• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

2.2. Landasan Teori

2.2.6. Industri Kecil

2.2.6.1. Pengertian Industri Kecil

Menurut (Mintzberg, 1992), yaitu merupakan organisasi yang memiliki entreprenual organization dengan ciri antara lain: struktur organisasi sangat sedehana, mempunyai karakteristik khas, tanpa kolaborasi, tanpa staf yang berlebihan, pembagian kerja yang kendur, memiliki hierarki manajemen yang kecil, sedikit aktivitas, yang diformalkan, sangat sedikit yang menggunakan proses perencanaan, jarang mengadakan pelatihan untuk karyawan, pengusaha sering sulit membedakan anatar asset pribadi dan perusahaan, sistem akuntansi kurang baik dan bahkan sering tidak memilikinya, dan pengusaha mempunyai sifat dalam menghadapi investasi hampir sama dengan perorangan, pendapat ini didukung oleh (Huib Poot et al. dalam Sirat ,2002), yaitu :

Small scale industry plays an important rolr in the process of industrialization from a number of different perspective. It employs the majority of the workers in the industrial labor force and trough its labor intensive nature, also has a great potential of new employment creation. Moreover, small scale industry is regionally highly dispersed, playing important role in the runal sector. Many small scale industries have strong ties wits the agricultural sector and are in highly dependennton domestic resources

Pernyataan di atas secara implisit menunjukkan karakteristik, struktur industri, intensitas faktor produksi, tenaga kerja, produktivitas, maupun kebijakan dan strategi industri kecil. Perusahaan industri kecil, pada umumnya menjalankan kegiatan usahanya dengan memiliki keterbatasan-keterbatasan, seperti : skala

usaha yang kecil, modal sendiri dan terbatas, kurang menguasai teknologi, tenaga kerja yang dipekerjakan dengan sebagian besar terdiri dari kalangan anggota keluarga pada usia 40 tahun mencapai puncaknya. Fase 40 sampai 50 tahun dan 50 tahun sampai 65 tahun adalah fase puncak karir. Pada usia ini konflik pada pekerjaan relatif kecil. (Menurut Gibson, 1997), seseorang yang sudah berumur 50- 60 tahun sangat menyukai pekerjaannya.

2.2.6.2. Perlakuan Akuntansi untuk Perusahaan Industri Kecil

Perlakuan akuntansi untuk perusahaan industri kecildimana perlakuannya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Perlakuan yang disebutkan adalah penyajian yang sesuai dengan SAKETAP yang berlaku, dimana menurut SAK ETAP dalam penyajiannya setiap pelaporan keuangan entitas sebagai berikut :

 Neraca

Neraca menyajikan aset, kewajiban, dan ekuitas suatu entitas pada suatu tanggal tertentu – akhir periode pelaporan. Neraca minimal mencakup pos-pos berikut:

a. Kas dan setara kas

b. Piutang usaha dan piutang usaha dan piutang lainnya. c. Persediaan

d. Properti investasi e. Aset tetap

f. Aset tidak berwujud

h. Aset dan kewajiban pajak i. Kewajiban diestimasi j. Ekuitas

Entitas menyajikan pos, judul, dan sub jumlah lainnya dalam neraca jika penyajian seperti itu relevan dalam rangka pemahaman terhadap posisi keuangan entitas.SAK ETAP tidak menentukan format atau urutan terhadap pos-pos yang disajikan.

 Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi memasukan semua pos penghasilan dan beban yang diakui daalam suatu periode kecuali SAK ETAP mensyaratkan lain. SAK ETAP mengatur perlakuan berbeda terhadap dampak koreksi atas kesalahan dan perubahan kebijakan akuntansi yang disajikan sebagai penyesuaian terhadap periode yang lalu, dan bukan sebagai bagian dari laba atau rug dalam periode terjadinya perubahan.

Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos sebagai berikut :

 Pendapatan

 Beban keuangan

 Bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas

 Beban pajak

Entitas harus menyajikan Pos, judul dan sub-jumlah lainnya pada laporan laba rugi jika penyajian tersebut relevan untuk memahami kinerja keuangan entitas..Entitas tidak boleh menyajikan atau mengungkapkan pos pendapatan dan beban sebagai “pos luar biasa”, baik dalam laporan laba rugi maupun dalam catatan atas laporan keuangan.

A. Laporan perubahan ekuitas yang juga menunjukkan :  Seluruh perubahan dalam ekuitas, atau

 Perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik.

Penyajian perubahan dalam ekuitas entitas selama suatu periode, baik dalam laporan perubahan ekuitas dan laporan laba rugi dan saldo laba (jika memenuhi kondisi tertentu). Laporan perubahan ekuitas menyajikan laba atau rugi entitas suatu periode, pos pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas untuk periode tersebut, dan (tergantung pada format laporan perubahan ekuitas yang dipilih oleh entitas) jumlah investasi oleh, dan dividen dan distribusi lain ke, pemilik ekuitas selama periode tersebut. Informasi yang disajikan di laporan perubahan ekuitas.

Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan :

 Laba atau rugi untuk periode.

 Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas.

 Untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui.

 Untuk setiap komponen ekuitas, suatu rekonsiliasi antara jumlah tercatat awal dan akhir periode, diungkapkan secara terpisah perubahan yang berasal dari laba atau rugi, pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas, jumlah investasi dividen, dan distribusi lainnya ke pemilik ekuitas dan perubahan kepemilikan dalam entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian.

B. Laporan arus kas

Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Informasi yang disajikan dalam laporan arus kas :  Aktivitas operasi

 Aktivitas investasi  Aktivitas pendanaan

C. Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Catatan atas laporan keuangan berisi informasi sebagai tambahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan harus :

 Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu.

 Mengungkapkan informasi yang diisyaratkan dalam SAK ETAP tetapi tidak disajikan dalam laporan keuangan; dan

 Memberikan informasi tembahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tetapi relevan untuk memahami laporan keuangan.

Dokumen terkait