• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implikasi PAKEM

Dalam dokumen Post (Halaman 83-89)

MODEL DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN A Model Pembelajaran

LANGKAH KEGIATAN

F. Diskusi Kelompok: Proses Mengajar (180 menit)

2) Implikasi PAKEM

Dalam implementasi pembelajaran PAKEM di sekolah mempunyai berbagai implikasi yang mencakup :

a) Implikasi bagi guru

Pembelajaran aktif, kretaif, efektif, dan menyenangkan memerlukan guru yang kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh. Sebaliknya pembelajaran yang berpusat pada guru harus dihindari. Adapun ciri-ciri pembelajaran yang berpusat pada guru adalah menggunakan buku paket, jawaban harus sama dengan guru, guru mendiktekan apa yang harus dilakukan, guru memberi contoh, ceramah, hafalan.Dampak dari pembelajaran yang berpusat pada guru adalah siswa menjadi mahluk yang individualis, motivasi belajar siswa turun, siswa kurang dapat bekerjasama, siswa pasif, guru kurang kreatif.

b) Implikasi bagi siswa

Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal. Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah.

Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan

kemampuan siswa.

• Siswa dikelompokkan sesuai dengan

kemampuan (untuk kegiatan tertentu)

• Bahan pelajaran disesuaikan dengan

• kemampuan kelompok tersebut.

• Tugas perbaikan atau pengayaan

diberikan Guru mengaitkan pembelajaran

dengan pengalaman siswa sehari-hari.

• Siswa menceritakan atau

memanfaatkan

• pengalamannya sendiri.

• Siswa menerapkan hal yang

dipelajari dalam kegiatan sehari-hari Menilai pembelajaran dan

kemajuan belajar siswa secara terus menerus.

• Guru memantau kerja siswa

83

c) Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media

- PAKEM pada hakikatnya menekankan pada siswa baik secara

Individual maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar.

- Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik

yang sifatnya didisain secara khusus untuk keperluan pelaksanaan

pembelajaran (by design), maupun sumber belajar yang tersedia di

lingkungan yang dapat dimanfaatkan (by utilization).

- Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media

pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang abstrak.

- Penerapan pembelajaran tematik di sekolah masih dapat

menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini untuk masing-masing mata pelajaran dan dimungkinkan pula untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang terintegrasi

d) Implikasi terhadap Pengaturan ruangan

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan perlu melakukan pengaturan ruang agar suasana belajar menyenangkan. Pengaturan ruang tersebut meliputi:

- Ruang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang dilaksanakan. - Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan dengan

keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung

- Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di tikar/karpet

- Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di dalam kelas maupun di luar kelas

- Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar

- Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga memudahkan peserta didik untuk menggunakan dan menyimpannya kembali.

e) Implikasi terhadap Pemilihan metode

Sesuai dengan karakteristik pembelajaran PAKEM, maka dalam pembelajaran yang dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi metode. Misalnya percobaan, bermain peran,

84

Tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap.

· Penerapan PAKEM dalam Kegiatan Belajar Mengajar

Guru merancang dan mengelola KBM yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Adapun hal baru yang berbeda dengan kebiasaan pembelajaran selama ini adalah guru melaksanakan KBM dalam kegiatan yang beragam, misalnya percobaan, diskusi kelompok menulis laporan, berkunjung keluar kelas. Dengan menerapkan PAKEM guru diharapkan menggunakan metode yang bervariasi. Penggunaan setiap metode mengarah pada keterlibatan siswa secara aktif dalam kegiatan berbahasa.

- Alat Bantu dan Sumber Belar

Guru menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam. Sesuai mata pelajaran, guru menggunakan, misal alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri, gambar, studi kasus, nara sumber, dan lingkungan.

- Metode Pembelajaran

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan. Siswa dapat dapat melakukan percobaan, pengamatan, atau wawancara. Mengumpulkan data/ jawaban dan mengolahnya sendiri, menarik kesimpulan, memecahkan masalah, mencari rumus sendiri, menulis laporan/hasil karya lain dengan kata-kata sendiri. - Pengalaman Belajar

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan. Melalui diskusi, lebih banyak pertanyaan terbuka, hasil karya merupakan pemikiran anak sendiri.

- Pemilihan Bahan Ajar

Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa. Siswa dikelompokkan sesuiai kemampuan (untuk kegiatan tertentu), bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut, tugas perbaikkan atau pengayaan diberikan.

- Pendekatan Pembelajararan Kontekstual

Prinsip pembelajaran yang dilaksanakan adalah pembelajaran

bermakna (meaningful learning). Salah satu ciri pembelajaran bermakna

adalahpembelajaran yang kontekstual. Pembelajaran dirasakan terkait dengan kehidupan nyata dan siswa memahami manfaat dari

85

pembelajaran yang dilaksanakannya dan siswa merasakan penting untuk belajar demi kehidupannya di masa depan. (Kratf, 2000: 33). Impelementasi dalam kegiatan pebelajaran terlihat melalui guru mengaitkan KBM dengan pengalaman siswa sehari-hari.Guru dapat meminta siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalamannya sendiri. Diharapkan siswa dapat menerapkan hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari.

·- Penilaian atau Evaluasi

Menilai KBM dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus. Guru memantau kerja siswa dan guru memberikan umpan balik. Penilaian harus dilakukan secara otentik dengan menggunakan instrumen penilain yang bervariasi (Kratf, 2000:33).

Tabel 3.6. Lembar Observasi PAKEM

Aspek Uraian/ temuan

Bagaimana bentuk tugas yang diberikan?

Apa yang dikerjakan siswa untuk melakukan tugas tersebut? Kemampuan apa yang dikembangkan melalui tugas

tersebut?

Bagaimana bentuk pertanyaan yang diberikan dalam tugas? Jenis pertanyaan apa saja yang diajukan guru kepada siswa dalam pembelajaran?

Sejauh mana guru memperhatikan perbedaan siswa?

Apa yang dilakukan oleh siswa selama mengerjakan tugas? Sejauh mana siswa diberi kesempatan untuk menanggapi kegiatan belajar yang telah dilakukan?

Apa yang dilakukan siswa pada saat belajar kelompok, individu, berpasangan, atau klasikal?

86

Indikator Monev PAKEM

Guru

• Guru lebih banyak memberi kesempatan anak untuk bekerja

• (menemukan sendiri, mengungkapkan pendapat dsb.);

• Guru menciptakan pembelajaran yang menantang;

• Guru mempergunakan berbagai media, metode, dan sumber belajar,

termasuk sumber belajar dan bahan dari lingkungan;

• Guru memberikan tugas dan bantuan yang berbeda sesuai dengan

kemampuan siswa;

• Guru mengelola kelas secara fleksibel (individu, kelompok,

pasangan) sesuai tugas yang diberikan untuk melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran.

Siswa

• Siswa tidak takut bertanya;

• Ada interaksi antara siswa untuk membahas dan memecahkan

masalah;

• Siswa aktif bekerja;

• Siswa dapat mengungkapkan dengan kata-kata sendiri;

• Siswa melakukan kegiatan baca mandiri;

• Siswa melakukan kegiatan proyek (teknologi sederhana, menulis

biografi tokoh). Kelas

• Ada pajangan yang merupakan hasil karya siswa;

• Pajangan dimanfaatkan sebagai sumber belajar;

• Penataan tempat duduk memudahkan interaksi guru dengan siswa,

siswa dan siswa;

• Ada penataan sumber belajar (alat bantu belajar, poster, buku) yang

dimanfaatkan siswa.

Pada saat ada kerja kelompok, berapa jumlah anggota kelompok?

Apakah semua siswa terlibat dalam kegiatan kelompok? Apa yang dilakukan guru selama anak mengerjakan tugas?

87

e. Desain Pembelajaran PAKEM 1. Pengantar

Beberapa orang memandang bahwa PAKEM sama dengan kerja kelompok. Jika dalam suatu kelas sedang berlangsung pembelajaran dan di sana siswa tetap duduk seperti orang menonton bioskop, semua menghadap ke depan, duduk berdua dengan satu bangku, maka dengan mudah dan cepat dikatakan kelas itu tidak PAKEM. Akan tetapi sebaliknya, jika di suatu kelas siswa sedang duduk berkelompok, walau mereka hanya duduk dalam kelompok, tetapi tidak semua siswa bekerja, maka dengan mudah kita mengatakan kelas itu PAKEM. Seharusnya menilai PAKEM tidaknya suatu pembelajaran tidak cukup hanya dengan melihat pengaturan tempat duduk siswa, tetapi harus diperhatikan pula intensitas keterlibatan siswa dalam belajar. Usaha-usaha yang menawarkan sebuah pembaharuan, termasuk penerapan PAKEM di kelas, biasanya akan menemui masalah. Beberapa masalah yang masih sering ditemukan baik dalam pelatihan maupun dalam penerapan PAKEM di kelas dapat dilihat di bawah ini.

Beberapa isu-isu penerapan PAKEM di kelas adalah sebagai berikut:

1. Guru belum memperoleh kesempatan menyaksikan pembelajaran PAKEM yang baik;

2. Guru belum memiliki referensi (buku, video, dll) tentang pembelajaran PAKEM yang baik;

3. Tugas yang diberikan guru kepada siswa masih bersifat tertutup dan banyak pengisian lembar kerja (LK) yang kurang baik;

4. Pembelajaran belum memberikan tantangan sesuai kemampuan siswa 5. Pembelajaran hanya mengajarkan satu indikator dengan satu aktivitas; 6. Perbedaaan individual siswa belum diperhatikan termasuk laki-

laki/perempuan, pintar/kurang pintar, sosial ekonomi tinggi/rendah; 7. Pengelolaan siswa kurang sesuai dengan kegiatan;

8. Guru merasa khawatir untuk melaksanakan PAKEM di kelas 6 dan 9; 9. Pajangan cenderung menampilkan semua apa yang dikerjakan siswa

dengan hasil yang seragam;

Berbagai kendala selalu ada, akan tetapi dukungan pun tak kurang banyak dalam menerapkan PAKEM. Berbagai pelatihan telah diikuti dan para guru telah melakukannya di kelas masing-masing. Sebagai upaya untuk terus meningkatkan mutu pelaksanaan PAKEM, pada modul ini dibahas dan dikaji secara berurutan: 1). telaah PAKEM, 2). teknik bertanya, 3).

pengorganisasian kelas, 4). pembelajaran kooperatif, dan 5).

88

Dalam dokumen Post (Halaman 83-89)