• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap 4. Modal Ekonomi (Economic Capital)

1.5. Implikasi Manajerial

Berdsasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka implikasi manajerial yang dapat direkomendasikan untuk diterapkan pada BRI Unit Ciampea adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, faktor yang paling mempengaruhi risiko kredit adalah kualitas SDM (analis kredit), karakter debitur, dan laju perekonomian debitur. Untuk itu bank perlu melakukan:

a. Memberikan pembinaan dan pelatihan yang lebih intensif kepada Mantri guna meningkatkan kualitas Mantri dalam menganalisis kredit sehingga kesalahan dalam penilaian dapat diminimalisir.

b. Analisis kredit harus dilakukan lebih mendalam dan perlu adanya pemeriksaan langsung ke lapangan sebelum memutuskan calon debitur dianggap layak atau tidak untuk menerima kredit. Hal ini sangat penting untuk dilakukan guna mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan jelas tentang calon debitur agar bank terhindar dari kecurangan calon debitur seperti merekayasa laporan keuangan, laporan usaha, dan jaminan.

c. Bank sebaiknya menjalin hubungan yang baik dengan ketua RT, Kepala Desa, dan Camat, serta masyarakat Ciampea mengingat mereka adalah informan yang penting dalam menganalisis calon debitur.

d. Pendampingan dan pembinaan usaha terhadap debitur perlu ditingkatkan melihat kemampuan dalam menghasilkan pendapatan dan laba oleh debitur di kecamatan Ciampea dan Tenjolaya yang rendah.

e. Pembinaan dan pengawasan terhadap penggunaan kredit oleh debitur, terutama debitur yang menerima kredit komersil harus ditingkatkan agar debitur tidak seenaknya dalam menggunakan kredit, sehingga kredit yang diterima debitur dapat menghasilkan nilai.

2. Unexpected loss atau kerugian yang tidak diperkirakan dapat terjadi sewaktu-waktu, sehingga bank harus memiliki cadangan untuk mengantisipasi risiko tersebut yang berupa economic capital. Cadangan ini dapat diperoleh dari modal bank yang sengaja disisakan untuk mengantisipasi kerugian yang terjadi atau dari pendapatan kegiatan perkreditan sebagai antisipasi dari kerugian akibat risiko kredit. Untuk mengetahui seberapa besar cadangan yang harus disediakan dalam mengantisipasi risiko ini, dapat dihitung dengan menggunakan metode

CreditRisk+ Portofolio. Untuk mempermudah penghitungan, dapat

digunakan program komputer Visual Basic 6.0 yang dihasilkan dari penelitian ini. Adapun yang bertugas sebagai admin adalah Deskman

karena di BRI Unit Ciampea yang selama ini bertugas menghitung potensi kerugian (PPAP) dan membuat laporan bulanan adalah

Deskman. Sedangkan user atau pengguna dari program komputer ini

1. Faktor dominan yang mempengaruhi risiko kredit Kupedes BRI Unit Ciampea yaitu kualitas SDM, karakter debitur, dan laju perekonomian debitur.

2. Bedasarkan pengujian validitas menggunakan metode backtesting terdapat penyimpangan sebesar 4,06% terhadap kerugian riil di bulan Desember 2007. Untuk itu, Metode CreditRisk+ portofolio sesuai untuk mengukur potensi kerugian dari risiko kredit Kupedes BRI Unit Ciampea pada bulan Desember 2007.

3. Penghitungan risiko kredit dengan Metode CreditRisk+ Portofolio menghasilkan expected loss sebesar Rp 194.098.591,62 serta unexpected

loss pada tingkat keyakinan 95 persen sebesar Rp 481.200.000,00 dan Rp

3.903.800.000,00 pada tingkat keyakinan 99 persen. Untuk itu, economic

capital yang harus disediakan oleh bank sebesar Rp 287.101.408,38 pada

tingkat keyakinan 95 persen dan Rp 3.709.701.408,38 pada tingkat keyakinan 99 persen untuk bulan Desember 2007.

4. Pengelolaan dan pengendalian risiko kredit yang dilakukan oleh BRI Unit Ciampea adalah penerapan prinsip 5C, penetapan kolektibilitas debitur, pembentukan PPAP, IPTW, pembinaan dan penagihan intensif,

rescheduling, reconditioning, peningkatan kualitas SDM, dan kerjasama

dengan perusahaan asuransi.

B. Saran

1. BRI Unit Ciampea sebaiknya mengelola dengan baik faktor- faktor yang mempengaruhi risiko kredit terutama faktor SDM bank dan faktor dari sisi debitur, seperti mengadakan pelatihan dan pembinaan SDM serta pembinaan terhadap debitur secara intensif.

2. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya menganalisis manajemen risiko kredit secara terintegrasi. Selain itu, sebaiknya penelitian yang dilakukan

menggunakan sudut pandang debitur dalam menganalisis faktor yang mempengaruhi risiko kredit Kupedes.

Ali. 2006. Manajemen Risiko. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Bessis. 1998. Risk Management in Banking. West Sussex PO19 1UD, England. Crouhy, M and Dan Galai et al. 2000. Risk Management. Mc Graw Hill, New

York.

Darmawi. 2004. Manajemen Risiko. Cetakan Kedelapan. Bumi Aksara, Jakarta. Dendawijaya. 2005. Manajemen Perbankan. Edisi kedua. Ghalia Indonesia,

Bogor.

Djohanputro. 2006. Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi. Cetakan kedua. PPM, Jakarta.

Efendi, R. 2007. Analisis Manajemen Risiko Kredit Sepeda Motor Honda pada Perusahaan Multifinance di Indonesia (Studi kasus pada PT. PQR Finance). Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

http://bri.co.id. [ 19 Januari 2008]

http://infobanknews.com. [19 Januari 2008]

http://irms.com. [21 Januari 2008]

Iqbal, A. 2006. Analisis Risiko Pembiayaan Syariah, Pendekatan Metode

CrediiRisk+ Portofolio (Studi kasus: BMT Prima Dinar Cabang

Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah). Skripsi pada Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Jorion. 2002. Value at Risk: The New Bencmark for Managing Financial Risk, 2nd edition. Mcgraw-Hill.

Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Edisi Pertama. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Komar, D. 2006. Risiko Kredit pada Pinjaman Usaha Mikro. Skripsi pada Fakultas Ekonomi , Universitas Indonesia, Jakarta.

Marsaulina, D. 2006. Analisis Pengelolaan Risiko Kredit Nasabah Kupedes dengan Metode Creditrisk+ Portofolio (studi kasus BRI Unit Desa Cipanas, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat). Skripsi pada Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sofyan. 2005. Manajemen Risiko. Edisi Pertama. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Lampiran 1. Daftar istilah

Backtesting : Salah satu metode uji validitas dengan membandingkan risiko terhitung (potential loss) dengan risiko sebenarnya (real loss).

Band : Nilai kelompok besar dalam menghitung estimasi risiko

berdasarkan metode CreditRisk+ Portofolio.

Capital adequacy ratio (CAR)

: Rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki oleh bank.

Economic capital : Modal yang harus dimiliki perusahaan untuk menutup kerugian maksimum yang disebabkan oleh gagal bayar debitur pada portofolio kredit.

Expected loss : Sejumlah kerugian yang dapat diperkirakan.

Eksposur : Besarnya risiko kerugian yang melekat pada besarnya kredit yang menghadapi risiko gagal bayar.

Kolektibilitas : Kualitas kredit yang ditentukan berdasarkan sejarah angsuran debitur.

Kredit outstanding : Kredit yang belum dilunasi (bayar) debitur.

Moral hazard : Keadaan meningkatnya peluang individu atau debitur dengan sengaja menyebabkan kerugian.

Morale hazard : Keadaan yang menyebabkan individu atau debitur

menjadi kurang hati-hati dibandingkan dengan keadaan lain.

Non Performing Loan (NPL)

: Debitur dengan status kurang lancar, diragukan, dan macet.

Plafond : Batas kredit

Potential loss : Potensi kerugian yang ditentukan dari penghitungan dengan menggunakan metode CreditRisk+ Portofolio.

Probability of default

: Peluang terjadinya gagal bayar debitur yang berasal dari bank yang dinyatakan dalam persentase tertentu.

Real loss : Kerugian sebenarnya akibat kewajiban debitur yang tak tertagih akibat gagar bayar.

Recovery rate : Tingkat (persentase) jumlah kewajiban debitur yang dapat diperoleh kembali setelah dihapusbukukan.

UMKM : Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Unexpected loss : Sejumlah kerugian yang tidak diharapkan terjadi.

Lampiran 2. Diagram sebab akibat (Causal Loop) + + + + + + − + + − + + − + + + Character Capital Conditions Capacity Collateral 5 C Tingkat bonafitas BRI Kualitas sistem dan pelayanan pemberian kredit Peningkatan profit bank Tingkat kenaikan indeks profitabilitas NPL (%) Tingkat kerugian bank akibat kredit Kupedes Tingkat risiko kredit Kupedes Tingkat kualitas pengemba lian kredit Tingkat pertumbuhan kredit ke UMKM Pertumbuhan perekonomian negara Tingkat kualitas UMKM penerima kredit Kupedes Tingkat kualitas pelatihan dan pembinaan UMKM Conditions 5 C Character

Manajer Bisnis Mikro Penilik Operation Officer Marketing and Lending Officer Pimpinan Cabang

Mantri Deskman Teller

Manajer Operasional Manajer Bisnis Mikro Manajer Pemasaran KCP As. Manajer Penunjang Bisnis As. Manajer Operasional Supervisor Adm. Kredit Supervisor Pelayanan Intern Supervisor Pelayanan As. Manajer Bisnis Mikro Penilik BRI

Dokumen terkait