• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagan 3.1 Kerangka Pikir

C. Informan Observasi

Selain wawancara mendalam dan FGD, peneliti juga melakukan observasi pada informan utama yang berbeda dengan informan wawancara mendalam dan FGD. Berikut adalah karakteristik dari informan utama yang diobservasi oleh peneliti :

Tabel 5.4

Karakteristik Informan Utama pada Observasi Siswa SMPN 107 Jakarta Tahun 2009

VARIABEL RF MKR NDU

Umur 12 Tahun 14 Tahun 13 Tahun

Jenis Kelamin Pria Wanita Wanita

Kelas VII-4 IX-1 VIII-5

Agama Islam Islam Islam

BB (kg) 24 42 62

TB (cm) 138 149 152

IMT 12.6 18.9 26.8

Status Gizi Underweight Normal Overweight

Pendidikan Ibu S-1 S-1 SMA

Pekerjaan Ayah Pegawai Swasta Pegawai Swasta PNS

VARIABEL RF MKR NDU

Pekerjaan Ibu Ibu RT Guru Ibu RT

Besar Uang Jajan Rp. 10.000 Rp. 10.000 Rp. 15.000

Berdasarkan Tabel 5.4 dapat diketahui usia informan utama yang diobservasi oleh peneliti berjumlah tiga orang, dengan usia yang bervariasi mulai dari usia 12 tahun hingga 14 tahun yang diambil secara acak. Dari tiga orang informan yang telah diwawancarai, dua orang diantaranya adalah wanita dan satu orang lainnya adalah laki-laki. Seluruh informan beragama Islam. Status gizi informan bervariasi, mulai dari status gizi rendah, normal, dan lebih sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti. Tingkat pendidikan orang tua informan terbilang tinggi, dimana hampir seluruhnya tamatan S-1 dan hanya ibu dari informan dengan status gizi lebih yang tamatan SMA. Hampir seluruh orang tua informan bekerja dengan pekerjaan yang bervariasi, diantaranya ada yang sebagai pegawai swasta, PNS, ataupun guru. Akan tetapi, ibu dari dua informan yang memiliki status gizi kurang dan lebih tidak bekerja dan hanya menjadi ibu rumah tangga. Uang jajan informan dengan status gizi kurang dan normal sebesar Rp. 10.000,- sedangkan informan dengan status gizi lebih sebesar Rp. 15.000,- yang seluruhnya diberikan secara harian oleh orang tuanya.

Informan pendukung dalam penelitian ini adalah teman sebaya / teman dekat informan, dan keluarga informan dari informan yang melakukan wawancara mendalam. Tujuan dilakukannya wawancara mendalam dengan informan pendukung adalah untuk mendapatkan informasi tambahan sebagai cross check data serta memperkaya data penelitian. Selain itu peneliti juga melakukan wawancara dengan penjual kantin dan kepala sekolah SMPN 107 Jakarta untuk triangulasi data, yang dilakukan dengan cara meminta umpan balik dari informan. Hal ini berguna bukan saja untuk alasan etik tetapi juga memperbaiki kualitas data dan kesimpulan yang ditarik dari data tersebut.

A. Teman Sebaya

Karakteristik informan pendukung, yaitu teman sebaya dari informan utama yang melakukan wawancara mendalam dapat dilihat pada tabel 5.5 berikut ini :

Tabel 5.5

Karakteristik Informan Pendukung

Teman Sebaya dari Siswa SMPN 107 Jakarta Tahun 2009

VARIABEL RR SR NR MM RM AR

Umur 13 Tahun 13 Tahun 14 Tahun 13 Tahun 14 Tahun 13 Tahun

Jenis Kelamin Wanita Pria Wanita Pria Wanita Pria

Kelas VIII-1 VII-6 IX-1 VIII-4 IX-4 VII-5

Agama Islam Islam Islam Islam Islam Islam

BB (kg) 55 45 55 50 57 27

TB (cm) 160 150 163 162 159 136

IMT 21.48 20 20.7 19.05 22.55 14.59

Status Gizi Normal Weight Normal Weight Normal Weight Normal Weight Normal

Weight Under Weight

Pendidikan Ibu SMEA S-1 SMA D-3 SMA S-1 Pekerjaan Ayah Montir Pegawai

Swasta Guru PNS Wiraswasta PNS

Pekerjaan Ibu Ibu RT Guru Ibu RT Pegawai

Swasta Ibu RT Guru

Besar Uang Jajan Rp. 10.000,- Rp. 15.000,- Rp. 20.000,- Rp. 10.000,- Rp. 10.000,- Rp. 15.000,-

Berdasarkan Tabel 5.5 dapat diketahui usia informan pendukung, yaitu teman sebaya dari informan utama yang diwawancara mendalam memiliki usia yang bervariasi mulai dari 13 tahun hingga 14 tahun. Jenis kelamin informan cukup sebanding proporsinya, yaitu sebagian laki-laki dan sebagian wanita. Seluruh informan beragama Islam. Sebagian besar informan memiliki status gizi baik, dan hanya satu orang yang memiliki status gizi kurang (underweight). Tingkat pendidikan orang tua informan sudah cukup tinggi, antara SMA hingga S-1. Seluruh ayah informan bekerja sedangkan ibunya hanya sebagian saja yang bekerja dengan pekerjaan yang beragam. Uang jajan informan bervariasi, mulai dari Rp. 10.000,- sampai dengan Rp. 20.000,- yang seluruhnya diberikan secara harian oleh orang tuanya.

B. Keluarga

Selain teman sebaya, peneliti juga mewawancarai keluarga informan utama sebagai informan pendukung. Karakteristik keluarga yang dijadikan informan pendukung dapat dilihat pada tabel 5.6 berikut ini.

Tabel 5.6

Karakteristik Informan Pendukung

Variabel NY AH A HP LY S Umur 45 tahun 38 tahun 35 tahun 40 tahun 40 tahun 38 tahun

JK Wanita Pria Wanita Wanita Wanita Wanita

Hub. dgn informan Ibu dari informan NA Ayah dari informan IS (tidak diwawancarai) Ibu dari informan FD Ibu dari informan BM Ibu dari informan DIL Ibu dari informan RW

Suku Jawa Jawa Jawa Betawi Jawa Jawa

Variabel NY AH A HP LY S

Pendidikan S-1 S-1 SMA S-1 SMK SMA

Pekerjaan Ibu RT Pegawai swasta

Ibu RT Karyawati Ibu RT Ibu RT Penghasilan 2.5 juta 2 juta 1 juta 4 juta 800 ribu 2 juta

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui informan pendukung yang bersedia diwawancarai hanya berjumlah lima orang, dan satu informan, orang tua dari informan utama laki-laki dengan status gizi kurang menolak karena alasan sibuk dan tidak memiliki waktu luang. Usia informan pendukung, yaitu keluarga dari informan utama yang diwawancara mendalam memiliki usia yang bervariasi mulai dari 35 tahun hingga 45 tahun. Informan yang diwawancarai seluruhnya adalah ibu dari informan utama yang melakukan wawancara mendalam. Sebagian besar informan pendukung berasal dari suku jawa, dan satu orang dari suku betawi. Seluruh informan pendukung beragama Islam. Tingkat pendidikan informan pendukung sudah cukup tinggi, antara SMA hingga S-1. Sebagian besar informan pendukung merupakan ibu rumah tangga dan sebagian kecil lainnya bekerja sebagai pegawai swasta. Pendapatan informan beragam mulai dari Rp. 800.000,- sampai dengan 4.000.000,-.