• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Industri

1. Pengertian Industri

Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.

Ada beberapa pengertian berbeda tentang industri. Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian yang dimaksud industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah,

bahan baku, bahan setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya.

Menurut Nurimansjah Hasibuan (1993:68) industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang mempunyai sifat saling mengganti yang sangat erat. Namun dari segi pembentukan pendapatan industri adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah.

Menurut Winardi (1989:122) industri adalah usaha yang bersifat produktif terutama dalam bidang produksi atau perusahaan tertentu yang menyelenggarakan jasa-jasa. Misalnya transportasi dan perhubungan yang menggunakan modal dan tenaga kerja dalam jumlah yang relatif besar. Istilah tersebut dapat dipandang dari arti kolektif misalnya perhubungan dengan aktifitas suatu negara secara keseluruhan dan juga sering istilah tersebut digunakan untuk mengidentifikasi segmen khususnya dari usaha-usaha produksi yang produktif seperti industri mobil, kapal, dan industri berat lainnya.

Sedangkan menurut Biro Pusat Statistik, industri diartikan sebagai suatu unit kesatuan yang terletak pada suatu tempat yang tertentu untuk melakukan suatu kegiatan untuk merubah barang atau jasa sehingga bernilai. Barang atau jasa tersebut diolah menjadi produk-produk tertentu yang nilainya lebih tinggi kepada konsumen.

Dari berbagai pengertian industri yang telah dikemukakan diatas diambil suatu kesimpulan bahwa pada dasarnya industri merupakan suatu

unit usaha yang melakukan kegiatan yang bersifat ekonomi yang merubah barang atau jasa yang pada akhirnya dapat menghasilkan barang atau jasa yang lebih bernilai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau konsumen.

Berdasarkan jumlah mesin dan tenaga kerja yang digunakan dalam suatu kegiatan industri maka industri dapat dibagi dalam kelompok sebagai berikut :

a. Industri besar yakni perusahaan industri yang menggunakan tenaga kerja sama dengan atau lebih besar dari seratus orang apabila tidak menggunakan mesin atau suatu perusahaan industri yang menggunakan mesin dengan tenaga kerja sama dengan lima puluh orang atau lebih.

b. Industri sedang yakni industri yang menggunakan tenaga kerja dua puluh sampai dengan sembilan puluh sembilan orang tanpa menggunakan mesin atau menggunakan mesin dengan jumlah tenaga kerja sebanyak empat puluh sembilan dan sedikitnya sepuluh orang. c. Industri kecil yakni perusahaan yang menggunakan tenaga kerja lima

sampai dengan sembilan orang.

d. Industri rumah tangga yakni perusahaan industri yang menggunakan tenaga kerja maksimal empat orang.

2. Struktur dan Penggolongan Industri Kecil

Menurut Biro Pusat Statistik yang dimaksud industri kecil adalah industri atau perusahaan yang menggunakan tenaga kerja sebanyak lima hingga sembilan orang.

Berdasarkan keterangan dari Profil Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga, industri kecil adalah suatu unit atau kesatuan produksi yang terletak pada tempat tertentu yang melakukan kegiatan untuk mengubah barang-barang (bahan baku) dengan mesin atau kimia dan tangan menjadi produk baru atau mengubah barang-barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya dengan maksud untuk mendekatkan produk tersebut kepada konsumen akhir. Bank Indonesia memberi batasan tentang industri kecil bahwa industri kecil adalah industri yang memiliki aset atau kekayaan tidak melebihi enam ratus juta rupiah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa industri kecil adalah industri yang memiliki kekayaan tidak lebih dari enam ratus juta rupiah dan menggunakan tenaga kerja tidak melebihi sembilan orang serta melakukan kegiatan mengubah barang-barang (bahan baku) yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Populasi industri kecil terkonsentrasi pada suatu lokasi tertentu yang merupakan sentra-sentra produksi yang pada umumnya tersebar di daerah pedesaan. Ditinjau dari pola usaha, struktur usaha terdapat unsur-unsur industri kecil yang dapat dikategorikan sebagai berikut :

a. Pengrajin atau pengusaha dengan ciri-ciri sebagai berikut :

1)Sifat usaha mandiri, rumah tangga dan dibantu oleh keluarga sebagai usaha tambahan.

2)Menguasai teknologi produksi dan dibantu oleh tenaga kerja yang merupakan anggota keluarga yang secara langsung tidak memperoleh bayaran.

3)Pengadaan bahan baku biasanya tergantung pada pemberi pesanan. 4)Perajin mempunyai akses pasar dan lembaga keuangan.

b. Pengrajin atau pengusaha dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1)Sifat usaha mandiri, rumah tangga dan sebagai usaha utama.

2)Menguasai teknologi produksi dan dibantu oleh tenaga kerja yang dibayar.

3)Pengadaan bahan baku pada umumnya diusahakan sendiri.

4)Produksi adalah atas inisiatif sendiri dan atau didasarkan pada pesanan.

5)Penjualan diusahakan sendiri dan atau melalui para pedagang pengumpul.

6)Tidak mempunyai akses lembaga keuangan.

c. Pengusaha industri kecil dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1)Sifat usaha mandiri, pabrikan dan sebagai usaha bersama. 2)Berproduksi dengan tenaga kerja yang dibayar.

3)Mampu dalam mengadakan bahan baku dan bahan penolong. 4)Mempunyai akses pasar dan lembaga keuangan.

Industri kecil yang tersebar di desa-desa diharapkan agar terhimpun dalam sentra-sentra industri agar lebih cepat berkembang. Sentra-sentra tersebut meliputi sentra-sentra industri kecil logam, sentra industri pangan, sentra industri kecil kimia dan bahan bangunan, sentra industri kecil sandang, sentra industri kecil kulit dan sentra industri kecil kerajinan dan umum.

Melalui sentra-sentra industri kecil tersebut kegiatan industri kecil dapat terorganisir dan secara bersama-sama menghadapi tantangan yang semakin berat. Suatu perusahaan atau industri dapat digolongkan ke dalam golongan industri kecil apabila perusahaan atau industri tersebut memenuhi kriteria sebagai industri kecil. Industri kecil memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. industri memiliki kekayaan atau asset tidak lebih dari enam ratus juta rupiah.

b. tenaga kerja biasanya keluarga sendiri atau orang lain yang mendapat bayaran namun tidak lebih dari sembilan orang.

c. jangkauan pemasaran relatif kecil. d. teknologi sederhana atau tradisional.

3. Perilaku Industri Kecil

Untuk mencapai laju pertumbuhan yang cukup tinggi dalam sektor industri kecil maka jenis-jenis industri kecil yang memiliki ciri-ciri seperti berikut ini hendaknya dapat lebih dikembangkan yaitu :

b. hasil produksinya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

c. berkaitan dengan pembangunan ekonomi dalam sektor lainnya terutama dengan pembangunan sektor pertanian dan konstruksi yang mempunyai keterkaitan dengan industri lainnya antara lain industri permesinan.

d. hasil atau produk yang dihasilkan mempunyai prospek ekspor yang cukup tinggi.

e. memiliki nilai tambah dalam hal peningkatan pendapatan bagi industri kecil.

Dalam melakukan kegiatan usaha pada sub sektor industri kecil yang terdapat di daerah, pada umumnya banyak perusahaan-perusahaan industri kecil yang memanfaatkan bahan baku yang berasal dari hasil pertanian. Dari hasil pertanian tersebut para pelaku industri kecil mengolah sedemikian rupa sehingga menjadi barang-barang produksi yang bermutu dan berkualitas serta dapat bersaing dengan barang-barang industri lainnya yang berada di lingkungan pasar industri.

Ditinjau dari kegiatan usaha yang terdapat pada sektor industri kecil, produksi yang dihasilkan masih menggunakan teknologi sederhana atau tradisional. Produk yang dihasilkan juga tidak sedikit yang diminati oleh konsumen dalam melengkapi kebutuhan hidup sehari-hari.

Dokumen terkait