• Tidak ada hasil yang ditemukan

P. Pengam bilan

4.7 Implikasi Pendidikan

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dalam Undang-Undang Serta bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Koperasi sebagai salah satu badan usaha yang menjadi soko guru perekonomian bangsa diharapkan turut serta memberikan kontribusi terhadap kemajuan bangsa baik dalam bidang ekonomi maupun bidang pendidikan. Dalam pelaksanaan upaya mewujudkan Koperasi sebagai soko guru perekonomian bangsa sampai saat ini masih belum terwujudkan, salah satu penyebabnya adalah masih rendahnya kualitas atau masyarakat Koperasi itu sendiri (Syamsuri,2002:29). Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dilakukan kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelatihan perkoperasian baik terhadap anggota Koperasi

itu sendiri maupun calon-calon anggota Koperasi agar menjadi anggota yang sadar berkoperasi.

Pembangunan dan pemberdayaan Koperasi Indonesia agar mampu melaksankan fungsinya sebagai pemeran utama dalam kehidupan perekonomian Indonesia, jalan satu-satunya hanya melalui pendidikan perkoperasian. Hal ini sesuai dengan penjelasan undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 pasal 5 ayat 2 yang menyatakan bahwa :

Untuk pengembangan dirinya Koperasi juga melaksanakan dua prinsip Koperasi yang lain yaitu pendidikan perkoperasian dan kerjasama antara Koperasi merupakan prinsip Koperasi yang penting dalam meningkatkan kemampuan, memperluas wawasan anggota, dan memperkuat solidaritas dalam mewujudkan tujuan Koperasi. Kerjasama dimaksud dapat dilakukan antara Koperasi di tingkat lokal, regional, nasional dan internasional.

Pendidikan Koperasi adalah suatu proses penularan ilmu pengetahuan perkoperasian serta peningkatan keterampilan teknis bidang-bidang pendukungnya yang dilakukan secara terus menerus oleh gerakan Koperasi dan atau pihak-pihak di luar gerakan Koperasi yang terarah kepada unsur-unsur gerakan Koperasi dan masayarakat dengan tujuan agar warga gerakan Koperasi meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran, keperilakuan, dan keterampilannya dalam berKoperasi serta masyarakat menjadi tahu, mengerti dan termotivasi untuk menjadi anggota Koperasi secara sukarela.

Tujuan pendidikan Koperasi adalah diperolehnya sumber daya manusia yang bermutu dan berhati nurani untuk mendukung kehidupan Koperasi yang sehat secara normatif, profesional secara manajemen dan kuat secara ekonomi.

Kegiatan pendidikan dalam Koperasi ini sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh agar para anggota mendapatkan

pengetahuan yang memadai tentang pentingnya berpartisipasi baik dalam permodalan, pemanfaatan pelayanan maupun dalam pengambilan keputusan sehingga dalam jangka panjang diharapkan Koperasi akan terus berkembang seiring dengan meningkatnya kesadaran anggota akan pentingnya partisipasi.

Kemampuan seseorang berKoperasi tak lepas dari latar belakang pendidikannya yang relevan dengan tugasnya, dan setelah menjadi anggota Koperasi ia pun perlu terus dididik agar lebih mampu mengelola sektor usahanya masing-masing, mengelola Koperasinya, dan keterampilan-keterampilan teknis lainnya yang berkaitan dengan perusahaan. (Syamsuri SA, 1986:364).

Dalam organisasi KOPINDO, pendidikan merupakan salah satu prinsip yang tidak akan lepas sebagai upaya proses pengembangan SDM sebagai upaya melakukan transfer ilmu yang memadai yang diharapkan akan mencetak generasi produktif dalam membangun profesionalisme pengelolaan organisasi, serta kegiatan usaha Koperasi yang merupakan elemen terpenting sebagai upaya penumbuh kembangan organisasi Koperasi.

Kegiatan pendidikan di KOPINDO berada di bawah pengawasan bidang pengembangan sumber daya anggota (PSDA). Seluruh kinerja Kabid PSDA akan mengacu pada program kerja yang telah disepakati dalam forum rapat kerja tahun buku 2008. Adapun program kerja yang langsung bersinggungan dengan kegiatan pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan Kualitas Sumberdaya Anggota

Realisasi program kerja ini, dalam periode kepengurusan tahun 2005-2008 adalah sebagai berikut:

• Telah melakukan kerjasama dengan Lembaga Pendidikan Perkoperasian

(LAPENKOP) dalam hal pemagangan, pendidikan dan pelatihan, serta sumbangsih pemikiran yang produktif terhadap permasalahan kaderisasi.

• Telah mengkoordinasi, memfasilitasi dan melakukan proses kerjasama

kegiatan Diklat anggota, Korwil dengan KOPINDO. Misalnya saja ketika pelaksanaan Seminar Entrepreneurship di KOPMA STAN Jakarta, MotivAct Training KKMB Bandung, atau Pendidikan dan Pelatihan KOPINDO Wilayah Jawa Timur.

• Memberikan bantuan secara materiil setiap kegiatan Pendidikan dan

Pelatihan anggota KOPINDO. Misalnya ketika KOPMA BS UPI mengadakan Diklat Menengah Koperasi, KOPINDO memberikan uang sebesar Rp. 1.000.000,-. Begitu juga dengan kegiatan Diklat di Koperasi lainnya KOPINDO juga memberikan bantuan materiil dengan besaran sekitar Rp.500.000,- – Rp. 1.000.000,-.

• Telah mendelegasikan pengurus KOPINDO di setiap kegiatan diklat yang

diselenggarakan baik oleh anggota maupun non anggota. Untuk diklat anggota, contohnya saat KOPMA BS UPI mengadakan kegiatan DMK pada tanggal 14-15 Februari 2009, KOPINDO mengirimkan 4 orang pengurusnya untuk mengikuti kegiatan tersebut. Sedangkan untuk kegiatan non anggota misalnya ketika Kabid PSDA mengikuti Diklat Manajemen Kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Kementrian Pemuda dan Olah raga pada Agustus 2008.

2. Lokakarya pengkaderan

Kegiatan Lokakarya pengkaderan ini dilakukan dengan tujuan untuk merevisi dan mensosialisasikan pedoman pengkaderan anggota di KOPINDO. Namun sampai saat ini kegiatan lokakarya ini baru sebatas pada pembahasan konsep dan literatur yang dibahas dalam bentuk tim perumus.

Sebagai Koperasi kader yang diharapkan dapat melahirkan kader-kader Koperasi, KOPINDO belum memiliki kegiatan pendidikan kader secara berjenjang seperti yang ada di Koperasi-Koperasi primer anggotanya. Kenyataannya saat ini KOPINDO baru dapat memfasilitasi, mengkoordinasikan, atau melakukan kerjasama dengan kegiatan Diklat yang diselenggarakan oleh anggotanya dan belum dapat mengadakan kegiatan pendidikan secara mandiri baik dalam bentuk pelatihan ataupun seminar. KOPINDO baru dapat mengadakan kegiatan Diskusi nasional, namun kegiatan tersebut akan lebih optimal jika dilaksanakan secara berkala misalnya bulanan.

Walaupun anggota KOPINDO yang terdiri dari Koperasi-Koperasi primer telah memiliki kegiatan pendidikan sendiri yang meliputi kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar), Pendidikan Menengah (Dikmen), dan Pendidikan Khusus (Diksus). Diharapkan KOPINDO juga memiliki kegiatan pendidikan sendiri bagi para anggotanya, sehingga akan kualitas para anggotanya akan semakin baik.

Berdasarkan hal tersebut maka Pendidikan dan latihan perlu dilakukan secara sungguh-sungguh sehingga dapat meningkatkan kewirausahaan, profesionalisme, keterampilan dan wawasan para anggota, pengurus, karyawan dan pengawas Koperasi, termasuk kemampuan manajemen dan kemampuan

memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha serta mampu memanfaatkan dengan sebaik-baiknya peluang yang terbuka bagi pengembangan kegiatan usaha baru.

Selain itu, pengurus KOPINDO juga mengaplikasikan kegiatan pendidikan dengan menyalurkan pemikiran lewat media penulisan artikel baik mengenai perkoperasian, atau kegiatan pendidikan yang terdapat dalam situs Blog pengurus ataupun lewat media Facebook yang ada dalam interet. Penulisan artikel di internet ini tidak hanya dilakukan oleh pengurus KOPINDO yang sedang atau masih menjabat, namun juga ada mantan pengurus yang dalam menyalurkan ide adan pemikirannya lewat media ini. Misalnya saja lewat forum di situs Facebook yang dimiliki oleh Bidang Pengembangan Sumber Daya Anggota (PSDA) KOPINDO yang diberi nama Forum PSDA KOPINDO yang bertujuan untuk membahas permasalahan seputar SDM Pengurus.

Melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan ini diharapkan, kemampuan seluruh unsur sumber daya manusia (SDM) dalam KOPINDO baik itu pengurus, pengawas, karyawan dan juga anggota akan lebih meningkat dan mendorong terhadap tercapainya perkembangan dan kemajuan KOPINDO. Sehingga akan melahirkan generasi muda Koperasi yang dapat berkontribusi untuk kemajuan Koperasi di Indonesia.

Dokumen terkait