• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

4. Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis

Indikator kemampuan komunikasi matematis (Utari Sumarmo, 2013: 5) yaitu:

a. Menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika.

b. Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematik secara lisan maupun tulisan, dengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar.

c. Menyatakan peristiwa sehari- hari dalam bahasa atau simbol matematika.

d. Mendengarkan, berdiskusi dan menulis tentang matematika.

e. Membaca presentasi, menulis dan menyusun pernyataan yang relevan.

f. Membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan defenisi dan generalisasi.

g. Menjelaskan dan membuat pernyataan tentang matematika.

Menurut Depdiknas (dalam Fadjar Shadiq, 2009: 14) indikator- indikator dari kemampuan komunikasi matematis adalah sebagai berikut :

1) Menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, gambar dan diagram.

2) Mengajukan dugaan . 3) Melakukan manipulasi.

4) Menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap beberapa solusi.

5) Menarik kesimpulan dari pernyataan.

6) Memeriksa kesahihan suatu argumen.

7) Menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi.

Menurut Ubaidah (2016:65) dalam jurnalnya mengungkapkan indikator kemampuan komunikasi matematis dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu indikator kemampuan komunikasi matematis lisan dan tulisan, sebgaimana indikator lisan yaitu :

a. Kemampuan mengekspresikan ide matematis melalui lisan dan mendemonstrasikannya serta menggambarnya secara visual adapun subjub indikator 1 adalah (1) siswa mampu mengajukan pertanyaan, (2) siswa memberikan gagasan, (3) siswa mampu memberikan solusi, (4) siswa mampu menyelesaikan permasalahan.

b. Kemampuan memahami menginterpretasikan dan mengevaluasi ide matematis secara lisan maupun dalam bentuk visual lainnya adapun

sub indikator 2 yaitu (1) siswa mampu memahami pertanyaan, (2) siswa mampu menjawab pertanyaan, (3) siswa mampu memberikan sanggahan, (4) siswa mampu menemukan solusi.

c. Kemampuan dalam menggunakan istilah- istilah, notasi dan struktur- strukturnya untuk menyajikan ide- ide, menggambarkan hubungan dengan model- model situasi adapun sub indikator 3 adalah (1) siswa mampu menyebutkan istilah matematika, (2) siswa mampu memberika solusi yangberbeda, (3) siswa mampu menggunakan notasi matematika, (4) siswa mampu menyimpulkan.

Sedangkan indikator kemampuan komunikasi matematika tertulis adalah :

1) Kemampuan mengekspresikan ide- ide matematis melalui lisan, tulisan dan mendemostrasikan serta menggambarkannya secara visual.

2) Kemampuan memahami, menginterpretasikan dan mengevaluasi ide matematis secara tertulis maupun dalam bentuk visual lainnya.

3) Kemampuan dalam menggunkakan istilah, notasi matematika untuk menyajikan ide- ide menggambarkan hubungan- hubungan dengan model- model situasi.

Selain itu Sumarmo yang juga dikutip oleh Damaryanti (2015:206) mengungkapkan beberapa indikator yang dapat mengukur kemampuan komunikasi matematika siswa, antara lain yaitu :

a. Menghubungkan benda nyata, gambar dan diagram

b. Menjelaskan ide, situasi dan relasi matematika secara lisan atau tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik atau bentuk aljabar c. Menyatakn peristiwa sehari- hari dalam bahasa atau simbol

matematika

d. Mendengarkan, berdiskusi dan menulis tentang matematika

e. Membaca presentasi matematika tertulis dan menyusun pertanyaan yang relevan

f. Membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi

Sumarmo (2015:34) dalam handoutnya menyatakan indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu :

1) Menyatakan situasi kedalam model matematika (gambar, tabel, diagram, relasi/ekspresi matematika)

2) Mentakan dan menjelaskan model matematika (gambar, tabel, diagram, relasi/ ekspresi matematika) kedalam bahasa biasa.

3) Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis matematika 4) Membaca presentasi matematika

5) Menjelaskan tentang matematika.

Baroody (dalam Qohar,2011) mengemukakan lima aspek komunikasi, kelima aspek itu adalah:

a. Representasi

Membuat representasi berarti membeuat bentuk yang lain dari ide atau permasalahan, misalkan suatu bentuk tabel direpresentasikan kedalam bentuk diagram atau sebaiknya.

b. Mendengar

Aspek mendengar merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam diskusi.Kemampuan dalam mendengarkan topic yang sedang didiskusikan berpengaruh pada kemampuan siswa dalam memberikan pendapat atau komentar.Siswa sebaiknya mendengar secara hati- hati manakala ada petanyaan dan komentar dari temannya. Baroody mengemukakkan bahwa mendengar secara hati- hati terhadap pernyataan teman dalam suatu grup juga dapat membantu siswa mengkonstruksi pengetahuan matematika lebih lengkap ataupun strategi matematika yang lebih efektif.

c. Membaca

Proses membaca merupakan kegiatan yang komplek karena didalamya terkait aspek mengingat, memahami, membandingkan,menganalisis serta mengorganisasikan apa yang terkandung dalam bacaan. Dengan membaca seseorang bisa memahami ide- ide terbentuklah satu masyarakat ilmiah matematis dimana antara satu anggota dengan anggota lain saling memberi dan menerima ide maupun gagasan matematis.

d. Diskusi

Didalam diskusi siswa dapat mengungkapkan dan merefleksikan pikiran berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari. Siswa juga bisa menanyakan hal- hal yang tidak diketahui atau masih ragu- ragu.

e. Menulis

Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sadar untuk mengungkapkan dan merefleksikan pikiran, yang dituangkan dalam media, baik kertas, komputer maupun media lainnya.

Menulis adalah alat yang bermanfaat dari berpikir karena siswa memperoleh pengalaman matematika sebagai suatu aktivitas yang kreatif.

Dengan demikian kemampuan komunikasi matematis matematika memiliki arti kemampuan siswa dalam dalam meliputi membaca, menyimak, berdiskusi, menelaah, mengevaluasi ide, simbol, istilah serta informasi matematika. Dalam proses siswa dapat menegembangkan kemampuan berkomunikasi dengan temannya untuk memperoleh informasi. Untuk meyakinkan yang lain melalui komunikasi matematika siswa diharapkan menyelesaikansuatu permaslahan dengan menggunakan grafik, tabel, strategi dalam menjelaskan hasil pemikirannya.

Indikator kemamapuan komunikasi matematis yang dikemukakan oleh Yosmarniati dalam jurnalnya mengemukakan indikator kemampuan komunikasi matematika adalah :

1) Menyatakan pernyataan matematika melalui gambar,simbol dan model matematika.

2) Menjelaskan strategi penyelesaian suatu masalah matematika . 3) Menyajikan solusi permasalahan matematika secara rinci dan

benar

4) Merumuskan generalisasi.

Dalam (NCTM 2000) menyatakan bahwa indikator kemampuan komunikasi matematika yaitu penekanan pengajaran matematika dalam kemampuan siswa adalah :

a. Mengatur dan menggabungkan pemikiran matematis melalui komunikasi

b. Mengkomunikasikan mathematical thinking mereka secara koheren (tersusun secara logis) dan jelas kepada teman- temannya, guru dan orang lain

c. Menganalisis dan mengevaluasi berfikir matematis dan strategi yang di pakai orang lain

d. Menggunakan bahasa matematika untuk mengekpresikan ide-ide matematika.

Indikator kemampuan komunikasi matematis yang dikemukakan oleh Nina Agustyaningrum dalam jurnalnya adalah sebagai berikut:

1) Kemampuan menyatakan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan serta menggambarkan secara visual

2) Kemampuan mengekspresikan dan mengevaluasi ide-ide matematis baik secara lisan maupun tertulis

3) Kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, simbol- simbol matematika dan struktur-strukturnya untuk memodelkan situasi atau permasalahan matematika.

Sedangkan indikator dari komunikasi matematis tertulis dapat dilihat sebagai berikut:

a. Menggambarkan situasi masalah dan menyatakan solusi masalah menggunakan gambar, bagan dan tabel secara aljabar b. Menyatakan hasil dalam bentuk tertulis

c. Menggunakan representasi menyeluruh untuk menyatakan konsep matematika dan solusi

d. Membuat situasi matematika dengan menyediaan ide dan keterangan dalam bentuk tertulis

e. Menggunakan bahasa matematika dan simbol secara tepat.

Ahmad Fauzan, 2010:26 indikator indikator dari kemampuan komunikasi adalah :

1) Menghubungkan benda nyata, gambar dan diagram ke dalam ide matematika.

2) Menjelaskan ide, situasi dan relasi matematika dengan benda nyata, gambar, grafik, tabel dan aljabar.

3) Menyatakan peristiwa yang dikemukakan dalam bahasa atau simbol matematika.

Berdasarkan penjelasan diatas bahwa kemampuan komunikasi adalah kemampuan siswa dalam menyampaikan ide matematika, konsep, atau situasi matematika dengan bahasa sendiri secara benar dalam bentuk lisan, tulisan, gambar, grafik maupun simbol yang mana kemampuan komunikasi matematis yang dimiliki siswa dapat menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan permasalahan yang menuntut untuk diselesaikan secara matematis dan untuk mengukur kemampuan komunikasi siswa.

Indikator dari penilaian kemampuan komunikasi dalam proposal ini yaitu mengacu kepada pendapat Ahmad Fauzan.

Indikator- indikator itu yaitu :

a. Kemampuan menghubungkan benda nyata, gambar dan diagram ke dalam ide matematika.

b. Kemampuan menjelaskan ide, situasi dan relasi matematika dengan benda nyata, gambar, grafik, tabel dan aljabar.

c. Kemampuan menyatakan peristiwa yang dikemukakan dalam bahasa atau simbol matematika.

Tabel2.1:Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Komunikasi Matematis (Ahmad Fauzan, 2010: 57)

kriteria.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka kesimpulan komunikasi matematis merupakan kemampuan menyampaikan ide atau gagasan, grafik atau diagram untuk masalah dari informasi yang diperoleh, dengan kemampuan komunikasi matematis dengan benda-benda nyata, gambara dan diagram kedalam ide-ide matematika, dengan demikian siswa mampu mempelajari matematika seakan–akan mereka berbicara dan menulis tentang apa yang sedang mereka kerjakan.