• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODOLOGI PENELITIAN

1. Tabulasi Silang (Crosstabs)

4.5. Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Pengembangan Karir Pegawai Fungsional Melalui Analisis Path Modelling Partial Least Square Fungsional Melalui Analisis Path Modelling Partial Least Square

4.5.2 Indikator-Indikator yang Mencerminkan Faktor-Faktor Penilaian Kinerja Kinerja

1. Pengetahuan

Setelah dilakukan estimasi ulang untuk menghilangkan nilai loading

factor yang masih di bawah 0,50 agar dapat memenuhi nilai convergent validit , loading factor harus berada di bawah 0,50 didrop atau dihilangkan.

Untuk indikator pengetahuan dilakukan sekali estimasi ulang dan indikator yang dihilangkan adalah PGTHN 5 sebesar 0,406. Setelah diestimasi dan nilai

loading factornya masing-masing di atas 0,50 maka convergent validity telah

terpenuhi. Model untuk pengetahuan setelah diestimasi ulang dapat dilihat pada Gambar 8. Pada Tabel 15, terlihat bahwa loading indikator pengetahuan paling besar adalah PGTHN 4 sebesar 0,924 dengan t-value 50,822318. Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang positif dan signifikan. Artinya, bekerjasama dengan rekan lain sangat membantu untuk lebih mengetahui seluk beluk pekerjaan di divisi fungsional. Sedangkan nilai

loading indicator yang paling rendah adalah PGTHN 1 sebesar 0,583 dengan

58

Gambar 8. Output grafis SmartPLS pengetahuan

Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang positif dan signifikan. Artinya latar belakang pendidikan yang dimiliki pegawai fungsional tidak terlalu berpengaruh bagi pegawai dalam melaksanakan pekerjaan. Hal ini disebabkan karena kemampuan yang dimiliki pegawai fungsional dari pendidikan formal yang diterima tidak selalu sesuai dengan bidang pekerjaan yang ada di divisi fungsional. Keahlian dan pengetahuan yang dimiliki pegawai fungsional, dalam melaksanakan pekerjaan umumnya, diterima dari pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Tabel 15. Nilai outer loading faktor pengetahuan

Outer Model Loading t-value Interpretasi

PENGETAHUAN 1 0,583 4,943661 Pengaruh positif dan signifikan PENGETAHUAN 2 0,860 21,944196 Pengaruh positif dan signifikan PENGETAHUAN 3 0,863 13,719424 Pengaruh positif dan signifikan PENGETAHUAN 4 0,924 50,822318 Pengaruh positif dan signifikan 2. Keterampilan

Pada Gambar 9 diketahui bahwa tidak ada lagi indikator keterampilan yang memiliki nilai loading factor dibawah 0,50. Estimasi ulang telah dilakukan untuk menghilangkan nilai loading factor yang berada di bawah 0,50. Untuk indikator keterampilan dilakukan sekali estimasi ulang dan indikator tersebut adalah KTRMP 5 sebesar 0,134. Setelah diestimasi dan nilai loading factornya masing-masing di atas 0,50 maka convergent validity telah terpenuhi.

Dalam Tabel 16, dapat dilihat bahwa loading indicator keterampilan yang paling besar adalah KTRMP 3 sebesar 0,883 dengan t-value 10,011390. Hal ini menunjukkan adanya korelasi positif dan signifikan. Artinya, kreatifitas ide yang diusulkan dapat diterima dan diakui oleh rekan di divisi fungsional. Sedangkan loading indikator yang paling rendah adalah KTRMP 2 sebesar 0,590 dengan t-value 5,634303.

58

Gambar 9. Output grafis SmartPLS keterampilan

Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang positif dan signifikan. Artinya, pekerjaan baru selain pekerjaan rutin yang diberikan bagi pegawai fungsional tidak terlalu berpengaruh dalam menambah keterampilan pegawai fungsional dalam melaksanakan pekerjaan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bogor. Keterampilan yang lebih praktis mereka dapatkan cenderung berasal dari pelatihan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Tabel 16. Nilai outer loading faktor keterampilan

Outer Model Loading t-value Interpretasi

KETERAMPILAN 1 0,837 6,727897 Pengaruh positif dan signifikan

KETERAMPILAN 2 0,590 5,634303 Pengaruh positif dan signifikan

KETERAMPILAN 3 0,883 10,011390 Pengaruh positif dan signifikan

KETERAMPILAN 4 0,694 5,210821 Pengaruh positif dan signifikan

KETERAMPILAN 6 0,740 8,707295 Pengaruh positif dan signifikan

3. Motivasi

Setelah dilakukan estimasi ulang untuk menghilangkan nilai loading

factoryang masih di bawah 0,50 agar dapat memenuhi nilai convergent validity, maka loading factor berada di bawah 0,50 didrop atau dihilangkan.

Untuk indikator motivasi dilakukan sekali estimasi ulang dan indikator yang dihilangkan adalah indikator MTVS 3 sebesar 0,456. Setelah diestimasi dan nilai loading factornya di atas 0,50, maka convergent validity telah terpenuhi. Model untuk keterampilan setelah diestimasi ulang dapat dilihat pada Gambar 10. Pada Tabel 17, memperlihatkan bahwa loading indikator motivasi yang paling besar adalah MTVS 2 sebesar 0,810 dengan t-value 11,258401. Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang positif dan signifikan. Artinya, penghargaan dari atasan atas hasil kerja dapat memotivasi pegawai untuk bekerja lebih baik. Sedangkan loading indikator yang paling rendah adalah MTVS 5 sebesar 0,553 dengan t-value 3,588831.

58

Gambar 10. Output grafis SmartPLS motivasi

Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan korelasi yang positif dan signifikan. Artinya, penilaian kinerja yang dilakukan di divisi fungsional belum maksimal dalam memotivasi pegawai untuk meningkatkan prestasi kerja. Hal ini dapat disebabkan dalam penilaian kinerja yang dilakukan bagi pegawai fungsional belum sesuai dengan prosedur yang baik dan benar yang terkadang menyulitkan pegawai sendiri.

Tabel 17. Nilai outer indikator faktor motivasi

Outer Model Loading t-value Interpretasi

MOTIVASI 1 0,712 7,502326 Pengaruh positif dan signifikan

MOTIVASI 2 0,810 11,258401 Pengaruh positif dan signifikan

MOTIVASI 4 0,827 22,607633 Pengaruh positif dan signifikan

MOTIVASI 5 0,553 3,588831 Pengaruh positif dan signifikan

4. Peran

Pada Gambar 11 diketahui bahwa tidak ada lagi indikator yang memiliki nilai loading factor di bawah 0,50. Estimasi ulang telah dilakukan untuk menghilangkan nilai loading factor yang berada di bawah 0,50. Untuk indikator peran tidak dilakukan estimasi ulang karena semua nilai loading indikatornya sudah di atas 0.50 dan sudah memenuhi convergent validity. Model untuk peran setelah dilakukan estimasi ulang dapat dilihat pada Gambar 11. Dari tabel 18 dapat dilihat bahwa loading indikator peran paling besar adalah indikator PRN 2 sebesar 0,934 dengan t-value 20,609549. Hal ini menunjukkan adanya korelasi positif dan signifikan, artinya, semakin besar peran pegawai fungsional akan berpengaruh dalam meningkatkan kinerja pegawai. Sedangkan loading indikator yang paling rendah adalah PRN 5 sebesar 0,700 dengan t-value sebesar 12,467842. Hal ini menunjukkan bahwa adanya korelasi positif dan signifikan.

58

Gambar 11. Output grafis SmartPLS peran

Artinya, penawaran bantuan kepada rekan kerja untuk mendukung tujuan dan sasaran divisi fungsional tidak terlalu berpengaruh dalam meningkatkan kinerja pegawai fungsional.

Tabel 18. Nilai outer loading faktor peran Outer

Model

Loading t-value Interpretasi

PERAN 1 0,700 12,467842 Pengaruh positif dan signifikan

PERAN 2 0,934 20,609549 Pengaruh positif dan signifikan

PERAN 3 0,740 9,739047 Pengaruh positif dan signifikan

PERAN 4 0,895 37,000855 Pengaruh positif dan signifikan

PERAN 5 0,704 5,792716 Pengaruh positif dan signifikan

PERAN 6 0,740 9,739047 Pengaruh positif dan signifikan

4.5.3 Indikator-indikator yang Mencerminkan Pengembangan Karir 1. Kompetensi

Pengembangan karir memiliki dua indikator besar yaitu kompetensi dan kualifikasi. Pada indikator kompetensi setelah dilakukan diestimasi ulang untuk menghilangkan nilai loading factor yang masih di bawah 0,50 dapat memenuhi nilai convergent validity, loading factor berada di bawah 0,50 didrop atau dihilangkan. Untuk indikator kompetensi dilakukan dua kali estimasi ulang dan indikator yang dihilangkan adalah indikator KOMPT 5 sebesar 0,389 dan KOMPT 3 sebesar 0,487. Setelah diestimasi dan nilai

loading factornya di atas 0,50 maka convergent validity telah terpenuhi.

Model untuk keterampilan setelah diestimasi ulang dapat dilihat pada Gambar 12.

Berdasarkan Tabel 19 dapat dilihat bahwa loading indikator kompetensi paling besar adalah indikator KOMPT 4 sebesar 0,758 dengan t-value 9,727650. Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang positif dan signifikan. Artinya, pelatihan yang diberikan dapat meningkatkan kompetensi sebagai

58 dasar pegembangan karir pegawai. Pelatihan dan pendidikan yang

diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pajak adalah suatu program yang membantu pegawai untuk menambah kompetensi dan cara kerja yang sesuai dengan aturan di divisi fungsional. Pengetahuan dan pengalaman yang diberikan lewat pendidikan dan pelatihan akan membantu pegawai dalam meningkatkan kinerja dan memperbaiki pencapaian prestasi kerja pegawai fungsional. Sedangkan loading indikator kompetensi paling rendah adalah KOMPT 1 sebesar 0,581 dan t-value 2,785807. Hal ini menunjukkan bahwa adanya korelasi positif dan signifikan. Artinya, proses pengembangan karir pegawai fungsional belum secara optimal memperhatikan pengetahuan/kompetensi yang sesuai dengan pekerjaan di divisi fungsional sehingga indikator ini kurang memberikan kontribusi dalam pengembangan karir.

Gambar 12. Output grafis SmartPLS kompetensi

Tabel 19. Nilai outer loading faktor kompetensi

Outer model Loading t-value Interpretasi

KOMPETENSI 1 0,581 2,785807 Pengaruh positif dan signifikan KOMPETENSI 2 0,584 3,068838 Pengaruh positif dan signifikan KOMPETENSI 4 0,758 9,727650 Pengaruh positif dan signifikan KOMPETENSI 6 0,751 5,267897 Pengaruh positif dan signifikan 2. Kualifikasi

Berdasarkan Gambar 13 diketahui bahwa tidak ada lagi indikator yang memiliki nilai loading factor di bawah 0,50. Estimasi ulang telah dilakukan untuk menghilangkan nilai loading factor yang berada di bawah 0,50. Untuk indikator kualifikasi dilakukan sekali estimasi ulang dan indikator tersebut adalah KUALIF 2 sebesar 0,399. Setelah diestimasi dan nilai loading

58

factornya di atas 0,50 maka convergent validity telah terpenuhi. Model

untuk keterampilan setelah diestimasi ulang dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13.Output grafis SmartPLS kualifikasi

Pada Tabel 20, dapat dilihat bahwa loading indikator untuk kompetensi yang paling besar adalah KUALIF 5 sebesar 0,712 dengan t-value 9,979246. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif dan signifikan. Artinya, bahwa standar kompetensi pegawai fungsional dalam pengembangan karir sudah baik dan pantas. Aturan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk kriteria kompetensi yang dimiliki oleh peagawai fungsional sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang ada di divisi fungsional. Sedangkan

loading indikator yang paling rendah adalah KUALIF 6 sebesar 0,557 dengan

t-value sebesar 5,141336. Hal ini menunjukkan bahwa adanya korelasi positif dan signifikan. Artinya, kualifikasi kemampuan setiap individu untuk jabatan fungsional belum sesuai secara optimal dengan standar jabatan yang telah ditetapkan. Dalam proses penentuan kemampuan pegawai terkadang tidak konsisten dengan apa yang ditetapkan dalam standar jabatan. Hal ini dapat menyebabkan pengembangan karir pegawai yang tidak sesuai dengan aturan waktu yang diinginkan.

Tabel 20. Nilai outer loading faktor kualifikasi

Outer model Loading t-value Interpretasi KUALIFIKASI 1 0,612 4,102333 Pengaruh positif dan signifikan KUALIFIKASI 3 0,612 4,102333 Pengaruh positif dan signifikan KUALIFIKASI 4 0,559 4,283637 Pengaruh positif dan signifikan KUALIFIKASI 5 0,712 9,979246 Pengaruh positif dan signifikan KUALIFIKASI 6 0,557 5,141336 Pengaruh positif dan signifikan

4.5.4 Pengaruh Faktor-faktor Penilaian Kinerja Terhadap Pengembangan