BAB I PENDAHULUAN
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.3 Indikator Pertanian Berlanjut dari Sosial Ekonomi
3.1.3.1 Economically viable (keberlangsungan secara ekonomi) 1. Plot 1 (Hutan Produksi)
Plot 1 merupakan lahan yang didominasi oleh hutan produksi. Pada plot tersebut diwawancarai seorang petani bernama Bapak Suwono yang pekerjaan utamanya sebagai petanai. Beliau tinggal di Dusun Jabon, Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Bapak Suwono menggarap lahan hutan milik perhutani seluas 750 m2. Selain itu, Bapak Suwono menyewa lahan tegal milik desa seluas 1200 m2 dengan harga sewa Rp. 1.300.000/tahun. Dalam lahan tersebut Bapak Suwono membudidayakan tanaman jagung dan buncis sebagai tanaman pagar.
Tanaman yang Bapak Suwono budidayakan di lahan perhutani adalah kopi, durian, dan alpukat. Tanaman durian dan alpukat masih baru beliau tanam, sehingga belum pernah merasakan panen dan belum dapat dihitung kelayakan usahataninya. Kesepakatan yang dilakukan Bapak Suwono dengan pihak perhutanai adalah bagi hasil dengan proporsi 7:3. Bibit yang digunakan Bapak Suwono sebagian diproduksi sendiri dari hasil panen sebelumnya dan sebagian juga ada yang dibeli. Misalnya seperti bibit kopi, Pak Suwono memproduksinya sendiri dari hasil panen sebelumnya dan beliau juga membeli sebagian dari perusahaan bisi 18. Sedangkan pupuk organik maupun pupuk kimia yang Bapak Suwono gunakan untuk tanamannya, seluruhnya dibeli dari toko pertanian terdekat. Modal yang Bapak Suwono gunakan untuk menjalankan usahataninya merupakan modal milik sendiri. Setelah panen, produk pertanian Pak Suwono
34 sebagian ada yang dijual dan ada yang dikonsumsi sendiri. Keuntungan yang didapat dari usahataninya, beliau gunakan untuk modal penanaman selanjutnya.
Tabel 27. Tenaga Kerja (Komoditas Jagung)
Laki-laki Jumlah orang
Jumlah Hari
Jumlah jam/hari
(jam)
HOK Upah/
HOK (Rp) Total (Rp) a. Penyiapan
lahan 3 1 3 1,125 70.000 56.250
b. Penyiangan 1 1 2 0,25 70.000 12.500
c. Pemanenan dan
pengangkut an
2 1 3 0,75 70.000 60.000
Total Biaya Tenaga Kerja
(L)
128.750 Perempuan Jumlah
orang
Jumlah Hari
Jumlah
jam/hari HOK Upah/
HOK (Rp) Total (Rp)
Penanaman 2 1 4 1 40.000 40.000
Total Biaya Tenaga Kerja
(P)
40.000 Keterangan: Standar kerja per hari adalah pukul 07.00 – 15.00 (8 jam)
Tabel 28. Usahatani Bapak Suwono (Komoditas Jagung)
Uraian Satuan
Harga/
satuan (Rp)
Jumlah Nilai (Rp)
A. Penerimaan Usahatani (TR)
Penerimaan tunai Kg 20.000 250 5.000.000
B. Biaya Usahatani B.1 Biaya Variabel (TVC)
1. Urea 75.000 1 75.000
2. SP36 115.000 1 115.000
3. Phonska 118.000 1 118.000
4. Pupuk kaandang 10.000 5 50.000
5. Benih bisi 18 62.000 5 310.000
6. Sewa lahan Bulan 108.333 4 433.333
35
7. Biaya tenaga kerja 168.750
Total Biaya Variabel 1.270.083
Biaya tetap 0
C. Total Biaya Usahatani (TC)
= (TFC+TVC) 1.270.083
C. Pendapatan (TR-TC) 3.729.917
a. Hasil perhitungan R/C Ratio Ratio (R) =
= 5.000.000 / 1.270.083
= 3,9
Dari hasil perhitungan tersebut, diketahui bahwa nilai RC Rasio usaha tani jagung milik Bapak Suwono adalah sebesar 3,9. Dengan hasil perhitungan yang demikian dapat dikatakan bahwa usahatani tersebut layak untuk diusahakan karena memiliki nilai RC Rasio > 1, yang berarti bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan selama usahatani jagung yang dilakukan Bapak Suwono akan mendapatkan penerimaan sebesar 3,9 rupiah.
b. Hasil perhitungan BEP (Break Event Point) 1) BEP unit =
=
= 63,5 kg
Dari hasil perhitungan tersebut, menunjukkan bahwa untuk mencapai titik BEP maka jumlah produksi minimal yang harus dicapai adalah 63,5 kg, dimana pada keadaan tersebut merupakan keadaan tidak untung dan tidak rugi. Sedangkan usahatani jagung yang dijalankan Bapak Suwono menghasilkan jagung sebanyak 250 kg, sehingga usahatani tersebut dapat dikatakan menguntungkan karena hasil produksi melebihi BEP unit.
2) BEP rupiah
a) BEP Penerimaan = BEP unit x P
= 63,5 x 20.000
= 1.270.000
Dari perhitungan diatas menunjukkan bahwa untuk mencapai titik BEP agar tidak terjadi kerugian, maka penerimaan minimal yang seharusnya didapat adalah Rp 1.270.000, dimana pada keadaan tersebut merupakan keadaan tidak untung dan
36 tidak rugi. Sedangkan usahatani jagung yang dijalankan Bapak Suwono mendapatkan penerimaan sebesar Rp 5.000.000, sehingga usaha tani tersebut dikatakan menguntungkan karena penerimaan yang diperoleh lebih tinggi dari nilai BEP penerimaan.
b) BEP harga = TC/ƹ unit
= 1.270.000 / 250
= 5.080
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa untuk mencapai titik BEP supaya tidak terjadi kerugian, maka harga jual minimal jagung perkilo yang seharusnya ditetapkan adalah sebesar Rp 5.080, dimana pada keadaan tersebut merupakan keadaan tidak untung dan tidak rugi. Sedangkan usahatani jagung yang dijalankan Bapak Suwono dijual dengan harga Rp 20.000 perkilogramnya, sehingga usahatani tersebut dapat dikatakan menguntungkan karena harga jual jagung lebih tinggi dari nilai BEP harga.
Tabel 29. Tenaga Kerja (Komoditas Kopi)
Laki-laki Jumlah orang
Jumlah Hari
Jumlah jam/hari
(jam)
HOK Upah/
HOK (Rp) Total (Rp) a. Penyiapan
lahan 2 1 3 0,75 50.000 37.500
b. Panen 5 7 2 8,75 50.000 437.500
c. Tenaga
Angkut 2 7 4 7 80.000 560.000
Total Biaya Tenaga Kerja
(L)
1.035.000 Perempuan Jumlah
orang
Jumlah Hari
Jumlah
jam/hari HOK Upah/
HOK (Rp) Total (Rp)
a. Pemupukan 2 1 2 0,5 40.000 20.000
b. Panen 2 7 3 3,5 40.000 140.000
Total Biaya Tenaga Kerja
(P)
160.000 Keterangan: Standar kerja per hari adalah pukul 07.00 – 15.00 (8 jam)
37 Tabel 30. Usahatani Bapak Suwono (Komoditas Kopi)
Uraian Satuan
Harga /satuan
(Rp)
Jumlah Nilai (Rp) A. Penerimaan Usahatani
(TR)
Penerimaan tunai Kg 23.000 750 17.250.000
1. Penerimaan untuk petani 12.075.000
2. Penerimaan untuk
perhutani 5.175.000
B. Biaya Usahatani
B.1 Biaya Tetap (TFC) 0
B.2 Biaya Variable (TVC)
1. Bibit Buah 2.000 185 370.000
2. Pupuk kandang Kg 10.000 20 200.000
3. ZA Sak 75.000 2 150.000
4. Ponska Sak 118.000 2 236.000
5. Total biaya tenaga
kerja 1.195.000
Total Biaya Variable 2.151.000
C. Total Biaya Usahatani
(TC) = (TFC+TVC) 2.151.000
D. Pendapatan petani (TR-TC)
9.924.000
Tabel 31. Usahatani Bapak Suwono (Komoditas Kopi) selama 5 tahun
Ta-hun Biaya Penerima-an
Keuntung-an DF PV Biaya
pv
penerima-an
1 1.013.500 0 -1.013.500 0.91 921.363.6 0
2 1.013.500 0 -1.013.500 0.83 837.603.3 0
3 1.581.000 12.075.000 10.494.000 0.75 1.187.829 9.072.126 4 1.581.000 12.075.000 10.494.000 0.68 1.079.844 8.247.387 5 1.581.000 12.075.000 10.494.000 0.62 981.676.6 7.497.625
TOTAL 5.008.317 24.817.139
38 Tabel 32. Suku bunga, NPV, IRR, dan Net B/C
Suku bunga 10,00%
NPV Rp. 19.808.822,14
IRR 233%
NET B/C 4,95
Dari hasil usahatani kopi milik Bapak Suwono didapatkan perhitungan terhadap kelayakan usahatani sebagai berikut:
a. NPV
NPV yang dihasilkan dari usahatani kopi milik Bapak Suwono sebesar Rp 19.808.822,14 yang berarti bahwa nilai NPV > 0, jadi penanaman investasi pada usahatani tersebut akan memberikan keuntungan sebesar Rp 19.808.822,14 setelah terdapat suku bunga kredit sebesar 10%.
b. IRR
Analisa IRR yang dihasilkan dari usahatani kopi milik Bapak Suwono yaitu sebesar 233%. Hal ini menunjukkan bahwa investasi pada usahatani tersebut layak untuk diusahakan karena lebih besar dari tingkat suku bunga kredit yang berlaku yaitu 10%.
c. Net B/C
Analisa Net B/C pada usahatani kopi milik Bapak Suwono menghasilkan Net B/C sebesar Rp 4,95. Hal ini menunjukkan bahwa investasi pada usahatani tersebut untuk setiap nilai pengeluaran sekarang sebesar Rp 1 akan memberikan tambahan nilai pada pendapatan bersih sekarang sebesar Rp 4,95.
Tabel 33. Payback Period (PP)
Tahun Biaya Penerimaan Keuntungan Kumulatif
1 1.013.500 0 -1.013.500 -1.013.500
2 1.013.500 0 -1.013.500 -2.027.000
3 1.581.000 12.075.000 10.494.000 8.467.000 4 1.581.000 12.075.000 10.494.000 18.961.000 5 1.581.000 12.075.000 10.494.000 29.455.000 Dari table diatas, diketahui bahwa (n) atau tahun terakhir di mana arus kas masih belum bisa menutupi initial investment (biaya tahun 1) pada tahun kedua (n=2) dengan jumlah initial investment atau modal (a) yang sudah dikeluarkan sebesar Rp 1.013.500. Sedangkan jumlah kumulatif arus kas (b) pada tahun ke-n yaitu tahun kedua sebesar Rp (-2.027.000) dan jumlah kumulatif arus kas pada
39 tahun ke (n+1) (c) yaitu tahun ketiga sebesar Rp 8.467.000. Sehingga didapatkan payback period sebesar 1,99 dengan cara:
PP = n + [(a+b)/(c-b)] x 1
= 2 + [(1.013.500+(-2.027.000))/( 8.467.000-(-2.027.000))] x 1
= 1,99
Analisa PP (Payback Period) pada usahatani kopi milik Bapak Suwono menghasilkan nilai sebesar 1,9 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah modal yang digunakan dalam usahatani kopi akan kembali setelah 1,99 tahun
2. Plot 2 (Agroforestry)
Plot 2 merupakan lahan agroforestri dengan pemilik atau petani bernama Bapak Mulyono. Di lahannya, Bapak Mulyono menanam cabai, kopi, cengkeh, pisang, dan durian. Pekerjaan utama beliau merupakan seorang petani di ladang dan beliau juga memiliki sapi perah sebagai pemasukan tambahan. Kepemilikan lahan seluas 1 ha merupakan lahan milik sendiri.
Selain bertani, Bapak Mulyono juga mendapat penghasilan dari beternak sapi perah dan sapi potong. Hasil perasan susu sapi perah dalam sekali perah dapat mencapai 20-30 liter/ekor sapi dengan tenaga kerja dari anggota keluarga sendiri. Bapak Mulyono memanfaatkan kotoran dari sapinya untuk bahan biogas, alat biogas beliau dapatkan dari KUD. Biogas tersebut dapat digunakan untuk pembangkit listrik dan pengganti bahan bakar kompor, namun biagas hanya digunakan sebagai alternatif pada saat terjadi pemadaman listrik saja. Sedangkan ampas dari pupuk kandang hasil proses biogas (kotoran kering) dimanfaatkan sebagai pupuk organik tanaman di tegalan.
Warga di Desa Tulungrejo II, Kecamatan Ngantang biasanya melakukan pinjaman uang melalui KUD dengan memakai jaminan sapi perah, selain itu juga melalui Bank BRI dengan jaminan sertifikat tanah. Namun, Bapak Mulyono tidak pernah melakukan pinjaman, modal usahataninya berasal dari modal sendiri.
berikut merupakan analisis usahatani Bapak Mulyono. Berikut merupakan analisis usahatani yang dijalankan Bapak Mulyono.
Tabel 34. Tenaga Kerja (Komoditas Cabai)
Laki-laki Jumlah orang
Jumlah Hari
Jumlah jam/hari
(jam)
HOK Upah/
HOK (Rp)
Total (Rp) a. Penyiapan
lahan dan penanaman
1 1 4 0,5 70.000 35.000
b. Pemanenan 1 1 4 0,5 70.000 35.0
40 Total Biaya
Tenaga Kerja 70.000
Keterangan: Standar kerja per hari adalah pukul 07.00 – 15.00 (8 jam) Tabel 35. Biaya Penyusutan (Komoditas Cabai)
Tabel 36. Usahatani Bapak Mulyono (Komoditas Cabai)
Uraian Satuan
Harga/
satuan (Rp)
Jumlah Nilai (Rp)
A. Penerimaan Usahatani (TR)
Penerimaan tunai kg 20.000 10 200.000
B. Biaya Usahatani B.1 Biaya Tetap (TFC)
1. Penyusutan cangkul unit - 1 1.100
2. Penyusutan sabit unit - 1 1.400
3. Sewa Lahan m2 600 5 3000
Total Biaya Tetap 5.500
B.2 Biaya Variable (TVC)
1. Benih gram 20 300 6.000
2. Pupuk Organik kg 500 100 50.000
3. Tenaga kerja
a. Penyiapan lahan Orang (L) - 2 35.000
b. Pemanenan Orang (L) - 2 35.000
Total Biaya Variable 126.000
C. Total Biaya Usahatani (TC)
= (TFC+TVC) 131.500
C. Pendapatan (TR-TC) 68.500
Keterangan Jumlah unit
Harga awal (Rp)
Harga Akhir (Rp)
Tahun
ekonomis Total (Rp)
Cangkul 1 40.000 35.600 0,25 1100
Sabit 1 25.600 20.000 0,25 1400
Total
Penyusutan 7688
41 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa penerimaan yang didapat dalam usahatani cabai milik Bapak Mulyono sebesar Rp 200.000. Dimana usahatani tersebut menghabiskan biaya sebesar Rp 131.500, yang terdiri dari biaya tetap sebesar Rp 5.500 dan biaya variabel sebesar Rp 126.000. Sehingga pendapatan yang diterima Bapak Jadi dari usahatani cabai tersebut adalah Rp 68.500.
Dari hasil usahatani cabai milik Bapak Mulyono didapatkan perhitungan terhadap kelayakan usahatani sebagai berikut:
a. Hasil perhitungan RC Ratio Ratio (R) =
= 200.000/ 131.500 = 1,52
Dari hasil perhitungan tersebut, diketahui bahwa nilai RC Rasio usaha tani cabai milik Bapak Mulyono adalah sebesar 1,52. Dengan hasil perhitungan yang demikian dapat dikatakan bahwa usahatani tersebut layak untuk diusahakan karena memiliki nilai RC Rasio > 1, yang berarti bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan selama usahatani cabai yang dilakukan Bapak Mulyono akan mendapatkan penerimaan sebesar 1,52 rupiah.
b. Hasil perhitungan BEP (Break Event Point) 1) BEP unit =
=
= 6,58
Dari hasil perhitungan tersebut, menunjukkan bahwa untuk mencapai titik BEP maka jumlah produksi minimal yang harus dicapai adalah 6,58 kg, dimana pada keadaan tersebut merupakan keadaan tidak untung dan tidak rugi. Sedangkan usahatani cabai yang dijalankan Bapak Mulyono menghasilkan cabai sebanyak 10 kg, sehingga usahatani tersebut dapat dikatakan menguntungkan karena hasil produksi melebihi BEP unit.
2) BEP rupiah
a) BEP Penerimaan = BEP unit x P
= 6,58 x 20.000
= 131.600
Dari perhitungan diatas menunjukkan bahwa untuk mencapai titik BEP agar tidak terjadi kerugian, maka penerimaan minimal yang seharusnya didapat adalah sebesar Rp 131.600, dimana pada keadaan tersebut merupakan keadaan tidak untung dan tidak rugi. Sedangkan usahatani cabai yang dijalankan Bapak
42 Mulyono mendapatkan penerimaan sebesar Rp 200.000, sehingga usaha tani tersebut dikatakan menguntungkan karena penerimaan yang diperoleh lebih tinggi dari nilai BEP penerimaan.
b) BEP harga = TC/ƹ unit
= 131.500/10
= 13.500
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa untuk mencapai titik BEP supaya tidak terjadi kerugian, maka harga jual minimal cabai perkilo yang seharusnya ditetapkan adalah sebesar Rp 13.500, dimana pada keadaan tersebut merupakan keadaan tidak untung dan tidak rugi. Sedangkan usahatani cabai yang dijalankan Bapak Mulyono dijual dengan harga Rp 20.000 perkilogramnya, sehingga usahatani tersebut dapat dikatakan menguntungkan karena harga jual cabai lebih tinggi dari nilai BEP harga.
Tabel 37. Tenaga Kerja (Komoditas Kopi)
Laki-laki Jumlah orang
Jumlah Hari
Jumlah jam/hari
(jam)
HOK Upah/
HOK (Rp) Total (Rp) a. Penyiapan
lahan 2 1 8 0,5 70.000 35.000
b. Penanaman 2 1 8 2 70.000 140.000
c. Pemupukan 2 1 8 2 70.000 140.000
d. Pemanenan 2 7 8 14 70.000 980.000
Total Biaya Tenaga Kerja
(L)
1.295.000 Perempuan Jumlah
orang
Jumlah Hari
Jumlah
jam/hari HOK Upah/
HOK (Rp) Total (Rp)
a. Penanaman 3 1 8 3 50.000 150.000
b. Pemupukan 3 1 8 3 50.000 150.000
c. Pemanenan 3 7 8 21 50.000 1.050.000
43 Total Biaya
Tenaga Kerja (P)
1.350.000 Keterangan: Standar kerja per hari adalah pukul 07.00 – 15.00 (8 jam)
Tabel 38. Biaya Penyusutan (Komoditas Kopi)
Tabel 39. Usahatani Bapak Mulyono (Komoditas Kopi)
Uraian Satuan
Harga/
satuan (Rp)
Jumlah Nilai (Rp) A. Penerimaan Usahatani
(TR)
Penerimaan tunai kg 12.000 4.000 48.000.000
B. Biaya Usahatani B.1 Biaya Tetap (TFC)
1. Penyusutan cangkul unit - 1 6.600
2. Penyusutan sabit unit - 1 8.400
3. Lahan m2 600 9995 1.499.250
Total Biaya Tetap 1.521.750
B.2 Biaya Variable (TVC)
6. Bibit pohon 2.000 150 300.000
7. Pupuk Organik kg 500 400 200.000
8. Tenaga kerja
a. Penyiapan lahan orang (L) - 2 140.000
b. Penanaman orang (L) - 2 140.000
orang (P) - 3 150.000
c. Pemupukan orang (L) - 2 140.000
orang (P) - 3 150.000
Keterangan Jumlah unit
Harga awal (Rp)
Harga Akhir (Rp)
Tahun
ekonomis Total (Rp)
Cangkul 2 40.000 35.600 1 6.600
Sabit 2 25.600 20.000 1 8.400
Total
Penyusutan 15.000
44
d. Pemanenan orang (L) - 14 980.000
orang (P) - 21 1.050.000
4. Biaya Operasional
(transportasi) - - 100.000 100.000
Total Biaya Variable 3.350.000
C. Total Biaya Usahatani
(TC) = (TFC+TVC) 4.871.750
D. Pendapatan (TR-TC) 43.128.250
Tabel 40. Usahatani Bapak Mulyono (Komoditas Kopi) selama 5 tahun Ta-
hun Biaya Penerima- an
Keuntu-
ngan DF PV
Biaya
PV Penerimaan
1 2.741.750 0 -2.741.750 0,91 2.492.500 -
2 490.000 0 -490.000 0,83 404.959 -
3 2.620.000 48.000.000 45.380.000 0,75 1.968.445 36.063.110 4 2.620.000 48.000.000 45.380.000 0,68 1.789.495 32.784.646 5 2.620.000 48.000.000 45.380.000 0,62 1.626.814 29.804.224 Total 11.091.750 144.000.000 132.908.250 4 8.282.213 98.651.980
Tabel 41. Suku bunga, NPV, IRR, dan Net B/C Suku Bunga Kredit 10,00%
NPV Rp 90.369.767,23
IRR 349,93%
NET B/C 11,911
Dari hasil usahatani kopi milik Bapak Mulyono didapatkan perhitungan terhadap kelayakan usahatani sebagai berikut:
a. NPV
NPV yang dihasilkan dari usahatani kopi milik Bapak Mulyono sebesar Rp 90.369.767,23yang berarti bahwa nilai NPV > 0, jadi penanaman investasi pada usahatani tersebut akan memberikan keuntungan sebesar Rp 90.369.767,23 setelah terdapat suku bunga kredit sebesar 10%.
b. IRR
Analisa IRR yang dihasilkan dari usahatani kopi milik Bapak Mulyono yaitu sebesar 349,93%. Hal ini menunjukkan bahwa investasi pada usahatani tersebut layak untuk diusahakan karena lebih besar dari tingkat suku bunga kredit yang berlaku yaitu 10%.
45 c. Net B/C
Analisa Net B/C pada usahatani kopi milik Bapak Mulyono menghasilkan Net B/C sebesar Rp 11,911. Hal ini menunjukkan bahwa investasi pada usahatani tersebut untuk setiap nilai pengeluaran sekarang sebesar Rp 1 akan memberikan tambahan nilai pada pendapatan bersih sekarang sebesar Rp 11,911.
Tabel 42. Payback Period (PP)
Tahun Biaya Penerimaan Keuntungan Kumulatif
Keuntungan
1 2.741.750 0 -2.741.750 -2.741.750
2 490.000 0 -490.000 -3.231750
3 2.620.000 48.000.000 45.380.000 42.148.250 4 2.620.000 48.000.000 45.380.000 87.528.250 5 2.620.000 48.000.000 45.380.000 132.908.250 Total 11.091.750 144.000.000 132.908.250 265.816.500 Dari table diatas, diketahui bahwa (n) atau tahun terakhir di mana arus kas masih belum bisa menutupi initial investment (biaya tahun 1) pada tahun kedua (n=2) dengan jumlah initial investment atau modal (a) yang sudah dikeluarkan sebesar Rp 2.741.750. Sedangkan jumlah kumulatif arus kas (b) pada tahun ke-n yaitu tahun kedua sebesar Rp (-3.231.750) dan jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke (n+1) (c) yaitu tahun ketiga sebesar Rp 42.148.250. Sehingga didapatkan payback period sebesar 1,99 dengan cara:
PP = n + [(a+b)/(c-b)] x 1
= 2 + [(2.741.750+(-3.231.750))/( 42.148.250-(-3.231.750))] x 1
= 1,99
Analisa PP (Payback Period) pada usahatani kopi milik Bapak Mulyono menghasilkan nilai sebesar 1,99 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah modal yang digunakan dalam usahatani kopi akan kembali setelah 1,99 tahun.
Tabel 43. Tenaga Kerja (Komoditas Cengkeh)
Laki-laki Jumlah orang
Jumlah Hari
Jumlah jam/hari
(jam)
HOK Upah/
HOK (Rp) Total (Rp) a. Penyiapan
lahan 2 1 8 0,5 70.000 35.000
b. Penanaman 2 1 8 2 70.000 140.000
c. Pemupukan 2 1 8 2 70.000 140.000
46
d. Pemanenan 2 7 8 14 70.000 980.000
Total Biaya Tenaga Kerja
(L)
1.295.000 Perempuan Jumlah
orang
Jumlah Hari
Jumlah
jam/hari HOK Upah/
HOK (Rp) Total (Rp)
a. Penanaman 3 1 8 3 50.000 150.000
b. Pemupukan 3 1 8 3 50.000 150.000
c. Pemanenan 3 7 8 21 50.000 1.050.000
Total Biaya Tenaga Kerja
(P)
1.350.000 Keterangan: Standar kerja per hari adalah pukul 07.00 – 15.00 (8 jam)
Tabel 44. Biaya Penyusutan (Komoditas Cengkeh)
Tabel 45. Usahatani Bapak Mulyono (Komoditas Cengeh)
Uraian Satuan
Harga/
satuan (Rp)
Jumlah Nilai (Rp) A. Penerimaan Usahatani
(TR)
Penerimaan tunai Kg
(cengkeh basah)
30.000 10.500 315.000.000 B. Biaya Usahatani
B.1 Biaya Tetap (TFC)
1. Penyusutan cangkul unit - 2 6.600
2. Penyusutan sabit unit - 2 8.400
Keterangan Jumlah unit
Harga awal (Rp)
Harga Akhir (Rp)
Tahun
ekonomis Total (Rp)
Cangkul 2 40.000 35.600 1 6.600
Sabit 2 25.600 20.000 1 8.400
Total
Penyusutan 15.000
47
3. Lahan m2 600 9995 1.499.250
Total Biaya Tetap 1.521.750
B.2 Biaya Variable (TVC)
1. Bibit batang 2.000 150 300.000
2. Pupuk Organik kg 500 400 200.000
3. Tenaga kerja
a. Penyiapan lahan orang (L) - 2 140.000
b. Penanaman orang (L) - 2 140.000
orang (P) - 3 150.000
c. Pemupukan orang (L) - 2 140.000
orang (P) - 3 150.000
d. Pemanenan orang (L) - 14 980.000
orang (P) - 21 1.050.000
4. Biaya Operasional
(transportasi) - - 100.00
0 100.000
Total Biaya Variable 3.350.000
C. Total Biaya Usahatani
(TC) = (TFC+TVC) 4.871.750
D. Pendapatan (TR-TC) 310.128.250
Tabel 46. Usahatani Bapak Mulyono (Komoditas Cengkeh) selama 6 tahun
Ta-hun Biaya Penerima- an
Keuntu-
ngan DF PV
Biaya
PV Penerimaan
1 2.741.750 0 -2.741.750 0,91 2.492.500 -
2 490.000 0 -490.000 0,83 404.959 -
3 490.000 0 -490.000 0,75 368.144 -
4 490.000 0 -490.000 0,68 334.677 -
5 2.620.000 315.000.000 312.380.000 0,62 1.626.814 195.590.217 6 2.620.000 315.000.000 312.380.000 0,56 1.478.922 177.809.288 Total 9.451.750 630.000.000 620.548.250 4 6.706.015 373.399.505
Tabel 47. Suku bunga, NPV, IRR, dan Net B/C Suku Bunga Kredit 10,00%
NPV Rp 366.693.489,64
IRR 242,33%
48
NET B/C 55,681
Dari hasil usahatani cengkeh milik Bapak Mulyono didapatkan perhitungan terhadap kelayakan usahatani sebagai berikut:
a. NPV
NPV yang dihasilkan dari usahatani cengkeh milik Bapak Mulyono sebesar Rp 366.693.489,64 yang berarti bahwa nilai NPV > 0, jadi penanaman investasi pada usahatani tersebut akan memberikan keuntungan sebesar Rp 366.693.489,64 setelah terdapat suku bunga kredit sebesar 10%.
b. IRR
Analisa IRR yang dihasilkan dari usahatani cengkeh milik Bapak Mulyono yaitu sebesar 242,33%. Hal ini menunjukkan bahwa investasi pada usahatani tersebut layak untuk diusahakan karena lebih besar dari tingkat suku bunga kredit yang berlaku yaitu 10%.
c. Net B/C
Analisa Net B/C pada usahatani cengkeh milik Bapak Mulyono menghasilkan Net B/C sebesar Rp 55,681. Hal ini menunjukkan bahwa investasi pada usahatani tersebut untuk setiap nilai pengeluaran sekarang sebesar Rp 1 akan memberikan tambahan nilai pada pendapatan bersih sekarang sebesar Rp 55,681.
Tabel 48. Payback Period (PP)
Tahun Biaya Penerimaan Keuntungan Kumulatif
Keuntungan
1 2.741.750 0 -2.741.750 -2.741.750
2 490.000 0 -490.000 -3.231.750
3 490.000 0 -490.000 -3.721.750
4 490.000 0 -490.000 -4.211.750
5 2.620.000 315.000.000 312.380.000 308.168.250 6 2.620.000 315.000.000 308.168.250 616.336.500 Total 9.451.750 630.000.000 619.078.250 1.235.414.750 Dari table diatas, diketahui bahwa (n) atau tahun terakhir di mana arus kas masih belum bisa menutupi initial investment (biaya tahun 1) yaitu pada tahun keempat (n = 4) dengan jumlah initial investment atau modal (a) yang sudah dikeluarkan sebesar Rp 2.741.750. Sedangkan jumlah kumulatif arus kas (b) pada tahun ke-n yaitu tahun kelima sebesar Rp (-4.211.750) dan jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke (n+1) (c) yaitu tahun kelima sebesar Rp 308.168.250. Sehingga didapatkan payback period sebesar 4,00 dengan cara:
49 PP = n + [(a+b)/(c-b)] x 1
= 2 + [(2.741.750+(-4.211.750))/( 308.168.250-(-4.211.750))] x 1 = 4,00
Analisa PP (Payback Period) pada usahatani cengkeh milik Bapak Mulyono menghasilkan nilai sebesar 4,00 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah modal yang digunakan dalam usahatani cengkeh akan kembali setelah 4,00 tahun.
Tabel 49. Tenaga Kerja (Komoditas Pisang)
Laki-laki Jumlah orang
Jumlah Hari
Jumlah jam/hari
(jam)
HOK Upah/
HOK (Rp)
Total (Rp) a. Penyiapan
lahan 2 1 8 2 70.000 70.000
b. penanaman 2 1 8 2 70.000 70.000
c. Pemanenan
2 3 8 6 70.000 420.000
Total Biaya Tenaga Kerja
(L)
560.000 Perempuan Jumlah
orang
Jumlah Hari
Jumlah
jam/hari HOK Upah/
HOK (Rp)
Total (Rp)
Pemanenan 3 3 8 9 50.000 450.000
Total Biaya Tenaga Kerja
(P)
450.000 Keterangan: Standar kerja per hari adalah pukul 07.00 – 15.00 (8 jam)
Tabel 50. Biaya Penyusutan (Komoditas Pisang)
Keterangan Jumlah unit
Harga awal (Rp)
Harga Akhir (Rp)
Tahun
ekonomis Total (Rp)
Cangkul 2 40.000 35.600 1 6.600
Sabit 2 25.600 20.000 1 8.400
Total
Penyusutan 15.000
50 Tabel 51. Usahatani Bapak Mulyono (Komoditas Pisang)
Uraian Satuan
Harga/
satuan (Rp)
Jumlah Nilai (Rp) A. Penerimaan Usahatani
(TR)
Penerimaan tunai tandan 50.000 100 5.000.000 B. Biaya Usahatani
B.1 Biaya Tetap (TFC)
1. Penyusutan cangkul unit - 1 3.300
2. Penyusutan sabit unit - 1 4.300
3. Lahan m2 600 9995 1.499.250
Total Biaya Tetap 1.499.150
B.2 Biaya Variable (TVC)
1. Bibit batang 1000 100 100.000
2. Pupuk Organik kg 500 100 50.000
3. Tenaga kerja
a. Penyiapan lahan Orang (L) - 1 70.000
b. Penanaman Orang (L) - 1 70.000
c. Pemanenan Orang (L) - 6 420.000
Orang (P) - 9 450.000
Total Biaya Variable 1.160.000
C. Total Biaya Usahatani (TC)
= (TFC+TVC) 2.659.150
D. Pendapatan (TR-TC) 2.340.850
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa penerimaan yang didapat dalam usahatani pisang milik Bapak Mulyono sebesar Rp 5.000.000. Dimana usahatani tersebut menghabiskan biaya sebesar Rp 2.659.150, yang terdiri dari biaya tetap sebesar Rp 1.499.150 dan biaya variabel sebesar Rp 1.160.000. Sehingga pendapatan yang diperoleh Bapak Mulyono dari usahatani pisang tersebut adalah Rp 2.340.850.
Dari hasil usahatani cabai milik Bapak Mulyono didapatkan perhitungan terhadap kelayakan usahatani sebagai berikut:
a. Hasil perhitungan RC Ratio
51 Ratio (R) =
= 5.000.000/ 2.659.150 = 1,88
Dari hasil perhitungan tersebut, diketahui bahwa nilai RC Rasio usaha tani pisang milik Bapak Mulyono adalah sebesar 1,88. Dengan hasil perhitungan yang demikian dapat dikatakan bahwa usahatani tersebut layak untuk diusahakan karena memiliki nilai RC Rasio > 1, yang berarti bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan selama usahatani pisang yang dijalankan Bapak Mulyono akan mendapatkan penerimaan sebesar 1,88 rupiah.
52 b. Hasil perhitungan BEP (Break Event Point)
1) BEP unit = = = 53,18
Dari hasil perhitungan tersebut, menunjukkan bahwa untuk mencapai titik BEP maka jumlah produksi minimal yang harus dicapai adalah 53,18 tandan pisang, dimana pada keadaan tersebut merupakan keadaan tidak untung dan tidak rugi. Sedangkan usahatani pisang yang dijalankan Bapak Mulyono menghasilkan pisang sebanyak 100 tandan, sehingga usahatani tersebut dapat dikatakan menguntungkan karena hasil produksi melebihi BEP unit.
2) BEP rupiah
a) BEP Penerimaan = BEP unit x P
= 53,18 x 50.000
= 2.659.000
Dari perhitungan diatas menunjukkan bahwa untuk mencapai titik BEP agar tidak terjadi kerugian, maka penerimaan minimal yang seharusnya didapat adalah sebesar Rp 2.659.000, dimana pada keadaan tersebut merupakan keadaan tidak untung dan tidak rugi. Sedangkan usahatani pisang yang dijalankan Bapak Mulyono mendapatkan penerimaan sebesar Rp 5.000.000, sehingga usaha tani tersebut dikatakan menguntungkan karena penerimaan yang diperoleh lebih tinggi dari nilai BEP penerimaan.
b) BEP harga = TC/ƹ unit
= 2.659.150/100
= 26.591,5
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa untuk mencapai titik BEP supaya tidak terjadi kerugian, maka harga jual minimal pisang pertandan yang seharusnya ditetapkan adalah sebesar Rp 26.591,5, dimana pada keadaan tersebut merupakan keadaan tidak untung dan tidak rugi. Sedangkan usahatani pisang yang dijalankan Bapak Mulyono dijual dengan harga Rp 50.000 perkilogramnya, sehingga usahatani tersebut dapat dikatakan menguntungkan karena harga jual pisang lebih tinggi dari nilai BEP harga.
53 Tabel 52. Tenaga Kerja (Komoditas Durian)
Laki-laki Jumlah orang
Jumlah Hari
Jumlah jam/hari
(jam)
HOK Upah/
HOK (Rp)
Total (Rp) a. Penyiapan
lahan 2 1 8 2 70.000 140.000
b. penanaman 2 1 8 2 70.000 140.000
c. pemupukan 2 1 8 2 70.000 140.000
Total Biaya Tenaga Kerja
(L)
420.000 Perempuan Jumlah
orang
Jumlah Hari
Jumlah
jam/hari HOK Upah/
HOK (Rp)
Total (Rp)
a. Penanaman 3 1 8 3 50.000 150.000
b. pemupukan 3 1 8 3 50.000 150.000
Total Biaya Tenaga Kerja
(P)
300.000 Keterangan: Standar kerja per hari adalah pukul 07.00 – 15.00 (8 jam)
Tabel 53. Biaya Penyusutan (Komoditas Durian)
Tabel 54. Usahatani Bapak Mulyono (Komoditas Durian)
Uraian Satuan
Harga/sa tuan
(Rp)
Jumlah Nilai (Rp) A. Penerimaan Usahatani
(TR)
Penerimaan tunai buah 10.000 9000 90.000.000
B. Biaya Usahatani Keterangan Jumlah
unit
Harga awal (Rp)
Harga Akhir (Rp)
Tahun
ekonomis Total (Rp)
Cangkul 2 40.000 35.600 1 6.600
Sabit 2 25.600 20.000 1 8.400
Total
Penyusutan 15.000
54 B.1 Biaya Tetap (TFC)
1. Penyusutan cangkul unit - 2 6.600
2. Penyusutan sabit unit - 2 8.400
3. Lahan m2 600 9995 1.499.250
Total Biaya Tetap 1.514.250
B.2 Biaya Variable (TVC)
1. Bibit batang 2.000 50 100.000
2. Pupuk Organik kg 500 400 200.000
3. Pupuk Phonska kg 2000 50 100.000
4. Pupuk TSP kg 1500 50 75.000
5. Regent botol 100.000 1 100.000
6. Tenaga kerja
a. Penyiapan lahan Orang (L) 2 140.000
b. Penanaman Orang (L) 2 140.000
Orang (P) 3 150.000
c. Pemupukan Orang (L) 2 140.000
Orang (P) 3 150.000
Total Biaya Variable 1.295.000
C. Total Biaya Usahatani
(TC) = (TFC+TVC) 2.809.250
D. Pendapatan (TR-TC) 87.190.750
Tabel 55. Usahatani Bapak Mulyono (Komoditas Durian) selama 10 tahun Ta-
hun Biaya Penerima-
an
Keuntu-
ngan DF PV
Biaya
PV Penerimaan
1 2.534.250 0 -2.534.250 0,91 2.303.864 -
2 2.086.750 0 -2.086.750 0,83 1.724.587 -
3 2.086.750 0 -2.086.750 0,75 1.567.806 -
4 2.086.750 0 -2.086.750 0,68 1.425.278 -
5 2.086.750 0 -2.086.750 0,62 1.295.708 -
6 2.086.750 0 -2.086.750 0,56 1.177.916 -
7 2.086.750 0 -2.086.750 0,51 1.070.833 -
8 2.361.750 90.000.000 87.638.250 0,47 1.101.774 41.985.664 9 2.361.750 90.000.000 87.638.250 0,42 1.001.613 38.168.786
55 10 2.361.750 90.000.000 87.638.250 0,39 910.557 34.698.896 Total 22.140.000 270.000.000 247.860.000 6,14 135.79.934 114.853.345
Tabel 56. Suku Bunga, NPV, IRR, dan Net B/C
Suku Bunga Kredit 10,00%
NPV Rp 101.273.411,55
IRR 63,15%
NET B/C 8,458
Dari hasil usahatani durian milik Bapak Mulyono didapatkan perhitungan terhadap kelayakan usahatani sebagai berikut:
a. NPV
NPV yang dihasilkan dari usahatani durian milik Bapak Mulyono sebesar Rp 101.273.411,55 yang berarti bahwa nilai NPV > 0, jadi penanaman investasi pada usahatani tersebut akan memberikan keuntungan sebesar Rp 101.273.411,55 setelah terdapat suku bunga kredit sebesar 10%.
b. IRR
Analisa IRR yang dihasilkan dari usahatani durian milik Bapak Mulyono yaitu sebesar 63,15 %. Hal ini menunjukkan bahwa investasi pada usahatani tersebut layak untuk diusahakan karena lebih besar dari tingkat suku bunga kredit yang berlaku yaitu 10%.
c. Net B/C
Analisa Net B/C pada usahatani durian milik Bapak Mulyono menghasilkan Net B/C sebesar Rp 8,458. Hal ini menunjukkan bahwa investasi pada usahatani tersebut untuk setiap nilai pengeluaran sekarang sebesar Rp 1 akan memberikan tambahan nilai pada pendapatan bersih sekarang sebesar Rp 8,458.
Tabel 57. Payback Period (PP)
Tahun Biaya Penerimaan Keuntungan Kumulatif
Keuntungan
1 2.534.250 0 -2.534.250 -2.534.250
2 2.086.750 0 -2.086.750 -4.621.000
3 2.086.750 0 -2.086.750 -6.707.750
4 2.086.750 0 -2.086.750 -8.794.500
5 2.086.750 0 -2.086.750 -10.881.250
6 2.086.750 0 -2.086.750 -12.968.000
7 2.086.750 0 -2.086.750 -15.054.750
56 8 2.361.750 90.000.000 87.638.250 72.583.500 9 2.361.750 90.000.000 87.638.250 160.221.750 10 2.361.750 90.000.000 87.638.250 247.860.000 TOTAL 22.140.000 270.000.000 247.860.000 419.103.750
Dari table diatas, diketahui bahwa n atau tahun terakhir di mana arus kas masih belum bisa menutupi initial investment (biaya tahun 1) pada tahun ketujuh (n=7) dengan jumlah initial investment atau modal (a) yang sudah dikeluarkan sebesar Rp 2.534.250. Sedangkan jumlah kumulatif arus kas (b) pada tahun ke-n yaitu tahun ketujuh sebesar Rp (-15.054.750) dan jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke (n+1) (c) yaitu tahun kedelapan sebesar Rp 72.583.500. sehingga didapatkan payback period sebesar 6,86 dengan cara:
PP = n + [(a+b)/(c-b)] x 1
= 2 + [(2.534.250+(-15.054.750))/(72.583.500-(-15.054.750))] x 1
= 6,86
Analisa PP (Payback Period) pada usahatani durian milik Bapak Mulyono menghasilkan nilai sebesar 6,86 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah modal yang digunakan dalam usahatani durian akan kembali setelah 6,86 tahun.
3. Plot 3 (Tanaman Semusim)
Pada plot 3 merupakan lahan dengan tanaman semusim yaitu komoditas kubis dengan pemilik atau petani bernama Bapak Sugiyanto. Sumber pendapatan beliau hanya diperoleh dari kegiatan usahataninya. Pak Sugiyanto tidak menggarap lahannya sendiri, melainkan dibantu oleh 2 rekannya. Oleh karena itu pendapatan dari usahatani tersebt dibagi kepada 3 orang, sehingga tiap orang termasuk Bapak Sugiyanto memperoleh pendapatan yang sama rata.
Tabel 58. Tenaga Kerja (Komoditas Kubis) Laki-laki dan
Perempuan
Jumlah orang
Jumlah Hari
Jumlah jam/hari
(jam)
HOK Upah/
HOK (Rp)
Total (Rp) a. Pegolahan
tanah 5 10 5 31,25 30.000 937.500
Total Biaya Tenaga Kerja
(L)
937.500 Keterangan: Standar kerja per hari adalah pukul 07.00 – 15.00 (8 jam)