• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3. Uji Non Autokorelasi

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian

4.5.1. Implikasi Penelitian

Berdasarkan pada perhitungan dan pengolahan data, dapat diketahui bahwa model regresi yang dihasilkan cocok untuk mengetahui pengaruh Modal Kerja, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan

terhadap Rentabilitas ekonomi. Pernyataan ini didasarkan padahasil uji F

antara variabel Modal Kerja, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas, yang menghasilkan nilai signifikansi lebih kecil dari pada nilai 0,05.

Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan karena dengan modal kerja yang cukup memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi dengan seekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan (Riyanto, 1997: 59)

Sedangkan menurut Munawir (2004: 114) adanya modal kerja yang berlebih menunjukkan adanya dana yang tidak produktif, hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kemampuan untuk memperoleh keuntungan telah disia-siakan. Sehingga mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang maksimal.

Diketahui pula bahwa secara parsial Modal Kerja berpengaruh

signifikan terhadap Rentabilitas ekonomi perusahaan otomotif yang go

public di Bursa Efek Indonesia. Pernyataan ini didasarkan pada hasil uji t

antara variabel Modal Kerja dengan Rentabilitas ekonomi yang menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,015 karena 0,015 < 0,05. Arah pengaruh Modal Kerja terhadap Rentabilitas adalah positif. Hal ini disebabkan karena perusahaan bisa mengelola modal kerja yang dimiliki secara produktif dalam aktivitas produksinya. Perusahaan yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan lebih akan mempunyai modal kerja yang cukup dari pada perusahaan yang tidak memilki kemampuan menghasilkan keuntungan, karena perusahaan yang menghasilkan keuntungan lebih mampu membiayai kegiatan operasi perusahaan dengan keuntungan yang dimilki. Dengan demikian apabila seluruh investasi perusahaan ke dalam aktiva lancar yang meliputi persediaan, piutang, kas, dan surat-surat berharga, dimana seluruh investasi diharapkan kembali kedalam perusahaan dalam waktu paling lama satu tahun naik, maka

rentabilitas ekonomi perusahaan otomotif yang go public di Bursa Efek

Indonesia akan mengalami kenaikan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengelolaan modal kerja mempunyai pengaruh terhadap kelangsungan hidup suatu perusahaan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang maksimal.

Piutang adalah sebagian dari aktiva lancar perusahaan yang termasuk operating asset, jadi apabila perusahaan bekerja dengan jumlah piutang yang besar, maka operating assetnya juga besar. Selanjutnya apabila jumlah dana yang tertanam dalam piutang cukup besar ini berarti banyak langganan yang menunggak pembayaran atau melakukan pembayaran tapi tidak tepat waktu seperti yang telah ditetapkan perusahaan (Riyanto, 1997: 90).

Riyanto (1997: 91) juga mengungkapkan bahwa makin tinggi turnovernya, berarti makin cepat perputaranya. Yang berarti makin pendek waktu terikatnya modal dalam piutang, sehingga untuk mempertahankan net credit sales tertentu, dengan naiknya turnovernya, dibutuhkan jumlah modal yang lebih kecil yang diinvestasikan dalam piutang.

Perputaran Piutang yang merupakan elemen dari modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar yang artinya piutang akan tertagih pada saat tertentu dan akan timbul lagi akibat penjualan dan seterusnya, tidak berpengaruh signifikan terhadap Rentabilitas ekonomi perusahaan

otomotif yang go public di Bursa Efek Indonesia. Kesimpulan ini

didasarkan pada hasil pengujian secara parsial antara variabel Perputaran Piutang dengan Rentabilitas, menggunakan uji t yang menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,195 karena 0,195 > 0,05. Hal ini dikarenakan kebijakan pengelolaan piutang yang dijalankan perusahaan selama ini kurang efektif sehingga mengakibatkan tertundanya pelunasan piutang dan penumpukan modal yang tertanam dalam piutang cukup besar, ini berarti

banyak langganan yang menunggak pembayaran atau melakukan pembayaran tapi tidak tepat waktu seperti yang telah ditetapkan perusahaan. Hal ini menyebabkan tingkat perputaran piutang perusahaan sangat rendah dan modal yang tertanam dalam piutang tidak bekerja secara efisien, tetapi jika terjadi sebaliknya yaitu modal yang tertanam dalam piutang itu kecil berarti tingka perputaran piutang cukup cepat. Karena para langganan melakukan pembayaran tepat waktu. Ini bisa terjadi dengan adanya potongan pembayaran tertentu karena modal yang tertanam dalam piutang itu besar, dengan sendirinya operating assets besar pula, hal ini menyebabkan tingkat rentabilitas perusahaan menjadi rendah dan penjualanpun menjadi menurun. Sebaliknya bila modal yang tertanam dalam piutang itu kecil memungkinkan tingkat rentabilitas naik. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Rina Kartika

Sari (2009) yang memberikan kesimpulan bahwa berdasarkan Uji

t

bahwa

variabel tingkat perputaran piutang tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas.

Perputaran Persediaan yang merupakan rasio yang menunjukkan persediaan barang yang selalu dalam perputaran, yang selalu dibeli dan dijual, yang tidak mengalami proses lebih lanjut di dalam perusahaan tersebut yang mengakibatkan perubahan bentuk dari barang yang bersangkutan, juga tidak berpengaruh signifikan terhadap Rentabilitas

ekonomi perusahaan otomotif yang go public di Bursa Efek Indonesia.

Persediaan dengan Rentabilitas ekonomi yang menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,583 karena 0,583 > 0,05. Hasil ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Aditya Kusuma (2008) yang menyimpulkan bahwa Perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan berpengaruh secara signifikan terhadap laba usaha. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh perbedaan obyek penelitian dan periode penelitian yang dilakukan oleh Aditya Kusuma (2008) Arah pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas adalah negatif. Dengan demikian, semakin tinggi rasio yang menunjukkan persediaan barang yang selalu dalam perputaran, yang selalu dibeli dan dijual, yang tidak mengalami proses lebih lanjut di dalam perusahaan tersebut yang mengakibatkan perubahan bentuk dari barang yang bersangkutan maka

rentabilitas ekonomi perusahaan otomotif yang go public di Bursa Efek

Indonesia akan semakin rendah, namun penurunan yang terjadi tidaklah terlalu besar karena hasil uji statistic menyatakan tidak signifikan. Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa Adanya investasi

dalam inventory yang terlalu besar dibandingkan dengan kebutuhan akan

memperbesar beban bunga, memperbesar biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gedung, memperbesar kemungkinan kerugian karena kerusakan, turunnya kualitas, keusangan, sehingga semuanya ini akan memperkecil keuntungan perusahaan. Demikian pula sebaliknya, adanya

investasi yang terlalu kecil dalam inventory akan mempunyai efek yang

dapat bekerja dengan kapasitas produksi yang optimal. Oleh karena

perusahaan tidak bekerja dengan full-capacity, berarti bahwa “capital

assets” dan “direct labor” tidak dapat didayagunakan dengan sepenuhnya,

sehingga hal ini akan mempertinggi biaya produksi rata-ratanya, yang pada akhirnya akan menekan keuntungan yang diperolehnya (Riyanto, 1995: 69).

Berdasarkan uraian di atas variabel bebas dalam penelitian ini yaitu modal kerja ( X1 ), perputaran piutang ( X2 ), dan perputaran persediaan

(X3) variabel yang dominan berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi

(Y) adalah modal kerja ( X1 ).

Dokumen terkait