihan.

2. Faktor-faktor dalam pencairan tunggakan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pasar Minggu yang telah sesuai dengan harapan pegawai pajak:

DAFTAR PUSTAKA

Burton, Richard. “Memahami Masalah Penagihan Pajak” Jurnal Perpajakan Indonesia, Volume 1, Nomor 1, Agustua 2001:20-24.

Diningrat, S.I., Djaja. " Perpajakan Teori dan Kasus." Jakarta: Salemba Empat, 2008.

Ghozali, Imam. “ Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS ”, Badan Penerbitan universitas Dipenogoro, 2001.

Gunandi, Djoned M. “Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa.” Jakarta: Pusdiklat Perpajakan Departemen Keuangan Ri, 2002.

Hamid, Abdul. “Buku Panduan Penulis Skripsi.” Fakultas Ekonomi dan ILmu sosial. 2007.

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen”, BPFE, Yogyakarta, 2002.

ILyas, B wirawan. dan Burton Richard. “Hukum Pajak.” Jakarta: Salemba Empat, 2004.

Iswahyudi, Tedi “Seputar Penagihan dan Pembayaran Utang Pajak.” Jurnal Pepajakan Indonesia, Volume 5, Nomor 3, Oktober 2005: 12-18.

Mardiasmo, “Akuntansi Sektor Publik.” Andi Publisher, yogyakarta, 2004.

N. Antony, Rober dan Vijay Govindarajan. “Sistem Pengendalian Manajemen”. Salemba Empat, Jakarta, 2002.

Nurgiyantoro, Burhan. “Statistik Terapan” Gajah Mada University Press”. Yogyakarta, 2004. Siti Resmi, “Perpajakan Teori dan Kasus.” Salemba Empat (PT. Salemba Empat Patria), Jakarta,

2003.

Suwandy, Erly, “Ilmu Hukum Pajak”. Edisi ke-2. Jakarta: Salemba Empat. 2002.

Supranto, J. “Pengukuran Tingkat kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar”. PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2001.

Sugiono. “MetodologiPenelitian Bisnis” . CV Alfabeta, Bandung, 2005.

Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Jakarta: Direktorat Jendral Pajak, 2000 Tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa. Jakarta: Direktorat Jendral Pajak, 2000

UUD Nomor 19 Tahun 2000 Tentang Perubahan Atas UUD Nomor 19 Tahun 1997

UUD Nomor 16 Tahun 2000 Tentang Perubahan Kedua Atas UUD Nomor 6 Tahun 1983 Wawancara Pribadi dengan Drs. Musindra Wijaya. Pasar minggu Tanggal 10 Maret 2009.

Uji validitas dan Reabilitas Tingkat Kinerja Pelaksanaan Penagihan Aktif

Reliability Case Processing Summary

50 100,0 0 ,0 50 100,0 Valid Excludeda Total Cases N %

Listwise deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

,775 34

Cronbach's

Item Statistics 4,54 ,579 50 3,94 ,712 50 4,62 ,667 50 4,66 ,557 50 4,72 ,607 50 4,44 ,675 50 4,08 ,752 50 3,98 ,685 50 4,04 ,638 50 4,22 ,840 50 4,62 ,667 50 4,58 ,575 50 4,68 ,513 50 4,14 ,639 50 4,16 ,650 50 4,14 ,756 50 4,12 ,746 50 4,06 ,586 50 4,10 ,678 50 4,48 ,707 50 4,18 ,850 50 4,72 ,573 50 4,78 ,465 50 4,72 ,497 50 4,50 ,707 50 4,26 ,828 50 3,68 ,819 50 4,20 ,670 50 4,46 ,676 50 4,78 ,465 50 4,78 ,545 50 4,70 ,580 50 4,82 ,388 50 4,66 ,519 50 TE1 TE2 TE3 TE4 TE5 TE6 TE7 TE8 TE9 TE10 TE11 TE12 TE13 TE14 TE15 TE16 TE17 TE18 TE19 TE20 TE21 TE22 TE23 TE24 TE25 TE26 TE27 TE28 TE29 TE30 TE31 TE32 TE33 TE34 Mean Std. Deviation N

Item-Total Statistics 145,02 55,693 ,257 ,771 145,62 53,342 ,423 ,762 144,94 55,649 ,217 ,772 144,90 54,092 ,470 ,762 144,84 55,729 ,237 ,771 145,12 54,883 ,291 ,769 145,48 53,765 ,356 ,766 145,58 53,187 ,460 ,761 145,52 58,296 -,046 ,783 145,34 54,229 ,268 ,771 144,94 53,731 ,417 ,763 144,98 53,898 ,477 ,762 144,88 56,434 ,202 ,773 145,42 56,167 ,175 ,774 145,40 55,918 ,196 ,773 145,42 53,840 ,346 ,766 145,44 55,231 ,222 ,773 145,50 53,847 ,472 ,762 145,46 55,927 ,184 ,774 145,08 54,524 ,309 ,768 145,38 51,098 ,529 ,755 144,84 55,851 ,242 ,771 144,78 58,134 -,014 ,779 144,84 56,137 ,251 ,771 145,06 55,404 ,223 ,772 145,30 53,969 ,295 ,769 145,88 54,679 ,239 ,772 145,36 55,582 ,222 ,772 145,10 57,684 ,011 ,782 144,78 56,706 ,190 ,773 144,78 55,114 ,351 ,767 144,86 56,164 ,201 ,773 144,74 57,339 ,130 ,775 144,90 56,214 ,227 ,772 TE1 TE2 TE3 TE4 TE5 TE6 TE7 TE8 TE9 TE10 TE11 TE12 TE13 TE14 TE15 TE16 TE17 TE18 TE19 TE20 TE21 TE22 TE23 TE24 TE25 TE26 TE27 TE28 TE29 TE30 TE31 TE32 TE33 TE34 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Scale Statistics 149,56 58,251 7,632 34 Mean Variance Std. Deviation N of Items

Uji Validitas dan Reabilitas Tingkat Kepentingan Pencairan Tunggakan Pajak

Reliability Case Processing Summary

50 100,0 0 ,0 50 100,0 Valid Excludeda Total Cases N %

Listwise deletion based on all variables in the procedure. a. Reliability Statistics ,775 34 Cronbach's Alpha N of Items

Item Statistics 4,54 ,579 50 3,94 ,712 50 4,62 ,667 50 4,66 ,557 50 4,72 ,607 50 4,44 ,675 50 4,08 ,752 50 3,98 ,685 50 4,04 ,638 50 4,22 ,840 50 4,62 ,667 50 4,58 ,575 50 4,68 ,513 50 4,14 ,639 50 4,16 ,650 50 4,14 ,756 50 4,12 ,746 50 4,06 ,586 50 4,10 ,678 50 4,48 ,707 50 4,18 ,850 50 4,72 ,573 50 4,78 ,465 50 4,72 ,497 50 4,50 ,707 50 4,26 ,828 50 3,68 ,819 50 4,20 ,670 50 4,46 ,676 50 4,78 ,465 50 4,78 ,545 50 4,70 ,580 50 4,82 ,388 50 4,66 ,519 50 TE1 TE2 TE3 TE4 TE5 TE6 TE7 TE8 TE9 TE10 TE11 TE12 TE13 TE14 TE15 TE16 TE17 TE18 TE19 TE20 TE21 TE22 TE23 TE24 TE25 TE26 TE27 TE28 TE29 TE30 TE31 TE32 TE33 TE34 Mean Std. Deviation N

Item-Total Statistics 145,02 55,693 ,257 ,771 145,62 53,342 ,423 ,762 144,94 55,649 ,217 ,772 144,90 54,092 ,470 ,762 144,84 55,729 ,237 ,771 145,12 54,883 ,291 ,769 145,48 53,765 ,356 ,766 145,58 53,187 ,460 ,761 145,52 58,296 -,046 ,783 145,34 54,229 ,268 ,771 144,94 53,731 ,417 ,763 144,98 53,898 ,477 ,762 144,88 56,434 ,202 ,773 145,42 56,167 ,175 ,774 145,40 55,918 ,196 ,773 145,42 53,840 ,346 ,766 145,44 55,231 ,222 ,773 145,50 53,847 ,472 ,762 145,46 55,927 ,184 ,774 145,08 54,524 ,309 ,768 145,38 51,098 ,529 ,755 144,84 55,851 ,242 ,771 144,78 58,134 -,014 ,779 144,84 56,137 ,251 ,771 145,06 55,404 ,223 ,772 145,30 53,969 ,295 ,769 145,88 54,679 ,239 ,772 145,36 55,582 ,222 ,772 145,10 57,684 ,011 ,782 144,78 56,706 ,190 ,773 144,78 55,114 ,351 ,767 144,86 56,164 ,201 ,773 144,74 57,339 ,130 ,775 144,90 56,214 ,227 ,772 TE1 TE2 TE3 TE4 TE5 TE6 TE7 TE8 TE9 TE10 TE11 TE12 TE13 TE14 TE15 TE16 TE17 TE18 TE19 TE20 TE21 TE22 TE23 TE24 TE25 TE26 TE27 TE28 TE29 TE30 TE31 TE32 TE33 TE34 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Scale Statistics 149,56 58,251 7,632 34 Mean Variance Std. Deviation N of Items

Tingkat Kesesuaian Pelaksanaan Penagihan Aktif Dengan Kepentingan Pencairan Tunggakan Pajak

Tabel.4.5

Penilaian Tingkat Kesesuan Terhdapap Faktoe-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Penagihan Aktif N0 Pernyataan Tingkat Kinerja (X) Tingkat Kepentingan (Y) Tingkat Kesesuanan 1

Surat teguran dilayangkan pada wajib pajak sampai

tanggal jatuh tempo 2,18 2,77 78.7%

2

Pengertian surat lain yang sejenis, meliputi surat atau bentuk lain yang fungsinya sama dengan surat teguran atau surat peringatan dalam upaya penagihan pajak sebelum surat pakasa

ditrbitkan 1,81 1,97 91.8%

3

Surat teguran tidak perlu di terbitkan bila wajib pajak menyetujui pembayaran

secara angsuran 2,36 2,31 100%

4

Penerbitan surat paksa diterbitkan apabila penanggung pajak tidak

melunasi utang pajak 2,26 2,33 96.9%

5

Surat paksa diterbitkan bila penanggung pajak tidak bisa melaksanakan kewajiban olehkarna itu perlu penagihan seketika dan

sekaligus 2,28 2,36 96.6%

6

Surat paksa diterbitkan apabila penanggung pajak tidak memenuhi ketentuan sebagai mana tercantum dalam keputusan

pajak

7

Pemberitahuan Surat paksa diterbitkan oleh juru sita pajak dengan pernyataan dan penyerahan salinan surat paksa kepada penanggung pajak

1,94 2,04 95.1%

8

Pemberitahuan surat paksa mempunyai kekuatan eksekutorial dan kedudukan hukum yang sama dengan grosse akte, yaitu putusan pengadilan perdata yang telah mempunyai kekuatan

hukum tetap. 1,92 1,99 96.4%

9

Pemberitahuan surat paksa kepa penanggung pajak dilaksanakan dengan cara membacakan isi surat paksa dan kedua belah pihak mendatangi berita acara sebagai pernyataan bahwa

surat paksa telah diterbitkan 1,97 2,02 97.5%

10

Penagihan seketika dan sekaligus penagihan pajak tampa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran terhadap seluruh utang pajak dan semua jenis pajak, masa

pajak dan tahun pajak 1,97 2,11 93.3%

11

Penyitaan barang milik wajib sesuai dengan peraturan penyitaan yang diterbitkan oleh pejabat

setempat 2,35 2,31 100%

12

Penyitaan dilaksanakan terhadap barang milik penanggung pajak yang berada ditempat tingggal, tempat usaha,tempat kedudukan atau ditempat

lain 2,35 2,29 100%

13

Penyitaan dapat dilaksanakan terhadap barang-barang milk penanggung pajak yang dapat berupa barang bergerak dan barang tidak

bergerak 2,37 2,34 100%

14

Barang sitaan yang

dikecualikan dari penjualan secara lelang berupa: pakean

perlengkapannya yang digunakan oleh penangung pajak dan keluarga yang menjadi tunggakannya

15 Barang yang dikecualikan dari penyitaan persediaan makanan dan minuman untuk keperluan satu bulan berserta peralatan memasak yang berada dirumah

2,03 2,08 97.5%

16

Barang yang dikecualikan dari penyitaan perlengkapan penanggung pajak yang bersifat dinas yang

diperoleh dari Negara 2,03 2,07 98.1%

17

Pengecualiaan barang sitaan adalah buku, jabatan atau pekerjaan wajib pajak. termasuk peralatan yang digunakan, pendidikan kebudayaan dan menuntut

ilmu 1,99 2,06 96.6%

18

Barang yang dikecualikan dari penyitaan peralatan dalam keadaan jalan yang masi digunakan untuk melaksanakan pekerjaan atau usaha sehari-hari dengan jumlah seluruhnya tidak lebih dari Rp. 20.000.000.(dua puluh juta

rupiah) 1,92 2,03 94.5%

19 Barang yang dikecualikan dari penyitaan peralatan penyandang cacat yang digunakan oleh penanggung pajak dan keluarga yang

menjadi tanggungannya 1,98 2,05 96.5%

20

Ukuran penyitaan barang pada dasarnya penyitaan dilaksanakan dengan

Dokumen terkait