• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Indikator dan Pengukuran Keberhasilan

Penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti yaitu motivasi dan hasil belajar. Indikator keberhasilan dari dua variabel tersebut ditentukan dengan pertimbangan data kondisi awal dan informasi dari guru. Guru kelas dan peneliti melakukan koordinasi untuk menentukan target capaian pada setiap indikator. Indikator keberhasilan dapat dilihat dalam tabel indikator 3.1.

Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan

Indikator Kondisi awal

Target Deskriptor Instrumen Motivasi

Siswa memiliki keinginan untuk belajar

29 70 Jumlah skor motivasi

seluruh siswa pada indikator 1 : skor maksimal x 100 Kuesioner Siswa memiliki dorongan dan kebutuhan dalam belajar

29 80 Jumlah skor motivasi

seluruh siswa pada indikator 2 : skor maksimal x 100

Kuesioner

Siswa memiliki semangat selama

62 80 Jumlah skor motivasi

seluruh siswa pada

Indikator Kondisi awal

Target Deskriptor Instrumen Motivasi

pembelajaran indikator 3 : skor

maksimal x 100 Siswa memiliki rasa

ingin tahu yang tinggi

41 80 Jumlah skor motivasi

seluruh siswa pada indikator 4 : skor maksimal x 100

Kuesioner

Adanya penghargaan dalam pembelajaran

23 70 Jumlah skor motivasi

seluruh siswa pada indikator 5 : skor maksimal x 100

Kuesioner

Adanya lingkungan belajar yang kondusif

44 75 Jumlah skor motivasi

seluruh siswa pada indikator 6 : skor maksimal x 100

Kuesioner

Persentase siswa yang termasuk dalam kategori cukup termotivasi

41,6% 70% Jumlah seluruh siswa yang termasuk dalam kategori termotivasi : jumlah siswa x 100%

Kuesioner

Prestasi Belajar

Rata-rata nilai mata pelajaran IPA

69 76 Jumlah nilai seluruh

siswa : jumlah seluruh siswa Soal Evaluasi pilihan ganda dan uraian Persentase siswa yang

lulus KKM

54% 70% Jumlah siswa yang

lulus KKM : jumlah seluruh siswa x 100%

Tabel 3.1 merupakan tabel indikator keberhasilan siswa. Dari tabel tersebut indikator keberhasilan motivasi yang dicapai oleh siswa belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari setiap indikator belum dapat mencapai target yang sudah ditentukan. Menentukan target perlakuan yang digunakan dalam penelitian itu dibutuhkan standar atau patokan yang membatasi bahwa perlakuan tersebut telah berhasil. Secara pasti tidak ada batasan yang mutlak untuk menentukan target atau patokan. Penentuan target keberhasilan penelitian ditentukan oleh peneliti sendiri. Target tersebut ditentukan berdasarkan kondisi dan kemampuan subjek penelitian. Untuk mempermudah analisis setiap indikator, peneliti membuat skala

yang telah disepakati dengan guru kelas dan dibuat kriteria penskoran yang dihitung dengan rumus sama dengan menentukan KKM yaitu sebagai berikut

Kondisi awal pada indikator siswa yang memiliki keinginan untuk belajar adalah 29 dengan target capaian 70. Target capaian ini dibuat berdasarkan kesepakatan dengan guru kelas. Peneliti dan guru membuat target tersebut tidak terlalu tinggi dikarenakan siswa kelas IV SD BOPKRI Gondolayu ketika mengikuti pembelajaran rata-rata sudah memiliki keinginan untuk belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi dan informasi dari guru, ketika pembelajaran akan berlangsung siswa sudah mempersiapkan atau tulis di atas meja dan tidak terlambat masuk kelas. Indikator siswa memiliki dorongan dan kebutuhan belajar mendapatkan hasil 29 dengan target capaian 80. Target capaian ini dibuat berdasarkan kesepakatan dengan guru kelas. Peneliti dan guru membuat target tersebut cukup tinggi dikarenakan siswa kelas IV SD BOPKRI Gondolayu ketika mengikuti pembelajaran belum terlihat memiliki dorongan dan kebutuhan untuk belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi dan informasi dari guru, ketika pembelajaran berlangsung terlihat siswa belum antusias menjawab pertanyaan yang diberkan oleh guru. Indikator siswa memiliki semangat selama pembelajaran mendapatkan hasil 62 dengan target capaian 80. Target capaian ini dibuat berdasarkan kesepakatan dengan guru kelas. Peneliti dan guru membuat cukup tinggi dikarenakan siswa kelas IV SD BOPKRI Gondolayu ketika mengikuti pembelajaran berlangsung belum terlihat memiliki semangat dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi dan informasi dari guru,

ketika pembelajaran masih ada siswa yang bermain pensil dan berbicara dengan teman yang tidak berkaitan dengan pembelajaran. Indikator adanya rasa ingin tahu siswa mendapatkan hasil 41 dengan target capian 80. Target capaian ini dibuat berdasarkan kesepakatan dengan guru kelas. Peneliti dan guru membuat target tersebut cukup tinggi dikarenakan siswa kelas IV SD BOPKRI Gondolayu ketika mengikuti pembelajaran belum terlihat memiliki rasa ingin tahu. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi dan informasi dari guru, ketika pembelajaran beberapa siswa memilih diam ketika mengalami kesulitan dan tidak bertanya dengan guru atau temannya. Indikator adanya penghargaan dalam pembelajaran 23 dengan target capaian 70. Target capaian ini dibuat berdasarkan kesepakatan dengan guru kelas. Peneliti dan guru membuat target tersebut tidak terlalu tinggi dikarenakan guru kelas IV SD BOPKRI Gondolayu kelas tersebut sudah menerapkan pemberian pengharggan jika ada siswa yang mau maju ke depan dan menjawab pertanyaan dengan benar. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi dan informasi dari guru, ketika pembelajaran akan berlangsung guru memberikan bintang pada siswa yang telah berhasil menjawab pertanyaan dengan tepat. Indikator lingkungan belajar yang kondusif mendapatkan hasil 44 dengan target capaian 75. Target capaian ini dibuat berdasarkan kesepakatan dengan guru kelas. Peneliti dan guru membuat target tersebut tidak terlalu tinggi dikarenakan guru kelas IV SD BOPKRI Gondolayu sudah membuat lingkungan kelas yang kondusif. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi dan informasi dari guru, kelas yang digunakan untuk belajar sealalu bersih dan nyaman untuk belajar serta siswa sudah membuat kesepakatan kelas yang dibuat bersama-sama.

Persentase siswa yang memiliki motivasi dalam belajar sejumlah 41,6% dengan target capain 70%. Target capaian ini dibuat berdasarkan kesepakatan dengan guru kelas. Peneliti dan guru membuat target tersebut tidak terlalu tinggi dikarenakan dari 6 indikator 3 diatntaranya siswa sudah terlihat memiliki cukup motivasi dan 3 indikator lainya terlihat siswa masih memiliki motivasi yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi dan informasi dari guru. Hasil dari prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA rata-rata mendapatkan nilai 69 dengan target capaian 76. Target capaian ini dibuat berdasarkan kesepakatan dengan guru kelas. Peneliti dan guru membuat target tersebut tidak terlalu tinggi dikarenakan siswa kelas IV SD BOPKRI Gondolayu memiliki hasil belajar yang lumayan baik. Hal ini dapat dilihat dari informasi dari guru dan dokumentasi mengenai hasil belajar siswa pada kondisi awal memiliki rata-rata 69. Persentase siswa yang lulus KKM pada mata pelajaran IPA adalah 54% memiliki target capaian 70%. Target tersebut dibuat tidak terlalu tinggi dikarenakan hasil belajar siswa sudah lumayan baik.

Dokumen terkait