• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyelenggaraan Posyandu pada hakekatnya dilaksanakan dalam 1 (satu) bulan kegiatan, baik pada hari buka Posyandu maupun diluar hari buka posyandu. Hari buka Posyandu sekurang-kurangnya satu hari dalam sebulan. Hari dan waktu yang dipilih, sesuai dengan hasil kesepakatan. Apabila diperlukan, hari buka Posyandu dapat lebih dari satu kali dalam sebulan.

5.3.1. Penimbangan Bayi

Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Sasarannya adalah bayi, balita, ibu hamil dan Wanita Usia Subur (WUS). Jenis pelayanan yang diberikan meliputi penimbangan berat badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian PMT, pemberian vitamin A dan pemberian sirp Fe. Khusus untuk ibu hanil dan ibu nifas ditambah dengan pemberian tablet besi serta kapsul Yodium untuk yang bertempat tinggal di daerah gondok endemik. Apabila setelah dua kali penimbangan tidak ada kenaikan berat badan, segera dirujuk ke Puskesmas.

Kondisi kesehatan Ibu dan balita di Kecamatan Pekanbaru Kota semakin membaiknya dimana dalam hal ini dapat diketahui pada Tabel 18 tahun 2007

perbandingan jumlah balita yang ada dengan balita yang ditimbang di Posyandu, lebih banyak balita yang ditimbang di Posyandu menjadi meningkat berat badannya. Di masing-masing Kelurahan Kecamatan Pekanbaru Kota, bayi ditimbang setiap kunjungan ke Posyandu. Pada penimbangan pertama, petugas dan kader Posyandu menganjurkan agar Ibu datang pada bulan depan, untuk menimbangkan kembali anaknya. Jika bulan lalu anak tidak ditimbang, maka kader dan petugas mengingatkan Ibu balita untuk secara teratur menimbang anaknya setiap bulan, jika berat badan anak tidak naik, maka kader dan petugas memberikan penyuluhan gizi dan obat-obatan seperti vitamin dan suplemen lainnya sesuai dengan kondisi balita. Untuk lebih detilnya tentang perkembangan balita yang terdata di posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Status Balita dan Jumlah Balita Rawan Gizi di Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007

Jumlah Balita (orang) Persentase BALITA (%) Kelurahan Balita yang ada Di timbang BB Naik BB Turun Di timbang BB Naik BB Turun Kec. Bebas Rawan Gizi Kota Tinggi 284 169 125 - 59.51 73.96 - 0 Sumahilang 681 572 434 5 83.99 75.87 0.87 0 Simpang Empat 239 143 104 - 59.83 72.73 - 0 Tanah Datar 638 475 315 10 74.45 66.32 2.11 0 Kota Baru 819 712 604 6 86.94 84.83 0.84 0 Sukaramai 887 718 666 5 80.95 92.76 0.7 0 Jumlah 3,548 2,789 2,248 26 78.61 80.6 0.93 0

Sumber : Puskesmas Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007.

Dari Tabel 18 diketahui bahwa seluruh balita yang berkunjung ke Posyandu di masing-masing Kelurahan Kecamatan Pekanbaru Kota, bebas rawan gizi. Hal

ini mengindikasikan kegiatan Revitalisasi Posyandu cukup berhasil di Kecamatan Pekanbaru Kota. Namun demikian berdasarkan hasil pemeriksaan di posyandu masih ditemukan adanya perkembangan balita yang berat badan bayi menurun setelah adanya pemeriksaan lanjutan dari bulan sebelumnya, akan tetapi keadaan tersebut bukan berarti adanya gizi buruk.

5.3.2. Kader Posyandu

Pelaksana kegiatan di Posyandu dilakukan oleh para petugas Puskesmas dan kader posyandu. Kader Posyandu adalah siapa saja dari anggota masyarakat yang mau bekerja secara sukarela dan ikhlas, mau sanggup melaksanakan kegiatan Posyandu dan sanggup menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan Posyandu. Tugas kader Posyandu di masing-masing Kelurahan Kecamatan Pekanbaru Kota adalah melakukan kegiatan bulanan usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK) di dalam Posyandu. Setiap bulan para kader mempersiapkan pelaksanaan UPGK, dimana sehari sebelumnya semua ibu hamil, ibu menyusui, ibu balita diberi tahu akan ada kegiatan di Posyandu dan kader mencatat masing- masing sasaran UPGK di Kelurahannya masing-masing. Jumlah kader Posyandu yang aktif dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Kader Posyandu Yang Aktif di Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007 Jumlah Kader

Kelurahan RW / Nama Posyandu

2003 2004 2005 2006 2007 1. Pinang Sebatang 4 5 5 5 5 2. Dharma Ibu 5 5 5 5 5 3. Tunas Sukma 3 5 5 5 5 4. Sukma Jaya 5 5 5 5 5 5. Damai 4 5 5 5 5 6. Kasih Ibu 5 5 5 5 5 7. Sukma 3 4 5 5 5 8. Melati 3 4 5 5 5 Sumahilang 9. Mustika 3 4 5 6 6 1. Jambu Mawar 4 5 5 5 5 2. Jambu Air 5 5 5 5 5 3. Bambu Kuning 5 5 5 5 5 4. Casiaver 5 5 5 5 5 5. Thawalib 3 4 5 5 5 6. Cendana 5 5 5 5 5 Tanah Qatar 7. Beringin 6 5 5 5 5 1. Karet 5 5 5 5 5 2. Permata Ibu 5 5 5 5 5 3. Kasih Ananda 5 5 5 5 5 4. Kuntum Mekar 3 4 5 5 5 5. Kasih Ibu 5 5 5 5 5 Kota Baru 6. Cempaka 8 6 5 5 5 1. Vinus 10 10 10 10 10

2. Vinus Melati III 6 6 6 6 6

3. Vinus Melati IV . 4 4 5 5 5 Kota Tinggi 4. Vinus Melati V 10 10 10 10 10 1. Tunas Jaya 5 5 5 5 5 2. Nilam 5 5 5 5 5 3. Karya Maju 5 5 5 5 5 4. Kasih Ibu 5 5 5 5 5 5. Kasih Ananda 5 5 5 5 5 Sukaramai 6. Melati 6 6 5 5 5 1. Nenas 6 6 6 6 6 Simp Empat 2. Kelapa 6 6 6 6 6

Sumber : Puskesmas Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007.

Adapun yang dimaksud dengan sistem lima meja di sini bukan menunjuk pada arti harfiah meja, melainkan menunjuk pada jumlah dan jenis pelayanan,

yang masing-masing pelayanan dilaksanakan secara terpisah. Guna meminimalisir salah penafsiran tentang sistem lima meja, maka istilah lima meja diganti menjadi langkah pelayanan. Pelayanan yang dilaksanakan pada setiap langkah dan para penanggung jawab pelaksanaannya, secara sederhana dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Proses Kegiatan Pelayanan Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007

Langkah Pelayanan Pelaksana

Pertama Pendaftaran Kader Kedua Penimbangan Kader Ketiga Pengisian KMS Kader Keempat Penyuluhan Kader Kelima Pelayanan

kesehatan

Petugas kesehatan dan sektor terkait bersama kader

Sumber : Buku Panduan Posyandu Dinas Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2007

Pada tahap pertama warga masyarakat yang akan menggunakan layanan Posyandu mendaftar kepada petugas, kemudian petugas yang berasal dari kader Posyandu akan memberikan buku Posyandu atau bukti pendaftaran, kemudian bayi atau Balita ditimbang oleh kader Posyandu, dan tahap ketiga ibu dari bayi/balita dipandu kader Posyandu mengisi Kartu Menuju Sehat (KMS) yang telah disiapkan oleh Posyandu, pada tahap keempat atau pada meja keempat ibu- ibu menerima arahan tentang tindak lanjut perawatan kesehatan bayi atau ibu hamil, dan selanjutnya adalah layanan kesehatan dan pemberian obat ataupun makanan tambahan yang disediakan di Posyandu. Adapun nama-nama penanggungjawab Posyandu di masing-masing Kelurahan Kecamatan Pekanbaru Kota dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Nama-nama Penanggungjawab Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007

Kelurahan Nama Posyandu Lokasi Tgl*) RW Penanggungjawab

Sumahilang 1.Pinang Sebatang KH.Wahit Hasyim 16 I Ronny S + Wirdaty

2.Dharma Ibu sda 6 II Ronny S + Wirdaty

3.Tunas Sukma Gg.Suklma 7 III Ronny S + Wirdaty

4.Sukma Jaya HangTuah 15 IV Ronny S + Rosmeli

5.Damai Gg.Damai 10 V Ronny S + Rosmeli

6.Kasih Ibu Gg.Hang Tuah 11 VI Rosmeli + Wirdaty

7.Sukma Ade Irma Suryani 8 VII Rosmeli + Wirdaty

8.MeJati Gg.Syuhada 9 VIII Rosmeli + Wirdaty

9,Mustika Kartini 14 IX Ronny S + Rosmeli

Tanah Datar 1.Jambu Mawar Kantor Lurah 17 I Herawati + Erwini

2.Jambu Air Cik Di Tiro 18 II Herawati+Mardalena

3.Bambu Kuning Gg.Arida 14 III Herawati + Erwini

4.Casiaver Gg.Teladan 22 IV Erwini +Mardalena

5.Thawalib Gg.Thawalib 8 V Herawati+Mardalena

6.Cendana Gg.Teladan 10 VI Erwini +Mardalena

7.Beringin Pangeran Hidayat 15 VII Herawati + Erwini

Kota Baru 1. Karet Karet Bawah 22 I Linda Sm+Yusdiana

2.Permata Ibu Karet Atas 20 II Linda Sm+Yusdiana

3.Kasih Ananda Imam Bonjol 18 III Linda M+Yusdiana

4.Kuntum Mekar Gg.lrsyad 16 IV Linda M+Linda Sm

5.Kasih Ibu Gg.lsrar 9 V Linda M+Yusdiana

6.Cempaka Gg.Nikmat 12 VI Linda M+Linda Sm

Kota Tinggi 1. Vinus Tangk.Perahu 11 I, II Dewani +Tanti

2. Vinus Melati III Gg.AI Husna 12 III Tanti + Haviza

3. Vinus Melati IV Tangk.Perahu 13 IV Dewani + Haviza

4. Vinus Melati V JI.Bintara 14 V, VI Dewani + Haviza

Sukaramai 1 Tunas Jaya WR.Mongonsidi 13 I Reni + Enirianti

2.Nilam Nilam 14 II Reni + Mimiyati

3.Karya Maju Kopi 15 III, IV Enirianti+Mimiyati

4.Kasih Ibu Gg.BRI 17 V Reni+Mimiyati

5. Kasih Ananda Gg. BRI 16 VII Reni+Mimiyati

6.Melati Gg.Awaludin 18 VI Reni+Mimiyati

Simpang Empat 1 . Nenas Kartini 16 I, II, III Nurleli + Erni

2. Kelapa Sudirman 13 IV, V, VI Nurleli + Erni

Sumber : Puskesmas Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007

Keterangan : *) Tanggal pelaksanaan kegiatan setiap bulan

Dari Tabel 21 dapat diketahui bahwa setiap Posyandu di masing-masing Kelurahan ada dua orang penanggungjawab pelaksanaan kegiatan Posyandu. Penanggungjawab ini bertugas memberikan pelayanan, mulai dari kegiatan

pendaftaran pengunjung Posyandu, penimbangan, pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS), penyuluhan hingga pelayanan kesehatan.

Pelaksanaan di Posyandu masih ada beberapa permasalahan yang cenderung sama ditemui di masing-masing Kelurahan. Tempat pelaksanaan Posyandu tidak ada bangunan tersendiri/menumpang di tempat tinggal para kader. Hal ini memberikan dampak kurang menguntungkan bagi keberhasilan pelaksanaan Posyandu, karena masyarakat sebagai sasaran Posyandu menjadi kurang berminat untuk mengunjungi Posyandu. Disamping itu peralatan perawatan yang kurang tersedia, sehingga para kader harus meminjam pada petugas puskesmas atau membuat peralatan sendiri. Meskipun hal ini sudah dibicarakan di dalam pertemuan, tetapi belum dapat diatasi, karena kondisi lahan di Kecamatan Pekanbaru Kota dominan diperuntukkan untuk bangunan yang berorientasi bisnis dan sebagian untuk tempat tinggal masyarakat.

Permasalahan lain yang dihadapi oleh para kader cenderung dapat diatasi selama melakukan kegiatan di dalam Posyandu pada masing-masing Kelurahan di Kecamatan Pekanbaru Kota. Kesiapan para kader menghadapi permasalahan dipengaruhi dari pembekalan berupa pelatihan/orientasi yang diberikan kepada para calon kader sebelum terlibat langsung menangani sasaran Posyandu. Kader melakukan konsultasi kepada petugas Puskesmas di Posyandu atau mengirim penderita ke Puskesmas, apabila kader menemui penderita dengan ciri-ciri sebagai berikut : a) Balita yang berat badannya tiga kali berturut-turut tidak naik. b) Balita yang berat badannya berada di bawah garis merah. c) Balita yang sakit dengan keluhan anak batuk/sukar bernafas, demam dan sakit telinga. d) Balita yang mencret, lemah dan tidak mau minum, muntah terus menerus, tidak kencing

selama setengah hari, mencretnya banyak/sering/lebih sehari semalam, mencretnya mengandung darah. Selama penderita menuju ke Puskesmas, para kader memberikan cairan rumah tangga atau oralit dengan anak dikirim ke Puskesmas. Hal ini telah dilakukan dengan baik oleh semua para kader di masing- masing Kelurahan Kecamatan Pekanbaru Kota. Didukung dengan ketersediaan oralit yang selalu ada di masing-masing Posyandu, yaitu bantuan dari Pemda Kota Pekanbaru. e) Anak yang menderita buta senja atau mata keruh. f) Balita yang perkembangannya lambat dilihat dari Kartu Kembang Anak (KKA). g) Ibu pucat, sesak nafas, bengkak kaki, terutama ibu hamil. h) Ibu hamil yang menderita pendarahan, pusing kepala terus menerus.

Pada masing-masing Posyandu Kecamatan Pekanbaru Kota, disaat mengirim penderita ke Puskesmas, sudah dilengkapi dengan kartu rujukan dari kader Posyandu dan kartu jawaban dari Puskesmas. Para kader juga melakukan kegiatan lain setelah kegiatan pelayanan di dalam Posyandu. Kegiatan tersebut adalah : a) Mencatat hasil kegiatan UPGK dalam register balita. b) Membahas bersama-sama kegiatan lain atas saran Petugas. c) Menetapkan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan, misalnya penyuluhan KB, makanan pendamping ASI, Imunisasi, pelayanan kesehatan, arisan, pengajian, kebaktian, pemanfaatan pekarangan, menyusun menu sehat atau peragaan keterampilan.

5.3.3. Kartu Menuju Sehat (Buku KIA)

Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu untuk mencatat dan mengamati tumbuh kembang anak. Dengan melihat garis pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke bulan pada KMS, seorang ibu dapat mengetahui dan berusaha memperbaiki kesehatan anaknya, dapat mengetahui kemampuan anaknya, sesuai

dengan perkembangannya. Semua ibu pengunjung Posyandu perlu memiliki KMS anaknya dan selalu membawa KMS tersebut pada setiap kali mengikutkan anaknya dalam semua kegiatan kesehatan di dalam Posyandu dan Puskesmas.

KMS berguna sebagai alat penyuluhan gizi kepada ibu, berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Setiap bulan ke Posyandu, ibu dapat mengetahui dan mengikuti pertumbuhan dan perkembangan anaknya dengan menggunakan KMS. Kunjungan Ibu hamil dan bersalin dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) dan Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan Di Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007

Ibu Hamil Ibu Bersalin No Kelurahan Jumlah (orang) K4 (orang) % Jumlah (orang) Ditolong Tenkes (orang) % 1 2 4 5 6 7 8 9 1 Simpang Empat 106 91 85.85 102 85 83.33 2 Sumahilang 180 157 87.22 172 151 87.79 3 Tanah Datar 66 56 84.85 63 52 82.54 4 Kota Baru 199 156 78.39 189 163 86.24 5 Sukaramai 183 141 77.05 175 148 84.57 6 Kota Tinggi 187 147 78.61 178 149 83.71 Jumlah 921 748 81.22 879 748 85.1 Sumber : Puskesmas Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007

Tabel 22 diatas menggambarkan bahwa kunjungan ibu hamil di Posyandu yang ada di Kecamatan Pekanbaru Kota rata-rata diatas 75 persen dan secara keseluruhan kunjungan ibu hamil secara rata-rata 81,22 persen. Sementara itu, keadaan ibu hamil yang menggunakan jasa persalinan yang ditolong tenaga kesehatan hampir di semua kelurahan sudah diatas 80 persen dan secara rata- rata persalinan yang menggunakan jasa tenaga kesehatan adalah 85,1 persen.

5.3.4. Ibu Mengikuti Pogram KB

Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya angka kelahiran penduduk saat dibagi menjadi dua yaitu faktor demografi dan faktor non demografi. Faktor demografi diantaranya adalah struktur umur, struktur perkawinan, umur kawin pertama, paritas, dirupsi perkawinan, dan proporsi yang kawin. Sedangkan faktor non demografi antara lain, keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status perempuan, urbanisasi dan industrialisasi (Said Rusli, 1989).

Dampak kebijaksanaan demografi yang pronatalis sebelum orde baru adalah tingginya angka kelahiran. Di lain pihak angka kematian sudah mulai menurun sehingga laju pertambahan penduduk alami terus meningkat. Kondisi ini sama halnya dengan kondisi jumlah kelahiran dan kematian di seluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Pekanbaru Kota seperti terlihat pada Tabel 23.

Pada tahun 2007, total kelahiran di Kecamatan Pekanbaru Kota sebesar 411 orang dan total kematian sebesar 173 orang. Terlihat bahwa angka kelahiran lebih besar daripada kematian. Hal ini mengindikasikan bahwa kesehatan ibu dan anak mulai membaik.

Di Kecamatan Pekanbaru Kota angka kelahiran penduduk meningkat disebabkan semakin membaiknya kondisi kesehatan keluarga penduduk. Hal ini dikarenakan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kebutuhan gizi keluarga, serta dipengaruhi dengan keberadaan Posyandu di masing-masing Kelurahan Pekanbaru Kota.

Tabel 23. Jumlah Kelahiran dan Kematian Menurut Kelurahan di Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007

Kelahiran Kematian Kelurahan Laki-laki (orang) Perempuan (orang) Laki-laki (orang) Perempuan (orang) Simpang Empat 37 32 13 11 Sumahilang 30 45 17 17 Tanah Datar 31 49 13 9 Kota Baru 31 40 13 22 Sukaramai 25 27 8 13 Kota Tinggi 26 38 11 26 Jumlah 180 231 75 98

Sumber : Kantor Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007

Masyarakat dapat dengan mudah memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia. Setiap Ibu menyusui perlu menjadi peserta KB, untuk membatasi jumlah kelahiran, tetapi jumlah kelahiran tetap lebih tinggi dibanding jumlah kematian. Hal ini disebabkan karena keberadaan Posyandu sudah dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat di Kecamatan Pekanbaru Kota sebagai sumber informasi awal tentang kesehatan keluarga.

Kegiatan program KB di dalam Posyandu dilaksanakan oleh kader Posyandu, petugas Puskesmas dan petugas kesehatan. Setiap petugas kesehatan menjelaskan perlunya alat kontrasepsi yang cocok buat Ibu yang bersangkutan. Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diselenggarakan oleh kader adalah pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas maka dilakukan suntikan KB dan konseling KB. Apabila tersedia ruangan dan pelatan yang menunjang dilakukan pemasangan IUD.

Jumlah warga masyarakat yang sudah menggunakan alat KB dan masih aktif menggunakan alat KB di Kecamatan Pekanbaru dapat dilihat pada Tabel

Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber sebagaimana tergambar pada Tabel 24.

Tabel 24. Jumlah Plus, Peserta KB Baru dan KB Aktif Menurut Puskesmas dan Kelurahan Di Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2006

Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Kelurahan

Jumlah Plus

(Orang) (Orang) Jumlah Persentase (%) (Orang) Jumlah Persentase (%)

Simpang Empat 576 50 8,7 270 46,8 Sumahilang 1053 74 7,0 323 30,67 Tanah Datar 1092 173 15,84 691 63,27 Kota Baru 946 200 21,14 828 87,52 Sukaramai 1082 104 9,6 503 46,48 Kota Tinggi 524 173 33,0 362 69,08 Jumlah 5273 774 14,67 2977 56,46

Sumber : PLM Kota, PUSTU, Praktek Bidan Swasta, 2007

Dari Tabel 24 dapat diketahui bahwa masing-masing kelurahan memiliki jumlah peserta yang menggunakan alat KB, baik peserta KB baru dan peserta KB aktif. Dari tabel dapat terlihat bahwa peserta KB Baru dan peserta KB aktif terbanyak terdapat di Kelurahan Kota Baru sebanyak 200 orang dan 828 orang. Rata-rata keseluruhan di Kecamatan Pekanbaru Kota yang menjadi peserta KB baru adalah sekitar 14,67 persen dan peserta KB aktif sekitar 56,46 persen, dan masih ada sekitar 28,87 persen warga masyarakat Kecamatan Pekanbaru Kota yang tidak menggunakan alat KB. Adapun alat KB yang digunakan di Kecamatan Pekanbaru Kota tahun 2006 adalah implant, IUD, PIL, kondom, suntikan, MOV+MOP dan OVAG (Dinas Kesehatan, 2007).

5.3.5. Pengunjung Posyandu untuk Imunisasi

Imunisasi merupakan salah satu kegiatan utama di dalam Posyandu. Imunisasi bermanfaat untuk melindungi balita dari beberapa penyakit infeksi yang berbahaya. Sasaran utama imunisasi adalah semua anak yang berumur 2 – 12 bulan dan harus dilakukan. Pelayanan Imunisasi di Posyandu Kelurahan di Kecamatan Pekanbaru Kota hanya dilaksanakan apabila ada petugas Puskesmas. Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan program, baik terhadap bayi dan balita maupun terhadap ibu hamil, sebagaimana terlihat pada Tabel 25.

Tabel 25. Program Imunisasi Puskesmas/Posyandu Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007 BCG (target 90 %) DPT1 (target 90 %) Campak (target 80 %) Polio IV (target 80 %) HB I (target 90 %) HB I (target 90 %) Kelurahan Target Bayi

Abs % Abs % Abs % Abs % Abs % Abs %

Kota tinggi 80 69 86,25 66 82,5 63 78,75 63 78,75 60 75 36 45 Suma hilang 157 143 91,08 146 92,99 147 93,63 147 93,63 131 83,43 91 57,96 Simpang Empat 60 56 93,33 55 91,66 53 80,33 53 80,33 55 91,66 29 48,33 Tanah datar 170 154 90,58 157 92,35 155 91,17 155 91,17 142 83,52 93 54,7 Suka ramai 164 150 91,46 149 90,85 150 91,46 150 91,46 140 85,36 90 54,87 Kota baru 166 153 92,16 151 90,96 150 90,36 150 90,36 140 84,33 79 47,59 Tahun 2006 796 724 90,95 724 90,95 718 90,3 718 90,3 671 84,29 421 52,88 Tahun 2005 798 738 98,33 725 88,51 711 87,68 711 87,68 638 77,94 1,518 61,83

Sumber : Puskesmas & Posyandu Kecamatan Pekanbaru Kota, 2007

Keterangan : abs : absolut

Pada Tabel 25 diatas terlihat bahwa imunisasi yang dilakukan dalam Posyandu pada masing-masing Kelurahan Kecamatan Pekanbaru Kota adalah BCG untuk mencegah penyakit TBC, DPT untuk mencegah penyakit difteri, batuk tejam, tetanus. Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan, campak untuk mencegah penyakit campak dan hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis.

Pelaksanaan imunisasi di dalam Posyandu pada masing-masing Kelurahan Kecamatan Pekanbaru Kota, dapat dilihat melalui Kartu Menuju Sehat (KMS). KMS berisi catatan pemberian imunisasi bayi lengkap dengan jenis imunisasi yang dibutuhkan pengunjung. Pada kolom KMS dilihat umur anak, jika umur anak kurang dari 12 bulan dan belum pernah memperoleh imunisasi, maka dianjurkan agar anak segera memperoleh imunisasi di Posyandu/Puskesmas karena setiap anak sebelum umur satu tahun, harus sudah mendapat imunisasi lengkap.

5.3.6. Dana Bantuan Posyandu

Dana revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota berupa paket bantuan biaya revitalisasi Posyandu. Dana ini digunakan untuk pengganti transportasi kader apabila kader melakukan kunjungan ke keluarga sasaran atau Posyandu. Keterbatasan dana menjadikan perlunya penggalian dana swadaya masyarakat dengan dukungan tokoh masyarakat setempat dan semangat gotong royong harus ditumbuhkan, sehingga yang kaya merasa wajib menjadi donatur, yang pintar memberikan ilmu, dan yang kuat memberikan tenaga.

Pembiayaan Posyandu berasal dari berbagai sumber, antara lain: a. Masyarakat

1. Iuran pengguna/pengunjung posyandu

2. Iuran masyarakat umum dalam bentuk dana sehat

3. Sumbangan/donatur dari perorangan atau kelompok masyarakat

4. Dana sosial keagamaan, misalnya zakat, infaq, sodakoh (ZIS), dan sebagainya

Apabila Konsil Kesehatan Kecamatan telah terbentuk, upaya pengumpulan dana dari masyarakat ini seyogyanya dikoordinir oleh Konseling Kesehatan Kecamatan.

b. Swasta/Dunia Usaha

Peran aktif swasta/dunia usaha juga diharapkan dapat menunjang pembiayaan Posyandu. Misalnya dengan menjadikan Posyandu sebagai anak angkat perusahaan. Bantuan yang diberikan dapt berupa dana, sarana, prasarana, atau tenaga, yakni sebagai sukarelawan Posyandu.

c. Hasil Usaha

Pengurus dan kader Posyandu dapat melakukan usaha yang hasilnya disumbangkan untuk biaya pengelolaan Posyandu. Contoh kegiatan usaha yang dilakukan antara lain:

1) Kelompok Usaha Bersama (KUB)

2) Hasil karya kader Posyandu, misalnya kerajinan, Taman Obat Keluarga (TOGA)

d. Pemerintah

Bantuan dari pemerintah terutama diharapkan pada tahap awal pembentukan, yakni berupa dana stimulant atau bantuan lainnya dalam bentuk sarana dan prasarana Posyandu. Selain itu, Pemda Pekanbaru Kota memberikan bantuan berupa honor para kader sebesar Rp. 700.000,00 setiap bulannya untuk satu Posyandu, yang bersumber APBD Kota Pekanbaru. Bantuan non-materi berupa makanan tambahan untuk perbaikan gizi masyarakat dan obat-obatan. Pelaksanaan kegiatan Posyandu seperti pembinaan Posyandu lainnya harus dilanjutkan, agar kegiatan Posyandu

yang sudah baik dapat dipertahankan. Sementara itu, penerimaan dana pembangunan di masing-masing Kelurahan di Kecamatan Pekanbaru Kota periode Tahun 2003 - 2006, dapat dilihat pada Tabel 26.

Tabel 26. Penerimaan Dana Pembangunan Kelurahan Menurut Kelurahan di Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007 (Rupiah)

Tahun Kelurahan 2003/2004 2004/2005 2005/2006 Simpang Empat 10.000.000 10.000.000 30.000.000 Sumahilang 10.000.000 10.000.000 30.000.000 Tanah Datar 10.000.000 10.000.000 30.000.000 Kota Baru 10.000.000 10.000.000 30.000.000 Sukaramai 10.000.000 10.000.000 30.000.000 Kota Tinggi 10.000.000 10.000.000 30.000.000 Jumlah 60.000.000 60.000.000 180.000.000

Sumber : Puskesmas Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007

2. Pemanfaatan dan Pengelolaan dana a. Pemanfaatan Dana

Dana yang diperoleh Posyandu digunakan untuk membiayai kegiatan Posyandu, antara lain dalam bentuk:

1) Biaya Operasional Posyandu 2) Biaya penyediaan PMT

3) Pengganti biaya perjalanan Kader 4) Modal Usaha KUB

5) Bantuan biaya rujukan bagi yang membutuhkan b. Pengelolaan Dana

Pengelolaan dana dilakukan oleh pengurus Posyandu. Dana harus disimpan di tempat yang aman dan jika mungkin mendatangkan hasil. Untuk keperluan biaya rutin disediakan kas kecil yang dipegang oleh kader yang

ditunjuk. Setiap pemasukan dan pengeluaran harus dicatat dan dikelola secara bertanggung jawab.

Catatan keuangan harus berisikan penerimaan dan pengeluaran dana mencakup semua paket kegiatan. Dana tersebut diterima oleh Puskesmas yang salah satunya untuk kegiatan revitalisasi posyandu, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Pencatatan

Pencatatan dilakukan oleh kader segera setelah kegiatan dilaksanakan. Pencatatan dilakukan dengan menggunakan format baku sesuai dengan Sistem informasi Posyandu (SIP) terlampir yakni:

a Format 1: Catatan Kelahiran Bayi, Kematian Bayi, Ibu hamil dan kematian Ibu (Hamil, melahirkan, nifas)

b Format 2: Register Bayi dan Balita di Wilayah Kerja Posyandu

c Format 3: Register Wanita Usia Subur (WUS) dan Pasangan Usia Subur (PUS) di wilayah kerja Posyandu.

d Format 4: Register Ibu Hamil di Wilayah Kerja Posyandu

e Format 5: Data Hasil Kegiatan Posyandu pada Hari Buka Posyandu (Hari H)

2. Pelaporan

Pada dasarnya kader Posyandu tidak wajib melaporkan kegiatannya kepada Puskesmas ataupun kepada sektor terkait lainnya. Bila Puskesmas atau sektor terkait membutuhkan data tertulis yang terkait dengan berbagai kegiatan Posyandu, Puskesmas atau sektor terkait harus mengambilnya langsung ke

Posyandu. Untuk itu setiap Puskesmas harus menunjuk petugas yang bertanggung jawab untuk pengambilan data hasil kegiatan Posyandu.

Dokumen terkait