• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI LOKASI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.2 Profil Informan

4.2.2 Informan Biasa

4.2.2.1. Informan Biasa Orang Tua Selamat Denan

Bapak Selamat Denan adalah seorang paruh baya yang berusia 60 tahun dia hidup dengan bekerja sebagai wiraswasta untuk menghidupi ketujuh anaknya.

tinggal di Jalan Pasar V Dusun XI Desa Tembung ini beragama Islam dan memiliki suku jawa. Meskipun dia hanya mampu mengenyam pendidikan sebatas Sekolah Dasar (SD) namun hal itu tidak menyurutkan keinginannya untuk mendidik anaknya agar bersekolah yang tinggi sehingga tidak mengherankan jika hampir semua anaknya mampu bersekolah hingga jenjang Perguran tinggi. Namun demikian menurut Selamat Denan belum lah sepenuhnya kebutuhan anaknya terpenuhi namun untuk kebutuhan utama menurutnya sudah terpenuhi.

Selamat Denan dalam menjalin hubungan dengan keluarganya senantiasa menanyakan kabar dan menciptakan suasana yang hangat dan meskipun demikian dia keras akan aturan-aturan yang di terapkannya seperti tidak boleh keluar tanpa izin. Pak Denan selalu bertatap muka setiap hari di rumah selama 7 jam dengan anaknya bahkan tidak jarang mereka berdiskusi meskipun demikian Pak Denan dan anaknya jarang berdiskusi tentang politik dan mereka pun enggan ikut serta politik bahkan Pak Denan sendiri tidak mengikuti salah satu partai politik dia hanya sekedar melihat dan mengomentari kondisi politik saat ini yang dilihatnya dari televisi kemudian dia akan mendiskusikan dengan anaknya untuk mencari maknanya. Selamat Denan meskipun kurang tertarik akan politik karena menurutnya politik kurang terbuka dan hanya untuk orang tertentu saja akan tetapi dia selalu mengawasi dan mendukung anaknya dan tidak melarang anaknya untuk ikut berpolitik karena hal itu adalah pilihan mereka.

Rupini

  Ibu Rupini adalah seorang ibu rumah tangga yang berumur 35 tahun dan dia

dirumah sebagai ibu rumah tangga karena suami yang bertugas mencari nafkah. Rupini yang bersuku Jawa ini tinggal di jalan Mesjid Pasar VII Tembung. Dia hanya mampu mengenyam pendidikan hanya sebatas Sekolah Menengah Atas (SMA). Ibu Rupini juga sudah bisa memenuhi kebutuhan yang dituntut oleh anaknya meskipun hanya sebatas materi saja Akantetapi dalam kedekatan dengan anaknya dia cukup baik dan dia selalu mengingatkan anaknya untuk tidak lupa waktu jika bermain dengan teman-temannya selain itu Ibu Rupini senantiasa berkumpul dengan anaknya dirumah selama 4 jam hal itu terjadi karena anaknya biasanya sering keluar bemain bersama teman-temannya.

Namun demikian walaupun Ibu Rupini sering bercerita dengan anaknya akantetapi dia dan anaknya tidak pernah berdiskusi tentang politik namun meskipun demikian dia akan memberitahu tentang politik kepada anaknya jika terjadi pemilihan umum dan dia hanya menjelaskan dan memberitahu tentang partai-partai apa yang ikut dalam pemilihan umum selain menjelaskan partai-partai tersebut Ibu Rupini tidaklah melepaskan tanggung jawabnya sebagai orang tua karena dia senantiasa mengawasi kegiatan yang dilakukan anaknya baik yang berhubungan dengan politik maupun kegiatan biasanya. Pada dasarnya Ibu Rupini sendiri tidak mengikuti salah satu partai politik dia kurang berminat terhadap politik, meskipun demikian Ibu Rupini juga hanya menjelaskan sedikit tentang politik yang dilihatnya di teleivisi kepada anaknya agar mereka sedikit banyak memahami politik dan mendorong agar anaknya mau untuk sedikit memahami tentang politik. Disamping itu Ibu Rupini dan suaminya walaupun tidak mengikuti salah satu partai politik namun dia tidak

Syamsul

Bapak Syamsul adalah seorang laki-laki paruh baya yang telah berumur 58 tahun, ia hanya mampu bersekolah hingga tingkat Sekolah dasar (SD) dan Pak Syamsul beragama Islam serta bersuku mandailing dalam kesehariannya ia bekerja sebagai wiraswasta, dan ia tinggal di jalan Prima No 2 Tembung. Syamsul merasa bahwa tidak semua kebutuhan anaknya telah mampu terpenuhi namun jika anaknya maminta maka sebisa mungkin dia akan memenuhi kebutuhannya karena menurutnya sudah kewajiban orang tua dalam memenuhi kebutuhan anaknya meskipun demikian dia sering bercerita dan melihat keadaan anaknya dengan melihat keadaan anaknya memudahkan dia dalam berkomunikasi dengan anaknya sehingga dia dapat mengetahui persoalan yang tengah dihadapi anaknya selain itu anak-anaknya selalu terbuka kepadanya yaitu mereka akan meminta jika mereka merasa ada yang dibutuhkan dan diperlukan.

Syamsul biasanya bercerita dengan anaknya dirumah pada malam hari setelah selesai makan malam dia banyak bercerita menyangkut pengalaman-pengalamannya dan dia dan istrinya selalu mendengarkan cerita-cerita yang di sampaikan anaknya dan juga apa yang menjadi persoalan mereka dan dia bersama anaknya dan juga istrinya akan mencari pemecahan masalah nya jika diantara mereka terdapat persoalan-persoalan, akan tetapi didalam bercerita dengan anak-anak nya dan juga istrinya dia tidak pernah bercerita mengenai politik, dia mengetahui politik dengan melihat dari televisi yang berhubungan dengan politik begitupun juga dengan

anaknya turut melihat politik dari televisi. Syamsul sendiri pada dasarnya juga tidak mengikuti salah satu partai politik karena politik itu menurutnya terlalu biasa dan kurang menarik, meskipun dia tidak mengikuti salah satu partai politik namun dia tidak pernah melarang dan memaksa anaknya dalam berpolitik selama hal itu baik untuk nya

Muhammad Jupri

Bapak Muhammad Jupri itulah nama lengkapnya namun dia sering dipanggil dengan nama Jupri dilingkungan keluarganya dan masyarkatnya ia sudah berumur 60 tahun dan dia mempunyai empat orang anak dan dia beragama Islam. Bapak Jupri merupakan orang suku jawa dan bekerja sebagai wiraswasta untuk menghidupi keluarganya, meskipun dia hanya mampu mengenyam pendidikan hanya sebatas Sekolah Dasar (SD) dia berusaha menyekolahkan anaknya agar tidak hanya sebatas lulusan sekolah dasar sepertinya.

Bapak Jupri sudah melakukan kewajibannya dengan memenuhi kebutuhan- kebutuhan yang diperlukan anaknya selain itu anaknya juga akan membicarakan jika ada yang diinginkannya dan Pak Jupri juga terbilang dekat dengan keempat orang anaknya disamping mereka merasa senang berkumpul dengannya juga dia selalu menanggapi semua yang diceritakan oleh anaknya. Bapak Jupri selain memberikan kebutuhan anaknya dia juga melihat kondisi anaknya sehingga dia mengetahui apa saja yang kurang dan dibutuhkan oleh anaknya selain itu dia juga menanyakan kabar anaknya jadi dengan demikian dia bisa juga memperhatikan dan mengajak anaknya bercerita sehingga menurut dia anaknya merasa di perhatikan dan mereka menjadi

berkumpul bersama dengan anaknya selama 3 jam dirumah yang biasanya setelah magrib dan ketika berkumpul dia selalu meminta anaknya bercerita mengenai masalah yang mereka hadapi di samping bercerita tersebut biasanya bapak Jupri dan anaknya sering menonton televisi. Meskipun sering bercerita dengan anaknya namun dia tidak pernah menceritakan politik dan menurutnya dia tidak memberikan informasi apa-apa mengenai politik karena Bapak Jupri sendiri menurutnya hanya mengetahui sedikit tentang politik dan selain itu anak-anaknya memiliki kegiatan masing-masing dan sampai yang diketahuinya saat ini anak-anaknya tidak ada yang ikut politik karena menurutnya dengan ikut politik merugikan karena sering keluar dan orang yang ikut politik berarti pengangguran

Nurindah Hasibuan

Ibu Nurindah Hasibuan adalah seorang ibu rumah tangga yang berusia 52 tahun yang beragama Islam dan memiliki suku mandailing dia memiliki dua orang anak dan tinggal dengan mereka di jalan pasar VII Tembung. Dia sudah memenuhi kebutuhan anaknya dan Ibu Nurindah Hasibuan terbilang dekat dengan kedua orang anaknya karena dia selalu menghabiskan waktu bersama keluarganya Ibu Nurindah Hasibuan sering berkumpul, makan bersama, nonton televisi, bercanda dan rekreasi, dengan banyak nya kegiatan yang dilakukan secara bersama menurutnya akan memunculkan keterbukaan pada anak dan anak juga merasa senang berada bersama dengan dirinya selain hal itu kedua orang anaknya juga tidak sungkan untuk bercerita padanya jika ada masalah yang mereka hadapi dan dirinya akan mencarikan solusinya dan terkadang tidak jarang dirinya memberikan nasehat-nasehat kepada kedua orang anaknya selain dirinya yang memperhatikan kedua orang anaknya menurutnya

suaminya juga turut melihat perkembangan dan pergaulan anaknya dan dia juga suaminya sangat memperhatikan kebutuhan anaknya.

Nurindah Hasibuan selalu bercerita dengan anaknya dirumah selama 2 jam setiap harinya karena waktunya lebih banyak di gunakannya dirumah dan melihat kondisi anaknya dan pada malam hari dia terkadang berkumpul bersama anak dan juga suaminya karena merasa ada kedekatan menurutnya anaknya selalu merasa senang jika berkumpul dengan nya namun dia dan anaknya juga suaminya tidak pernah bercerita tentang politik secara khusus dan mendalam hanya sekedar melihat dan menanggapi kejadian politik yang mereka lihat dari televisi. Ibu Nurindah Hasibuan sendiri tidak mengikuti salah satu partai politik karena menurutnya politik kurang penting, walaupun pendapatnya seperti itu jika anaknya ikut dan berpartispasi dalam politik dia tidak pernah memaksakan dan melarang anaknya dalam berpolitik Saipul Bahri

Bapak Saipul itulah panggilan yang sering dan lebih dikenal dalam masyarakat karena itu merupakan panggilannya sehari-hari, dia seorang laki-laki yang berumur 53 tahun dia adalah laki-laki yang tegar dan suka bekerja keras. Bapak Saipul hanya mampu mengenyam pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) namun dia tetap berusaha agar anaknya semua bersekolah dan tidak hanya dampai pada lulusan sekolah menengah pertama seperti dirinya, Bapak Saipul beragama Islam dan memiliki suku jawa dia tinggal di Jalan Tangguk Bongkar. Dia mempunyai 4 orang anak dan untuk menghidupinya dan memenuhi kebutuhan mereka dia bekerja sebagai wiraswasta. Saipul selalu berusaha mengetahui kondisi

mereka terdapat masalah selain itu dia sering mengajak anaknya bercerita mengenai persoalan dan pengalaman mereka meskipun dia tidak terlalu dekat dengan anaknya seperti istrinya kepada anaknya namun dia berusaha untuk memahami semua kebutuhan anaknya dan keempat anaknya selalu senang bertemu dan bertatap muka dengannya selain itu dia dan istrinya selalu mengingatkan dan memberi nasehat kepada anaknya untuk tidak terpengaruh lingkungan

Meskipun Bapak Saipul sering bercerita dan berkumpul bersama dengan keluarganya dirumah selama 4 jam namun dia dan keluarganya tidak pernah bercerita politik karena pada dasarnya Bapak Saipul sendiri kurang tertarik dan berminat terhadap jadi tidak mengherankan jika Bapak Saipul tidak ikut dalam politik meskpun dia tidak mengikuti salah satu partai politik tetapi dia tidak akan memaksa dan melarang anaknya jika mereka ikut politik karena dia merasa bahwa apa yang dipilih mereka adalah hak mereka dan selama hal itu masih baik

Erni Zaniah Hasibuan

Ibu Erni Zaniah Hasibuan adalah seorang ibu rumah tangga yang berumur 36 tahun dia sering dipanggil Ibu Erni dalam pergaulan sehari-harinya dan dilingkungannya, Ibu Erni mempunyai 4 orang anak dan beraga Islam juga bersuku mandailing dia tinggal di jalan Pasar III Tembung, menurutnya dia belum mampu secara keseluruhan memenuhi kebutuhan anaknya akan tapi dia akan terus berusaha memenuhi kebutuhannya dan Ibu Erni selalu bertanya pada anaknya tentang masalah dan kejadian yang anaknya hadapi agar anaknya merasa di perhatikan dan ada tempat bercerita selain itu dia berusaha mengetahui masalah yang di rasakan anaknya dan dengan cara seperti itu menurutnya dia berharap anaknya terbuka dan bisa mencari

pemecahan masalah bersama jika diantara keempat orang anaknya terdapat masalah selain itu menurut dia suaminya juga selalu melihat kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi anaknya

Ibu Erni selalu berdiskusi dengan anaknya dirumah dan berkumpul bersama anak dan suaminya pada malam hari selama 3 jam biasanya setelah shalat magrib atau setelah selesai belajar dia dan anak juga suaminya banyak bercerita mengenai kondisi dan keadaan juga kebutuhan anaknya serta persoalan-persoalan yang terjadi maka dia dan anaknya tidak pernah berdiskusi tentang politik karena menurutnya dia sendiri kurang paham tentang politik jadi tidaklah mengherankan jika dia sendiri tidak mengikuti partai politik akan tetapi anak-anaknya selalu mendengarkan apa yang disampaikannya baik yang berupa nasehat maupun yang berhubungan dengan politik meskipun dia tidak mengikuti salah satu partai politik Ibu Erni tidak akan memaksakan dan melarang anaknya dalam keikutsertaan berpolitik

Lala Syafitri Nasution

Ibu Lala itulah dia dipanggil dalam kesehariannya dia berumur 37 tahun dan beragama Islam. Ibu Lala tinggal di jalan Pasar VII Tengah Tembung dia bersuku mandailing. Dia mempunyai empat orang anak dan dia bekerja sebagai guru pada salah satu sekolah swasta di Tembung. Ibu Lala senantiasa menanyakan kebutuhan anaknya jadi dengan begitu dia bisa mengetahui apa yang belum terpenuhi olehnya selain itu Ibu Lala juga mengajak anaknya untuk bercerita jika mereka memiliki masalah maupun tidak jadi dengan demikian anaknya selalu terbiasa bercerita dan berbagi masalah dengannya disamping itu juga Ibu Lala selalu berusaha membuat

bercerita yaitu dirinya. Disamping dirinya yang memperhatikan anaknya suaminya juga ikut memperhatikan kebutuhan dan keperluan yang dibutuhkan oleh keempat anaknya

Ibu Lala selalu mengajak anaknya agar selalu bercerita dan bercanda dan berkumpul bersama anak dan suaminya yang dilakukan pada malam hari selama 2 jam setelah jam kerja dia dan anaknya juga suaminya banyak bercerita tentang pengalaman-pengalaman dan bertukat pikiran satu sama lainnya dan anaknya selalu terbuka kepada dia dan suaminya jadi dia dan suaminya mengetahui apa yang menjadi masalah anaknya, meskipun mereka sering bercerita akantetapi dalam bercerita mereka tidak pernah menceritakan tentang politik. Pada dasarnya Ibu Lala tidak ikut politik dan dia dan anaknya akan berdiskusi politik hanya saat melihat televisi saja, karena pengetahuan politik menurutnya bisa diketahui melalui media televisi karena menurutnya televisi merupakan salah satu sumber informasi politik.Setelah melihat televisi yang berhubungan dengan politik Ibu Lala biasanya menjelaskan pada anaknya tentang politik secara umum seperti dengan perlahan mengatakan bahwa politik itu penting untuk pemerintahan dan ketika pemilu mereka ikut memilih akan tetapi dia tidak memaksa anaknya untuk ikut politik dan hanya ketika pemilihan umum mereka ikut politik

4.2.2.2. Informan Biasa Anak Raudhatul Jannah Nasution

Jannah itulah dia dipanggil dalam kehidupan sehari-hari ia berumur 23 tahun dan tinggal dengan orang tuanya di jalan Pasar VII Tembung dia beragama Islam dan

memiliki suku mandailing dia hidup bersama 3 orang saudaranya. Jannah merasa jika kebutuhannya sudah terpenuhi oleh orang tuanya dan dia selalu memanfaatkan waktu senggang untuk bertatap muka dan bercerita dengan orang tuanya karena dia menyayangi orang tuanya dan dia merasa bahwa orang tuanya sangat bersahabat dengan nya sehingga ia tidak menjadi takut dan akrab dengan orang tuanya karena prinsif dalam hidupnya orang tua itu tidak untuk dia takuti tapi disayangi. Jannah yang telah menyelesaikan kuliahnya di salah satu perguruan tinggi di sumatera utara ini dalam keseharian nya bekerja sebagai guru di sebuah sekolah dasar dan dalam masyarakat dia senang bergaul dengan tetangga nya dia selalu berjumpa dengan tetangga dan teman-temannya namun demikian menurutnya untuk teman-temannya hanya tinggal sedikit yang masih belum menikah dan selebihnya sudah banyak yang menikah dan berkeluarga, jika bertemu dengan teman-temannya dia banyak bercerita tentang pengalaman-pengalaman diantara mereka.

Jannah selain hidup dengan kedua orang tuanya juga hidup bersama dengan dua orang adiknya yang masih duduk dibangku sekolah menengah atas dan sekolah lanjutan tingkat pertama, meskipun dalam kesehariannya beraktifitas dalam keluarga mereka sering kali berkumpul tapi menurutnya mereka sangat senang dan rukun, akan tetapi juga terjadi pertengkaran kecil. Kedua orang adiknya sangat menyayanginya dan dia pun menyayangi kedua orang adiknya, dia dan adiknya sering bercerita, bercanda, dan terkadang bertengkar dan ketika bercerita dia dan dua orang adiknya lebih banyak menceritakan tentang masalah-masalah yang mereka hadapi dan mereka mencari solusinya secara bersama, untuk berdiskusi politik jarang terjadi diantara

mereka hanya ketika sedang berkumpul dan menonton televisi bersama mereka mengomentari kejadian-kejadian politik yang dilihat dari media elektronik

Jannah selalu menghabiskan waktu untuk bercerita dan berkumpul dengan dengan orang tuanya dirumah selama 1 jam namun demikian dia jarang berdisikusi secara khusus dengan orang tua nya untuk membicarakan politik dia dan orang tuanya hanya membicarakan politik yang mereka lihat dari media-media massa dan elektronik dan dia hanya sedikit memperoleh pengetahuan politik dari orang tuanya dan selebihnya dia lebih banyak memperoleh informasi politik dari media elektronik. Jannah sendiri tidak terlalu tertarik mengenai politik dan menurutnya politik dilingkungannya tidak menunjukan adanya perbedaan pandangan mengenai politik dan dia memiliki pandangan politiknya sendiri dan merasa tidak terpengaruh oleh apa yang disampaikan orang tuanya dan orang tuanya tidak pernah melarang dan memaksa dia dalam keikutsertannya berpolitik

Siti Maysarah

Siti Maysarah adalah seorang perempuan remaja dalam pergaulan sehari-hari dia sering dipanggil Maysarah. Maysarah adalah seorang remaja yang sudah memasuki usia 23 tahun dan beragama Islam ia hidup dengan kedua orang tuanya di jalan pasar V (lima) Dusun XI Tembung. Maysarah dalam kesehariannya mengajar di sekolah dasar karena dia sendiri merupakan lulusan Sarjana di salah satu perguruan tinggi swasta di Medan. Perempuan yang memiliki suku jawa ini merasa setiap kebutuhannya sudah terpenuhi oleh orang tuanya seperti kebutuhan primer atau kebutuhan utama. Perempuan yang merupakan anak terakhir dari 7 saudara ini dalam keluarganya terdapat aturan-aturan dalam keluarganya seperti berpakaian yang rapi

dan sopan, jika keluar rumah harus menggunakan jilbab,serta dalam berbicara dengan orang yang lebih tua harus sopan dan di dalam keluarganya sering terjadi diskusi dan saling bertukar pikiran sekitar masalah- masalah yang mereka hadapi. Biasanya dia berdiskusi dengan orang tuanya dirumah setiap hari selama tujuh jam. Diantara saudaranya bertujuh semuanya sudah berkeluarga dan hanya dia yang belum berkeluarga dia tidak banyak bercerita dengan saudara-saudaranya karena mereka lebih banyak memperhatikan keluarganya masing-masing dan mereka telah mempunyai rumah masing-masing dia hanya sering bercerita dengan ibunya akan tetapi dia dan ibunya hanya menceritakan hal-hal yang berhubungan permasalahan yang dihadapi

Namun demikian dalam hal bercerita dia dan keluarganya jarang berdiskusi tentang politik hanya membicarakan tentang kejadian-kejadian yang menjadi masalah saja, dia dan ayah juga ibunya hanya berdiskusi terjadi jika terjadi pemilihan umum dan biasanya pengetahuan politik yang disampaikan oleh orang tuanya hanya bersifat umum yakni hanya yang berkenaan dengan pemilihan umum semata. Maysarah beranggapan bahwa informasi politik yang dimiliki sangat sedikit karena dia hanya memperoleh pengetahuan politik dari berita-berita dan media masa serta media elektronik dan dari orang tuanya hanya sedikit yang diperolehnya. Maysarah Untuk saat ini tidak mengikuti salah satu partai politik karena menurutnya tidak ada yang cook dengannya akan tetapi orang tuanya selalu mendukung jika dia memiliki keinginan untuk ikut serta politik selama hal itu baik dan sesuai

Muhamad Rizki Ismail

Rizki itulah panggilan akrabnya sehari-hari dia berumur 22 tahun dan beragama Islam. Dia memiliki suku minang dan mengenyam pendidikan akhir tingkat perguruan tinggi. Dia tinggal di jalan Sederhana Pasar VII No. 64 Tembung. Rizki selalu dituntut untuk hidup mandiri dan tidak tergantung orang lain serta dia sering bertukar pikiran dan meminta pendapat orang tua dan saudara-saudaranya jika mendapatkan masalah dan dia juga akan mencari solusinya bersama terutama dia sering bercerita dengan saudaranya yang tertua tentang pengalaman-pengalaman yang dia alami untuk membicarakan tentang politik mereka berdua jarang melakukannya kecuali sedang berkumpul dan menonton bersama keluarga dan dia juga terkadang bercerita dengan ibu nya mengenai masalah-masalah yang telah dan sedang di rasakannya namun hal itu hanya sebatas menanyakan masalahnya saja untuk bercerita kearah politik jarang dilakukannya selain itu dia juga mendengarkan nasehat-nasehat dari ayahnya yang menyangkut tentang masalah yang harus dihadapi dan tentang keperluan-keperluan yang di butuhkan

Selain berbicara dengan sesama anggota keluarga Rizki juga berkumpul dan bercerita dengan semua anggota keluarga yang lainnya biasanya dilakukannya dirumah pada malam hari dia memiliki hubungan yang akrab dengan kedua orang tuanya dan saudara-saudaranya. Rizki tinggal bersama kedua orang tuanya dan keempat saudaranya dia terkadang bertukar pikiran dan bercerita dengan saudara- saudaranya yakni ketika mendapatkan masalah dan dia juga bercerita dengan saudara-

saudaranya tentang poliitik ketika menonton berita-berita dari televisi yang berkenaan dengan politik Rizki ketika berkumpul dan bercerita ini biasanya setengah jam dirumah, yang biasanya dia lakukan bersama keluarganya dimalam senin akan tetapi

Dokumen terkait