• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Implikasi

Kesimpulan hasil penelitian ini berimplikasi sebagai berikut:

Setelah diadakan penelitian di SMP Negeri 6 Tangerang -Selatan dan setelah diolah data-data yang ada bahwa peranan guru pendidikan agama Islam sangat tinggi, maka hendaknya lebih ditingkatkan lagi kreativitasnya dalam menyampaikan pelajaran agama dan selalu menerapkan nilai-nilai agama, sehingga anak berminat dan mau belajar agama serta mereka dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Guru juga harus bisa menjadi tauladan bagi siswa/siswinya sehingga sikap tauladan tersebut ditiru oleh siswa/siswi.

C. Saran

Berdasarkan pengamatan penulis secara langsung terjun ke lapangan maka beberapa saran-saran yang penulis sampaikan, berikut diantaranya:

1. Bagi para orang tua hendaknya membantu serta mendukung anak dalam pembelajaran PAI baik di rumah ataupun di sekolah. Artinya bahwa tidak menyerahkan anak seutuhnya pada pihak sekolah saja, tetapi para orang tua di rumah mengarahkan anaknya dalam bidang agama.

2. Guru PAI hendaknya menyampaikan materi dengan berbagai macam metode, agar tidak menonton. Manfaatkan media yang menunjang pembelajaran PAI agar daya serap siswa lebih tinggi.

3. Bagi pihak sekolah, pelajaran PAI di sekolah perlu dipertinggi mutunya, dengan disediakan kelengkapan alat-alat praktik ibadah, guna mempermudah proses belajar mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, H. M, Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum), Jakarta: Bumi Aksara, 2000.

Daradjat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996. Daradjat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2003. Daradjat, Zakiah, Pembinaan Remaja, Jakarta: N.V Bulan Bintang, 1982.

Daradjat, Zakiah, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

Daradjat, Zakiah, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, Jakarta: Gunung Agung, 1990.

Daradjat, Zakiah, Dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2001.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998.

Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000.

Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004. Kartono, Kartini, Psikologi Anak, Bandung: Alumni, 1979.

Library.walisongo.ac.id, Qotriyatul Afroh dan Muhammad Al-Qowi, Fakultas Tarbiyah IAIN walisongo.

Marimba, Ahmad D, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Alma’arif, 1998.

Nashori, Fuad., dan Mucharam, Bachtiar Diana. Mengembangkan Kreativitas dalam Perspektif Psikologi Islam, Yogyakarta: Menara Kudus, 2000. Nurdin, Muhammad, Kiat Menjadi Guru Profesional, Jogjakarta: Prisma Sophie

Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2003.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002. Ramayulis, Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005.

Sabri, M Alisuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005. Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers,

2011.

Sarwono, Sarlito W, Pengantar Psikologi Umum, Jakarta: Rajawali Pers, 2010. Shaleh, Abdul Rachman, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Jakarta: PT.

Gemawindu Pancaperkasa, 2000.

Syafruddin, dan Usman, Basyiruddin. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta: Ciputat Press, 2002.

Syamsu Yusuf L.N, Nani M. Sugandhi, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Thouless, Robert H, Pengantar Psikologi Agama, Jakarta: Rajawali Press, 1995. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998.

Undang-undang RI No.20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Fokusmedia, 2003.

Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2009.

Tempat Wawancara :

Nama Guru :

Jabatan :

1. Sejak kapan Bapak mengajar sebagai Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 6 Tangsel?

2. Berapakah alokasi waktu yang tersedia bagi pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 6 Tangsel?

3. Bagaimana respon siswa ketika pengajaran Pendidikan Agama Islam berlangsung?

4. Masalah atau hambatan apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan pelajaran Pendidikan Agama Islam?

5. Sarana dan prasarana apa saja yang mendukung pelaksanaan pelajaran Pendidikan Agama Islam?

6. Usaha-usaha/upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh pihak sekolah dan guru yang berhubungan dengan Pendidikan Agama Islam untuk membina sikap keberagamaan siswa?

Interviewer

Tempat Wawancara : SMP Negeri 6 Tangerang Selatan

Nama Guru : Asep Kusdiawan Wihendra, S.Ag

Jabatan : Guru PAI/ Wakasek Kurikulum

1. Sejak kapan Bapak mengajar sebagai Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 6 Tangsel?

Jawaban:

Saya mengajar sebagai Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 6 Tangsel, sejak tanggal 2 Februari 1989.

2. Berapakah alokasi waktu yang tersedia bagi pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 6 Tangsel?

Jawaban:

Alokasi waktu yang tersedia dalam pelajaran PAI yaitu 2 jam pelajaran dalam seminggu.

3. Metode pengajaran apa saja yang biasa Bapak terapkan dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam?

Jawaban:

Metode pengajaran yang saya terapkan dalam pelajaran PAI sangat variatif, yang digunakan antara lain metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi dan metode PAIKEM.

4. Bagaimana respon siswa ketika pengajaran Pendidikan Agama Islam berlangsung?

Jawaban:

Mereka sangat antusias ketika mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam.

5. Masalah atau hambatan apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan pelajaran Pendidikan Agama Islam?

Pendidikan Agama Islam?

Jawaban:

Sarana dan prasarana yang mendukung dalam pelaksanaan pelajaran PAI adalah Mushollah/ LAB PAI dan perpustkaan.

7. Usaha-usaha/upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh pihak sekolah dan guru yang berhubungan dengan Pendidikan Agama Islam untuk membina sikap keberagamaan siswa?

Jawaban:

Usaha-usaha/upaya-upaya yang dilakukan adalah Ekstrakurikuler Rohis, Peringatan Hari Besar Islam, Tadarus Jum’at pagi, Tausiyah, dan membiasakan salam kepada guru.

8. Menurut Bapak bagaimana peranan Pendidikan Agama Islam, baik Pendidikan Agama Islam dikelas maupun kegiatan keagamaan yang ada disekolah ini dalam membina sikap keberagamaan siswa?

Jawaban:

Menurut saya peranan Pendidikan Agama Islam, adalah:

a. Sangat berperan mencegah siswa untuk melakukan perbuatan negatif.

b. Menambah ilmu pengetahuan atau wawasan keislaman. c. Meningkatkan gairah beribadah.

Interviewer

Tempat Wawancara : SMP Negeri 6 Tangerang Selatan

Nama Guru : Asim, S.Ag

Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam

1. Sejak kapan Bapak mengajar sebagai Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 6 Tangsel?

Jawaban:

Saya mengajar sebagai Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 6 Tangsel, sejak tahun 1992.

2. Berapakah alokasi waktu yang tersedia bagi pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 6 Tangsel?

Jawaban:

Alokasi waktu yang tersedia dalam pelajaran PAI yaitu 2 jam pelajaran dalam seminggu.

3. Metode pengajaran apa saja yang biasa Bapak terapkan dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam?

Jawaban:

Metode pengajaran yang saya terapkan dalam pelajaran PAI beragam, dimulai dari metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan tugas sholat mingguan.

4. Bagaimana respon siswa ketika pengajaran Pendidikan Agama Islam berlangsung?

Jawaban:

Mereka sangat antusias ketika mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam.

5. Masalah atau hambatan apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan pelajaran Pendidikan Agama Islam?

6. Sarana dan prasarana apa saja yang mendukung pelaksanaan pelajaran Pendidikan Agama Islam?

Jawaban:

Sarana dan prasarana yang mendukung dalam pelaksanaan pelajaran PAI adalah Mushollah/ LAB PAI dan perpustkaan.

7. Usaha-usaha/upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh pihak sekolah dan guru yang berhubungan dengan Pendidikan Agama Islam untuk membina sikap keberagamaan siswa?

Jawaban:

Usaha-usaha/upaya-upaya yang dilakukan adalah memberikan tugas agenda sholat mingguan, Ekstrakurikuler Rohis, Peringatan Hari Besar Islam, Tadarus Jum’at pagi, Tausiyah, dan membiasakan salam kepada guru.

8. Menurut Bapak bagaimana peranan Pendidikan Agama Islam, baik Pendidikan Agama Islam dikelas maupun kegiatan keagamaan yang ada disekolah ini dalam membina sikap keberagamaan siswa?

Jawaban:

Menurut saya peranan Pendidikan Agama Islam, adalah:

a. Memberikan dampak yang positif bagi siswa dalam melaksanakan ibadah sehari-hari.

b. Menambah ilmu pengetahuan atau wawasan keislaman. c. Meningkatkan kualitas keagamaan siswa.

d. Bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depan.

Interviewer

I. Identitas Responden

Nama : ... Kelas : ...

II. Petunjuk Pengisian

1. Bacalah basmalah terlebih dahulu sebelum mengisi angket ini. 2. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai menurut anda. 3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan benar.

4. Jawaban anda akan dijamin kerahasiaannya dan tidak akan mempengaruhi nilai anda pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

III. Pertanyaan-pertanyaan

A. Peranan Guru Pendidikan Agama Islam

1. Apakah Guru Pendidikan Agama Islam anda mengingatkan anda untuk menghormati orang tua, guru dan teman?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 2. Guru Pendidikan Agama Islam hadir dikelas tepat waktu?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 3. Apakah Guru Pendidikan Agama Islam anda memberikan bimbingan

dan contoh nasehat yang baik pada saat belajar mengajar? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 4. Apakah Guru Pendidikan Agama Islam anda melarang untuk

membicarakan kejelekan orang lain (ghibah)?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 5. Apakah Guru Pendidikan Agama Islam anda memberikan motivasi

untuk berakhlak al-Karimah?

7. Apakah Guru Pendidikan Agama Islam anda menyuruh anda agar berpakaian rapi dan sopan?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 8. Apakah Guru Pendidikan Agama Islam anda menghukum anda

apabila tidak mengerjakan pekerjaan rumah?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 9. Apakah Guru Pendidikan Agama Islam anda mengawasi anda pada

saat ujian Pendidikan Agama Islam berlangsung?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 10.Guru agama anda mendorong siswa untuk melaksanakan nilai-nilai

agama?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 11.Apakah Guru Pendidikan Agama Islam anda mengingatkan anda

untuk bersikap jujur?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 12.Menurut anda, apakah Guru Pendidikan Agama Islam anda

mengulang kembali mata pelajaran yang sudah dipelajari sebelum memulai materi baru?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 13.Apakah Guru Pendidikan Agama Islam anda melarang anda untuk

merokok?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 14.Apakah Guru Pendidikan Agama Islam anda melarang anda untuk

memakai narkoba ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 15.Apakah Guru Pendidikan Agama Islam anda melarang anda untuk

sholat lima waktu?

a.Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 17.Meski waktu sholat telah tiba, anda tetap menonton televisi?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 18.Jika nilai ulangan anda baik, anda mengucapkan hamdalah?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 19.Apakah setiap hari anda selalu menyempatkan diri untuk membaca

Al-Qur’an?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 20.Pada bulan Romadhon, apakah anda mengerjakan puasa Romadhon?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kaadang d. Tidak pernah 21.Pernahkah anda melaksanakan puasa sunnah?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 22.Ketika anda memiliki uang, pernahkah anda memberi infak atau

bersedekah kepada orang yang kurang mampu?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 23.Ketika orang tua memerintahkan sesuatu kepada anda, anda akan

mengerjakannya?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 24.Ketika anda bertemu dengan guru anda dijalan, apakah anda

menyapa/mengucapkan salam kepada beliau?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 25.Apakah anda mendengarkan dengan seksama (tidak ramai sendiri)

ketika guru sedang berbicara di depan kelas?

27.Ketika sedang mengikuti ujian sekolah (ulangan harian, uts, uas dan lainnya), apakah anda mengerjakannya sendiri (tidak mencontek)? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. tidak pernah

28.Ketika anda melihat uang teman anda jatuh, apakah anda akan mengambilnya kemudian mengembalikan pada teman anda?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

29.Ketika sedang berkumpul dengan teman anda, anda berbicara dengan menggunakan kata-kata yang tidak sopan (kata-kata kotor)?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 30.Ketika anda berjanji dengan orang lain, apakah anda menepatinya?

Dokumen terkait