• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangunan Ekonomi Daerah

6. Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index)

2.2 Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan, dan stadart hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklaifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara

30

ekonomi terhadap kualitas hidup. Indeks ini dikembangkan pada tahun 1990 oleh pemenang nobel India Amartya Sen dan seorang ekonom Pakistan Mahbub ul Haq, seta dibantu oleh Gustav Ranis daru Universitas Yale dan Lord Meghnad Desai dari London School of Economics. Sejak itu indeks ini digunakan oleh program pembangunan PBB pada laporan IPM tahunannya.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan tanggapan UNDP (United Nation Development Programme) terhadap tuntutan perlunya indikator yang mampu menggambarkan sejauh mana suatu negara (wilayah) telah menggunakan sumber daya penduduknya untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia negara atau wilayah tersebut. Isu yang kemudian berkembang adalah bahwa keberhasilan meningkatkan prestasi ekonomi suatu negara atau wilayah ke tingkat yang lebih tinggi tidak selalu diikuti oleh meningkatnya mutu kehidupan warga masyarakatnya.

United Nation Development Programme (UNDP) mendefenisikan

pembangunan manusia sebagai suatu proses untuk memperluas pilihan-pilihan bagi penduduk. Dalam konsep tersebut penduduk ditempatkan sebagai tujuan akhir (the ultimated end) sedangkan upaya pembangunan dipandang sebagai sarana (principal means) untuk mencapai tujuan itu. Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan manusia, empat hal pokok yang perlu diperhatikan adalah produktivitas, pemerataan, kesinambungan, pemberdayaan (UNDP, 1995). Secara ringkas empat hal pokok tersebut mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Produktivitas Penduduk harus dimampukan untuk meningkatkan produktivitas dan berpartisipasi penuh dalam proses penciptaan pendapatan dan nafkah.

Pembangunan ekonomi, dengan demikian merupakan himpunan bagian dari model pembangunan manusia.

2. Pemerataan Penduduk harus memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk mendapatkan akses terhadap semua sumber daya ekonomi dan social.

Semua hambata yang memperkecil kesempatan untuk memperoleh akses tersebut harus dihapus, sehingga mereka dapat mengambil menfaat dari kesempatan yang ada dan berpartisipasi dalam kegiatan produktif yang dapat meningkatkan kualitas hidup.

3. Kesinambungan Akses terhadap sumber daya ekonomi dan social harus dipastikan tidak hanya untuk generasi-generasi yang aka datang. Semua sumber daya fisik, manusia, dan lingkungan selalu diperbaharui.

4. Pemberdayaan Penduduk harus berpartisipasi penuh dalam keputusan dan proses yang akan menentukan (bentuk/arah) kehidupan mereka, serta untuk berpartisipasi dan mengambil manfaat dari proses pembangunan.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memliki tiga dimensi yang digunakan sebagai dasar perhitungan : (1) Umur panang dan hidup sehat yang diukur dengan angka harapan hidup saat kelahiran, (2) Pengetahuan yang dihitung dari angka harapan sekolah dan angka rata-rata lama sekolah, dan (3) Standart hidup layak yang dihitung dari Produk Domestik Bruto atau PDB (Keseimbangan kemampuan berbelanja) per kapita.

Pembangunan manusia mencakup konsep yang relatif luas. Salah satu pelopor pendekatan pembangunan manusia dalam Ilmu Ekonomi Pembangunan adalah Amartya sen melalui konsep human capabilities approach. Pendekatan ini

32

menekankan pada gagasan kemampuan (capabilities) manusia sebagai tema sentral pembangunan.

2.2.1 Indikator Indeks Pembanguan Manusia

1. Umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life)

Usia harapan hidup mencerminkan usia maksimum yang diharapkan seseorang untuk dapat bertahan hidup. Indikator harapan hidup ini meliputi : a. Angka kematian bayi

b. Penduduk yang diperkirakan tidak mencapai usia 40 tahun c. Persentase penduduk dengan keluhan kesehatan

d. Persentase pnduduk yang sakit “morbiditas”

e. Rata-rata lama sakit

f. Persentase penduduk yang melakukan pengobatan sendiri g. Persentase kelahiran yang ditolong oleh tenaga medis h. Persentase balita kekurangan gizi

i. Persentase rumah tangga yang mempunyai akses ke sumber air minum bersih

j. Persentase rumah tanga yan menguni rumah berlantai tanah

k. Persentase penduduk yang tanpa akses terhadap fasilitas kesehatan l. Persentase rumah tangga tanpa akses terhadap sanitasi.

2. Pengetahuan (Knowledge)

Prestasi pembangunan masyarakat akan diukur dengan melihat seberapa jauh masyarakat di kawasan tersebut telah memanfaatkan sumber dayanya untuk memberikan fasilitas kepeda warganya agar menjadi cerdas. Hidup sehat dan cedas diyakii akan meningkatkan kemampuan produktivitas seseorang, sedang

hidup yang panjang dalam keadaan tetap sehat dan cerdas juga akan memperpanang masa produktif tersebut sehingga pada gilirannya akan meningkatkan mutu peran warga tersebut sebagai pelaku (agent) pembangunan.

Indikator pengetahuan atau pendidikan ini meliputi:

a. Angka melek huruf b. Rata-rata lama sekolah c. Angka partisipasi sekolah

d. Angka putus sekolah “Drop out” dan lain-lain 3. Standart Hidup Layak (Decent standard of living)

Unsur dasar pembangunan manusia yang ketiga ialah standart hidup layak, Indikator standart hidup layak bisa dilihat dari daya beli masyarakat yang meliputi:

a. Jumlah yang bekerja

b. Jumlah pengangguran terbuka

c. Jumlah data persentase penduduk miskin d. PDRB rill per kapita

2.2.2 Metode Perhitungan Indeks Pembangunan Manusia

Adapun metode perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang diukur dengan metode baru:

a) Dimensi kesehatan Ikesehatan =

1. Angka Harapan Hiup saat lahir (AHH) didefenisikan sebagai rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang sejak lahir

34

2. Angka Harapan Hidup (AHH) mencerminkan derajat kesehatan suatu masyarakat.

b) Dimensi Pendidikan IHLS =

IRLS =

Ipendidikan =

1. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) didefenisikan sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal

2. Diasumsikan bahwa dalam kondisi normal rata-rata lama sekolah suatu wilayah tidak akan turun

3. Cakupan penduduk yang dihitung RLS adalah penduduk berusia 25 tahun ke atas

4. RLS dihitung untuk usia 25 tahun ke atas dengan asumsi pada umur 25 tahun proses pendidikan sudah berakhir

5. Penghitungan RLS pada usia 25 tahun ke atas juga mengikuti standart internasional yang digunakan oleh UNDP

6. Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) didefenisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang.

7. HLS digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang

c) Dimensi Pengeluaran

IPengeluaran = ( ) ( ) ( ) ( )

1. Pengeluaran per kapita disesuaikan ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli

2. Rata-rata pengeluaran per kapita dihitung dari level provinsi hingga level kabupaten/kota.

3.

Perhitungan paritas daya beli pada metode baru menggunakan 96 komoditas. Metose penghitungannya menggunakan metode Rao.

d) Menghitung IPM

IPM = √ x 100

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dihitung sebagai rata-rata geometrik dari indeks kesehatan, indeks pendidikan, dan indeks pengeluaran.

Sumber: BPS Sumatera Utara

Dokumen terkait