• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Banyak teori yang mengemukakan pengertian dari motivasi, salah satunya adalah menurut Kompri (2015: 4) motivasi sendiri merupakan suatu dorongan dari dalam individu untuk melakukan suatu tindakan dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Guru sangat berperan penting dalam menumbuhkan motivasi siswa pada saat pembelajaran di kelas. Siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas akan memiliki daya dorong atau gerak untuk melakukan sesuatu jika di dalam dirinya memiliki motivasi. Menurut Dimyanti dan Mudijiono (2015: 80) motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.

Dari pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu daya dorong yang timbul dalam diri seseorang dengan disadari atau tidak disadari. Daya dorong yang timbul dalam diri seseorang tersebut akan membuat seseorang ingin melakukan sesuatu sesuai tujuan yang telah

direncanakan. Pengertian motivasi dalam penelitian ini merupakan dorongan yang timbul dalam diri siswa untuk belajar.

b. Pengertian Belajar

Belajar merupakan aktivitas manusia yang sangat vital dan terus menerus akan dilakukan selama manusia tersebut masih hidup (Thobroni, 2015: 15). Setiap manusia memiliki potensi-potensi yang perlu dikembangakan. Melalui belajar potensi-potensi yang dimiliki oleh manusia dapat berkembang dan bermanfaat bagi kehidupannya. Menurut Hosnan (2016: 136) belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan dan kepandaian. Perubahan yang dialami seseorang setelah melakukan belajar ini bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Proses belajar pada umumnya bersifat individual dan kontekstual, yang artinya proses belajar terjadi dalam individu sesuai dengan perkembangan dan lingkungannya. Proses belajar ini dilakukan unuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya (Aunurrahman, 2012: 35).

Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan dari dalam diri setiap orang. Proses tersebut dilakukan untuk mendapatkan suatu perubahan tingkah laku menjadi lebih baik. Proses perubahan ini mencakup dari segi sikap, keterampilan, dan kepandaian. Dalam proses perubahan diri melalui belajar seseorang akan mendapatkannya dari lingkungan sekitar. Misalnya seorang anak kecil yang belajar untuk berjalan, anak kecil tersebut belajar berjalan dari orang tuanya. Anak tersebut akan tumbuh terus menerus dan mengalami

suatu perubahan sikap maupun pengetahuan. Pengetahuan akan didapat melalui suatu pendidikan di sekolah maupun lingkungan sekitar.

c. Pengertian Motivasi Belajar

Pengertian motivasi dari beberapa para ahli, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu daya dorong yang timbul dalam diri seseorang dengan disadari atau tidak disadari. Sedangkan belajar merupakan suatu proses perubahan dari dalam diri setiap orang.

Pengertian motivasi belajar sendiri menurut Djamarah (2011: 200) motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. Siswa belajar dapat didorong oleh kesadaran dari dalam diri sendiri. Kesadaran tersebut dapat berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Sedangkan menurut Sardiman (2011: 75) motivasi belajar adanya suatu dorongan, dorongan tersebut memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Pendapat lain mengatakan bahwa motivasi belajar adalah kekuatan mental dalam diri seseorang yang mendorong terjadinya belajar (Dimyati, 2006: 80).

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar merupakan dorongan yang timbul dari dalam dalam diri siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

d. Cara memotivasi siswa

Setiap pembelajaran di dalam kelas guru sangat berpengaruh dalam menumbuhkan motivasi dalam diri siswa yang mengikuti pembelajaran di kelas. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi siswa

pada saat mengikuti pembelajaran. Hamalik (2014: 156-158) mengemukakan beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi siswa, diantaranya adalah 1) Siswa yang mengikuti kegiatan belajar di dalam kelas akan termotivasi dan akan suka apabila hal-hal yang dipelajari mengandung makna tertentu baginya. Salah satu cara ialah dengan mengaitkan pembelajaran dengan hal baru dan berkesan bagi siswa. 2) Pelajaran akan lebih mudah diterapkan terhadap siswa jika guru mengajarkannya menggunakan model atau suatu kegiatan, bukan hanya menceramahkan secara lisan. 3) Guru dapat menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa, hal ini diharapkan dapat menumbuhkan keinginan atau motivasi di dalam dirinya. Guru juga dapat menyampaikan pembelajaran secara nyata dengan menggunakan benda-benda yang ada di lingkungan sekitar. Jika tidak mendapatkan benda-benda yang ada disekitar guru dapat menyampaikannya menggunakan video atau gambar-gambar yang mudah dipahami oleh siswa. 4) Siswa lebih senang belajar bila perhatiannya ditarik oleh penyajian-penyajian yang baru. 5) Siswa lebih senang belajar jika mengambil bagian yang aktif dalam latihan atau praktek untuk mencapai tujuan pengajaran. 6) Suasana kelas yang mendukung dapat membuat siswa lebih merasa nyaman pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran.

Fathurohman dan Suntikno (dalam Rahman, 2014: 217) juga mengemukakan beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa. Cara-cara tersebut tidak jauh berbeda dengan pendapat dari Hamalik. Pada hakikatnya guru sangat berperan penting dalam mengelola suatu kelas. Untuk menumbuhkan motivasi belajar guru dapat merancang pembelajaran dengan motode yang bervariasi. Metode yang bervariasi ini dapat didukung dengan menggunakan

media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran dapat membantu menumbuhkan motivasi belajar para peserta didik. Adanya media yang tepat akan menjadi perantara bagi peserta didik yang memiliki kemampuan indra dan pemahaman yang berbeda-beda. Dengan variasi penggunaan media, kelemahan indra yang dimiliki tiap peserta didik dapat dikurangi dengan memberikan stimulus terhadap indera peserta didik. Selama pembelajaran berlangsung guru juga dapat memberikan tugas-tugas untuk siswa yang memiliki tahapan kesulitan yang bertahap. Tugas yang diberikan kepada siswa dapat berbentuk tugas kelompok maupun tugas individu. Dengan memberikan tugas baik secara individu maupun kelompok dapat menumbuhkan persaingan diantara peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Dan berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya. Memberikan

reward kepada peserta didik yang telah berhasil mengerjakan tugas dengan baik ini akan memacu semangat peserta didik untuk bisa belajar lebih giat. Disamping itu, peserta didik yang belum berprestasi akan termotivasi untuk mengejar peserta didik yang berprestasi. Selain menggunakan reward guru juga dapat memacu semangat siswa dengan memberikan pujian pada peserta didik. Pujian yang diberikan kepada peserta didik ini bersifat membangun.

Dari pendapat dua ahli di atas mengenai cara meningkatkan motivasi belajar siswa di dalam kelas, dapat disimpulkan bahwa guru dapat memotivasi siswa dengan banyak cara salah satunya membuat siswa lebih aktif mencari informasi sendiri dari berbagai sumber yang disediakan oleh guru. Guru dapat membuat pembelajaran semenarik mungkin menggunakan media-media atau

sesuatu hal yang baru bagi siswa, sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.

e. Indikator Motivasi

Motivasi siswa sesungguhnya berkaitan dengan keinginan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Untuk menumbuhkan motivasi dalam diri siswa diperlukan kegiatan pembelajaran yang menarik. Motivasi sendiri sangat penting bagi proses pembelajaran siswa, baik dalam proses pembelajaran maupun hasil pembelajaran. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi pada saat pembelajaran maka siswa tersebut akan mencapai suatu keberhasilan dalam pembelajaran. Untuk mengetahui siswa memiliki motivasi saat pembelajaran atau tidak, maka akan digunakan indikator untuk mengetahuinya. Uno (2008: 23) berpendapat mengenai indikator untuk mengetahui siswa memiliki motivasi dalam proses pembelajaran, berikut adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui siswa memiliki motivasi dalam pembelajaran 1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil. 2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan . 4) Adanya penghargaan dalam belajar. 5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. 6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Sedangkan pendapat yang lain dari Kompri (2015: 247) yang mengemukakan ada sejumlah indikator untuk mengetahui siswa yang memiliki motivasi dalam proses pembelajaran diantaranya adalah 1) memiliki gairah yang tinggi, 2) penuh semangat, 3) memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, 4) mampu

“jalan sendiri” ketika guru meminta siswa mengerjakan sesuatu, 5) memiliki rasa

sebagai tantangan yang harus diatasi, 8) memiliki kesabaran dan daya juang yang tinggi.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas penelitian ini menggunakan empat indikator motivasi belajar menurut teori Uno (2008: 23) dan satu indikator dari Kompri (2015: 247). Peneliti memilih untuk menggabungkan dua pendapat ini karena indikator yang ada pada Uno dapat diperkuat dengan indikator yang dikemukakan oleh Kompri. Peneliti memilih indikator yang paling spesifik dan menggunakan indikator-indikator dari kedua pendapat yang memiliki arti yang kurang lebih sama.

Maka dapat disimpulkan bahwa indikator yang akan digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa adalah: 1) siswa memiliki keinginan untuk belajar, 2) siswa memiliki dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3) siswa memiliki semangat selama pembelajaran, 4) siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, 5) adanya penghargaan dalam pembelajaran, 6) adanya lingkungan belajar yang kondusif.

Dokumen terkait