• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator penilaian investasi

Dalam dokumen EKSPLORASI SUMBERDAYA MINERAL (Halaman 97-108)

Bab IX. Studi Kelayakan Industri Pertambangan

IX.2 Indikator penilaian investasi

Eksplorasi mineral adalah suatu komitmen jangka panjang dan harus mempunyai perencanaan yang hati-hati. Ini seharusnya memerlukan pananganan yang khusus terutama pada sumberdaya perusahaan dan perubahan lingkungan dimana operasi akan dilakukan. Ada beberapa faktor yang dapat berpengaruh:

(a) Lokasi kebutuhan produk. Hal ini tergantung kepada daerah pengembangan kebutuhan. Sebagai contoh, logam, daerah yang paling membutuhkan adalah negara-negara yang sedang mengembangkan industri seperti daerah di lingkar Pasifik.

(b) Harga logam. Siklus harga harus diduga sejauh mungkin begitu juga penyediaan dan kebutuhan pasar.

(c) Faktor politik negara. Situasi perkembangan politik negara yang tidak menentu dapat menyebabkan investasi pada sektor ini cenderung menurun.

(d) Struktur industri pertambangan. Salah satu penghalang untuk menjadi produsen baru adalah kompetisi dari produsen yang telah ada dan membutuhkan modal untuk mencapai skala ekonomi. Pemilihan strategi eksplorasi sangat bervariasi, tergantung kepada objek perusahaan dan keinginannya untuk mengambil resiko. Bagi perusahaan yang baru, pilihannya adalah mengakuisisi prospek yang telah ada dan memulai eksplorasi dari awal. Akuisisi membutuhkan modal yang cukup besar, tetapi membawa risiko yang lebih rendah. Karena karakternya yang unik dan berisiko tinggi, maka sebelum melakukan penambangan, harus dilakukan ujian kelayakan endapan mineral terlebih dahulu.

Bab IX. Studi Kelayakan Industri Pertambangan – 90  Investasi

Investasi adalah nilai pertukaran uang saat sekarang (telah pasti) dengan nilai harapan perolehan uang yang akan datang (belum pasti) (Arsegianto, 1996). Adanya investasi diperlukan untuk mendanai kegiatan awal suatu proyek sebelum proyek mampu membiayai dirinya sendiri. Investasi merupakan sesuatu yang dinamis, tidak hanya berupa pembelanjaan aset atau uang yang dibelanjakan untuk aset perusahaan, tetapi meliputi keseluruhan proses. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari suatu kegiatan investasi, seperti penyerapan tenaga kerja, peningkatan devisa ataupun penghematan devisa, dan lain sebagainya.

Proyek investasi merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumberdaya yang bisa dinilai secara cukup independen. Proyek tersebut bisa merupakan proyek besar maupun proyek kecil. Karakteristik dasar dari suatu pengeluaran modal adalah umumnya proyek tersebut memerlukan pengeluaran saat ini untuk memperoleh manfaat di masa yang akan datang. Manfaat ini bisa berwujud manfaat dalam bentuk uang bisa juga tidak. Pengeluaran modal tersebut misalnya berbentuk pengeluaran untuk tanah, mesin, bangunan, penelitian dan pengembangan, serta program-program latihan.

Investasi terdiri dari :

 Investasi kapital; yaitu bila investasi tersebut berupa barang-barang yang memiliki pengurangan nilai (depresiasi) terhadap waktu umur barang yang relatif lama seperti gadung, mesin, peralatan produksi, dan alat-alat transportasi.

 Investasi non kapital; merupakan investasi yang dianggap tidak memiliki pengurangan nilai, seperti biaya-biaya operasi dan pemeliharaan.

 Biaya

Pengeluaran biaya-biaya dikelompokkan menjadi beberapa komponen untuk memudahkan perhitungan. Menurut Jelen (1970) dalam Gentry & O’neill (1984), biaya diklasifikasikan menjadi :

1. Biaya kapital (biaya awal/investasi kapital), yaitu biaya/pengeluaran untuk memperoleh/membangun aset dimana manfaat atau keuntungannya diperoleh beberapa tahun kemudian.

Bab IX. Studi Kelayakan Industri Pertambangan – 91  Biaya operasi, yaitu seluruh pengeluaran pada lokasi tambang :

1. Biaya langsung (direct cost) atau biaya variabel seperti tenaga kerja, material, dan suplai yang digunakan langsung dalam proses produksi,

2. Biaya tidak langsung (indirect cost) atau biaya tetap adalah biaya yang tidak berhubungan dengan tingkat produksi, seperti pajak, asuransi dan depresiasi.

3. Biaya distribusi 4. Biaya tak terduga

 Pengeluaran umum

1. Pengeluaran pemasaran 2. Pengeluaran admistrasi

Menurut Kuiper (1971) dalam Kodoatie (1997) biaya dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

Biaya modal (capital cost), adalah semua pengeluaran yang dibutuhkan mulai dari pra studi hingga proyek selesai dibangun. Semua pengeluaran biaya modal ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

1. biaya langsung; merupakan biaya yang diperlukan untuk pembangunan suatu proyek, dan

2. biaya tak langsung

Biaya tahunan (annual cost), adalah biaya yang masih diperlukan sepanjang umur proyek. Biaya tahunan terdiri dari :

a. Biaya tahunan konstan; dasar perhitungannya adalah membuat biaya yang diperlukan menjadi biaya yang sama jumlahnya setiap tahun,

b. Biaya tahunan bervariasi; variasi biaya bisa naik atau turun karena adanya tambahan atau pengurangan biaya pada periode tahun tertentu.

Untuk membandinggkan beberapa alternatif biaya tahunan akan sulit. Oleh karena itu, cara termudah adalah dengan membuat semua biaya yang ada menjadi biaya sekarang (present value) dan yang paling ekonomis adalah biaya dengan nilai terkecil.

Bab IX. Studi Kelayakan Industri Pertambangan – 92  Analisis Aliran Kas (Cash Flow)

Analisis investasi diawali dengan membuat prakiraan mengenai jumlah uang yang dikeluarkan untuk eksplorasi, pengembangan, operasi, pajak dan aktivitas-aktivitas lainnya, serta jumlah penerimaan dari produksi mineral. Jumlah uang tersebut dinyatakan sebagai cash flow atau aliran kas (Gocht, 1988).

Cash flow adalah aliran uang; terdiri dari cash-in (uang masuk) dan cash-out (uang keluar). Cash flow dibuat dalam lajur yang paling tidak terdiri dari 3 kolom, yaitu kolom waktu, kolom pengeluaran, dan kolom penerimaan. Cash-flow dapat juga digambarkan dalam suatu diagram dimana aliran uang masuk dan keluar diplot terhadap waktu. Cash-in ditunjukkan oleh anak panah yang mengarah ke atas, sedang cash-out ditunjukkan oleh anak panah yang mengarah ke bawah.

Pada umumnya ada 3 (tiga) kriteria yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian investasi dalam analisis cash flow. Kriteria-kriteria tersebut adalah : 1. Net Present Value (Nilai Sekarang Bersih)

2. Rate of Return (Laju Pengembalian) 3. Payback Period (Periode Pengembalian)

1. Net Present Value (NPV)

NPV menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Jika penerimaan kas lebih besar daripada nilai sekarang investasi (NPV positif), maka proyek tersebut dikatan menguntungkan sehingga proyek diterima. Sedangkan, apabila lebih kecil (NPV negatif), maka proyek ditolak karena dinilai tidak menguntungkan.

Bab IX. Studi Kelayakan Industri Pertambangan – 93

                             n k j j n j j j n j j j q CF i C i R i C i C C i R i R R 0 0 0 2 2 1 0 2 2 1 0 ) 1 ( ) 1 ( ... ) 1 ( ) 1 ( ... ) 1 ( ) 1 (

Dimana R = revenue (penerimaan), C = cost (biaya), CF = cash flow (aliran kas), i = discount rate, j = tahun (0, …, n), dan q = (1 + i).

2. Rate of Return (ROR)

Apabila sebuah perusahaan akan melakukan investasi, maka sumber dana dapat diperoleh dari milik sendiri (equity), atau pinjaman dari pihak lain (bank, penjualan obligasi, dsb). Jika uang yang digunakan berasal dari pinjaman bank, maka ROR-nya harus lebih besar daripada bunga bank (interest rate) yang harus dibayar. Ada dua macam Rate of Return, yaitu :

1. Ekstermal, yaitu return yang diperoleh bila investasi dilakukan di luar organisasi, misalnya perusahaan menyimpan uangnya di bank atau membeli saham-saham perusahaan (pihak) lain, dan

2. Internal, yaitu return yang diperoleh dari investasi di dalam organisasi.

Pengertian secara mendasar dari laju pengembalian (ROR) adalah besarnya tingkat bunga (discount interest rate) yang menjadikan biaya pengeluaran dan biaya pemasukan sama besar atau selisihnya sama dengan nol. Supaya bisa dibandingkan, maka semua dibuat dalam kondisi harga sekarang (PV). Prosedur perhitungan ROR adalah sebagai berikut :

PV untuk semua biaya = PV untuk semua pemasukan

Perhitungan di atas tidak dipengaruhi oleh suku bunga komersil yang berlaku sehingga ROR sering juga disebut dengan istilah Internal Rate of Return (IRR). Apabila hasilnya lebih besar daripada suku bunga komersil yang berlaku, maka sering disebutkan bahwa proyek tersebut menguntungkan, tetapi bila lebih kecil maka dianggap rugi.

Bab IX. Studi Kelayakan Industri Pertambangan – 94 Secara matematis, tingkat bunga tersebut dinyatakan dengan i (IRR) dan bentuk persamaannya adalah (Rudawsky, 1986) :

NPV

n j j j q CF 0

n j j j i CF ) 1 ( 0 

n j j j i CF ) 1 (

Cfj adalah aliran kas pada periode j, dan n adalah periode terakhir aliran kas yang diharapkan. Jadi, i (IRR) adalah tingkat bunga yang men-discount aliran kas di waktu mendatang (CF sampai dengan Cfn). Di sini secara implisit dianggap bahwa kas masuk yang diterima dari investasi diinvestasikan kembali dan mendapat tingkat keuntungan yang sama dengan i (IRR).

Penentuan IRR dilakukan dengan cara coba-coba (trial & error) dan interpolasi linear dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Tetapkan sutu bunga sebarang i1 hingga didapat NPV positif (NPV1)

2. Tetapkan suatu bunga sebarang i2 (sedekat mungkin dengan i1) dan hitung NPV dengan berbagai nilai i2 hingga didapat nilai negatif (NPV2) dan

3. Hitung rumus IRR dengan rumus :

) ( ) ( 1 2 2 1 1 i i NPV NPV NPV i IRR j     3. Payback Period (PBP)

Payback period adalah jangka waktu pengembalian yang diperlukan untuk mengembalikan modal investasi yang ditanam (Arsegianto, 1996). Metoda ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Karena itu satuan hasilnya bukan prosentase, tetapi satuan waktu (bulan, tahun, dan sebagainya). Kalau periode pengembalian lebih pendek daripada yang disyaratkan, maka proyek dinyatakan menguntungkan, sedangkan kalau lebih lama maka proyek perlu dipertimbangkan untuk ditolak.

Bab IX. Studi Kelayakan Industri Pertambangan – 95 Masalah utama dari metoda ini adalah sulitnya menentukan periode pengembalian maksimum yang disyaratkan untuk dipergunakan sebagai angka pembanding. Kelemahan-kelemahan lain dari metoda ini adalah :

1. Diabaikannya nilai waktu uang,

2. Diabaikannya aliran kas setelah periode payback.

 Analisis Statis

Dalam melakukan perhitungan metoda statis, investasi ditetapkan sebagai aset nyata (real investment), seperti lahan, mesin dan sebagainya yang dapat rusak dan memiliki umur pemakaian yang pasti. Depresiasi dihitung menggunakan depresiasi linear (straight line) dengan harga tahunan Io/n dan diharapkan tidak ada nilai sisa (salvage value) pada akhir umur pemakaian.

Dalam analisis statis, kriteria penilaian investasi yang dihitung adalah : 1. Keuntungan bersih tahunan rata-rata (ANa),

2. Rate of return (ROR), 3. Pay off period

 Perhitungan Biaya dan Keuntungan

Perhitungan biaya dan keuntungan terdiri dari 3 bagian, yaitu :

Keuntungan kotor tahunan rata-rata (AGa), dinyatakan dalam persamaan : Aga = Aa – Oca – Io/n

Keuntungan bersih tahunan rata-rata (ANa), dinyatakan dalam persamaan : Ana = Aa – Oca – Io/n – (Io/2)i

= Gsa – Io/n – (Io/2)i

Biaya tahunan (rata-rata) total (TCa), dinyatakan dalam persamaan : TCa = Oca + Io/n + (Io/2)i

Keterangan : Aa = penerimaan tahunan OCa = biaya operasi tahunan Io = biaya investasi kapital n = umur pemakaian

Bab IX. Studi Kelayakan Industri Pertambangan – 96 GSa = pendapatan kotor

i = interest rate

Proyek investasi dikatakan menguntungkan jika Ana ≥ 0, yang berarti : Aa ≥ TCa, atau

GSa ≥ Io/n + Io  Rate of Return (ROR)

Rate of return secara umum adalah perbandingan antara keuntungan dan investasi kapital. Perhitungan rate of return terdiri dari :

1. Gross rate of return (rG); dihitung berdasarkan keuntungan (kotor) tahunan rata-rata.

2. Net rate of return (rN); dihitung berdasarkan keuntugan bersih tahunan rata-rata. Rumus yang digunakan adalah :

) / 1 ( 2 / / 2 / Io th n Io GSa Io AGa rG

Proyek investasi menguntungkan, jika : rG ≥ i, atau rN ≥ 0

Apabila umur pemakaian (n) tidak dapat ditentukan, maka rate of return dinyatakan dalam persamaan :

rF ( th1/ ) Io Aa100(%/th) Io Aa

Proyek investasi akan menguntungkan jika : rF ≥ i

 Pay-off Period

Perhitungan pay-off period terdiri dari : 1. Metoda tak terkoreksi (L)

Pada metoda ini, investasi awal dibagi dengan pendapatan kotor yang dinyatakan dalam persamaan :

Bab IX. Studi Kelayakan Industri Pertambangan – 97 ) (tahun GSa Io L

Proyek menguntungkan jika : L ≤ n 2. Metoda terkoreksi (n) Persamaan : i Io GSa Io n ) 2 / (  

Proyek investasi menguntungkan jika : n ≤ n  Analisis Risiko (Analisis Sensitivitas)

Risiko adalah suatu ukuran tingkat perubahan penerimaan dan biaya yang mungkin dikeluarkan pada masa yang akan datang (Gocht, 1988). Investasi berisiko rendah memiliki potensi perubahan pengembalian finansial yang lebih kecil dibandingkan dengan investasi berisiko tinggi. Investasi pada pengembangan cadangan mineral termasuk berisiko tinggi. Penerimaan dan biaya akan datang yang berhungungan dengan pengembangan mineral tidak mugkin diketahui secara pasti, sebab faktor-faktor yang menentukan penerimaan dan biaya tersebut tidak mungkin diketahui secara pasti pada saat investasi.

Gocht, 1988 mengelompokkan faktor-faktor risiko menjadi 3 (tiga) kategori risiko seperti ditunjukkan pada Tabel 9.1.

Kategori pertama adalah resiko pasar, kadang-kadang disebut resiko bisnis atau ekonomis. Tipe resiko ini ditentukan oleh sistem ekonomi keseluruhan. Beberapa tipe resiko termasuk di dalamnya. Resiko harga adalah kemungkinan perubahan harga mineral yang akan datang. Harga mineral, bersama dengan tingkat produksi, menentukan penerimaan. Adanya perbedaan harga akan datang dengan harga yang diharapkan pada saat analisis cash flow menyebabkan penerimaan dan keuntungan akan berbeda dari yang diharapkan. Tipe resiko pasar yang lain adalah resiko permintaan, yaitu perubahan permintaan mineral akan datang. Perbedaan antara permintaan sebenarnya dengan yang diharapkan akan mempengaruhi produksi dan penerimaan. Risiko devisa adalah perubahan tingkat penerimaan devisa. Tingkat

Bab IX. Studi Kelayakan Industri Pertambangan – 98 devisa akan mempengaruhi penerimaan perusahaan yang beroperasi di luar negeri, dan penerimaan perusahaan yang menjual produknya berdasarkan mata uang asing.

Tabel 9.1. Resiko-Resiko dalam Pengembangan Mineral

Kategori dan tipe Akibat pada :

Resiko pasar : Harga Permintaan Devisa Resiko teknis : Cadangan Penyelesaian (Completion) Produksi Resiko politik :

Perubahan nilai tukar mata uang Lingkungan

Pajak

Peraturan-peraturan lain Nasionalisasi

Harga produksi mineral

Produksi tambang, penerimaan Penerimaan, biaya

Produksi tambang, biaya Produksi tambang, biaya Produksi tambang, baiya

Penerimaan Biaya Biaya Biaya

Produksi tambang

Kategori kedua adalah resiko teknis yang terdiri dari tiga tipe. Resiko cadangan, ditentukan oleh alam (distribusi mineral pada kerak bumi) dan estimasi kualitas cadangan, memungkinkan adanya perbedaan antara jumlah cadangan sebenarnya dengan estimasi awal. Resiko penyelesaian (completion) menggambarkan adanya kemungkinan bahwa proyek pengembangan mineral tidak dilanjutkan hingga tahap produksi sebab, sebagai contoh, biaya terlalu tinggi, penundaan konstruksi, dan kerusakan teknis atau desain. Resiko produksi, menggambarkan kemungkinan bahwa produksi tidak sesuai yang diharapkan, baik karena masalah peralatan atau proses ekstraksi, atau karena manajemen yang jelek.

Kategori ketiga adalah resiko politik yang ditentukan oleh kebijasanaan pemerintah. Resiko politik menggambarkan kemungkinan bahwa kebijaksanaan pemerintah akan mempengaruhi keuntungan dari suatu investasi. Kebijaksanaan pemerintah meliputi nasionalisasi dan perubahan-perubahan peraturan, seperti, lingkungan, perpajakan, nilai tukar mata uang atau impor.

Bab IX. Studi Kelayakan Industri Pertambangan – 99 Salah satu metoda yang paling banyak digunakan dalam analisis resiko adalah analisis sensitivitas. Analisis sensitivitas adalah studi untuk menentukan perubahan ukuran dan keputusan ekonomi apabila faktor-faktor yang mempengaruhinya berubah (Blank & Tarquin, 1989). Tujuan dari analisis sensitivitas adalah untuk mengetahui variabel-variabel yang perubahannya dapat mempengaruhi keuntungan.

 Evaluasi kebijaksanaan

Evaluasi kebijaksanaan dilakukan untuk mengukur kekuatan mineral, kekuatan ekonomi, dan teknik pada produksi dan konsumsi mineral. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam evaluasi kebijaksanaan adalah hubungannya dengan pengambilan keputusan politik. Evaluasi kebijaksanaan adalah suatu masukan ke dalam arena politik dimana keputusan dibuat. Semua evaluasi kebijaksanaan mengkuantisir pengaruh masing-masing keputusan terhadap produksi dan konsumsi mineral.

Keadaan ekonomi dan peramalan ekonomi meraupakan unsur-unsur penting dalam evaluasi kebijaksanaan. Seringkali evaluasi kebijaksanaan digunakan untuk menunjukkan betapa merugikannya (atau menguntungkannya) akibat dari suatu kebijaksanaan. Terdapat dua macam pertimbangan kebijaksanaan, yaitu :

1. Allocative efficiency (efisiensi berdasarkan alokasi)

Suatu kebijaksanaan berdasarkan allocative eficiency apabila menghasilkan jumlah mineral yang masimum dengna biaya terendah dan imbalan yang setimpal untuk perusahaan yang memproduksinya.

2. Distributive efficiency (efisiensi berdasarkan distribusi)

Merupakan perwujudan maksud pembuat keputusan pemerintah maupun perusahaan untuk memilih alokasi mineral yang tidak efisien secara ekonomi dengan berbagai macam pertimbangan, yaitu mempertimbangkan pengaruh kebijaksanaan pada kelompok tertentu di masyarakat.

Evaluasi model yang digunakan untuk kasus sebelum-sesudah kebijaksanaan meliputi dua kurun waktu yang berbeda, yaitu :

Bab IX. Studi Kelayakan Industri Pertambangan – 100 Pada pendekatan ini dibandingkan peramalan keadaan di masa datang dengan atau tanpa kebijaksanaan baru. Salah satu cara melakukan evaluasi pada kebijaksanaan ini adalah menganalisis kebijaksanaan yang sama yang telah dilakukan untuk industri mineral yang lain.

2. Pendekatan melihat ke belakang (ex post)

Pada pendekatan ini dibandingkan keadaan sebenarnya (dengan kebijaksanaan lama) dengan keadaan andaikan di masa lalu tersebut dilakukan kebijaksanaan baru.

Dalam dokumen EKSPLORASI SUMBERDAYA MINERAL (Halaman 97-108)

Dokumen terkait