• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Biaya Hutang

4.7 Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil pembahasan diatas maka. rekapitulasi hasil dapat dilihat pada tabel 17. Dari hasil analisis rasio. sebaiknya perusahaan lebih gencar lagi dalam meningkatkan penjualan sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan. Selain itu juga peningkatan penjualan dapat meningkatkan perputaran aktiva. Dalam pencapaian peningkatan laba perusahaan maka perusahaan dapat melakukan perbaikan pada kinerjanya melalui pengurangan biaya yang dikeluarkan dan juga harus mampu memanfaatkan aktiva yang dimiliki perusahaan dengan efektif dan efisien.

Dari hasil analisis optimasi struktur modal maka yang perlu dilakukan oleh perusahaan adalah harus berhati-hati dalam menetapkan tingkat hutang yang melebihi batasan hutang jangka panjang untuk industri manufaktur yang berkisar antara 0%-50%. Karena dapat mengakibatkan ketidakstabilan kondisi keuangan yang diakibatkan oleh tingginya beban bunga. Penurunan leverage kearah rasio hutang dan total asset pada tahun 2013 sebesar 20% sebaiknya dilakukan secara bertahap bersamaan dengan pelaksanaan investasi. Hal ini diperlukan untuk mengamankan resiko apabila kondisi sesuai dengan yang diasumsikan dalam perhitungan optimasi struktur modal. Penerapan optimasi struktur modal bersamaan dengan pelaksanaan proyek akan membuat perusahaan mendapatkan keuntungan ganda yaitu benefit proyek dan value perusahaan dari hasil optimasi struktur modal. Optimasi struktur modal PT Pusri menunjukkan bahwa perusahaan masih berpeluang untuk menghimpun sumber dana baik karena kemampuan pembayaran hutang yang cukup tinggi dimasa mendatang. maupun untuk peningkatan value perusahaan dari optimasi struktur modal.

Kekurangan dana kebutuhan investasi sebesar 42.76% sebaiknya menggunakan ekuitas atau modal sendiri. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan modal sendiri diantaranya melakukan kapitalisasi laba ditahan. divestasi. joint venture. go public. dan lain-lain. Kekurangan dana tidak ditutupi dengan menggunakan hutang. hal ini dikarenakan agar tercapainya optimasi nilai perusahaan. Optimasi terjadi ketika tingkat hutang berbanding dengan tingkat ekuitas sebesar 20%:80%. Dalam penetapan penggunaan hutang. perusahaan harus memperhatikan kesehatan likuiditas perusahaan atau kemampuan perusahaan dalam mengembalikan hutang tersebut. karena dengan tingkat likuiditas yang baik akan memberikan kepercayaan kepada kreditur atau investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan.

Tabel 17. Rekapitulasi Hasil Studi

No Alat Analisis Pembahasan 1 Analisis

Rasio

Rasio Likuiditas

Rasio lancar dan rasio cepat mengalami perbaikan hampir setiap tahunnya terlihat dari peningkatan yang terjadi setiap tahun walaupun pada tahun 2008 mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu meningkatkan kemampuannya dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Rasio Aktivitas

Perputaran persediaan mengalami fluktuasi pada tahun 2006-2010. hal ini menggambarkan ketidakstabilan perusahaan dalam mengelola persediaannya. Pada Perputaran aktiva tetap dan perputaran total persediaan. perusahaan mengalami penurunan kinerja pada tahun 2009 dan 2010. Kondisi rasio aktivitas tergolong kurang baik.

Rasio Solvabilitas

Dilihat dari nilai DER. ekuitas perusahaan yang dijadikan sebagai hutang semakin menurun. hal ini menggambarkan kondisi yang membaik. Sedangkan dari rasio hutang dapat tergolong baik karena mengalami penurunan.

Rasio

Profitabilitas

Perusahaan kembali dapat meningkatkan margin labanya pada tahun 2010. Sedangkan efektivitas perusahaan dalam mengelola investasi dan ekuitasnya mengalami penurunan yang tidak terlalu signifikan. namun masih berada dalam batas normal. Sehingga rasio profitabilitas tergolong baik.

Lanjutan Tabel 17.

2 Analisis Tren Hasil analisis tren pada modal. kewajiban jangka panjang. dan laba bersih memiliki kecenderungan yang meningkat. Walaupun pada kewajiban jangka panajang cukup berfluktuasi.

3 Analisis Korelasi & Regresi

Pada analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan anatar variabel kewajiban jangka panjang dengan profitabilitas terlihat pada nilai r sebesar 0.890. nilai r-square mendekati satu maka kedua variabel memiliki hubungan yang positif.

Sedangkan pada analisis regresi mneunjukkan adanya pengaruh antara variabel kewajiban jangka panjang dengan profitabilitas terlihat dari nilai p-value 0.043 yang lebih kecil dari taraf nyata. dan juga memiliki tingkat keeratan sebesar 72.35%.

4 Analisis Valuasi Rata-rata nilai perusahaan dari tahun 2006-2010 dengan menggunakan metode FCFF sebesar Rp 732.421.399.000.00. sedangkan dengan metode APV diperoleh nilai perusahaan sebesar Rp 933.827.133.000.00. Nilai perusahaan pada skenario pengembangan usaha holding dan anak perusahaan tahun 2013 didapatlah nilai perusahaan dengan metode APV sebesar Rp 3.481.118.000.000.00. Sedangakan nilai perusahaan dengan menggunakan FCFF sebesar Rp 3.231.718.000.000.00.

Lanjutan Tabel 17.

5 Analisis Optimasi Struktur Modal

Pada tahun 2010 perusahaan menggunakan tingkat hutang sebesar 36%. tingkat hutang ini lebih tinggi dari tingkat hutang hasil analisis struktur modal yaitu 20% yang menghasilkan nilai perusahaan sebesar Rp 31.288.968.478.000.00. Dengan demikian perusahaan mengalami penurunan nilai perusahaan mencapai 2.29%.

Analisis optimasi yang dilakukan pada skenario tahun 2013 menggunakan tingkat hutang optimal sebesar 20% dan ekuitas sebesar 80%. akan menghasilkan nilai perusahaan optimal sebesar Rp 97.752.501.791.000.00 sedangkan rencana yang akan dilakukan oleh PT Pusri menggunakan tingkat hutang 62.76%. akan mengakibatkan penurunan nilai perusahaan sebesar 20.07%. Rata-rata tingkat hutang yang sebaiknya digunakan oleh PT Pusri adalah pada tingkat hutang sebesar 20%. karena menghasilkan biaya modal yang minimum sehingga berdampak pada peningkatan nilai perusahaan. Selain itu. rencana pengembangan yang dilakukan PT Pusri tahun 2012-2015 menggunakan tingkat hutang yang cukup tinggi. hal ini dapat membahayakan kondisi atau kesehatan likuiditas dan solvabilitas perusahaan.

1 Kesimpulan

Analisis optimasi struktur modal diawali dengan analisis perusahaan, analisis regresi, analisis valuasi, dan analisis optimasi struktur modal.

a. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan mengenai analisis perusahaan selama lima tahun terakhir (2006-2010), yaitu: 1. Hasil analisis rasio memperlihatkan (a) tingkat likuiditas

menunjukkan bahwa perusahaan mampu meningkatkan kemampuannya dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. (b) tingkat aktivitas mengalami penurunan kinerja pada tahun 2009-2010. Sehingga kondisi rasio aktivitas dapat digolongkan kurang baik. (c) tingkat solvabilitas perusahaan memperlihatkan kondisi yang semakin baik karena mengalami penurunan. (d) tingkat profitabilitas perusahaan baik karena dapat menghasilkan margin laba yang meningkat, walaupun dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan kinerja. 2. Analisis Trend menunjukkan bahwa kewajiban jangka panjang,

modal, dan laba bersih menunjukkan tren yang meningkat. Dikarenakan persamaan tren menunjukkan kecenderungan peningkatan maka hasil forecasting untuk beberapa tahun kedepan menunjukkan kecenderungan peningkatan.

Dilihat dari hasil keempat rasio dan analisis tren menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang tergolong baik.

b. Hasil analisis korelasi dan regresi linear sederhana dengan MINITAB diperoleh hasil bahwa untuk analisis korelasi menunjukkan variabel hutang jangka panjang dengan variabel laba bersih memiliki hubungan positif yang ditunjukkan dari nilai r yang mendekati satu yaitu sebesar 0,890. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel hutang jangka panjang

mempengaruhi variabel laba bersih dengan tingkat keeratan 72,35%.

c. Dengan analisis optimasi struktur modal pada tahun 2010 juga telah dibuktikan bahwa pada kondisi tingkat hutang sebesar 20% membuat WACC perusahaan berada pada kondisi minimum yaitu sebesar 5,06% akan memberikan nilai perusahaan yang maksimal sebesar Rp 31.288.968.478.000,00. Sedangkan hasil analisis optimasi struktur modal pada skenario pengembangan usaha perusahaan dan anak perusahaan tahun 2013 seharusnya menggunakan tingkat hutang optimal 20% yang akan memberikan WACC yang minimum dan memberikan nilai perusahaan yang optimal sebesar Rp. 97.752.501.791.000,00. Hal ini jauh berbeda dengan rencana perusahaan dengan menggunakan tingkat hutang sebesar 62,76%. Namun dengan menggunakan tingkat hutang 20% akan memberikan peningkatan nilai perusahaan sebesar 25,11% atau setara dengan Rp. 19.618.709.992.000,00.

d. Rata-rata tingkat hutang yang sebaiknya digunakan oleh PT Pusri adalah pada tingkat hutang sebesar 20%, karena menghasilkan biaya modal yang minimum sehingga berdampak pada peningkatan nilai perusahaan. Selain itu, rencana pengembangan yang dilakukan PT Pusri tahun 2012-2015 menggunakan tingkat hutang yang cukup tinggi, hal ini dapat membahayakan kondisi atau kesehatan likuiditas dan solvabilitas perusahaan.

2 Saran

a. Disarankan bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan penjualan agar dapat meningkatkan laba dan meningkatkan aktivitas perusahaan umumnya dan peningkatan aktiva lancar pada khususnya. Agar kinerja perusahaan menjadi lebih baik lagi.

b. Perusahaan hendaknya menerapkan tingkat hutang/ekuitas optimal yaitu sebesar 20%/80% sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan kedepannya hingga mencapai 25,11%. Dalam penerapan tingkat hutang, perusahaan hendaknya berhati-hati agar

tidak mengalami ketidakstabilan kinerja perusahaan akibat penerapan hutang yang terlalu tinggi, selain itu juga perusahaan harus membandingkan dengan rata-rata tingkat hutang industri sejenis untuk dapat mempertahankan kinerjanya dalam jangka panjang.

c. Bagi penelitian selanjutnya, dalam melakukan penelitian mengenai optimasi struktur modal diharapkan dapat menambahkan pengaruh dari financial distress dan agency cost dan mencoba membuat program linear dari perumusan matematis analisis optimasi struktur modal sehingga mempermudah dalam analisis optimasi struktur modal agar dapat menghasilkan perimbangan hutang dan ekuitas optimal yang dapat diterapkan pada perusahaan.

Baroto A. 2008. Valuasi Bisnis Unit Perusahaan Menggunakan Real Option

Analysis: Option to Abandon (Studi Kasus PT.CI) [Tesis]. Jakarta:

Universitas Indonesia.

Bank Indonesia. 2012. SBI Rates. www.bi.go.id. [10 Februari 2012]

Brigham EF, Ehrhardt MC. 2005. Financial Management: Theory and Practice. Australia: Thomson Learning.

Brigham EF, Houston JF. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta : Erlangga

Brigham EF, Luis C Gapenski. 1997. Financial Management Theory and Practice

(eight edition). Florida: The Dryden Press.

Christianti A. 2006. Penentuan Perilaku Kebijakan Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta : Hipotesis Static Trade-off atau Pecking Oreder Theory [Jurnal]. Seminar Nasional Akuntansi.

Damodaran A.2012. Levered and Unlevered Betas by Industry.

www.damodaran.com. [10 Februari 2012]

Damodaran A. 2002. Investment Valuation : Tools and Techniques for

Determening the value of Any Ass. New York : John Wiley & Sons, Inc.

Ferdian ME. 2008. Analisa Optimasi Struktur Modal dan Manajemen Kas PT. Indonesia Power dalam Usahanya Untuk Memenuhi Ekspansi Usaha yang Dimiliki [skripsi]. Depok : Departemen Manajemen, Universitas Indonesia.

Hasan I. 2008. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 Statistik Deskriptif (Edisi2). Jakarta: Bumi Aksara.

Jemsem MC, Meckling WH. 1976. Theory of the Firm : Managerial Behavior,

Agency Costs and Ownership Structure [Jurnal]. Journal of Financial Economics.

Jumingan. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara.

Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Jakarta Raya Grafindo.

Keown AJ, Martin JD, Petty JW, JR Scott DF. 2008. Manajemen Keuangan (Prinsip dan Penerapan). Jakarta : PT. Indeks.

Mardiani DS. 2001. Analisis Struktur Modal yang Optimal LASMO PLC [tesis]. Depok : Sekolah Pascasarjana, Universitas Indonesia.

Meginson WL. 1997. Corporate Finance Theory. United States : Addison-Wesley Educational Publishers, Inc.

Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan (Pendekatan Kunatitatif dan Kualitatif) Jilid 1. Malang : Bayumedia.

Moody’s Company.2011.Rating Standar Poor’s & Mody’s. www.moodys.com. [10 Februari 2012]

Mulianti FM. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan [Tesis]. Semarang : Universitas Diponegoro.

Myers SC. 1984. The Capital Structure Puzzle [Jurnal]. The Journal of Finance.

Nazir M. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nurhayati E. 2009. Metode Penilaian Bisnis (Business Valuation) Dalam Merger dan Akuisis Suatu Perusahaan [Jurnal]. Bandung : Universitas Padjajaran.

Prabansari Y, Kusuma H. 2005. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Public di Bursa Efek Jakarta [Jurnal]. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Prasetyo AH. 2011. Valuasi Perusahaan (Pedoman untuk Praktisi dan Mahasiswa). Jakarta : PPM.

PT. Pefindo.2011. Rating PT. Pusri. www.pefindo.com. [10 Februari 2012]

PT Pupuk Sriwidjaja. 2011. Annual Report 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010. www.pusri.co.id.[27 Januari 2012]

Ross SA. 1997. The Determination of Financial Structure : The

Incentive-Signaling Approach [Jurnal]. The Bell Journal of Economics.

Seitz Neil. 1984. Financial Analysis : A Programmed Approach, Third Edition. New Jersey : A Reston Book Prentice-Hall, Inc.

Sugihen SG. 2003. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Produktivitas Aktiva dan Kinerja Keuangan Serta Nilai Perusahaan Industri Manufaktur Terbuka di Indonesia [Disertasi]. Surabaya : Universitas Airlangga.

Siahaan SP, Lubis AF, Bahri S. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tax Benefit dari Penggunaan Hutang Pada Industri Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta [Jurnal]. MEPA Ekonomi.

Siaw PW. 1999. Corporate Finance : Capital Structure Decision [Jurnal]. University of Illionis at Urbana-Champaign.

Stiglitz JE. 1969. A-Re Examination of The Modigliani-Miller Theorem [Jurnal].

Review Economics and Statistics.

Suharyadi dan Purwanto S. 2008. Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern (Edisi 2). Jakarta: Salemba Empat.

Sundjaja SR. 2003. Manajemen Keuangan (Jilid 2). Jakarta : Literata Lintas Media.

1. Tax deductability : Biaya yang mengakibatkan pengurang jumlah bruto

pajak bagi wajib pajak.

2. Hedging : tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan

resiko yang terkait dengan langkah tertentu yang diambil seseorang.

3. Valuasi : tata cara / metode / prosedur untuk mendapatkan nilai dari suatu perusahaan.

4. Discounted Cash Flow (DCF) : metode analisis penilaiaan proyek,

perusahaan atau asset menggunakan konsep nilai waktu dari uang.

5. Free Cash Flow to Firm (FCFF) : Ukuran kinerja keuangan yang

mengekspresikan jumlah bersih dari kas yang dihasilkan untuk perusahaan, yang terdiri dari pengeluaran, pajak, perubahan modal kerja bersih dan investasi.

6. Adjusted Present Value (APV) : nilai bersih sekarang dari proyek jika

dibiayai sendiri oleh kepemilikan ekuitas ditambah dengan nilai tunai dari seluruh manfaat dari pembiayaan.

7. Interest Tax Shield (ITS) : manfaat dari pajak yang diperoleh dari penataan

dari pengaturan pembiayaan

8. Capital Asset Pricing Model (CAPM) : suatu model yang dikembangkan

untuk menjelaskan suatu keadaan keseimbangan hubungan antara resiko setiap asset apabila pasar modal berada dalam keseimbangan.

9. Financial laverage: sejauh mana seorang investor atau bisnis dapat

memanfaatkan uang pinjaman, hal ini tidak selalu buruk namun dapat meningkatkan laba pemegang saham atas investasi yang ditanamkan dan seringkali terdapat keuntungan pajak yang terkait dengan pinjaman.

10. Interest coverage: ukuran dari berapa kali perusahaan dapat melakukan pembayaran bunga pada utang dengan pendapatan sebelum bunga dan pajak atau EBIT.

11. Spin off : perbuatan hukum yang dilakukan oleh Perseroan untuk memisahkan usaha yang mengakibatkan sebagian aktiva dan pasiva Perseroan beralih karena hukum kepada 1 (satu) Perseroan atau lebih.

Lanjutan Lampiran 1.

12. Pooling of fund: Proses pengumpulan semua sumber kekayaan menjadi satu dan diperlakukan sebagai dana tunggal tanpa membedakan sumber dananya. 13. Beta : resiko yang sistematis dari asset yang terkait dengan rata-rata yang

digunakan untuk menghitung biaya modal ekuitas yang selanjutnya digunakan dalam penilaian perusahaan.

14. Risk free rate : tingkat teoritis pengembalian investasi tanpa resiko kerugian finansial.

15. Risk premium : Jumlah minimal uang dimana hasil yang diharapkan dari asset yang berisiko harus melebihi kembalian pada asset bebas resiko, untuk mendorong individu untuk lebih menggunakan asset beresiko daripada bebas resiko.

16. Default Spread : Resiko gagal bayar yang merupakan resiko terbesar pada obligasi. Default terjadi karena akibat dari ketidakmampuan penerbit obligasi dalam membayar seluruh nilai pokok pada saat jatuh tempo.

17. Divestasi : Pengurangan beberapa jenis asset baik dalam bentuk finansial atau barang, dapat pula disebut sebagai penjualan dari bisnis yang dimiliki perusahaan.

18. Joint Venture : Kerjasama dua pihak atau lebih dalam bidang bisnis untuk membentuk sebuah perusahaan baru.

19. Go public : menjual saham perusahaan ke para investor dan membiarkan saham tersebut diperdagangkan di pasar saham.

Lampiran 2. Neraca Konsolidasi PT. Pusri 2006-2010

PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi 2006-2010 (dalam Ribuan) 2006 2007 2008 2009 2010 Aktiva Aktiva Lancar

Kas dan Setara Kas 1.948.470.540 3.832.829.179 4.309.888.445 4.947.192.630 6.108.081.782

Investasi Jangka Pendek

Deposito 29.776.363 97.519.331 63.438.759 36.454.622 43,192,445 Surat Berharga Piutang usaha Pihak Ketiga 1.157.571.786 1.588.776.050 1.603.635.741 2.230.841.361 1,862,539,022 Piutang Lain-lain 1.306.683.559 1.814.260.056 4.877.105.173 6.559.659.633 3.780.439.567 Uang Muka 260.328.748 267.427.949 455.534.460 809.579.109 668.463.982 Persediaan 2.689.962.454 2.200.720.939 5.810.914.634 5.322.178.892 5.722.462.692 Pajak Dibayar Dimuka 56.846.190 71.364.702 450.607.287 195.659.327 342.836.817 Biaya Dibayar Dimuka 138.808.287 206.851.631 291.307.042 269.292.315 247.174.133 Pendapatan yang masih

harus diterima 20.026.811 29.486.856 42.188.135 34.555.728 26.521.484

Jumlah Aktiva Lancar 7.608.474.738 10.109.236.693 17.904.619.676 20.405.413.617 18.801.711.924

Aktiva Tidak Lancar

Investasi 228.878.964 307.183.638 329.120.290 380.446.272 430.319.454 Aktiva Tetap 11.807.967.980 11.517.110.000 11.621.882.636 12.192.900.992 12.695.414.423 Pooling of fund 152.046.222 308.826.081 463.123.239 588.314.569 271.998.535 Biaya Ditangguhkan 422.339.244 269.757.014 424.590.932 477.552.550 890.932.671 Aktiva tidak lancar

lainnya 293.835.800 276.903.379 292.141.945 372.002.126 531.471.150

Jumlah Aktiva Tidak

Lancar 12.905.068.210 12.679.780.112 13.130.859.042 14.011.216.509 14.820.136.233 JUMLAH AKTIVA 20.513.542.948 22.789.016.805 31.035.478.718 34.416.630.126 33.621.848.157 KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban Lancar Pinjaman Jangka Pendek 396.912.946 345.208.170 1.436.493.697 3.833.614.248 2.502.317.956 Hutang Usaha -pihak Ketiga 1.686.339.731 2.170.489.097 5.977.377.543 2.119.030.831 1,819,482,666 Hutang Pajak 472.521.510 604.032.127 328.437.766 766.330.065 482.905.094 Bagian Hutang Jangka

Panjang yang jatuh

tempo dalam 1 tahun

Hutang Bank dan

lain-lain 1.123.321.152 586.551.555 723.555.455 719.153.492 681.227.438 Hutang lain-lain 328.838.554 550.325.979 322.751.183 1.037.202.943 1.063.687.695 Biaya yang masih harus

Lanjutan Lampiran 2. Pendapatan diterima dimuka 60.483.735 167.913.051 187.522.778 111.434.720 129.189.765 jumlah kewajiban lancar 4.956.235.098 5.476.447.185 10.692.368.271 10.296.357.106 8.206.544.824 4.956.235 5.476.447 10.692.368 10.296.357 8,206,545 Kewajiban tidak lancar Kewajiban pajak tangguhan 195.120.998 192.368.814 148.067.429 293.439.860 390.799.453 Hutang kepada pihak

yang memiliki

hubungan istimewa 16.324.498 9.164.444 18.293.867 30.969.533 Hutang jangka Panjang

setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam

1 tahun

Hutang Bank dan

lain-lain 6.279.185.911 6.354.500.720 7.721.279.051 9.153.004.687 8,763,021,526 Kewajiban Pooling of Fund 152.046.222 Kewajiban manfaat karyawan yang diestimasi 247.578.267 279.575.078 334.055.677 296.182.854 429.645.755 Pendapatan yang ditangguhkan 11.133.955 14.860.841 24.983.051 25.620.357 9.244.994 kewajiban tidak lancar

lainnya 627.086 604.546 1.850 702 52.892 Jumlah kewajiban tidak lancer 6.885.692.439 6.858.234.497 8.237.551.502 9.786.542.327 9.623.734.153 Total Keajiban 11.841.927.537 12.334.681.682 18.929.919.773 20.082.899.433 17.830.278.977 hak minoritas 89.922.752 97.425.347 111.820.210 136.289.083 148.980.439 Ekuitas 3.863.966.000 3.963.949.000 4.289.006.000 4.289.006.000 10.610.006.000 Modal Saham

Tambahan Modal yang Belum ditetapkan statusnya 90.000.000 325.057.565 - - - saldo Laba Telah ditentukan penggunaannya 3.956.527.290 4.483.287.126 5.592.094.700 7.350.358.892 2,924,427,991 belum ditentukan penggunaannya 671.199.369 1.584.616.085 2.112.638.035 2.558.076.717 2,108,154,750 Jumlah Ekuitas 8.581.692.659 10.356.909.776 11.993.738.735 14.197.441.609 15.642.588.741 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 20.513.542.948 22.789.016.805 31.035.478.718 34.416.630.125 33.621.848.157

Lampiran 3. Laporan Laba/Rugi Konsolidasi PT. Pusri 2006-2010

PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) dan Anak Perusahaan Laporan Laba/rugi Konsolidasi

2005-2010

(dalam Ribuan)

2006 2007 2008 2009 2010

Penjualan Bersih 15.470.891.283 22.218.785.175 36.036.743.483 34.209.998.489 32.676.371.032 Beban Pokok Penjualan 11.120.473.333 15.682.053.015 26.348.753.699 26.411.242.604 23.975.037.599

Laba Kotor 4.350.417.950 6.536.732.160 9.687.989.784 7.798.755.885 8.701.333.433

4.350.418 6.536.732 9.687.990 7.798.756 8.701.333

Beban Usaha

Beban Penjualan 1.177.566.654 1.217.679.771 1.567.373.759 1.950.551.354 1.920.045.706 Beban Administrasi dan

Umum 1.649.861.471 2.048.976.963 2.177.630.744 2.225.579.223 2.757.572.933 Beban Bunga 502.726.990 517.936.699 1.163.457.981 1.029.508.896 814.484.107

Jumlah Beban Usaha 3.330.155.115 3.784.593.433 4.908.462.484 5.205.639.473 5.492.102.746 Laba Usaha 1.020.262.835 2.752.138.727 4.779.527.300 2.593.116.412 3.209.230.687

Penghasilan dan (beban)

lain-lain 388.391.560 (338.252.481) (1.658.971.818) 1.111.558.364 (111.866.831)

Laba sebelum pajak

penghasilan 1.408.654.395 2.413.886.246 3.120.555.482 3.704.674.776 3.097.363.856 Beban pabrik tidak

beroperasi 86.562.095 0 0 0 0

1.322.092.300 2.413.886.246 3.120.555.482 3.704.674.776 3.097.363.856

Kredit (beban) pajak

penghasilan (450.553.873) (816.725.411) (990.034.513) (1.130.975.111) (972.750.824)

Laba seblum hak

minoritas 871.538.427 1.597.160.835 2.130.520.969 2.573.699.665 2.124.613.032

Hak minoritas atas laba

bersih anak perusahaan (8.966.743) (12.544.750) (17.882.934) (15.622.948) (16.458.282)

Lampiran 4. Laporan Arus Kas Konsolidasi PT. Pusri 2006-2010

PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) dan Anak Perusahaan Laporan Arus Kas Konsolidasi

2006-2010

(dalam Ribuan)

2006 2007 2008 2009 2010

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

EBT 1.322.092.300 2.413.886.246 3.120.555.482 3.704.674.776 3.097.363.856 Penyesuaian unsur yang tidak mempengaruhi arus kas:

Penyusutan & amortisasi 622.777.055 660.865.150 792.013.405 988.947.159 985,049,639

Penyisihan Piutang 10.816.503 61,971,857 Koreksi Cadangan (191.373.315) (141.309.544) (9.659.122) 23.005.633 (4,989,523)

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

1.753.496.040 2.933.441.852 3.902.909.765 4.727.444.071 4.139.395.829 Sebelum Perubahan Modal Kerja

Penurunan (kenaikan) Surat Berharga 120.794 0 0 0 0 Penurunan (kenaikan piutang & uang muka (877.378.641) (945.879.962) (3.265.811.319) (2.674.621.232) 3.226.665.675 Kenaikan Persediaan (581.295.790) 489.241.515 (3.610.193.695) 475.145.863 (400.283.801) Penurunan (kenaikan) pajak dibayar dimuka (32.405.816) (14.518.512) (379.242.585) 144.271.054 (147.177.490) Kenaikan beban dibayar dimuka 22.549.240 (68.043.344) (84.455.411) 22.014.727 22.118.182 Kenaikan pendapatan yang masih harus diterima (4.645.960) (9.460.045) (12.701.279) 7.632.407 8.034.244 Kenaikan (penurunan) beban tangguhan (52.961.618) (413.380.120) Kenaikan (penurunan) pooling of fund (125.191.330) 66.316.034 Penurunan (kenaikan) aktiva lain-lain (191.050.198) 12.734.792 (324.369.642) 30.816.724 (159.469.026) Kenaikan (penurunan) hutang (165.989.757) 484.149.366 3.806.888.446 (3.858.346.712) (299.548.166)

Lanjutan Lampiran 4.

Kenaikan (penurunan) hutang pajak dan hutang lain-lain 0 (442.262.329) (1.493.203.670) (10.538.136) (1.229.691.046) Kenaikan (penurunan) beban masih harus dibayar (99.794.512) 164.109.736 664.302.643 (6.639.042) (181.856.596) Kenaikan (penurunan) pendapatan diterima di muka 15.561.180 107.429.316 19.609.727 (76.088.058) 17.755.046 Kenaikan (penurunan) kewajiban lain-lain 296.829.619 27.808.431 12.538.674 636.158 (16.323.173) kewajiban pajak tangguhan 0 0 0 145.372.431 97,359,593 Kenaikan (penurunan) hutang kepada pihak yang

mempunyai hubungan istimewa 0 0 0 9.129.423 12.675.666 Kenaikan (penurunan) kewajiban manfaat karyawan

diestimasi 0 0 0 (37.872.823) 133.462.901

Kenaikan (penurunan) hutang jangka panjang yang jatuh

tempo 1 tahun 382.409.693 (536.769.597) 137.003.900 (4.401.963) (37.926.054) Kenaikan(penurunan) hak minoritas (5.860.059) (4.611.018) (3.488.071) 8.214.359 (3.766.924)

Kas Bersih diperoleh dari Aktivitas Operasi 512.545.833 2.197.370.201 (630.212.517) (1.275.983.697) 4.834.360.774

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penurunan (kenaikan) deposito berjangka (801.100) (67.742.968) 34.080.572 26.984.137 (6.737.823) Penurunan (kenaikan) investasi/penyertaan (18.343.650) (30.573.382) (21.936.652) (51.325.982) (49.873.181) Kenaikan aktiva tetap (77.416.710) (370.007.170) (896.786.041) (1.546.375.635) (1.487.563.070)

Kas Bersih digunakan untuk aktivitas investasi (96.561.460) (468.323.520) (884.642.121) (1.570.717.480) (1.544.174.074)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penambahan Modal dari pemerintah 0 300.000.000 0 0 0 Penarikan (pembayaran) pinjaman 331.447.966 (51.704.776) 1.091.285.527 2.397.120.553 (1.331.296.294) Penarikan (pembayran) hutang jangka panjang (933.959.879) 75.314.809 1.366.778.331 1.431.725.636 (139.983.161)

Lanjutan Lampiran 4.

Pembayaran dividen (281.515.726) (138.519.350) (377.078.668) (316.912.409) (629.683.023) Pembayaran tantiem &gratifikasi (12.487.000) (13.115.000) (22.505.008) (3.151.431) 0 Pembayaran dana pembinaan (16.973.980) (31.443.584) (78.863.436) (55.026.441) (61.382.000) Penambahan penyertaan pemerintah kepada PT PIM 0 14.779.859 12.297.158 30.249.454 33.046.930

Kas bersih dari (untuk) aktivitas pendanaan (913.488.619) 155.311.958 1.991.913.904 3.484.005.362 (2.129.297.548)

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (497.504.246) 1.884.358.639 477.059.266 637.304.185 1.160.889.152

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 2.445.974.786 1.948.470.540 3.832.829.179 4.309.888.445 4.947.192.630 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1.948.470.540 3.832.829.179 4.309.888.445 4.947.192.630 6.108.081.782

Lampiran 5. Proyeksi Laba/Rugi Konsolidasi PT. Pusri 2013-2015

PT PUSRI (HOLDING)

PROYEKSI LABA / RUGI (KONSOLIDASI)

(dalam Jutaan)

Keterangan RENCANA JANGKA PANJANG (RJP) TAHUN

2013 2014 2015

Hasil Penjualan 38.189.845 43.368.740 51.298.122 Pendapatan Subsidi 17.882.464 19.356.269 20.669.415 56.072.310 62.725.009 71.967.536 Harga Pokok Penjualan 43.667.060 48.140.407 54.538.595 Laba Kotor 12.405.250 14.584.602 17.428.941 Biaya Usaha

- Biaya Adm & Umum 3.842.224 4.090.695 4.315.049 - Biaya Penjualan 1.652.003 1.863.416 2.137.085 Jumlah Biaya Usaha 5.494.228 5.954.111 6.452.134 Laba Usaha 6.911.022 8.630.491 10.976.807 Biaya Bunga 1.335.206 1.889.912 2.241.738 Laba Usaha Setelah Bunga 5.575.816 6.740.578 8.735.068 Pendapatan Dan Biaya Lain-Lain Pendapatan Lain-Lain 1.020.998 1.437.726 1.505.522 Biaya Lain-Lain 426.168 787.682 840.712 Pendapatan Dan Biaya Lain-Lain 594.830 650.044 664.810

Pos Luar Biasa - - -

Laba Sebelum Pajak 6.170.646 7.390.623 9.399.878 Pajak 1.654.674 1.879.554 2.350.129 Laba Seb Hak Minoritas 4.515.971 5.511.069 7.049.749 Hak Minoritas 19.573 24.253 28.927

Lampiran 6. Proyeksi Neraca Konsolidasi PT. Pusri 2013-2015 PT. Pusri (Holding)

Proyeksi Neraca (Konsolidasi)

(dalam Jutaan)

Keterangan

2013 2014 2015

Aktiva

1. Aktiva Lancar :

- Kas Dan Bank 4.325.388 4.443.656 5.447.844 - Deposito & Surat Berharga 81.827 1.265.569 1.579.284 - Piutang 7.286.462 7.745.350 8.442.685 - Persediaan 6.502.396 7.249.677 7.513.457 - Pajak Yang Dibayar Dimuka 327.282 338.995 415.289 - Biaya Yang Dibayar Dimuka 1.774.586 2.859.075 3.392.361 - Aktiva Lancar Lainnya 434.579 5.645.605 6.393.326 Jumlah Aktiva Lancar 20.732.520 29.547.927 33.184.246

2. Investasi Penyertaan 723.298 1.303.350 1.133.100 3. Aktiva Tetap 26.411.128 24.785.465 37.367.186 4. Akumulasi Penyusutan 1.344.510 1.564.152 1.820.715 25.066.618 23.221.313 35.546.471 5. Aktiva Dalam Pelaksanaan 10.780.638 11.272.856 2.867.637 6. Aktiva Lain – Lain 1.822.038 1.837.612 1.919.474

Jumlah Aktiva 59.125.112 67.183.058 74.650.928

Kewajiban Dan Modal

1. Kewajiban Jangka Pendek - Pinjaman 3.690.142 3.306.051 3.164.949 - Hutang 8.586.021 11.490.865 12.333.367 - Biaya Yang Masih Harus Dibayar 1.351.216 1.326.797 1.305.569 - Pendapatan Diterima Dimuka 396.089 356.059 520.538 - Hutang Jk Panjang Yang Akan Jt Tempo 1.288.385 1.613.736 333.254

15.311.853 18.093.508 17.657.677

2. Kewajiban Jangka Panjang 18.748.731 19.852.309 21.136.282 3. Kewajiban Lain-Lain 833.270 1.130.683 1.253.934 4. Hak Minoritas 183.593 196.977 195.434

5. M O D A L

- Modal Dasar 40.000.000 40.000.000 40.000.000 - Modal Dalam Portefel 29.389.994 29.389.994 29.389.994 - Modal Saham Yang Ditempatkan Dan Disetor 10.610.006 10.610.006 10.610.006

6. Tambahan Penyertaan (Non Status)

- - -

Lanjutan Lampiran 6.

8. Laba Yang Ditahan

- Laba / (Rugi) Tahun Yang Lalu 8.115.118 10.986.617 14.401.249 - Laba/ (Rugi) Tahun Berjalan 4.496.398 5.486.816 7.020.822

Saldo Laba Yang Ditahan

12.611.516 16.473.433 21.422.071

Lampiran 7. Proyeksi Penggunaan Dana Untuk Investasi Pengembangan

PT PUSRI (HOLDING)

PROYEKSI SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA UNTUK INVESTASI PENGEMBANGAN

(dalam Jutaan)

KETERANGAN

2013 2014 2015

Penggunaan Dana Untuk Investasi Pengembangan

PT PUSRI PERSERO

- Proyek Amoniak Urea di Tangguh 240.000 480.000 1.200.000 - KP Batubara 139.500 - -

- AAF - - -

- Pembangunan fasilitas Produksi benih - - - - Penyertaan pada Proyek Geothermal 41.850 69.750 139.500 - PT Agrintara & PT Plant Maintenance Service 50.000 - - - Pembelian Kebun 33.600 33.600 33.600 - Penyertaan di PT Logistik Sriwidjaja 25.000 - - - Sriwidjaja Pte. Ltd 3.348 - - Sub Total 533,298 583.350 1.373.100

Anper Baru

- PT Pupuk Bintuni Papua 560.000 1.120.000 2.800.000 - PT Energi Pupuk Indonesia 325.500 - PT Sriwidjaja Geothermal 97.650 162.750 325.500 - PT Sriwidjaja Agro 78.400 78.400 78.400 - PT Logistik Sriwidjaja - - - - Sriwidjaja Pte. Ltd - - - Sub Total 1,061,550 1.361.150 3.203.900 PT PUSRI PALEMBANG

- Replacement Kapal Amoniak 173.238 - - - Proyek Revitalisasi/Replacement Pusri II B 1.067.668 3.135.681 2.093.811 - Proyek Replacement Pembangkit Steam & Listrik 864.280 - - - Proyek pengadaan Kapal Barge 224.967 - - - Proyek Pabrik NPK (Chemical Proses) - - 108.604 - Proyek Pabrik NPK Fusion 37.841 155.694 125.882

- KP Batubara 300.000 - -

- Tambahan modal PT Perkapalan - - - - Pabrik Asam Fosfat 100.000 34.243 102.729

Sub Total 2,767,994 3.325.618 2.431.026 PT PETROKIMIA GRESIK - Revamp PA *) 163.680 122.760 - Asam Sulfat II *) 180.420 135.315 - - NPK Phonska I V - - - - Tanki Amoniak - - - - K2SO4 - II / ZK II - 42.269 - - Phonska V 191.301 - - Amoniak Urea II 1.076.789 1.076.789 2.691.973 - ZA IV - 267.840 267.840 - IPA Gunung Sari 164.378 164.378 -

- Perluasan Dermaga -

- Penyertaan PA di Gresik 8.694 - - Sub Total 1.593.960 2.000.651 2.959.813

Lanjutan Lampiran 7. PT PUPUK KUJANG - NPK Granular II 28.000 - - - NPK Granular III 42.000 28.000 - - NPK Granular IV - 42.000 28.000 - Pabrik Kujang IC - 7.000 984.979 - Pabrik Gas Argon & Gas Industri 83.364 - - - Power Plant Batu bara 566.936 - - - Pabrik Pupuk Hayati 19.811 - - - Industri Agribisnis & Bioethanol 12.900 - - - Bangunan Pilot Plant CBOF - - - - PT Padi Energi Nusantara (PT PEN) - - - - PT BUMN Hijau Lestari - - - - PT Peroksida Indonesia Pratama (PT PIP) - - - - PT Kharisma (Pabrik Bioethanol - Cikumpai) - - - Sub Total 753.011 77.000 1.012.979

PT PUPUK KALTIM

- Pembangunan Pabrik K5 1.390.610 - - - Penyertaan NPK Fused Blend di PT PAN - - 17.260 - Penyertaan pada BUMP - - -

- Boiler Batubara - - -

- Tie In ke PT KNI - - -

- Penyertaan Ke KAN Sangatta - - - Reklamasi Lahan Utara Kaltim-4 (eks NPK 3&4) 90.000 - - - Jetty / Dermaga 9 Tanjung Harapan - 186.000 279.000 - Phosphoric Acid & Sulphuric Acid 167.400 167.400 - - NPK Chemical 78.420 464.550 300.060

- Pukati Pani 97.230 - -

Sub Total 1.823.660 817.950 596.320

PT PUPUK ISKANDAR MUDA

- Optimasi Tahap II untuk meningkatkan realibility - - - - Optimalisasi Pabrik Urea - - - -

Optimasi dan Meningkatkan Realibility Handling

Facility 80.000 105.000 - -

Supply Power Listrik dari Existing PIM ke Water

Intake - - -

- Pembangunan Utilitas Berbasis Batubara - - 883.500 -

Penggabungan pabrik ex PT AAF (menjadi

Pabrik-3) 362.700 120.900 - Sub Total 442.700 225.900 883.500

PT REKAYASA INDUSTRI

- WKP 56.498 60.629 76.603 - Energy Infrastucture (IIP) 25.000 25.000 -

- LPG Medan - - -

- Electrical & Instrument Construction Company - - 3.820 - Civil Construction Company 97.700 - - - Mechanical Construction Company - 22.800 - - Electrical Equipment Company - - 1.110

Dokumen terkait