• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Pembelajaran di Sekolah

Dalam dokumen KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT DI BUNKEN KE (Halaman 81-103)

BAB VI PENUTUP

C. Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Pembelajaran di Sekolah

Manusia pada dasarnya selalu ingin berkembang dimana sebagian besar perkembangan tersebut diperoleh melalui belajar. Baik melalui pendidikan formal maupun pengalaman pribadi. Melalui proses belajar tersebut terjadi perubahan- perubahan dalam setiap aspek kehidupan. Sehubungan dengan pelaksanaan perkembangan generasi muda perlu memiliki pengetahuan sejarah melalui pembelajaran di sekolah. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.

Dalam jenjang pendidikan formal sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan sejak tingkat SMP/MTS, SMA/MA, hingga ke tingkat perguruan tinggi karena mata pelajaran sejarah juga berperan penting dalam peningkatan mutu pendidikan. Pendidikan sejarah yang manifestasinya berbentuk pelajaran sejarah diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam upaya mencapai pendidikan nasional. Keberadaan pelajaran sejarah di sekolah bertujuan agar siswa memperoleh kemampuan berpikir historis dan pemahaman sejarah, melalui berpikir secara kronologis dan memiliki pengetahuan mengenai masa lalu yang digunakan untuk memahami dan menjelaskan proses perkembangan dan perubahan masyarakat serta keragaman sosial budaya. Adapun

fungsi dari pembelajaran sejarah adalah untuk menyadarkan adanya proses perubahan dan perkembangan masyarakat dalam dimensi waktu dan untuk membangun perspektif serta kesadaran sejarah dalam menemukan, memahami dan menjelaskan jati diri bangsa di masa lalu, masa kini, dan masa yang akan dating di tengah-tengah perubahan dunia.

Implikasi hasil penelitian ini terhadap pembelajaran sejarah di sekolah dapat diajarkan pada tingkat SMP/MTS dan SMA/MA. Pada tingkat SMP/MTS diajarkan di kelas VIII semester II pada kompetensi dasar pendudukan Jepang di Indonesia, dan di kelas IX semester I pada kompetensi dasar perang dunia II. Pada tingkat SMA/MA diajarkan di kelas XII IPS semester II pada kompetensi perkembangan mutakhir sejarah dunia. Hal ini terkait dengan penelitian ini mengenai keadaan sosial masyarakat di bunken Kendari pada masa pendudukan Jepang. Untuk membahas materi pelajaran ini tentunya akan menyesuaikan dengan jumlah mata pelajaran yang ada dalam setiap sekolah. Kalau pada umumnya, untuk membahas mata pelajaran sejarah di sekolah dengan menggunakan kurikulum berbasis kompetensi diperlukan waktu 2 x 45 menit (2 jam pelajaran).

Oleh karena itu, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan unsur- unsur pendidikan serta pemahaman lebih dalam mengenai pendudukan Jepang khususnya di Kendari. Tujuan yang dapat diperoleh setelah mempelajari hasil penelitian ini, yaitu siswa dapat mengetahui latar belakang kedatangan serta penguasaan Jepang di Bunken Kendari pada tahun 1942-1945, mengetahui dampak positif dan negatif kehidupan sosial ekonomi dan sosial budaya

masyarakat yang terjadi selama masa pendudukan Jepang di Kendari, serta siswa juga dapat mengetahui beberapa tinggalan masa pendudukan Jepang yang masih berada di wilayah Kendari saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zaenal. 2013. “Pendudukan Jepang dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat Poleang Tahun 1942-1945: Penelitian di Poleang Selatan Kabupaten Bombana”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UHO. Kendari: Tidak Terbit.

Asrianto. 2005. “Dampak Kedatangan Orang Liwuto Makasu Terhadap Perkembangan Kehidupan Sosial Ekonomi Di Kelurahan Bungkutoko 1980-2003”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNHALU. Kendari: Tidak Terbit.

Aswati. 1989. “Pengaruh Pendudukan Jepang Terhadap Kehidupan Masyarakat Kendari”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNHALU. Kendari: Tidak Terbit.

Burhanuddin, B. 1978. Sejarah Daerah Sulawesi Tenggara. Kendari: Proyek Penelitian dan Pencatatan Budaya Daerah Sulawesi Tenggara.

________. 1986. Masa Revolusi Fisik Daerah Sulawesi Tenggara. Jakarta: Depdikbud.

Fukutake, Tadasi. 1989. Masyarakat Pedesaan di Jepang. Jakarta : Gramedia. Gunadi, Tom. 1981. Sistem Perekonomian menurut Pancasila dan UUD 1945.

Bandung: CV. Angkasa.

Hafid, Anwar dan Misran Safar. 2007. Sejarah Kota Kendari. Bandung: Humaniora.

Hayunira, Sasadara. 2013. “Masa Pendudukan Jepang di Kendari: Interpretasi Terhadap Tinggalan Bangunan Jepang di Kawasan TNI AU Ranomeeto, Konawe Selatan”. Skripsi. Jurusan Arkeologi FS UH. Makassar: Tidak Terbit.

Jatman, Darmanto. 1993. Sekitar Masalah Kebudayaan. Bandung:………….

Kurasawa, Aiko, 1993. Mobilisasi dan Kontrak : Studi Tentang Perubahan Sosial di Pedesaan Jawa (1942-1945). Jakarta : Gramedia.

Lakebo, Berthyn. 1986. Kearifan Tradisional Masyarakat Pedesaan Dalam Pemeliharaan Lingkungan Hidup Daerah Sulawesi Tenggara. Kendari: PPPN Depdikbud.

Oha, Laksamana. 1995. “Strategi Tentara Jepang Dalam Menghadapi Belanda/Sekutu dan Pengaruh Kehidupannya Terhadap Kehidupan

Masyarakat Mata Kecamatan Kendari (1942-1945)”. Skripsi. FKIP Unhalu. Kendari: Tidak Terbit.

Masheriyo. 2007. “Masuknya Bangsa Barat dan Perlawanan Rakyat”.

http://masheriyo.blogspot.com/2007/11/masuknya-bangsa-barat-dan- perlawanan.html. Diakses, 18 Maret 2014.

Mubyarto, dkk. 1991. Etos Kerja dan Kohesi Sosial. Yogyakarta: Aditys Media. Notosusanto, Nugroho. 1984. Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI. Jakarta: Balai

Pustaka.

Ogah. 2001. “Penjajahan Imperialistis Oleh The Republic of Indonesia”.

http://www.library.ohiou.edu/indopubs/2001/09/10/0019.html. Diakses, 2 Agustus 2011.

Padmo, Soegijanto. 2004. Sejarah Sosial Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: Aditya Media.

Poerwadarminta, W.J.S. 1987. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Polak, Mayjor. 1981. Sosilogi suatu Buku Pengantar Ringkasan. Jakarta: Ikhtiar. Ridwan. 2003. “Pendudukan Tentara Jepang di Poleang Timur (1942-1945)”.

Skripsi. FKIP Unhalu. Kendari: Tidak Terbit.

Sagimun, M.D. 1989. Dari Brigade Pertempuran Ke Brigade Pembangunan. Jakarta: Bina Aksara.

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosilogi Suatu Pengantar (edisi Keempat), Jakarta : Rajawali.

Sukirno, Sudono. 1989. Ekonomi Pembangunan: Proses Masalah dan Kebutuhan Dasar. Jakarta: LPF. UI dan Bina Grafika.

Tamburaka, Rustam E. 1989. Profil Kependudukan dan Keluarga Berencana. Kendari: FKIP Unhalu.

________. 1993. Dampak Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa dalam Pemangunan manusia Indonesia Seutuhnya dan Pembangunan Nasional< Pidato Dies Natalis IV. Kendari: Universitas Halouleo.

________. 2005. Sejarah Sulasesi Tenggara dan 40 Tahun Sultra Membangun. PT. Inco, Tbk.

Taufik, Andriyani. 2001. Mobilisasi Tenaga Kerja Paksa (Romusha) di Distrik Wawotobi Pada Masa Pendudukan Jepang (1942-1945)”. Skripsi.

Kendari : FKIP Unhalu. Tidak terbit.

Syamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Winardi, R. 1986. Pengantar Ilmu Ekonomi. Yogyakarta : Gajah Mada University press.

Yahya, Tanaya. 2008. “Indonesia Masih Dalam Penjajahan”.

http://sejarawan.wordpress.com/tentang/hubungan-luar-negeri-jepang- dan-jerman-pada-masa-restorasi-meiji. Diakses, 22 Mei 2012.

DAFTAR INFORMAN

1.

Nama

: Nurdalia, S.Pd.

Umur

: 46 Tahun

Pekerjaan

: Guru SMP Negeri 1 Ranomeeto

Alamat : Desa Langgea, Kecamatan Ranomeeto,

2.

Nama

: Drs. H. Anton.

Umur

: 65 Tahun

Pekerjaan

: Pensiunan PNS

Alamat : Kelurahan Ranomeeto, Kecamatan Ranomeeto,

3.

Nama

: Agustina Kalinggo.

Umur

: 62 Tahun

Pekerjaan

: Pensiunan PNS

Alamat

: Desa Ranomeeto, Kecamatan Ranomeeto.

4.

Nama

: Hastuti.

Umur

: 50 Tahun

Pekerjaan

: Wiraswasta

Peta Invasi Jepang Ke Indonesia

Peta Sebaran Bangunan Tinggalan Jepang

Peta Sebaran Bangunan Kolonial Kota Lama Kendari

Foto Penulis Dengan Narasumber

Penulis dengan narasumber, ibu Nurdaliah, S.Pd.

Penulis dengan narasumber, Agustina Kalinggo.

Foto Sebaran Tinggalan Bangunan Sejarah Dari Kelurahan Mata di

Kendari Hingga Kabupaten Ranomeeto.

1. Baterai dan Meriam Mata, berada di lingkungan kelurahan Mata, Kecamatan Kendari (Dok. 18 Februari 2014).

2. Bangunan Bekas Sekolah Cina, berada di sudut jalan kota lama Kendari (poros ke pantai Toronipa) yang termasuk dalam wilayah administrasi Kelurahan Kandai, Kecamatan Kendari, Kota Kendari (Dok. 22 Februari 2014).

3. Bangunan Bekas Bioskop Theater, berada di jejeran pertokoan kota lama Kendari, dalam wilayah administrasi Kelurahan Kandai, Kecamatan Kendari, Kota Kendari (Dok. 22 Februari 2014).

4. Kantor Klasis (internat), berada di jalan Lakidende, kelurahan Kandai, Kecamatan Kendari, Kota Kendari (Dok. 22 Februari 2014).

5. Asrama Klasis (internat), berada di belakang bangunan kantor Klasis (Dok. 22 Februari 2014).

6. Rumah bekas Controleur Belanda, terletak di pusat kawasan kota lama, Kelurahan Kandai, Kecamatan Kendari, Kota Kendari (Dok. 22 Februari 2014).

7. Meriam, terletak di dalam halaman rumah bekas Controleur Belanda (Dok. 22 Februari 2014).

8. Bangunan Bekas Rumah Jabatan Pimpinan tentara Belanda, berada di dekat rumah bekas Controleur di Kelurahan Kandai, Kecamatan Kendari, Kota Kendari (Dok. 22 Februari 2014).

9. Bungker Rujab Danrem 143/HO, berada di samping lapangan rumah jabatan Danrem 143/HO (Dok. 22 Februari 2014).

10. Meriam Pelabuhan, berada di depan pintu masuk pelabuhan peti kemas Kendari (Dok. 22 Februari 2014).

11. Gua Jepang, terletak di tengah pemukiman masyarakat pendatang dari suku Toraja yang terletak di Kelurahan Alossowi, Kecamatan Allolama, Kota Kendari (Dok. 25 Februari 2014).

12. Pilboks, berada di Jalan Made Sabara II di depan kantor KPKNL Kendari (Dok. 8 Maret 2014).

13. Pilboks, berada di jalan Ahmad Yani tepat di depan gedung TVRI Kota Kendari (Dok. 8 Maret 2014).

14. Pilboks, tepat di trotoar jalan poros Ahmad Yani depan gedung UNSULTRA, Kota Kendari (Dok. 8 Maret 2014).

15. Pilboks, berada di jalan poros kompleks perumahan BTN Pepabri Lepo-Lepo Permai, Kelurahan Wundudopi, Kecamatan Baruga, kurang lebih 1 km dari Jalan DI Panjaitan (Dok. 10 Maret 2014).

16. Pilboks, berada dalam halaman kompleks Masjid Quba, tepat di sisi timur bangunan kamar mandi yang terletak di kompleks perumahan BTN Pepabri Lepo-Lepo Permai, Kelurahan Wundudopi, Kecamatan Baruga (Dok. 10 Maret 2014).

17. Pilboks, berada dalam kompleks BTN Pepabri Lepo-Lepo sekitar 500 meter dari SMP 12 Kendari (Dok. 10 Maret 2014).

18. Pilboks, berada di jalan poros DI Panjaitan, tepat di samping kantor PLN Wua- Wua, Kelurahan Wunduopi, Kecamatan Baruga, Kota Kendari (Dok. 10 Maret 2014).

19. Pilboks, berada di belakang rumah warga di jalan poros D.I. Panjaitan, sekitar 2 km dari Kompleks Makam Raja Sao-Sao (Dok. 10 Maret 2014).

20. Pilboks, berada di halaman belakang rumah milik warga di seberang jalan D.I. Panjaitan (Dok. 10 Maret 2014).

21. Struktur Jembatan, berada di Kawasan TNI AU Ranomeeto (Dok. 19 Maret 2014).

22. Struktur Bangunan, berada di Kawasan TNI AU Ranomeeto (Dok. 19 Maret 2014).

Struktur Bangunan yang memiliki sekat ruang Kolam

23. Salah satu Bungker yang berada di Kawasan TNI AU Ranomeeto (Dok. 20 Maret 2014).

24. Salah satu Baterai yang terdapat di Kawasan TNI AU Ranomeeto (Dok. 20 Maret 2014).

Dalam dokumen KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT DI BUNKEN KE (Halaman 81-103)

Dokumen terkait