• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator Keberhasilan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

• Meningkatnya derajat kesehatan lingkungan dan

masyarakat.

Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP - PNPM)

Struktur Kegiatan

• Fungsi : Perumahan dan Fasilitas Umum

• Sub Fungsi : Pemberdayaan Komunitas Permukiman • Program : Pemberdayaan Komunitas Permukiman

• Pelaksana : Satker Penataan Bangunan dan Lingkungan (33 Satker) Tujuan Kegiatan

Mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia yang dilaksanakan oleh masyarakat dan didukung oleh pemerintah daerah dan kelompok peduli, serta pihak terkait secara mandiri dan berkelanjutan.

Kriteria Penanganan

• Kecamatan urban/perkotaan yaitu jumlah kelurahan lebih besar dari Desa sesuai data PODES/BPS.

• Lokasi sasaran adalah Kelurahan/Desa dengan jumlah penduduk miskin lebih dari 35%

• Kecamatan yang diusulkan bukan merupakan sasaran Program Pengembangan Kecamatan (PPK)

• Pemda siap menyediakan dana pendamping.

• Khusus untuk program PAKET, Pemda telah menyiapkan SPKD (Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah) yang di susun oleh KPKD (Komite Penanggulangan Kemiskinan Daerah) melalui komunitas belajar perkotaan dan PJM Pronangkis kota yang telah mengakomodasikan PJM Pronangkis (Program Penanganan Kemiskinan) Kelurahan yang di susun oleh BKM

Lingkup Kegiatan

1. Bantuan teknis berupa:

• Penguatan kapasitas dan mengedepankan peran Pemda agar mampu secara efektif dalam penanggulangan kemiskinan di wilayahnya.

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

• Perkuatan kelembagaan masyarakat di tingkat lokal untuk membangun tatanan masyarakat yang mandiri dan berkelanjutan menangani kegiatan penanggulangan kemiskinan serta pembangunan lingkungan permukiman di wilayahnya secara terpadu.

2. Bantuan fisik berupa:

• Penyediaan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) untuk melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan dalam PJM dan Restra Pronangkis yang mengacu kepada konsep tridaya.

• Pembiayaan Program Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (PAKET) sebagai stimulan untuk membantu dan mempercepat proses kemitraan antara masyarakat dengan Pemerintah Kota/Kabupaten dan kelompok peduli dalam mewujudkan sinergitas penanggulangan kemiskinan.

Indikator Output

• Jumlah kelurahan yang ditangani.

• Jumlah KK miskin penerima Bantuan Langsung Masyarakat (BLM).

Indikator Outcome

• Jumlah kelembagaan masyarakat di tingkat lokal.

• Jumlah KK miskin yang meningkat taraf kehidupan/ekonominya. • PKD yang tersusun dan pelaksanaan program penggulangan kemiskinan melalui kerjasama antara pemda dan masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan.

Kegiatan Pembangunan Rusunawa Struktur Kegiatan

• Fungsi : Perumahan dan Fasilitas Umum • Sub Fungsi : Pembangunan Perumahan • Program : Pengembangan Perumahan

• Pelaksana : Satker Pelaksnaan Pengembangan Permukiman Tujuan Kegiatan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013 Kriteria Penanganan

• Kota metro/besar yang memiliki permasalahan kumuh perkotaan (atau kota-kota yang mempunyai permasalahan

kumuh berat) yang penanganannya perlu dilakukan melalui peremajaan kawasan, dengan keterbatasan tanah/lahan perkotaan yang tidak mungkin ditoleransi lagi.

• Diusulkan oleh Pemerintah Daerah

• Sesuai dengan RUTR dan Renstra Daerah, serta daerah sudah menyiapkan RPJM untuk pengembangan permukiman di

wilayahnya.

• Pada kawasan berkepadatan tinggi 250-750 jiwa Ha. • Kondisi sosial budaya masyarakat setempat yang kondusif. • Pemda dapat memenuhi komitmennya untuk:

• Menyediakan lahan matang untuk lokasi Pembangunan Rusunawa;

• Menyediakan dana untuk penyambungan instalasi air minum, listrik ke bangunan RUSUNAWA;

▪ Pembangunan PSD permukiman di sekitar lokasi RUSUNAWA dan segala sesuatu yang berkaitan dengan berfungsinya rusunawa tersebut;

• Melaksanakan pengelolaan RUSUNAWA paska kontruksi, termasuk konsekuensi penyediaan dana subsidi apabila diperlukan.

• Bersedia menandatangani MOU antara Walikota/Bupati dan Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk komitmen bersama dalam pembangunan Rusunawa dalam konteks penataan lingkungan permukiman kumuh.

Lingkup Kegiatan

• Bantuan Teknis kepada Pemerintah Propinsi, Kota/Kabupaten dalam rangka peremajaan kawasan permukiman kumuh perkotaan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013 (urban Renewal).

• Bantuan Teknis kepada Pemerintah Propinsi, Kota/Kabupaten dalam rangka kegiatan:

o Identifikasi kawasan-kawasan kumuh dan permukiman liar (squatters).

o Penyusunan renstra penanganan kawasan kumuh perkotaan di wilayahnya yang dituangkan dalam RPJM dan matriks program lintas sektor.

• Bantuan Fisik berupa prasarana dan sarana yang tercantum dalam RPJM termasuk stimulan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang mengawali upaya Pemerintah Kabupaten/Kota dalam mengatasi kawasan kumuh perkotaan dan sekaligus meningkatkan nilai tambah kawasan-kawasan tersebut sehingga menjadi bagian penting dalam pengembangan perkotaan secara keseluruhan.

• Bantuan teknis untuk pengelolaan dan penghunian Rusunawa. • Monitoring dan Evaluasi.

Indikator Output

• Jumlah unit hunian yang terbangun

Indikator Outcome

• Banyaknya jumlah KK yang menghuni Rusunawa • Berkurangnya luasan kawasan kumuh perkotaan

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

11.15. Usulan dan Proiritas Program Pembangunan PSD Permukiman Program yang diusulkan dalam pembangunan permukiman adalah:

1. Meningkatkan kualitas lingkungan, meningkatkan fasilitas dan bantuan teknis perbaikan rumah pada kawasan kumuh, desa tradisional, desa nelayan dan desa eks-transmigrasi.

2. Menyediakan perumahan dan lahan bagi masyarakat berpendapatan rendah minimal tersedianya rumah sangat sederhana (RSS), rumah sederhana (RS) dan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa)

3. Menyusun norma, standar, peraturan dan manual (NSPM) dalam pembangunan perumahan masyarakat miskin di perkotaan.

4. Melakukan penataan, peremajaan dan revitalisasi bagi daerah – daerah permukiman yang kumuh sehingga akan memberikan kebutuhan penyediaan prasarana dan sarana dasar bagi kawasan perumahan sederhana yang sehat, sebagai dasar bagi pengembangan kawasan siap bangun. Kawasan permukiman hendaknya terletak di daerah datar dengan kemiringan lahan < 5%. 5. Menyediakan sarana perumahan dan permukiman, antara lain air

minum yang bersih, listrik, telepon, dan sanitasi yang sehat secara luas dan merata.

6. Menciptakan iklim yang kondusif yang mampu menarik investor maupun pengembang untuk membangun fasilitas perumahan yang sehat, nyaman dan asri.

7. Memfasilitasi pembiayaan prasarana dan sarana lingkungan perumahan melalui pembangunan perumahan yang bertumpuh pada masyarakat.

8. Meningkatkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana lingkungan pada kawasan kumuh perkotaan.

9. Mengembangkan pola subsidi yang tepat sasaran, efisien dan efektif.

10. Mengembangkan lembaga yang bertanggungjawab dalam

RPIJM Kabpaten Merangin Tahun 2009 - 2013

pemerintahan serta fasilitasi pelaksanaan penataan ruang permukiman yang transparan dan partisipatif.

11. Menciptakan kepastian hukum dalam bermukim (tinggal) serta fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan yang tanggap terhadp bencana.

12. Menyediakan prasarana jalan lingkungan permukiman kota dan desa

13. Mepersiapkan aksesibilitas untuk Desa tertinggal.

14. Memberikan Pelayanan kepada masyarakat yang masih sangat terbatas (belum banyak tersentuh oleh program pemerintah/non pemerintah)

15. Membangunan Perumahan yang diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, khususnya PNS/TNI/Polri.

16. Mengikuti program sesuai dengan RUTR dan Renstra Pemerintah Daerah.

17. Pembangunan yang sesuai dengan PP 80 tahun 1999 tentang Kasiba dan Lisiba BS

18. Memberikan dukungan PSD dalam pembangunan RSH bagi PNS, TNI/Polri, Pekerja masyarakat berpenghasilan rendah

19. Memprioritaskan pada kawasan-kawasan skala besar dan yang dapat segera mendorong perkembangan wilayah

20. Melaksanakan MoU antara Pemerintah Daerah dengan Bapertarum, khususnya yang sudah ada progres pembangunan rumah ± 60%.

21. Mengembangkan lokasi kawasan eks Transmigrasi dalam upaya mengembangkan Kota Terpadu Mandiri (KTM)

22. Pengembangan lokasi kawasan Agropolitan

23. pengembangan kawasan permukiman baru (Kasiba/Lisiba BS) 24. Bedah rumah

25. Penyusunan standarisasi rumah layak huni

26. Identifikasi lokasi kawasan tertinggal dan pulau-pulau kecil yang ada dalam pemerintah kota/kabupaten

Dokumen terkait