• Tidak ada hasil yang ditemukan

Impor Data Faktur

Dalam dokumen User Manual eSPT PPN 1107 Ver 3.0 (Halaman 59-63)

Form Impor File digunakan untuk mengimpor atau memasukkan file faktur csv. ke dalam form Daftar Faktur Lampiran 1107 A dan form Daftar Faktur Lampiran 1107 B yang terdapat pada aplikasi.

File yang dapat diimpor ke aplikasi disesuaikan dengan format yang telah ditentukan. Contoh format data impor terdapat di dalam CD pada folder \Installer eSPT PPN 1107\Contoh Data Impor 1107\.

Validasi data faktur dilakukan dua kali yaitu pada saat klik tombol view data dan   tombol   impor.   User   boleh   memilih   ingin   meng­klik   tombol   view   data dahulu   sebelum   impor   data   faktur   ke   database   atau   langsung   klik   tombol Impor.

Impor File Faktur ke Database SPT

1. Pilih menu UtilityImpor Data Data Faktur, akan ditampilkan form

IMPOR FILE.

2. Pilih Masa Pajak. Gunakan tombol Scroll Bar maka akan ditampilkan list bulan dalam satu tahun. Gunakan Mouse untuk pindah ke kolom berikutnya.

3. Pilih Tahun Pajak. Gunakan tombol Scroll Up dan Scroll Down untuk memilih tahun pajak. Scroll up untuk mencari tahun yang lebih besar. Scroll Down untuk mencari tahun yang lebih kecil. Gunakan Mouse untuk pindah ke kolom berikutnya.

4. Isi Pembetulan Ke berapa sesuai dengan data faktur yang akan diimpor.

PART X

Gambar 76. Cari file yang akan diimpor ke database eSPT 6. Cari file yang sudah disesuaikan dengan format data impor.

7. Klik tombol O pen, maka pada form Impor File akan muncul lokasi file.yang akan diimpor.

Gambar 77. Lokasi file yang akan diimpor

8. Klik tombol V iew Data, untuk mem-validasi data faktur apakah telah sesuai dengan format impor atau tidak.

a. Apabila data telah sesuai dengan format impor, maka data akan ditampilkan pada kolom DAFTAR DATA HASIL LOAD YANG VALID.

b. Sedangkan data yang belum sesuai dengan format impor, akan ditampilkan pada kolom DAFTAR DATA HASIL LOAD YANG SALAH (ERROR). Data diubah disesuaikan kembali dengan format impor, kemudian di-load ulang.

PART X

9. Atau User langsung meng-klik tombol Impor, untuk mem-validasi kembali data

faktur.

a. Apabila data yang diimpor sesuai dengan format file yang telah ditentukan, maka akan ditampilkan konfirmasi : PROSES IMPOR DATA FAKTUR BERHASIL. Klik OK.

Gambar 79. Proses impor file yang berhasil

b. Apabila pada data yang diimpor terdapat kesalahan format, faktur double atau sudah ada dalam aplikasi, maka error impor akan ditampilkan pada kolom DAFTAR DATA HASIL LOAD YANG SALAH (ERROR).

i. Lihat konfirmasi pada kolom Baris Ke dan Deskripsi Error.

ii. Update data yang error, kemudian data diimpor kembali.

Gambar 80. Proses impor file yang error

10. Klik tombol K eluar untuk kembali ke menu utama aplikasi eSPT PPN 1107.

Format File Impor Data Faktur

1. Kolom 1 untuk Kode Pajak. Kolom diisi A untuk pajak keluaran, B untuk pajak masukan.

2. Kolom 2 untuk Kode Lampiran/Jenis Transaksi.

a. Jika Kode Pajak A, maka kolom diisi dengan angka : 1 = Ekspor, 2 = Penyerahan Dalam Negeri Dengan Faktur Pajak.

b. Jika Kode Pajak B, maka kolom diisi dengan angka : 1 = Impor BKP dan Pemanfaatan JKP/BKP tidak berwujud dari Luar Daerah Pabean, 2 = Perolehan JKP/BKP Dari Dalam Negeri, 3 = Pajak Masukan Yang Tidak dapat Dikreditkan.

3. Kolom 3 untuk Kode Status.

PART X

i. Jika Kode Lampiran/Jenis Transaksi = 1, maka kolom diisi dengan angka

0.

ii. Jika Kode Lampiran/Jenis Transaksi = 2, maka kolom diisi dengan angka : 1 = Kepada Pihak Yang Bukan Pemungut PPN, 2 = Kepada Pemungut Bendaharawan, 3 = Kepada Pemungut Selain Bendaharawan, 4 = DPP Nilai Lain, 5 = Deemed Pajak Masukan, 6 = Penyerahan Lainnya, 7 = Penyerahan yang nya tidak Dipungut, 8 = Penyerahan yang PPN-nya Dibebaskan, dan 9 = Penyerahan Aktiva (Pasal 16D UU PPN).

b. Jika Kode Pajak B,

i. Jika Kode Lampiran/Jenis Transaksi = 1, maka kolom diisi dengan angka : 1 = Dibebaskan dan 2 = Tidak Dipungut.

ii. Jika Kode Lampiran/Jenis Transaksi = 2 dan 3, maka kolom diisi dengan angka : 1 = Kepada Pihak Yang Bukan Pemungut PPN, 2 = Kepada Pemungut Bendaharawan, 3 = Kepada Pemungut Selain Bendaharawan, 4 = DPP Nilai Lain, 5 = Deemed Pajak Masukan, 6 = Penyerahan Lainnya, 7 = Penyerahan yang PPN-nya tidak Dipungut, 8 = Penyerahan yang PPN-nya Dibebaskan, dan 9 = Penyerahan Aktiva (Pasal 16D UU PPN).

4. Kolom 4 untuk Kode Dokumen.

a. Jika Kode Pajak A,

i. Jika Kode Lampiran/Jenis Transaksi = 1, maka kolom diisi dengan angka 0.

ii. Jika Kode Lampiran/Jenis Transaksi = 2 untuk Kode Status 1 sd 9, maka kolom diisi dengan angka : 1 = Faktur Pajak Standar, 2 = Nota Retur, 3 = Dokumen yang Diperlakukan sebagai FP Standar, 4 = Faktur Batal.

b. Jika Kode Pajak B,

i. Jika Kode Lampiran/Jenis Transaksi 1 dan Kode Status 1 sd 9, maka kolom diisi dengan angka : 1 = Faktur Pajak Standar, 2 = PIB dan SSP, 3 = SSP, 4 = Nota Retur, 5 = Dokumen yang Diperlakukan sebagai FP Standar, 6 = Faktur Batal.

Untuk   Faktur   Pajak   Pengganti   hanya   dapat   diisi   melalui   proses   input manual pada SPT Normal maupun SPT Pembetulan.

5. Kolom 5 diisi dengan NPWP Lawan Transaksi. Untuk Jenis Dokumen Faktur Standar, Nota Retur, Dokumen yang Diperlakukan sebagai FP Standar dan Faktur Batal kolom NPWP Lawan Transaksi harus diisi, sedangkan untuk SSP dan PIB tidak perlu diisi.

6. Kolom 6 diisi dengan Nama Lawan Transaksi. Untuk Jenis Dokumen Faktur Standar, Nota Retur, Dokumen yang Diperlakukan sebagai FP Standar dan Faktur Batal kolom Nama Lawan Transaksi harus diisi, sedangkan untuk SSP dan PIB tidak perlu diisi.

7. Kolom 7 diisi dengan Kode Cabang. Kolom diisi 3 digit dengan angka. Hanya diisi untuk FP Standar, FP Batal. Dan hanya diisi untuk format faktur yang baru

8. Kolom 8 diisi dengan Digit Tahun / Kode Faktur. Untuk Jenis Dokumen Faktur Standar, Nota Retur dan Faktur Batal kolom Kode Faktur harus diisi, sedangkan untuk Dokumen yang Diperlakukan sebagai FP Standar, SSP dan PIB tidak perlu diisi.

Kode Faktur : digunakan hanya untuk Pajak Masukan untuk Format Faktur Lama, Contoh :ABCDE-091. Untuk Jenis Dokumen Faktur Standar, Nota Retur

PART X

dan Faktur Batal kolom Kode Faktur harus diisi, sedangkan untuk Dokumen yang diperlakukan sebagai FP Standar, PIB dan SSP tidak perlu diisi.

9. Kolom 9 diisi dengan Nomor Seri FP/PEB/PIB. Untuk Jenis Dokumen Faktur Standar dan Faktur Batal kolom Nomor Seri harus diisi 8 Digit. Untuk faktur format lama diisi 7 Digit, sedangkan untuk Dokumen yang diperlakukan sebagai FP Standar, PIB dan SSP diisi maksimal 30 Digit.

10. Kolom 10 diisi dengan Tanggal Faktur. Format tanggal faktur = dd/mm/yyyy, Contoh : 01/01/2006 (Baca : 1 Januari 2006).

11. Kolom 11 diisi dengan Tanggal SSP. Kolom ini diisi hanya untuk Pajak Masukan dan Jenis Transaksi Impor BKP dan Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dari Luar Daerah Pabean serta Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean. Format (dd/mm/yyyy). Contoh : 01/01/2006 (Baca : 1 Januari 2006).

12. Kolom 12 diisi dengan Masa Pajak. Inputkan bulan pelaporan pajak. Kode 1 untuk bulan Januari dan seterusnya sd. kode 12 untuk bulan Desember.

13. Kolom 13 diisi dengan Tahun Pajak. Inputkan tahun pelaporan pajak. Contoh : 2006. Pengisian tahun pajak harus sebanyak 4 digit angka.

14. Kolom 14 diisi dengan angka Pembetulan. Jika SPT tersebut merupakan SPT Normal maka kolom diisi dengan angka 0. Jika SPT Pembetulan maka isi kolom dengan angka 1 untuk pembetulan ke-1, angka 2 untuk pembetulan ke-2 dan seterusnya.

15. Kolom 15 diisi nilai DPP PPN. Nilai dasar pengenaan pajak (tanpa format). Dalam hal Jenis Dokumen Nota Retur pengisian Nilai DPP ditambahkan tanda minus (-). Pada SPT Normal, untuk Jenis Dokumen Faktur Pajak Pengganti kolom ini diisi dengan angka 0.

16. Kolom 16 diisi nilai PPN. Nilai Pajak Pertambahan Nilai (tanpa format). Dalam hal Jenis Dokumen Nota Retur pengisian Nilai PPN ditambahkan tanda minus (-). Untuk Pajak Keluaran A dan Jenis Transaksi Ekspor kolom ini diisi dengan angka 0. Pada SPT Normal, untuk Jenis Dokumen Faktur Pajak Pengganti kolom ini diisi dengan angka 0.

17. Kolom 17 diisi nilai PPn BM. Nilai Pajak Penjualan atas Barang Mewah (tanpa format). Dalam hal Jenis Dokumen Nota Retur pengisian Nilai PPn BM ditambahkan tanda minus (-). Untuk Pajak Keluaran A dan Jenis Transaksi Ekspor kolom ini diisi dengan angka 0.

Dalam dokumen User Manual eSPT PPN 1107 Ver 3.0 (Halaman 59-63)

Dokumen terkait