• Tidak ada hasil yang ditemukan

“ Kepastian Ijin dengan Tidak Mempermudah dan Tidak Mempersulit”

1. Program Non Urusan Setiap SKPD

5.2 Indikator Kinerja

h. Fasilitasi dan Sosialisasi Data Pelayanan Verifikasi dan

Penetapan Ijin Bidang Ekonomi dan Kesra Berbasis Teknologi Informasi;

i. Penyusunan Media Informasi;

5.2 Indikator Kinerja

Definisi indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung yaitu hal-hal yang sifatnya hanya merupakan indikasi-indikasi kinerja, sehingga bentuknya cenderung kualitatif.

Indikator kinerja untuk indikasi kegiatan sebagaimana tertera di atas adalah sebagai berikut:

1. Lamanya Proses Perijinan (hari);

2. Prosentase Penyelesaian Pelayanan Perijinan;

3. Prosentase Optimalisasi Standar Operasional Prosedur

Perijinan;

4. Prosentase Tindak Lanjut Penanganan Pengaduan masyarakat

Terkait Objek Perijinan;

5. Jumlah Dokumen Tersedianya Data Perijinan;

Matriks selengkapnya yang berisi tujuan, sasaran, program, indikator kegiatan serta target dan pagu indikatif per tahun terlampir.

Evaluasi Rencana Strategis Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan 2011-2016

Evaluasi Rencana Strategis Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan 2011-2016

59 Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan (BPKP, 2000). Sementara menurut Lohman (2003), indikator kinerja (performance indicators) adalah suatu variabel yang digunakan untuk mengekspresikan secara kuantitatif efektivitas dan efisiensi proses atau operasi dengan berpedoman pada target-target dan tujuan organisasi. Jadi jelas bahwa indikator kinerja merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan organisasi yang diwujudkan dalam ukuran-ukuran tertentu.

Pentingnya pengukuran indikator kinerja (Performance indicator) instansi pemerintah telah dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia sejak dikeluarkannya Inpres 7/1999. Evaluasi penyelenggaraan pada tingkat Pemerintahan Daerah menunjukkan hasil sebagai berikut. Di tingkat pemahaman ditengarai telah menunjukkan perkembangan yang cukup memadai meski belum signifikan. Akan tetapi di sisi penerapan masih sangat lemah, khususnya pada identifikasi penyusunan tolok ukur kinerja dan penetapan sasaran. Proses penyusunan dan pengukuran kinerja masih berfokus pada besaran alokasi input dana dan realisasi

B

BAABB

6

6

I

INNDDIIKKAATTOORR KKIINNEERRJJAA YYAANNGG

M

MEENNGGAACCUU PPAADDAA TTUUJJUUAANN DDAANN

S

SAASSAARRAANN RRPPJJMMDD

Evaluasi Rencana Strategis Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan 2011-2016

60 anggaran. Proses-proses penting lainnya seperti pengumpulan data kinerja, mencatat dan menganalisa data kinerja, membandingkan data hasil kinerja dan proses penyusunannya belum melekat menjadi budaya kerja Pemerintah Daerah.

Melalui penggunaan indikator kinerja, para pimpinan SKPD dan pengambil keputusan dapat melakukan hal-hal berikut:

• Memantau apa yang sedang dilakukan;

• Menilai apakah pekerjaan yang benar telah dilakukan; • Penyesuaian terhadap perubahan jika dibutuhkan; • Mengelola perubahan;

• Mempertanggungjawabkan apa yang telah dicapai;

• Meningkatkan penyediaan barang dan jasa bagi masyarakat;

Penggunaan sistem pengukuran kinerja memberikan manfaat dalam hal-hal berikut:

Pembuatan Kebijakan dan Pengawasannya - meningkatkan perumusan

kebijakan dengan menyediakan dasar-dasar yang memadai bagi para pengambil keputusan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai kebutuhan dan kinerja pelayanan sertamembuat keputusan realokasi sumber daya jika diperlukan;

Arahan Operasional - Memberikan cara yang lebih sistematis bagi para manajer untuk mendeteksi kekuatan dan kelemahan operasional serta untuk melakukan analisa program yang berkelanjutan;

Akuntabilitas - Dapat membantu dinas dan seluruh organisasi dalam

memperoleh kepercayaan masyarakat dengan memperlihatkan hasil yang baik dari pendapatan yang diterima;

Evaluasi Rencana Strategis Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan 2011-2016

61

Perencanaan - Memfasilitasi perencanaan strategis dan operasional dengan cara menyediakan informasi yang dibutuhkan dalam menetapkan tujuan dan sasaran serta merencanakan program-program untuk pencapaian tujuan dan sasaran tersebut;

Pengelolaan - Memberikan dasar bagi identifikasi awal dari adanya penurunan efisiensi operasional dan cara untuk memperlihatkan seberapa efisien sumber daya digunakan dalam penyediaan pelayanan dan pencapaian tujuan;

Penganggaran - Memperbaiki proses anggaran dengan sebisa mungkin membuat

keputusan yang obyektif mengenai alokasi dan redistribusi sumber daya, pengurangan biaya, dan menginvestasikan kelebihan/surplus dana;

Menyerahkan penyediaan pelayanan kepada pihak luar - Membantu

terciptanya iklim yang kompetitif dalam penyediaan pelayanan oleh pihak luar dengan cara memberikan data biaya dan kinerja yang didokumentasikan dengan baik serta memonitor kinerja pihak kontrakor berkaitan dengan kualitas pelayanan;

Pengawasan Kerja - berguna dalam mencapai kinerja pegawai yang lebih baik

dengan memberikan dasar yang obyektif bagi penetapan target kinerja dan memberikan masukan dan insentif;

Berdasarkan PP 6 Tahun 2008, ada beberapa indikator kinerja dalam Evaluasi Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah yang terkait dengan aspek daya saing daerah pada fokus iklim berinvestasi dan terkait erat dengan pelayanan di BP2T, yaitu sebagaimana yang tertera dalam tabel berikut dimana target untuk setiap tahunnya juga ditetapkan, sehingga dapat menjadi dasar dalam penentuan tingkat kinerja.

Evaluasi Rencana Strategis Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan 2011-2016

62 Tabel

Indikator Kinerja dan Target hasil evaluasi

No Indikator Kinerja Satuan

Target Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Lamanya Proses Perijinan Hari 40 35 30 30 27 25

2 Penyelesaian Pelayanan Perijinan Prosentase 75% 80% 85% 88% 90% 92%

3 Optimalisasi Standar Operasional Prosedur Perijinan

Prosentase 0 100% 100% 100% 100% 100%

4 Tindak Lanjut Penanganan Pengaduan Masyarakat Terkait Objek Perijinan

Prosentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5 Tersedianya Data Perijinan Dokumen 24 24 24 24 24 24

Indikator-indikator tersebut diatas menunjukan kinerja pelayanan BP2T, terutama dalam hal proses peijinan dan pengendalian. Adanya sistem teknologi informasi pelayanan perijinan yang ditunjang dengan SOP yang jelas pada masing-masing bidang, tersedianya kelengkapan data pendukung dan waktu yang jelas dan pasti mengenai proses perijinan serta penanganan yang efisien dan efektif terhadap pengaduan masyarakat menjadi indikasi adanya kemudahan dan kelancaran proses perijinan yang diselenggarakan oleh kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan.

Evaluasi Rencana Strategis Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan 2011-2016

63 Atas berkat Tuhan Yang Maha Esa, maka Laporan Evaluasi Rencana Strategis Badan Pelayanan Perijinan terpadu Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2016 ini dapat disusun dengan baik. Dokumen Rencana Strategi ini merupakan suatu dokumen pelaksanaan pembangunan daerah untuk periode waktu 5 (lima) tahunan, namun ditahun 2013 BP2T melakukan evaluasi dalam rangka penyempurnaan dengan melakukan koreksi (correction) dan penyesuaian (adjustment) terhadap target capaian pertahun anggaran. Dalam Penyusunan Evaluasi Rencana Strategis BP2T Kota Tangerang Selatan ini mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang SelatanTahun 2011–2016 yang

merupakan acuan dalam penyusunan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BP2T Kota Tangerang Selatan. Dokumen Evaluasi Rencana strategis Badan Pelayanan Perijinan terpadu Kota Tangerang Selatan ini diharapkan dapat dipakai sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian upaya Badan Pelayanan Perijinan terpadu Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu limatahun (2011-2016). Rencana strategis ini disusun sedemikian rupa sehingga hasil pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan Badan Pelayanan Perijinan terpadu Kota Tangerang Selatan.

Mengingat perubahan lingkungan yang sangat kompleks, pesat dan tidak menentu, dan faktor internal maka selama kurun waktu berlakunya evaluasi

B

BAABB

7

7

P

PEENNUUTTUUPP

Evaluasi Rencana Strategis Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan 2011-2016

64 rencana strategis ini, dapat dilakukan upaya kajian dan bila perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian seperlunya.

Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan evaluasi rencana strategis Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan ini, diucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya dan semoga upaya Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan dimasa lima tahun tersebut dapat lebih terarah dan terukur. Selanjutnya Rencana Strategis Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan 2011-2016 ini hanya dapat dilaksanakan dan tercapai tujuannya, bila dengan dedikasi dan kerja keras, terutama semua aparatur dilingkungan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan.

Demikian evaluasi rencana strategis (RENSTRA) Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan untuk periode waktu 5 (lima) Tahunan sebagai dasar mengimplementasikan perencanaan strategis untuk dijadikan pedoman bagi

seluruh pegawai di lingkungan BP2T dalam melaksanakan tugas.

Tangerang Selatan, November 2013 KEPALA,

Drs.H. DADANG SOFYAN, MM

Dokumen terkait