• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kemampuan Manajerial Pengurus Terhadap Partisipasi Anggota

P. Pengam bilan

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

4.6.1 Pengaruh Kemampuan Manajerial Pengurus Terhadap Partisipasi Anggota

Berdasarkan hasil penelitian kemampuan manajerial pengurus mempengaruhi partisipasi anggota. Hal ini terbukti dari pengujian secara parsial atau individu dengan menggunakan uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 3.652 dengan taraf signifikan 0.006 sedangkan t tabel diperoleh sebesar 2,228. Karena t

hitung > t tabel dengan derajat kepercayaan atau α 0.05, maka Ho ditolak atau HI diterima artinya “kemampuan manajerial pengurus berpengaruh positif terhadap partisipasi anggota diterima”. Dengan menggunakan analisis regresi berganda, diketahui bahwa kemampuan manajerial pengurus dan pelayanan Koperasi secara keseluruhan berpengaruh secara nyata terhadap partisipasi anggota.

Pengurus dalam organisasi Koperasi memegang peranan penting, karena pengurus merupakan perangkat organisasi Koperasi setingkat di bawah Rapat Anggota yang diberi kepercayaan untuk memimpin Koperasi dan mengelola seluruh kegiatan Koperasi baik dari segi usaha maupun kegiatan organisasinya. Menurut pasal 30 UU No. 25 tahun 1992 ayat 1 mengenai tugas pengurus adalah sebagai berikut :

1. Mengelola Koperasi dan usahanya

2. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi

3. Menyelenggarakan rapat anggota

4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

5. Memelihara daftar buku anggota dan pengawas.

Sedangkan dalam pasal 30 UU No. 25 tahun 1992 ayat 2, pengurus berwenang :

1. Mewakili Koperasi di dalam dan di luar pengadilan

2. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar. 3. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan Koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota.

Sebagai perangkat organisasi yang diberi wewenang untuk melakukan tindakan dan upaya hukum atas nama Koperasinya, maka pengurus bertanggung jawab mengenai segala kegiatan pengelolaan Koperasi dan usahanya kepada Rapat Anggota. Oleh karena itu maka, berhasil tidaknya Koperasi dalam menjalankan kegiatan usahanya sangat ditentukan oleh kemampuan pengurus dalam mengelola organisasi Koperasi. Seorang pengurus harus dapat mengatur, mempengaruhi, dan mengajak anggota-anggotanya untuk bekerja sama. Selain itu pengurus juga harus mampu mengakomodir seluruh kebutuhan anggota dan ditawarkan lewat program-program yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Agar dapat memimpin sebuah Koperasi dengan baik, maka seorang pengurus harus memiliki kemampuan manajerial yang baik yang dapat membantunya dalam mengelola sebuah Koperasi. Kemampuan manajerial yaitu kemampuan yang harus dimiliki oleh para pengurus Koperasi karena para pengurus merupakan mandataris Rapat Anggota Tahunan yang akan berperan sebagai badan eksekutif dalam mengelola Koperasi. Kemampuan Manajerial Pengurus dapat diketahui dari beberapa indikator, Maman Ukas (1999:97) mengungkapkan bahwa untuk dapat menangani pekerjaan dengan baik maka para

manajer diisyaratkan agar mempunyai kemampuan yang sesuai dengan lapangan kerja yang dipegangnya, keberhasilan dibidang manajemen banyak dibantu oleh pengetahuan dan keterampilan dalam ketiga bidang sebagai indicator dari kemampuan manajerial seseorang yaitu sebagai berikut:

1. Kemampuan Konseptual (Conceptual Skill) 2. Kemampuan Kemanusiaan (Human Skill) 3. Kemampuan Teknis (Technical Skill)

Pengurus KOPINDO yang berjumlah 8 orang yang terdiri dari beragam profesi, dan latar belakang yang berbeda-beda. Namun semua pengurus diharuskan untuk memiliki kemampuan manajerial tersebut, mengingat dalam keberlangsungan hidup KOPINDO baik dari segi organisasi maupun usahanya, pengurus mempunyai peranan yang sangat penting. Dengan kemampuan manajerial yang baik, maka pekerjaan pengurus menjadi lebih efektif, sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan menjadi lebih mudah.

Namun dalam kenyataan yang ada di Koperasi Pemuda Indonesia (KOPINDO), kemampuan manajerial pengurus yang ada masih dirasakan kurang. Karena apabila dilihat dari tingkat partisipasi yang rendah, maka dapat diambil kesimpulan apabila pengurus kurang dapat mengakomodir kebutuhan anggotanya sehingga rasa percaya anggota terhadap kinerja pengurus akan berimbas kepada partisipasinya kepada KOPINDO. Tidak sedikit anggota yang enggan membayar simpanan karena mereka tidak merasakan manfaat memiliki simpanan di KOPINDO.

Salah satu kemampuan manajerial yang harus dimiliki oleh pengurus KOPINDO adalah kemampuan konseptual, disini pengurus dituntut untuk dapat membuat kebijakan dan membuat kegiatan atau program yang sesuai dengan kebutuhan anggota. Sedangkan program atau kegiatan yang diadakan KOPINDO lebih bersifat untuk kepentingan KOPINDO dibandingkan untuk kepentingan anggotanya. Terlebih lagi pada program-program usaha yang ada di KOPINDO, yang dirasakan belum menyentuh kebutuhan anggota. Karena yang lebih banyak merasakan manfaatnya justru dari non anggota bukan dari anggota terlebih dahulu.

Selain itu untuk untuk aspek kemampuan kemanusiaan, pengurus KOPINDO juga dituntut agar dapat menjalin komunikasi yang harmonis dengan Koperasi primer anggotanya, juga mampu memberikan motivasi dan arahan agar seluruh kegiatan yang ada di KOPINDO berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Saat ini pengurus KOPINDO dapat menjalin komunikasi cukup baik dengan Koperasi-Koperasi primer anggotanya, terlebih lagi dengan adanya Koordinator di tiap wilayahnya. Namun tidak sedikit anggota yang justru lebih mengenal Koordinator wilayahnya daripada seluruh pengurus yang ada di KOPINDO. Hal ini terjadi karena intensitas waktu untuk komunikasi yang dirasakan kurang, karena para anggota kebanyakan baru dapat bertemu dan berinteraksi dengan pengurus pada saat Rapat Anggota Tahunan dan itu pun berlangsung hanya satu tahun sekali. Oleh karena itu diperlukan media komunikasi yang baik dan efektif seperti adanya bulletin anggota, agar hubungan

KOPINDO dengan Koperasi primer anggotanya dapat berjalan dengan baik walaupun jarak antara KOPINDO dan anggotanya cukup jauh.

Sedangkan dalam hal kemampuan teknis, pengurus KOPINDO dituntut untuk dapat menangani permasalahan yang ditunjukkan melalui kemampuan menggunakan suatu prosedur, metode maupun peralatan teknis. Kemampuan teknis pengurus KOPINDO dinilai cukup baik, namun dirasakan belum maksimal. Misalnya saja ketika terjadi konflik internal di kepengurusan pada periode kepengurusan 2008-2011, dan solusi baru dapat diambil pada saat Rapat Anggota Tahunan 2009 dan hasil keputusan yang diperoleh adalah adanya penggantian ketua baru. Belum lagi tentang permasalahan kondisi keuangan yang belum terselesaikan dengan tuntas, dan seolah-olah dibiarkan berlarut-larut.

Berdasarkan pemaparan diatas, kemampuan manajerial berpengaruh positif terhadap tingkat partisipasi anggota, dan berdasarkan hasil penelitian diketahui tingkat partisipasi anggota di KOPINDO cukup rendah. Salah satu penyebabnya adalah kinerja pengurus yang kurang dapat mengakomodir kebutuhan anggota sehingga menyebabkan anggota menjadi kurang percaya dengan kepengurusan dan berimbas pada tingkat partisipasi anggota menjadi rendah.

Saat ini kemampuan manajerial pengurus KOPINDO sangat diuji dan harus mampu bersikap professional. Walaupun pada dasarnya semua pengurus KOPINDO berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, namun mereka adalah orang-orang terbaik yang terpilih dari masing-masing Koperasi primernya. Oleh karenanya apabila partisipasi anggota di KOPINDO ingin lebih

baik, maka hal yang harus dilakukan adalah melakukan perbaikan terhadap kinerja kepengurusan terutama dalam hal kemampuan manajerial pengurusnya.

Hal ini dapat diawali ketika proses pemilihan pengurus berlangsung pada saat RAT. Seorang pengurus hendaklah dipilih berdasarkan kemampuan manajerial yang dimilikinya, karena dalam kenyataannya Koperasi akan berkompetisi dengan banyak pesaing dan akan menghadapi uji pasar, sehingga dengan adanya kemampuan manajerial pengurus maka Koperasi diharapkan memiliki keunggulan khusus. Pemilihan pengurus harus dilakukan berdasarkan kebutuhan agar KOPINDO menjadi lebih baik, bukan berdasarkan pada kepentingan pihak tertentu saja yang justru malah dapat berakibat pada kemunduran KOPINDO.

Apabila pengurus telah memiliki kemampuan manajerial yang baik, maka mereka dapat membuat program-program dan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan anggota, sehingga para anggota akan merasakan manfaat menjadi anggota KOPINDO dan akan terus berpartisipasi aktif baik pada aspek permodalan, usaha, maupun pada pengambilan keputusan. Ketika tingkat partisipasi anggota telah tinggi, maka tujuan KOPINDO pun akan tercapai sehingga tingkat keberhasilan KOPINDO pun akan tinggi.

Dokumen terkait