• Tidak ada hasil yang ditemukan

Importance and Performance Analysis (IPA)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.10 Importance and Performance Analysis (IPA)

Importance and Performance Analysis (IPA) adalah salah satu cara yang dapat menggambarkan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dari atribut- atribut yang dimiliki oleh sebuah perusahaan barang atau jasa. Analisis preferensi konsumen dengan IPA bertujuan untuk mengetahui apa yang sebenarnya diharapkan oleh konsumen toko es krim di Jakarta. Dengan diketahuinya kebutuhan konsumen, maka diharapkan para pemilik toko es krim di Jakarta akan mampu menyesuaikan strategi yang ada selama ini dengan kebutuhan pelanggan sehingga bisa membangun usaha dan produk yang berbasiskan pada konsumen.

4.10.1 Tingkat Kepentingan

Berdasarkan hasil IPA tentang kepentingan atribut toko es krim yang ada di Jakarta seperti yang terlihat pada Tabel 17, terlihat bahwa atribut yang dianggap penting oleh responden adalah kualitas bahan baku produk dengan nilai total kepentingan sebesar 508. Sedangkan atribut yang dianggap paling tidak penting adalah merek yang terkenal dengan nilai total nilai kepentingan 344.

Tabel 17. Tingkat Kepentingan Atribut Toko Es Krim No. Atribut Tingkat Kepentingan Total Skor Modus Peringkat

1. Rasa yang lezat 505 5 2

2. Tekstur yang lembut 445 4 8

3 Warna menarik 380 4 18

4 Tampilan hidangan yang menarik

432 5 10

5 Variasi jenis es krim 450 5 7

6 Kualitas produk 508 5 1

7 Rasa yang beragam 434 4 9

8 Harga yang sesuai 428 4 11

9 Merek yang terkenal 344 3 19

10 Lokasi toko yang mudah dijangkau 411 4 13 11 Kebersihan toko 481 5 5 12 Kenyamanan toko 482 5 4 13 Keramahan pelayanan 484 5 3 14 Kecepatan pelayanan 476 5 6

15 Suasana yang menimbulkan nafsu makan

401 3 14

16 Promosi menarik yang dilakukan 383 3 17

17 Potongan harga 422 4 12

18 Bonus yang diberikan 390 3 16

19 Kemasan 397 4 15

Total 8253

4.10.2 Tingkat Kinerja

Setelah dilakukan pengukuran terhadap tingkat kepentingan atribut toko es krim Ragusa Es Italia yang ada di Jakarta, langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah melakukan pengukuran terhadap tingkat kinerja untuk Ragusa Es Italia.

Berdasarkan hasil IPA tentang tingkat kinerja atribut toko es krim Ragusa Es Italia seperti yang terlihat pada Tabel 18 terlihat bahwa atribut yang dinilai berkinerja paling baik adalah kualitas produk dengan nilai total kinerja sebesar 448. Sedangkan atribut yang dinilai memiliki tingkat kinerja paling buruk adalah bonus yang diberikan dengan nilai total kinerja sebesar 315.

Tabel 18. Tingkat Kinerja Atribut Ragusa Es Italia No. Atribut Tingkat Kinerja Total Skor Modus Peringkat

1. Rasa yang lezat 447 4 2

2. Tekstur yang lembut 437 4 3

3 Warna menarik 404 4 7

4 Tampilan hidangan yang menarik

400 4 8

5 Variasi jenis es krim 417 4 5

6 Kualitas produk 448 4 1

7 Rasa yang beragam 414 4 6

8 Harga yang sesuai 390 4 10

9 Merek yang terkenal 396 4 9

10 Lokasi toko yang mudah dijangkau 356 3 14 11 Kebersihan toko 364 3 12 12 Kenyamanan toko 380 4 11 13 Keramahan pelayanan 352 3 16 14 Kecepatan pelayanan 424 4 4

15 Suasana yang menimbulkan nafsu makan

359 3 13

16 Promosi menarik yang dilakukan 336 3 17

17 Potongan harga 316 3 18

18 Bonus yang diberikan 315 3 19

19 Kemasan 353 3 15

Total 7308

4.9.3 Matriks IPA

Setelah diketahui tingkat kepentingan dan kinerja Ragusa Es Italia, langkah berikutnya adalah menentukan koordinat garis pembagi dalam matriks IPA. Perhitungan pencarian koordinat garis pembagi matriks IPA adalah dengan membagi jumlah total nilai kinerja dengan nilai jumlah atribut untuk koordinat x dan jumlah total nilai kepentingan dengan jumlah atribut untuk nilai y. Dalam bentuk persamaan adalah sebagai berikut:

Koordinat x: = = 384,63 Koordinat y: = = 434,60

setelah terlihat garis pembagi dalam matriks IPA, maka terlihat empat buah kuadran yang merupakan gambaran evaluasi dari masing-masing atribut.

Nilai total dari atribut tingkat kepentingan dan tingkat kinerja toko es krim Ragusa Es Italia yang ada di Jakarta dipetakan dalam sebuah diagram kartesius yagn ditunjukkan pada Gambar 26.

Gambar 26. Diagram Kartesius tingkat kepentingan atribut toko es krim dan tingkat kinerja toko es krim yang ada di Jakarta.

Keterangan:

1 : Rasa yang lezat 2 : Tekstur yang lembut 3 : Warna menarik

4 : Tampilan hidangan yang menarik 5 : Variasi jenis es krim

6 : Kualitas bahan baku produk 7 : Rasa yang beragam

8 : Harga yang sesuai 9 : Merek yang terkenal

10 : Lokasi toko yang mudah dijangkau 11 : Kebersihan toko 12 : Kenyamanan toko 13 : Keramahan pelayanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 3 3.2 3.4 3.6 3.8 4 4.2 4.4 4.6 4.8 5 2.9 3 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 4 4.1 4.2 4.3 4.4 K e p e n t i n g a n Kinerja

14 : Kecepatan pelayanan

15 : Suasana yang menimbulkan nafsu makan 16 : Promosi menarik yang dilakukan

17 : Potongan harga 18 : Bonus yang diberikan 19 : Kemasan yang menarik

Kuadran I menunjukkan atribut yang dianggap sangat penting oleh konsumen namun Ragusa Es Italia belum menunjukkan kinerja yang baik. Atribut tersebut adalah atribut 11 yaitu kebersihan toko dan atribut 13 yaitu keramahan pelayanan. Oleh karena itu, sebaiknya Ragusa Es Italia meningkatkan kebersihan di lingkungan tokonya dan lebih melatih para karyawan serta kasir untuk bisa bersikap lebih ramah kepada konsumen. Karena berdasarkan analisis kepentingan, konsumen memiliki penilaian bahwa kedua atribut tersebut berada di peringkat 5 dan 3. Sedangkan berdasarkan analisis tingkat kinerja, kebersihan toko dan keramahan pelayanan hanya menempati peringkat 12 dan 16.

Kuadran II menunjukkan atribut yang dianggap penting oleh konsumen dan telah dilaksanakan dengan sangat baik oleh Ragusa Es Italia sesuai dengan harapan konsumen. Atribut yang berada pada kuadran ini sebaiknya dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi. Atribut yang terdapat pada kuadran ini antara lain atribut 1 (rasa), atribut 2 (tekstur yang lembut), atribut 4 (tampilan hidangan yang menarik), atribut 5 (variasi jenis es krim), atribut 6 (kualitas produk), atribut 7 (rasa yang beragam), atribut 8 (harga yang sesuai), atribut 12 (kenyamanan toko) dan atribut 14 (kecepatan pelayanan). Atribut 1 ( rasa yang lezat) dan 6 (kualitas produk) merupakan titik ekstrim dalam kuadran II. Rasa Ragusa dinilai lezat dan memenuhi harapan konsumen serta produk- produk yang ada juga dinilai konsumen memiliki kualitas yang baik seperti harapan mereka. Jadi dua atribut ini sebaiknya dijadikan fokus untuk dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi.

Kuadran III menunjukkan atribut yang dinilai kurang penting oleh konsumen Ragusa Es Italia dan dinilai kurang baik kinerjanya. Sehingga

atribut-atribut di kuadran ini sebaiknya tidak dijadikan prioritas utama bagi Ragusa Es Italia untuk ditingkatkan. Atribut yang ada pada kuadran ini antara lain atribut 10 (lokasi toko yang mudah dijangkau), atribut 15 (suasana yang manimbulkan nafsu makan), atribut 16 (promosi menarik yang dilakukan), atribut 17 (potongan harga), atribut 18 (bonus yang diberikan), dan atribut 19 (kemasan yang menarik). Yang menjadi titik ekstrim dalam kuadran ini adalah atribut 18 (bonus yang diberikan).Hal ini berarti konsumen menganggap bahwa pemberian bonus dalam rangka promosi Ragusa Es Italia dinilai belum penting dan kinerjanya belum sesuai harapan mereka.

Kuadran IV menunjukkan atribut yang dinilai kurang penting oleh konsumen namun dalam pelaksanannya ternyata dianggap melebihi harapan. Atribut yang ada pada kuadran ini antara lain atribut 3 (warna yang menarik) dan atribut 9 (merek yang terkenal). Warna berbagai macam jenis es krim dari Ragusa Es Italia yang menarik serta merek yang memang sudah melegenda dari generasi ke generasi dinilai sebagai pelaksanaan atribut yang sangat baik oleh konsumen, sementara sebenarnya mereka menganggap dua atribut tersebut kurang penting. Oleh karena itu Ragusa Es Italia tidak perlu khawatir terhadap kedua atribut ini karena telah memiliki keunggulan kompetitif yang baik.

4.10.4 Evaluasi Positioning berdasarkan IPA

Ragusa Es Italia dipesepsikan oleh konsumennya sebagai toko es krim yang memiliki rasa yang lezat, tekstur yang lembut dan pelayanan yang cepat berdasarkan analisis Biplot karena ketiga atribut tersebut memiliki posisi yang sangat dekat dengan Ragusa Es Italia. Selain ketiga atribut yang memiliki posisi yang sangat dekat ada satu atribut yang memiliki posisi cukup dekat yaitu kualitas produk. Itu berarti responden mempersepsikan juga bahwa Ragusa Es Italia memiliki kualitas produk yang baik.

Tingkat kinerja Ragusa Es Italia digunakan untuk menguji apakah persepsi konsumen telah konsisten dengan kinerja Ragusa Es Italia yang dinilai oleh konsumen. Hasil analisis tingkat kinerja Ragusa Es Italia

menunjukkan bahwa keempat atribut memiliki kinerja yang cukup baik. Karena atribut yang dipersepsikan baik oleh konsumen ternyata memiliki peringkat kinerja yang baik yaitu keempatnya berada di posisi empat teratas dengan urutan dari yang terbaik yaitu kualitas produk, rasa yang lezat, tekstur yang lembut dan pelayanan yang cepat.

Hal ini mengindikasikan bahwa persepsi konsumen yang menilai bahwa Ragusa Es Italia merupakan toko es krim yang memiliki es krim yang lezat, bertekstur lembut, memiliki kualitas yang baik dan dengan pelayanan yang cepat terbukti dengan tingkat kinerja keempat atribut tersebut yang dinilai baik oleh konsumen.

Dokumen terkait