• Tidak ada hasil yang ditemukan

Impor Minyak Kedelai

Dalam dokumen V. KERAGAAN PASAR DUNIA MINYAK NABATI (Halaman 28-33)

5.3. Keragaan Minyak Kedelai Dunia

5.3.2. Impor Minyak Kedelai

5.3.2.1. Impor dan Konsumsi Minyak Kedelai China

China merupakan negara produsen minyak kedelai terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Impor utamanya ditujukan untuk menutupi kekurangan antara produksi domestik dan konsumsi. Keragaan impor dan konsumsi minyak kedelai China disajikan pada Tabel 15. Impor minyak kedelai China dipengaruhi oleh harga impor, konsumsi minyak kedelai dan lag impor. Seluruh variabel eksogen mampu menerangkan keragaman impor minyak kedelai China sebesar 90% dan seluruh variabel memberikan pengaruh nyata secara bersama-sama. Impor minyak kedelai China hanya bersifat responsif terhadap perubahan konsumsi minyak kedelai China pada jangka panjang.

Konsumsi minyak kedelai China dipengaruhi oleh harga impor minyak kedelai China (HMKC), tingkat pendapatan perkapita China (IPC), populasi

China (POPC) dan lag konsumsi (LCKC). Seluruh variabel eksogen yang dimasukkan kedalam persamaan konsumsi minyak kedelai China mampu menerangkan keragaman konsumsi sebesar 98% dan seluruh variabel memberikan pengaruh nyata secara bersama-sama. Pada jangka pendek, konsumsi minyak kedelai China tidak bersifat responsif terhadap perubahan seluruh variabel eksogen. Pada jangka panjang, konsumsi minyak kedelai China bersifat responsif terhadap perubahan populasi China.

Tabel 15. Hasil Estimasi Parameter Persamaan Impor dan Konsumsi Minyak Kedelai China, Tahun 1980-2008

Variabel Simbol Parameter t Value JangkaElastisitas Pendek PanjangJangka Impor Minyak Kedelai China (MKC)

Harga impor minyak kedelai China HMKC -0.29663 -0.74 - 0.090 0.222 Konsumsi minyak kedelai China CKC 0.34625 2.09 B 0.566 1.392 Lag impor minyak kedelai China LMKC 0.59331 3.22 A

R2= 0.900 R2-Adj = 0.887 F-hitung = 69.29 Dw = 1.86206 dh = 1.02

Konsumsi Minyak Kedelai China (CKC)

Intercept -1707.87 -1.72

Harga impor minyak kedelai China HMKC -0.16965 -0.53 - 0.032 0.155 Tingkat pendapatan perkapita riil China IPC 0.01455 0.21 - 0.022 0.107

Populasi China POPC 1.84440 1.86 C 0.812 3.991

Lag konsumsi minyak kedelai China LCKC 0.79655 4.46 A R2= 0.976 R2-Adj = 0.971 F-hitung = 209.48 Dw = 2.31416 dh = -1.95

Keterangan:

A : nyata pada taraf 1% B : nyata pada taraf 5% C : nyata pada taraf 10%

D : nyata pada taraf 15% E : nyata pada taraf 20% F : nyata pada taraf 25% 5.3.2.2. Impor dan Konsumsi Minyak Kedelai EU-15

Negara-negara yang termasuk kedalam EU-15 secara umum merupakan produsen minyak kedelai. Seperti halnya China, kegiatan impor ditujukan untuk menutupi kekurangan antara produksi domestik dan konsumsi. Keragaan impor dan konsumsi minyak kedelai EU-15 disajikan pada Tabel 16. Impor minyak kedelai EU-15 (MSEU) dipengaruhi oleh harga impor (HMKEU), nilai tukar (EREU) dan konsumsi minyak kedelai EU-15 (CKEU). Seluruh variabel eksogen

mampu menerangkan keragaman impor minyak kedelai EU-15 sebesar 83% dan seluruh variabel memberikan pengaruh nyata secara bersama-sama. Dilihat dari nilai t-hitung, impor minyak kedelai EU-15 hanya dipengaruhi secara nyata oleh konsumsi. Pada jangka pendek impor minyak kedelai EU-15 bersifat responsif terhadap perubahan konsumsi minyak kedelai EU-15.

Tabel 16. Hasil Estimasi Parameter Persamaan Impor dan Konsumsi Minyak Kedelai EU-15, Tahun 1980-2008

Variabel Simbol Parameter t Value JangkaElastisitas Pendek PanjangJangka Impor Minyak Kedelai EU-15 (MKEU)

Harga impor riil minyak kedelai EU-15 HMKEU -0.303 -0.35 - 0.201

-Nilai tukar EU-15 EREU -91.323 -0.71 - 0.078

Konsumsi minyak kedelai EU-15 CKEU 0.7022 2.19 B 1.279

-R2= 0.831 R2Adj = 0.809 Fhitung = 37.73 Dw = 0.26645 dh =

-Konsumsi Minyak Kedelai EU-15 (CKEU)

Harga impor riil minyak kedelai EU-15 HMKEU -0.7705 -0.90 - 0.281 0.449 Harga impor riil minyak rapeseed EU-15 HMREU 0.616 1.11 - 0.255 0.408 Harga impor riil minyak biji bunga

matahari EU-15 HMMEU 0.504 0.69 - 0.217 0.346

Laju pertumbuhan harga dunia riil minyak

bumi RHCOW 1400.69 1.34 E 0.002 0.003

Populasi EU-15 IPEU 0.02640 2.56 B 0.440 0.704

Lag konsumsi minyak kedelai EU-15 LCKEU 0.37434 2.09 B R2=0.994 R2-Adj = 0.992 F-hitung = 560.10 Dw = 1.566835 dh = 2.85

Keterangan:

A : nyata pada taraf 1% B : nyata pada taraf 5% C : nyata pada taraf 10%

D : nyata pada taraf 15% E : nyata pada taraf 20% F : nyata pada taraf 25% Konsumsi minyak kedelai EU-15 (CKEU) dipengaruhi oleh harga impor minyak kedelai (HMKEU), harga impor minyak rapeseed (HMRC), harga impor minyak biji bunga matahari (HMMEU), laju pertumbuhan harga dunia minyak bumi (RHCOW), tingkat pendapatan perkapita (IPEU) dan lag konsumsi (LCKEU). Seluruh variabel eksogen mampu menerangkan keragaman impor minyak kelapa sawit EU-15 sebesar 99% dan seluruh variabel memberikan pengaruh nyata secara bersama-sama. Konsumsi minyak kelapa sawit EU-15 relatif lebih bersifat responsif terhadap perubahan tingkat pendapatan perkapita

EU-15, kemudian terhadap perubahan harga impor minyak kedelai, diikuti respon terhadap perubahan harga impor minyak rapeseed dan terhadap perubahan harga impor minyak biji bunga matahari.

5.3.2.3. Impor dan Konsumsi Minyak Kedelai India

India termasuk kedalam 5 besar negara produsen minyak kedelai bersama Amerika Serikat, China, Argentina dan Brasil. Impor minyak kedelai utamanya ditujukan untuk menutupi kekurangan antara produksi domestik dan konsumsi. Keragaan impor dan konsumsi minyak kedelai India disajikan pada Tabel 17. Tabel 17. Hasil Estimasi Parameter Persamaan Impor dan Konsumsi Minyak

Kedelai India, Tahun 1980-2008

Variabel Simbol Parameter t Value JangkaElastisitas Pendek PanjangJangka Impor Minyak Kedelai India (MKID)

Intercept 64.95581 0.60

Harga impor riil minyak kedelai India HMKID -0.07863 -0.56 - 0.034 -Produksi minyak kedelai India PRODKID -0.96035 -10.51 A 0.934 -Konsumsi minyak kedelai India CKID 0.98603 20.95 A 1.914

-R2= 0.976 R2Adj =0.973 Fhitung = 298.23 Dw = 2.54498 dh =

-Konsumsi Minyak Kedelai India (CKID)

Intercept -4107.24 -1.55

Harga impor riil minyak kedelai India HMKID -0.68285 -1.49 E 0.151 0.533 Harga impor riil minyak kelapa sawit

India HMSID 0.41440 0.70 - 0.093 0.327

Harga dunia riil minyak bumi HCOW 57.07257 1.04 - 1.349 4.764

Populasi India POPID 1.57080 1.31 F 0.757 2.672

Lag konsumsi minyak kedelai India LCKID 0.71680 3.49 A R2= 0.920 R2Adj = 0.900 Fhitung = 46.07 Dw = 2.04925 dh =

-Keterangan:

A : nyata pada taraf 1% B : nyata pada taraf 5% C : nyata pada taraf 10%

D : nyata pada taraf 15% E : nyata pada taraf 20% F : nyata pada taraf 25% Impor minyak kedelai India (MKID) dipengaruhi oleh harga impor (HMKID), produksi (PRODKID) dan konsumsi minyak kedelai India (CKID). Seluruh variabel penejelas mampu menerangkan keragaman impor minyak kedelai India sebesar 98% dan seluruh variabel memberikan pengaruh nyata secara bersama-sama. Berdasarkan nilai t-hitung maka impor minyak kedelai

India dipengaruhi secara nyata oleh produksi dan volume konsumsi, namun hanya bersifat responsif terhadap perubahan konsumsi.

Konsumsi minyak kedelai India dipengaruhi oleh harga impor minyak kedelai India (HMKID), harga impor minyak kelapa sawit India (HMSID), harga dunia minyak bumi (HCOW), populasi India (POPID) dan lag konsumsi (LCKID). Seluruh variabel eksogen yang dimasukkan kedalam persamaan konsumsi minyak kedelai India mampu menerangkan keragaman konsumsi sebesar 92% dan seluruh variabel memberikan pengaruh nyata secara bersama-sama. Pada jangka pendek, konsumsi minyak kedelai India hanya bersifat responsif terhadap perubahan harga dunia minyak bumi. Sedangkan pada jangka jangka panjang, konsumsi minyak kedelai India bersifat responsif terhadap perubahan harga dunia minyak bumi dan terhadap perubahan populasi.

5.3.2.4. Impor dan Konsumsi Minyak Kedelai Iran

Iran termasuk negara produsen minyak kedelai dengan produksi sekitar 200 ribu ton per tahun, sedangkan konsumsi sekitar 2 kali dari volume produksi domestik. Impor minyak kedelai utamanya ditujukan untuk menutupi kekurangan antara produksi domestik dan konsumsi. Keragaan impor dan konsumsi minyak kedelai Iran disajikan pada Tabel 18.

Impor minyak kedelai Iran (MKIR) dipengaruhi oleh harga impor minyak kedelai Iran (HMKIR), produksi (PRODKIR), konsumsi (CKIR) dan lag impor minyak kedelai Iran (LMKIR). Seluruh variabel penejelas mampu menerangkan keragaman impor minyak kedelai India sebesar 99% dan seluruh variabel memberikan pengaruh nyata secara bersama-sama. Berdasarkan nilai t-hitung

maka impor minyak kedelai Iran dipengaruhi secara nyata oleh produksi dan volume konsumsi, namun hanya bersifat responsif terhadap perubahan konsumsi. Tabel 18. Hasil Estimasi Parameter Persamaan Impor dan Konsumsi Minyak

Kedelai Iran, Tahun 1980-2008

Variabel Simbol Parameter t Value JangkaElastisitas Pendek PanjangJangka Impor Minyak Kedelai Iran (MKIR)

Harga impor riil minyak kedelai Iran HMKIR -0.0629 -0.84 - 0.054 0.059 Produksi minyak kedelai Iran PRODKIR -1.07570 -3.88 A 0.405 0.444 Konsumsi minyak kedelai Iran CKIR 1.10631 9.33 A 1.257 1.376 Lag impor minyak kedelai Iran LMKIR 0.08650 0.78

-R2= 0.989 R2-Adj = 0.987 F-hitung = 503.02 Dw = 1.54266 dh = 1.41

Konsumsi Minyak Kedelai Iran (CKIR)

Harga impor riil minyak kedelai Iran HMKIR -0.229 -1.24 F 0.172 0.456 Harga impor riil m. biji bunga matahari Iran HMMIR 0.133 0.73 - 0.109 0.289

Populasi Iran POPIR 4.4613 1.46 E 0.426 1.131

Lag konsumsi minyak kedelai Iran LCKIR 0.62342 3.72 A R2= 0.976 R2-Adj = 0.970 F-hitung = 206.11 Dw = 1.83653 dh = 0.80

Keterangan:

A : nyata pada taraf 1% B : nyata pada taraf 5% C : nyata pada taraf 10%

D : nyata pada taraf 15% E : nyata pada taraf 20% F : nyata pada taraf 25% Konsumsi minyak kedelai Iran (CKIR) dipengaruhi oleh harga impor minyak kedelai Iran (HMKIR), harga impor minyak biji bunga matahari Iran (HMMIR), populasi (POPIR) dan lag konsumsi (LCKIR). Seluruh variabel eksogen yang dimasukkan kedalam persamaan mampu menerangkan keragaman konsumsi minyak kedelai Iran sebesar 98% dan seluruh variabel memberikan pengaruh nyata secara bersama-sama. Konsumsi minyak kedelai Iran hanya bersifat responsif terhadap perubahan populasi pada jangka panjang.

Dalam dokumen V. KERAGAAN PASAR DUNIA MINYAK NABATI (Halaman 28-33)

Dokumen terkait