• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perpustakaan PSEKP adalah salah satu wujud komitmen dari visi instansi Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian untuk merealisasikan salah satu poin inti dari visinya yaitu menjadi institusi penelitian atau pengkajian yang kritis dan terpercaya, bertaraf internasional dalam menghasilkan informasi dan ilmu pengetahuan sosial, ekonomi, pertanian. Perpustakaan PSEKP hadir sebagai perpustakaan khusus dengan spesialisasi koleksi publikasi yang didominasi oleh hasil-hasil penelitian dan data milik negara Indonesia dalam bidang sosial, ekonomi, dan pertanian. Pada dasarnya, segmentasi pengguna perpustakaan PSEKP adalah peneliti dibidang sosial, ekonomi, dan pertaniandengan target utama adala peneliti PSEKP sendiri karena memang perpustakaan ini lebih mengutamakan pelayanannya untuk para peneliti PSEKP yang dibuktikan dengan adanya perbedaan layanan antara pengguna peneliti PSEKP dengan pengguna yang bukan merupakan peneliti PSEKP (pengguna luar). Para peneliti PSEKP merupakan pengguna yang mempunyai hak menggunakan layanan terbuka perpustakaan, sehingga mereka lebih leluasa dalam mencari data dan informasi yang mereka butuhkan. Sementara itu, pengguna selain peneliti PSEKP mendapatkan layanan tertutup dari perpustakaan PSEKP. Jika ingin mencari data tertentu dalam sebuah buku misalnya, pengguna luar harus meminta bantuan pegawai perpustakaan untuk mencarikan dan mengambilkan buku tersebut. Selain itu, pengguna luar juga tidak diperbolehkan membawa pulang buku yang dipinjam dari perpustakaan PSEKP. Hal ini diakui oleh pegawai perpustakaan dilakukan untuk menjaga keamanan buku-buku koleksi publikasi perpustakaan PSEKP karena berisi data penelitian yang penting. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa perpustakaan PSEKP menempatkan diri pada positioning

sebagai perpustakaan khusus sumber pencarian data dan informasi hasil-hasil penelitian di bidang sosial, ekonomi, dan kebijakan pertanian.

Dengan membandingkan hasil penelitian ini dengan visi, segmentasi,

menyatakan bahwa perpustakaan PSEKP sudah mampu menghasilkan kinerja yang konsisten. Secara keseluruhan, terbukti bahwa electronic resource atau sumberdaya elektronik sebagai gudang data dan infromasi hasil penelitian versi digital menjadi salah satu faktor yang mewujudkan nilai pengguna perpustakaan dan loyalitas pengguna perpustakaan PSEKP. Hal ini relevan karena perpustakaan PSEKP memiliki visi untuk menghasilkan informasi dan ilmu pengetahuan sosial, ekonomi, dan pertanian. Sebagai perpustakaan khusus sumber data dan informasi hasil penelitian, tentu fasilitas sumberdaya elektronik merupakan fasilitas yang sangat penting di perpustakaan PSEKP. Namun begitu, perpustakaan PSEKP belum mendukung visi PSEKP untuk menuju taraf internasional dalam menghasilkan informasi dan ilmu pengetahuan sosial, ekonomi, dan pertanian. Kekurangan ini dibuktikan dari kurang dikenalnya perpustakaan PSEKP dikalangan non peneliti. Sebagian responden dalam penelitian ini pun menuliskan kekurangan tersebut dalam kolom saran di kuisioner yang peneliti berikan. Kalangan mahasiswa misalnya, khususnya mahasiswa jurusan pertanian, sosial, dan ekonomi di daerah Bogor masih banyak yang belum atau baru saja mengetahui informasi keberadaan perpustakaan PSEKP. Padahal, manfaat perpustakaan PSEKP akan mampu berperan besar untuk membantu mahasiswa tersebut menambah ilmu pengetahuan dan informasi terkait hasil-hasil penelitian bidang sosial, ekonomi, dan pertanian. Pihak perpustakaan PSEKP juga mengakui kekurangan tersebut memang terjadi dikarenakan tidak adanya publikasi khusus yang dilakukan untuk mensosialisasikan keberadaan PSEKP. Sehingga taraf internasional yang ingin dicapai PSEKP dalam menghasilkan informasi dan ilmu pengetahuan belum terlaksana dengan efektif.

Kondisi ini mengindikasikan bahwa pihak pengelola perpustakaan PSEKP perlu melakukan tindakan manajerial yang efektif dan efisien. Perpustakaan merupakan salah satu penyedia produk berupa jasa (intangible) sehingga identifikasi tindakan manajerial yang dapat dilakukan lebih tepat ditelaah dari sudut pandang 7P (Product, Place, Promotion, Price, People, Process, dan

Physical Evidence) dengan terutama lebih mengedepankan tindakan manajerial yang terkait secara langsung dengan hasil penelitian.

Merujuk pada hasil penelitian model pembentuk loyalitas pengguna perpustakaan secara keseluruhan dimana loyalitas pengguna dibentuk oleh nilai pengguna yang dipengaruhi secara signifikan oleh faktor electronic resource atau sumberdaya elektronik, penting bagi pihak perpustakaan PSEKP untuk menyadari hal tersebut bahwa artinya peningkatan koleksi publikasi versi digital lebih dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan. Terbentuknya nilai pengguna oleh faktor sumberdaya elektronik mengindikasikan bahwa layanan sumberdaya elektronik dapat memberikan manfaat perpustakaan yang lebih untuk pengguna terkait dengan kebutuhan mereka menggunakan perpustakaan PSEKP. Dewasa ini, pemenuhan kebutuhan yang praktis dan cepat juga menjadi pertimbangan yang penting bagi pengguna perpustakaan dimana poin penting tersebut tersedia dalam pelayanan faktor sumberdaya elektronik. Pengguna perpustakaan PSEKP yang didominasi oleh peneliti dan kalangan intelektual dengan rata-rata tingkat pendidikan yang tinggi menambah relevansi pentingnya sumberdaya elektronik bagi mereka karena keterbatasan waktu, keterbatasan koleksi cetak, dan kelebihan kemudahan akses. Kebutuhan pencarian pengguna yang tidak selalu dapat dipenuhi dari koleksi publikasi cetak membuat koleksi versi digital menjadi

alternatif yang memungkinkan untuk mengatasi kendala tersebut. Selain dapat menghasilkan efisiensi ruang, upaya pemindahan isi koleksi publikasi cetak perpustakaan menjadi versi digital dalam sumberdaya elektronik juga dapat meningkatkan kapasitas perpustakaan dalam menghasilkan informasi dan ilmu pengetahuan. Beberapa responden dalam penelitian ini menginformasikan bahwa data BPS dalam koleksi cetak yang disediakan di perpustakaan PSEKP belum lengkap, sehingga pengguna tidak menerima manfaat perpustakaan PSEKP sesuai dengan harapan mereka karena data yang tidak ditemukan membuat pengguna harus kembali mencari data tersebut langsung ke Badan Pusat Statistik. Jika kondisi tersebut diatasi dengan menyediakan data BPS dalam versi digital, maka selain memudahkan pengguna, juga dapat meringankan biaya yang dikeluarkan pihak perpustakaan untuk membeli koleksi yang terbaru dan lebih lengkap. Pembaharuan data dan informasi hasil penelitian secara kontinu dan pemindahan koleksi publikasi cetak menjadi versi digital dalam sumberdaya elektronik diharapkan dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan nilai pengguna dan tingkat loyalitas pengguna perpustakaan. Tindakan manajerial tersebut merupakan wujud dari tindakan manajerial product.

Keterbatasan tempat (Place) pun menjadi salah satu faktor yang menghambat perpustakaan PSEKP untuk lebih mengembangkan manfaatnya. Dari hasil penelitian, faktor the library environment (desain dan kenyamanan perpustakaan) sama sekali tidak menjadi fakor yang mempengaruhi nilai pengguna, kepuasan pengguna, bahkan loyalitas pengguna perpustakaan. Hasil ini relevan dengan adanya pendapat sebagian responden bahwa ukuran perpustakaan PSEKP terlalu kecil. Keterbatasan ruangan juga diperburuk oleh terbatasnya tata letak dan ruang privat untuk pengguna perpustakaan. Pengguna perpustakaan PSEKP tentunya perlu fasilitas untuk mendukung aktivitas mereka yang membutuhkan suasana tenang dan penuh konsentrasi. Selain itu, posisi perpustakaan PSEKP memang juga tidak mudah diakses oleh pengguna. Perpustakaan PSEKP terletak di bagian dalam kawasan kantor PSEKP sehingga tidak mudah dilihat dan diketahui oleh masyarakat. Untuk memperbaiki kondisi ini, pihak perpustakaan ternyata sudah dalam tahap wacana untuk membangun gedung perpustakaan PSEKP yang baru dan akan didesain lebih besar serta senyaman mungkin untuk para penggunanya. Dalam wacana tersebut, perpustakaan PSEKP akan dibangun di lokasi lain yang terpisah dari kawasan kantor PSEKP. Selain melakukan tindakan manajerial pada lokasi, tindakan manajerial untuk tata letak dalam perpustakaan juga dapat ditasi dengan alternatif peningkatan sumberdaya elektronik perpustakaan sehingga kapasitas perpustakaan tidak terhambat oleh alternatif tata letak yang terbatas untuk koleksi publikasi cetak.

Berbagai kegiatan promosi (Promotion) harus digencarkan agar peran manfaat perpustakaan PSEKP dapat dirasakan oleh banyak pihak yang sebenarnya membutuhkan tetapi tidak mengetahui keberadaan PSEKP itu sendiri. Kegiatan promosi tersebut dapat dilakukan seperti dengan menggunakan media sosial, bekerjasama dengan media siaran lokal (koran, radio, stasiun televisi yang ada di Bogor) serta bekerjasama dengan perguruan tinggi yang ada di Bogor bahkan diluar daerah Bogor untuk mensosialisasikan keberadaan perpustakaan PSEKP.

Tindakan manajerial pada Price(harga) dapat diwujudkan melalui alternatif menurunkan biaya fotocopy untuk semakin mengurangi beban pengguna, biaya

gratis untuk print softdata, serta biaya gratis untuk akses jurnal-jurnal unggulan internasional.

Sementara itu, unsur Peopledapat dikelola dengan menjalankan strategi peningkatan kualitas sumberdaya manusia terkait, yaitu pengelola dan pegawai perpustakaan. Untuk meningkatkan kualitas SDM perpustakaan PSEKP dapat diterapkan pemberian pendidikan dan pelatihan rutin, reward dan punishment, serta mengaplikasikan budaya organisasi yang mendukung terwujudnya pelayanan prima untuk pengguna perpustakaan. Perlu diingat kembali bahwa sesuai dengan hasil penelitian ini, faktor human side of user service atau kualitas sumberdaya manusia (karyawan) perpustakaan PSEKP juga menjadi faktor penentu dan pembentuk tingkat loyalitas pengguna perpustakaan. Hal ini sesuai dengan karakteristik pengguna perpustakaan yang didominasi oleh peneliti dimana kebutuhan pencarian mereka amatlah penting terkait penelitian mereka sehingga layanan yang mereka butuhkan dari SDM perpustakaan haruslah berkualitas. SDM perpustakaan hendaknya tidak hanya cepat dan ramah dalam melayani pengguna perpustakaan, namun juga handal dan memiliki ilmu pengetahuan yang memadai untuk melayani kebutuhan pencarian pengguna perpustakaan PSEKP. Pengetahuan yang harus dimiliki oleh SDM perpustakaan PSEKP terutama harus terkait dengan bidang sosial, ekonomi, dan pertanian. Maka dari itu alternatif pemberian pendidikan dan pelatihan secara rutin sangat penting diterapkan untuk segenap SDM perpustakaan PSEKP. Masing-masing karyawan perpustakaan PSEKP juga harus aktif dalam menambah ilmu pengetahuan mereka sendiri. Diharapkan dengan meningkatnya kualitas SDM perpustakaan secara terus-menerus akan mampu mendongkrak tingkat loyalitas pengguna perpustakaan PSEKP menjadi semakin baik dan meningkat.

Process (proses) dalam menggunakan perpustakaan PSEKP terdiri dari tahap yang singkat. Pengguna tidak perlu melakukan pendaftaran keanggotaan. Jika ingin menggunakan layanan perpustakaan PSEKP, pengguna dapat langsung mengunjungi perpustakaan, melakukan entrydata identitas, dan meminta bantuan layanan pegawai perpustakaan untuk mencari data yang dibutuhkan. Kemudian, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, proses layanan perpustakaan PSEKP terbagi dua, layanan terbuka (untuk peneliti PSEKP) dan layanan tertutup (untuk Pengguna luar). Jika PSEKP ingin konsisten mencapai visinya, maka PSEKP perlu menerapkan kelonggaran untuk pengguna luar, misalnya dengan memberlakukan sistem jaminan dalam meminjam buku seperti dengan menahan kartu identitas pengguna sehingga pengguna luar juga dapat memnfaatkan perpustakaan PSEKP dengan maksimal.

Physical Evidencemerupakan tindakan manajerial yang perlu dilakukan terkait dengan lingkungan luar dan lingkungan dalam perpustakaan. Dengan mempertahankan kelestarian dan keasrian lingkungan luar perpustakaan, mempertahankan kebersihan perpustakaan, dan berusaha terus mengembangkan tata letak dalam perpustakaan senyaman dan seefektif mungkin untuk memaksimalkan ruangan perpustakaan yang terbatas diharapkan menjadi beberapa alternatif yang berperan positif untuk meningkatkan nilai, kepuasan, dan loyalitas pengguna perpustakaan PSEKP.

Dokumen terkait