• Tidak ada hasil yang ditemukan

CHAPTER V CONCLUSIONS, IMPLICATIONS, AND

APPENDIX 4. In-Depth Interview 2 Senja

Name : Ms. Senja

Location : Food Court Malioboro Mall Day and Date : Saturday, 26 February 2016 Time : 14.00 – 14.45

Role Interview Transcript Code

R1 Saya teruskan pertanyaan-pertanyaannya dari interview kemarin ya. Mengapa kok memilih menggunakan App Inventor?

Senja1 Karena kalau menurut saya dan menurut yang di Jakarta, App Inventor itu pembuat applikasi yang paling gampang,

terutama untuk yang belum pernah membuat app. Karena App Inventor itu hanya drag and drop. Jadi di Jepang itu, anak- anak disana sudah bisa membikin applikasi sendiri. Karena memang kalau sudah tahu, gampang. Karena di menu designer juga cuma drag and drop. Nggak ada bahasa pemrograman sama sekali karena bahasa pemrogramannya sudah dibentuk dalam puzzle-puzzle itu. Jadi sebenarnya puzzle itu adalah bahasa pemrograman yang sudah

disederhanakan dan dibentuk dalam puzzle. Kalau Java itu kan memakai bahasa pemograman, jadi lebih susah. Memang kalau memakai Java, bisa lebih variatif membuat

applikasinya, tapi ya lebih rumit. Jadi kami semua anak-anak SEAMOLEC memutuskan untuk memakai App Inventor.

DAA- AI

R2 Pada saat membuat applikasi kemarin, kamu aware of apa? Senja2 Nggak teliti, saya sadar kalau saya kurang teliti ketika

membuat applikasi kemarin. Saya juga sadar kalau saya kurang paham perintah di Block Editor Menu. Karena dengan paham itu bisa membuat lebih mudah dan lebih cepat karena sudah tahu mana yang harus didrag dan didrop. Misalnya "If screen 1 click, opens another bla bla bla", kalau sudah hafal seperti itu mudah. Itu yang paling saya hafal sih (laughing). Untuk perintah yang lain, saya nggak terlalu hafal, tapi saya tahu sedikit-sedikit maksudnya.

ELT- EB

R3 Terus unaware of apa?

Senja3 Unaware kalau sudah terlalu lama saya develop app ini … kelamaan karena saya sempat nggak ngerjain apa-apa satu semester.

R4 Yang membuatmu mau developing applikasi ini apa sih?

USD sudah ada MOU nanti thesis anak-anak SEAMOLEC akan menggunakan app development Android. Jadi mau tidak mau, ini wajib. Namun, setelah membuat, saya juga

menyadari kalau memakai applikasi bisa membantu pembelajaran. Misalnya bisa membantu melatih speaking, pronounciation, listening dimana saja, nggak harus di kelas.

PP

R5 Intensi pribadimu membuat applikasi ini apa?

Senja5 Melengkapi syarat kelulusan S2 ini (laughing). Intensi lain harapannya applikasi ini akan ada manfaatnya, ada kontribusi untuk dunia pendidikan, khususnya bahasa Inggris.

Harapan saya, mereka bisa belajar di dalam kelas, di luar kelas, atau dimana saja. Mereka juga bisa berani praktek speaking. Karena menurut guru wali kelasnya, anak-anak kurang berani ngomong bahasa Inggris. Applikasi saya ini kan dilengkapi dengan latihan tanya jawab. Jadi anak-anak bisa seolah-olah tanya jawab dengan HP mereka, bisa

conversation. Kalau applikasi lain di Play Store itu kan untuk umum, kalau applikasi ini kan sesuai yang dipelajari di sekolah. Harapan saya, dari situ motivasi belajar mereka juga bisa bertambah. Itu aja sih.

DAA- PP MAL- PP DAA- PP R6 Dalam proses pembuatan applikasi ini, hal apa yang paling

membuatmu terkesan?

Senja6 Ketika error-error itu. Karena itu yang membuat emosi, disitulah "seninya" dalam membuat applikasi saya. Misalnya kalau pas error dan keluar dialog box 'Snap', itu membuat jengkel karena setelah 'Snap' itu yang belum sempat disave hilang dan harus mengulang lagi. Terus kalau masukin file yang terlalu besar ke applikasi, nanti build ke APKnya susah karena keberatan. Terus nanti akhirnya error. Jadi saya harus mengecilkan size filenya dulu, nanti baru bisa. Terus kalau yang error ketika dicoba di HP, itu membuat penasaran saya. Itu yang membuat saya dari jam 10 siang sampai jam 5 sore hanya di depan laptop terus, berkutat dengan 1 screen yang sama. Kalau yang benar-benar mengesankan itu pas suatu saat saya buka App Inventor, tiba-tiba kok ada gambar robot yang badannya lepas satu per satu. Dan saya nggak tahu itu apa. Saya juga belum sempat menunjukkan itu ke tutor atau ke Mas Okky. Waktu saya ceritain, tutor saya dan mas Okky sama-sama nggak tahu itu apa. Saya sempat panik, tapi setelah saya save AIA, terus saya buka lagi di email lain, ternyata hanya satu block saja yang hilang. Dan saya terus buat lagi screen yang hilang tadi. Akhirnya saya sendiri juga yang menemukan solusinya (laughing).

DAA- CL

R7 Itu kapan terjadinya?

Senja7 Itu dulu di awal-awal ketika saya membuat applikasi. Jadi waktu itu ya benar-benar panik.

R8 Bagaimana kejadian yang menurutmu mengesankan ini mempengaruhi hidupmu?

Senja8 Dalam menghadapi masalah. Jadi kalau ada masalah, berpikir jernih apa yang harus dilakukan dan nggak panik. Jadi

harusnya nggak langsung panik. Waktu awal-awal ketika ada masalah, itu kan saya langsung panik dan nanya tutor dan mas Okky juga. Lalu saya belajar dari situ untuk berpikir jernih dan nggak panikan. Itu juga merupakan salah satu hal yang berharga yang saya pelajari. Masalah = tantangan yang harus diselesaikan tanpa panik aja, tapi harus bisa berpikir jernih juga. Dan dari situ, saya juga belajar suatu hal, ketika saya build applikasi, setelah selesai, saya harus menyimpan file itu dalam 2 bentuk yaitu APK dan AIA. Dan saya selalu

menuliskan AIA terakhir namanya apa, APK terakhir

namanya apa. Supaya nanti gampang melihat dan mencarinya, soalnya kan banyak banget applikasi yang ada disitu. Jadi seperti dulu saya pernah kehilangan file, karena file sudah saya simpan di APK dan AIA, saya jadi gampang trackingnya.

DAA- BN

R9 Jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, apa yang bisa dipelajari dari pengalaman yang disebutkan terakhir itu tadi? Senja9 Saya belajar untuk punya plan A dan plan B, kalau misalnya ada apa-apa, masih ada backupnya. Nilai positifnya itu disitu, yang bisa saya dapatkan.

DAA- BN R10 Kalau secara general, apa yang bisa didapatkan dari proses

pembuatan applikasi ini?

Senja10 Sisi positifnya, selain saya jadi bisa memakai App Inventor, saya juga bisa latihan menjadi teliti, sabar, dan mengatur waktu. Karena membuat applikasi itu takes time, jadi harus pintar mengatur waktunya. Terutama untuk orang-orang seperti saya yang bekerja dari pagi sampai sore, kadang sore juga sudah capek, itu harus punya target, mau diselesaikan kapan applikasinya, prioritas ke yang lebih penting dan mendesak. Karena harus kontinyu. Dan juga harus berkomitmen untuk mengerjakan applikasinya.

DAA- BN

Appendix 5. In-Depth Interview 1 – Amara

Dokumen terkait