• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDONESIA TOCOM AFET SHFE

6.1. Analisis Integrasi Spasial Karet TSR20 dan RSS

6.1.7. Impulse Response Function A Jenis Karet TSR

Impulse Response Function mengkonfirmasi respon dari seluruh variabel terhadap shock satu standar deviasi pada variabel-variabel dalam sistem. Respon

karena adanya guncangan (shock) dari variabel harga di pasar fisik Belawan, harga di bursa SICOM, bursa CJCE, terhadap variabel harga dimasing-masing pasar baik fisik maupun berjangka akan dianalisis dengan respon impulse

berdasarkan metode dekomposisi Cholesky dengan penyesuaian derajat bebas (Cholesky-degree of fredom adjusted).

Guncangan (shock) sebesar satu standar deviasi dan lama periode analisis sampai hari ke 600 (2.5 tahun) dengan memperhatikan bahwa sampai periode tersebut telah mampu menggambarkan respon pergerakan yang telah mencapai titik kestabilan secara konsisten. Pergerakan impulse respon dari masing-masing variabel harga disajikan pada Gambar 10-12 dan selengkapnya pada Lampiran 8. 1. Respon Harga Masing-Masing Pasar terhadap Guncangan Harga SICOM

Guncangan sebesar satu standar deviasi harga karet alam di bursa SICOM direspon positif harga karet di bursa SICOM sendiri yang nilainya meningkat dari awal periode sampai ke periode 20 sebesar 0.019. Memasuki periode selanjutnya setelah guncangan, respon bursa SICOM mulai menurun sampai periode jangka panjang. Pada periode 300 hanya direspon sebesar 0.0014. Besarnya respon tersebut dapat diartikan bahwa guncangan satu standar deviasi harga pada bursa SICOM direspon oleh harga di bursa SICOM sendiri dengan peningkatan sebesar 0.0014 seperti disajikan pada Gambar 10. Pada akhir periode hanya direspon sebesar 0.000059.

Respon bursa CJCE terhadap guncangan satu standar deviasi harga di bursa SICOM juga direspon positif dari awal periode dan terus mengalami peningkatan sampai periode 20 yakni sebesar 0.014 dan akhirnya respon mengalami penurunan sampai periode jangka panjang.

Gambar 10. Respon Harga Karet Alam di Bursa SICOM, Bursa CJCE dan Pasar Belawan terhadap Guncangan Harga Karet Alam Bursa SICOM Keterangan: Skala absis merupakan periode harian

.000 .004 .008 .012 .016 .020 100 200 300 400 500 600

Response of LOG(SCM) to LOG(SCM)

.000 .004 .008 .012 .016 100 200 300 400 500 600

Response of LOG(CJE) to LOG(SCM)

.000 .004 .008 .012 .016 .020 100 200 300 400 500 600

Response of LOG(BLW ) to LOG(SCM)

Periode 300 respon harga bursa CJCE sebesar 0.0013. Selanjutnya pada akhir periode direspon 0.000057 seperti disajikan pada Gambar 10.

Guncangan satu standar deviasi harga karet alam di bursa SICOM direspon harga karet alam di pasar Belawan dengan respon positif dari awal periode sampai periode 20 meningkat hingga 0.016. Kemudian respon selanjutnya menunjukkan penurunan secara perlahan-lahan secara konsisten. Respon mengalami penurunan sampai periode 300 sebesar 0.0014. Selanjutnya menurun kembali sampai akhir periode sebesar 0.000063 seperti disajikan pada Gambar 10.

Berdasarkan hasil analisis ini dapat disimpulkan guncangan harga karet alam di bursa SICOM pada jangka pendek direspon positif dengan respon terbesar berasal dari SICOM sendiri, Belawan dan CJCE. Memasuki periode jangka panjang respon mengalami penurunan tetap masih direspon positif tetapi mengalami pergeseran dimana respon terbesar berasal dari Belawan, kemudian SICOM dan CJCE. Respon tersebut sejalan dengan temuan hubungan kointegrasi dan Granger causality bahwa harga di pasar SICOM, CJCE dan Belawan dipengaruhi pembentukan harga karet di bursa SICOM.

2. Respon Harga Masing-Masing Pasar terhadap Guncangan Harga CJCE Pola respon harga karet bursa SICOM terhadap guncangan satu standar deviasi harga di bursa CJCE dari awal periode direspon positif dan terus mengalami peningkatan sampai periode 20 sebesar 0.003. Namun setelah itu respon menunjukkan penurunan secara konsisten dengan arah negatif dalam jangka panjang hingga menuju titik stabilnya sebesar 0.0001 seperti disajikan pada Gambar 11.

Gambar 11. Respon Harga Karet Alam di Bursa SICOM, Bursa CJCE dan Pasar Belawan terhadap Guncangan Harga Karet Alam Bursa CJCE Keterangan: skala absis merupakan periode harian

-.004 -.002 .000 .002 .004 100 200 300 400 500 600

Response of LOG(SCM) to LOG(CJE)

-.004 .000 .004 .008 .012 .016 100 200 300 400 500 600

Response of LOG(CJE) to LOG(CJE)

-.004 -.002 .000 .002 .004 .006 .008 .010 100 200 300 400 500 600

Response of LOG(BLW ) to LOG(CJE)

Guncangan harga karet bursa CJCE sebesar satu standar deviasi direspon positif bursa CJCE sendiri dari awal periode sebesar 0.011 dan terus mengalami peningkatan sampai periode 6 sebesar 0.013. Setelah itu respon perlahan menurun sampai periode jangka panjang dan bernilai negatif sampai akhir periode.

Gambar 11 menunjukkan dampak guncangan harga di bursa CJCE sebesar satu standar deviasi yang direspon negatif pasar Belawan, akan tetapi sangat kecil pada awal periode sebesar 0.0003 kemudian respon perlahan mulai naik secara fluktuatif sampai periode 40 ke arah positif sebesar 0.002. Setelah itu respon kembali mengalami penurunan ke arah negatif sampai akhir periode menjadi sebesar 0.000049.

Dengan demikian berdasakan hasil ini dapat diketahui bahwa guncangan harga bursa CJCE pada periode jangka pendek direspon positif dengan respon terbesar berasal dari CJCE, Belawan dan SICOM kemudian pada jangka panjang respon mengalami penurunan sampai direspon negatif dengan respon terbesar secara berurutan berasal dari Belawan, SICOM dan CJCE.

3. Respon Harga Masing-masing Pasar terhadap Guncangan Harga Belawan Guncangan satu standar deviasi harga karet di pasar Belawan direspon positif pada awal periode oleh harga di pasar Belawan sendiri sampai periode 40 sebesar 0.0084. Kemudian respon mengalami penurunan secara berlahan dan konsisten sampai akhir periode hingga pada nilai negatif seperti disajikan pada Gambar 12.

Gambar 12 menunjukkan respon positif harga karet pada periode jangka pendek di bursa SICOM terhadap guncangan satu standar deviasi harga karet di pasar Belawan.

 

Gambar 12. Respon Harga Karet Alam di Bursa SICOM, Bursa CJCE dan Pasar Belawan terhadap Guncangan Harga Karet Alam Pasar Belawan

Keterangan: skala absis merupakan periode harian

-.001 .000 .001 .002 .003 .004 .005 100 200 300 400 500 600

Response of LOG(SCM) to LOG(BLW )

-.001 .000 .001 .002 .003 .004 .005 .006 100 200 300 400 500 600

Response of LOG(CJE) to LOG(BLW )

.000 .004 .008 .012

100 200 300 400 500 600

Response of LOG(BLW ) to LOG(BLW )

Dimana besar respon terus mengalami peningkatan dari awal periode dan mencapai puncaknya pada periode 40 sebesar 0.0.0040. Kemudian setelah itu respon terus menurun secara perlahan-lahan sampai periode jangka panjang, hingga sampai pada akhir periode menunjukkan respon negatif.

Respon harga karet alam di bursa Jepang (CJCE) terhadap guncangan satu standar deviasi di pasar Belawan menunjukkan pola respon yang sama pada guncangan harga bursa SICOM. Awal periode direspon positif dan mencapai puncaknya pada periode 40 sebesar 0.0054. Setelah itu respon kembali menurun hingga periode jangka panjang bahkan pada akhir periode menunjukkan respon negatif seperti disajikan pada Gambar 12.

Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa guncangan yang berasal dari Belawan pada jangka pendek direspon positif dengan respon terbesar diberikan oleh Belawan sendiri, kemudian CJCE dan SICOM memasuki periode jangka panjang respon mengalami penurunan hingga kearah negatif dengan respon terbesar berasal dari Belawan, kemudian SICOM dan CJCE.

Namun secara keseluruhan respon yang diberikan terhadap guncangan sama, meningkat pada awal periode dan mengalami penurunan pada akhir periode serta magnitude dari respon dinamik relatif kecil. Artinya guncangan harga karet alam di bursa-bursa dan pasar fisik direspon kecil atau kurang kuat dalam mempengaruhi harga yang terbentuk.

Hal ini dikarenakan harga karet tidak saja dipengaruhi faktor harga saja namun lebih dipengaruhi kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi. Selain itu harga karet alam juga dipengaruhi harga karet sintesis sebagai pesaing karet

alam dan hasil produk- produk barang jadi karet. Oleh karena itu respon yang diberikan sangat kecil terhadap guncangan harga yang terjadi pada tiap pasar.

Dalam jangka pendek dan panjang harga di pasar Belawan sangat merespon terhadap adanya guncangan di SICOM dan CJCE. Pekanya harga pasar Belawan lebih dipengaruhi besarnya ketergantungan pasar karet Belawan pada pasar luar negeri, karena memang sampai saat ini sebagian besar hasil produksi karet ditujukan untuk ekspor tujuan Singapura dan Jepang yang merupakan tempat bursa SICOM dan CJCE.

B. Jenis Karet RSS3

Impulse Response Function mengkonfirmasi respon dinamis dari seluruh variabel terhadap shock satu standar deviasi pada variabel-variabel dalam sistem. Respon dinamik terjadi karena adanya guncangan (shock) dari variabel harga di pasar fisik Belawan, TOCOM, AFET dan SHFE terhadap variabel harga itu sendiri yang akan dianalisis dengan respon impulse berdasarkam metode dekomposisi Cholesky dengan penyesuaian derajat bebas (Cholesky-degree of fredom adjusted).

Guncangan (shock) sebesar satu standar deviasi dan lama periode analisis sampai hari ke 300 (1.2 tahun) dengan memperhatikan bahwa sampai periode tersebut telah mampu menggambarkan respon pergerakan yang telah mencapai titik kestabilan secara konsisten. Pergerakan impulse respon dari masing-masing variabel harga disajikan pada Gambar 13-16 dan selengkapnya pada Lampiran 9. 1. Respon Harga di Masing-Masing Pasar terhadap Guncangan TOCOM

Guncangan harga karet di bursa TOCOM sebesar satu standar deviasi direspon positif pada harga karet di bursa TOCOM itu sendiri dari awal periode

mencapai puncak tertinggi pada periode 1 sebesar 0.021. Selanjutnya respon menurun secara konsisten sampai periode jangka panjang seperti yang disajikan Gambar 13.

Gambar 13 menunjukkan bahwa respon bursa AFET terhadap guncangan harga karet di bursa TOCOM sebesar satu standar deviasi direspon positif pada periode awal sebesar 0.014 dan meningkat sampai periode 4. Periode selanjutnya respon terjadi penurunan sampai akhir periode tetapi tetap direspon positif.

Pada Gambar 13 menunjukkan guncangan harga karet alam pada bursa TOCOM sebesar satu standar deviasi direspon positif harga karet di bursa SHFE dari awal periode sebesar 0.0085 kemudian respon terus menunjukkan kenaikan sampai periode 10. Selanjutnya memasuki periode jangka panjang sampai akhir periode respon terus mengalami penurunan masih direspon positif.

Guncangan harga karet di TOCOM satu standar deviasi yakni direspon negatif harga karet di bursa pasar Belawan dari awal periode 1 sebesar 0.00013. Periode berikutnya respon menunjukkan kenaikan hingga ke arah positif sampai periode jangka panjang seperti yang disajikan Gambar 13.

Dengan demikian berdasarkan hasil analisis ini diketahui bahwa dampak guncangan bursa TOCOM pada jangka pendek direspon positif dengan respon terbesar berasal dari TOCOM, baru kemudian berturut-turut AFET, Belawan dan SHFE selanjutnya memasuki periode jangka panjang respon juga mengalami penurunan tetapi tetap dengan arah positif dengan respon terbesar pertama berasal dari SHFE, kemudian AFET baru TOCOM dan Belawan. 

Gambar 13. Respon Harga Karet Alam di Bursa TOCOM, Bursa AFET, Bursa SHFE dan Pasar Belawan terhadap Guncangan Harga Karet Alam Bursa TOCOM

Keterangan: skala absis merupakan periode harian

.000 .004 .008 .012 .016 .020 .024 50 100 150 200 250 300

Response of LOG(TCM) to LOG(TCM)

.000 .004 .008 .012 .016 .020 50 100 150 200 250 300

Response of LOG(AFET) to LOG(TCM)

.000 .004 .008 .012 .016 50 100 150 200 250 300

Response of LOG(SHFE) to LOG(TCM)

-.004 .000 .004 .008 .012 .016 50 100 150 200 250 300

Response of LOG(BLW) to LOG(TCM)