Terbatas I dengan HMETD (lanjutan)
COMMITMENTS AND
37. INFORMASI SEGMEN USAHA OPERATING SEGMENTS INFORMATION
Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal yang disiapkan untuk pengambil keputusan
operasional yang bertanggung jawab untuk
mengalokasikan sumber daya ke segmen tertentu dan melakukan penilaian atas performanya. Seluruh segmen operasi yang digunakan oleh Bank telah memenuhi kriteria pelaporan berdasarkan PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”.
Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. All operating segments used by Bank meet the definition of a reportable segment under SFAS 5 (Revised 2009), “Operating Segments”.
Bank memiliki empat pelaporan segmen. Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai operasi dari masing-masing pelaporan segmen yang dimiliki oleh Bank:
The Bank has four reportable segments. The following describes the operations in each of the Bank’s reportable segments:
Produktif – termasuk pinjaman yang diberikan kepada sektor produktif, diantaranya kredit modal kerja dan investasi.
Productive – includes loans disbursed to productive sectors, amongst others working capital and investment loans.
Konsumtif – termasuk pinjaman yang
diberikan untuk keperluan konsumtif Consumer – includes loans disbursed forconsumptive purposes.
Treasuri – segmen ini terkait dengan kegiatan treasuri Bank termasuk transaksi money market dan investasi dalam bentuk penempatan dan efek-efek.
Treasury – undertake the Bank’s treasury activities which include money market and investment in placements and securities.
Lain-lain – termasuk aktivitas back officedan divisi yang tidak menghasilkan laba.
Others – includes all back office processes and non-profit generating divisions in the Bank.
(continued) 30 Juni/June2011
Produktif/ Konsumtif/ Tresuri/ Lain- lain/ Jumlah/ Productive Consumer Treasury Others Total
Pendapatan bunga 38,025 219,017 10,625 - 267,667 Interest income
Aset 899,505 2,221,652 727,952 206,767 4,055,876 Assets
Cadangan kerugian penurunan Allowance for
nilai 11,778 24,056 - 1,592 37,426 impairment losses
30 Juni/June2011 Deposito Giro/ Tabungan/
berjangka/ Demand Savings Lain- lain/ Jumlah/ Time deposits deposits deposits Others Total
Beban bunga 106,832 2,558 3,985 274 113,649 Interest expense
Liabilitas 2,983,126 267,254 320,372 57,425 3,628,177 Liabilities
31 Desember/December2010
Produktif/ Konsumtif/ Tresuri/ Lain- lain/ Jumlah/ Productive Consumer Treasury Others Total
Aset 579,842 1,975,940 538,865 151,115 3,245,762 Assets
31 Desember/December2010 Deposito Giro/ Tabungan/
berjangka/ Demand Savings Lain- lain/ Jumlah/ Time deposits deposits deposits Others Total
Liabilitas 2,264,264 260,480 278,942 48,502 2,852,188 Liabilities
Periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2010/ For six-month period ended 30 June2010
Produktif/ Konsumtif/ Tresuri/ Lain- lain/ Jumlah/ Productive Consumer Treasury Others Total
Pendapatan bunga 26,333 167,992 11,024 - 205,349 Interest income
Periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2010/ For six-month period ended 30 June2010 Deposito Giro/ Tabungan/
berjangka/ Demand Savings Lain- lain/ Jumlah/ Time deposits deposits deposits Others Total
Beban bunga 75,936 2,675 3,290 240 82,141 Interest expense
Segmen geografis Geographical segment
30 Juni/June2011
Jawa Barat/ Jakarta/ Lainnya/ Eliminasi/ Jumlah/ West Java Jakarta Others Elimination Total
Penghasilan bunga-bersih 117,100 27,876 9,042 - 154,018 Net interest income
Pembentukan cadangan Allowance for
kerugian penurunan nilai impairment losses on
atas aset keuangan dan financial and non-
non keuangan 20,540 (6,016) (1,388) - 13,136 financial assets
Pendapatan operasional lainnya 119,055 2,758 919 (110,634) 12,098 Other operating income Beban tenaga kerja (37,965) (6,597) (3,365) - (47,927) Personnel expense General and Beban umum dan administrasi (151,504) (13,505) (8,368) 110,634 (62,743)administrative expenses
Laba operasional bersih 67,226 4,516 (3,160) - 68,582 Net operating income
Pendapatan dan beban Income and expenses
bukan operasional (909) 418 (51) - (542) from non operations
Laba sebelum pajak penghasilan 66,317 4,934 (3,211) - 68,040Income before income tax
Beban pajak penghasilan (17,480) - - - (17,480) Income tax expense
Laba bersih 48,837 4,934 (3,211) - 50,560 Net income
Jumlah aset 2,491,766 1,350,448 636,172 (422,510) 4,055,876 Total assets
(continued)
Segmen geografis(lanjutan) Geographical segment(continued) 30 Juni/June2010
Jawa Barat/ Jakarta/ Lainnya/ Eliminasi/ Jumlah/ West Java Jakarta Others Elimination Total
Penghasilan bunga-bersih 93,167 23,748 4,159 - 121,074 Net interest income
Pembentukan cadangan Allowance for
kerugian penurunan nilai impairment losses on
atas aset keuangan dan financial and non-
non keuangan (17,111) (3,792) 10,409 - (10,494) financial assets
Pendapatan operasional lainnya 5,123 1,034 2,361 - 8,518 Other operating income Beban tenaga kerja (25,063) (4,699) (4,004) - (33,766) Personnel expense General and Beban umum dan administrasi (27,079) (8,608) (7,318) - (43,005)administrative expenses
Laba operasional bersih 29,037 7,683 5,607 - 42,327 Net operating income
Pendapatan dan beban Income and expenses
bukan operasional (322) 203 (2,093) - (2,212) from non operations
Laba sebelum pajak penghasilan 28,715 7,886 3,514 - 40,115Income before income tax
Beban pajak penghasilan (10,516) - - - (10,516) Income tax expense
Laba bersih 18,199 7,886 3,514 - 29,599 Net income
31 Desember/December2010
Jawa Barat/ Jakarta/ Lainnya/ Eliminasi/ Jumlah/ West Java Jakarta Others Elimination Total
Jumlah aset 2,056,289 1,270,969 390,770 (472,266) 3,245,762 Total assets
Jumlah liabilitas 1,697,849 1,239,114 387,491 (472,266) 2,852,188 Total liabilities
38. MANAJEMEN RISIKO 38. RISK MANAGEMENT
Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga
intermediasi keuangan, Bank senantiasa
dihadapkan pada berbagai risiko finansial maupun risiko non-finansial. Perkembangan bisnis yang pesat pada lingkungan eksternal dan internal perbankan juga menyebabkan risiko kegiatan usaha bank semakin kompleks sehingga Bank harus mampu menerapkan manajemen risiko yang baik agar mampu beradaptasi dalam lingkungan bisnis perbankan. Oleh karena itu, prinsip- prinsip manajemen risiko yang diterapkan akan sangat mendukung Bank untuk dapat beroperasi secara lebih berhati-hati. Prinsip-prinsip manajemen risiko tersebut pada dasarnya telah menjadi standar bagi dunia perbankan yang penerapannya diarahkan oleh Bank Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei
2003 yang diubah dengan Peraturan Bank
Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 perihal
In conducting its function as a financial intermediary institution, the Bank always faces financial and non- financial risks. The rapid development in banking business externally and internally have resulted in a more complex risk for banks which forces the Bank implement a proper risk management to adapt with the banking business. Therefore, the risk management principle implemented will highly support the Bank to operate in a prudent manner. The risk management principles have become a standard for banking industry which implementation is regulated by Bank Indonesia through BI regulation No. 5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 amended by BI regulation No. 11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009 concerning “Application of Risk Management for Commercial Bank” and BI Circular Letter No. 5/21/DPNP dated 29 September 2003 concerning “Risk Management for Commercial Bank”.
Risiko kredit Credit risk
Risiko kredit merupakan potensi kerugian yang terjadi disebabkan oleh kegagalan debitur maupun pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya terhadap Bank. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank terutama aktivitas perkreditan dan aktivitas tresuri baik yang tercatat dalam banking book maupun
trading book.
Credit risk represents a potential loss arising from the failure of a debtor or a counterparty to fulfil their contractual obligation to the Bank. The credit risk could incur from several functional activities of the Bank particularly credit and treasury activities including those recorded in the banking book and trading book.
Manajemen risiko kredit diarahkan untuk
meningkatkan keseimbangan antara ekspansi kredit yang sehat dengan pengelolaan kredit yang berprinsip kehati-hatian (prudent) agar terhindar
dari penurunan kualitas atau menjadi Non
Performing Loan (NPL), serta mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko
kredit. Oleh karena itu, Bank Saudara
menetapkan kebijakan dan pedoman tertulis yang mencakup Kebijakan Perkreditan Bank, Kebijakan Pelaksanaan Perkreditan, Kebijakan Penyelesaian Kredit Bermasalah, Kebijakan Surat Berharga dan KebijakanInterbank Money Market
Credit risk management is mainly to improve the balance of credit expansion and the prudent credit management that could mitigate the risk of the deterioration of loan quality or loans become non- performing loan, and to optimise the use of capital allocated for the credit risk. Therefore, the Bank sets a written policy and procedure which includes the Bank’s Credit Policy, Credit Implementation Policy, Non-performing Loans Settlement Policy, Marketable Securities Policy, and Interbank Money Market Policy.
Faktor utama yang berperan dalam pengendalian dan mengurangi risiko kredit adalah kemampuan satuan kerja perkreditan dalam membuat analisa kredit, sehingga pada akhirnya tercapai suatu keseimbangan antara pengelolaan risiko dengan pengembangan bisnis. Dalam penyaluran kredit Bank menentukan besaran maksimum angsuran kredit yang didasari atas kemampuan debitur. Bersamaan dengan itu, pengelolaan portofolio dan risiko kredit merupakan tanggung jawab dari Komite Manajemen Risiko.
The main factor that controls and reduces credit risk is the ability of the credit unit to analyse the credit, which results in a balance between the credit risk and business development consideration. The Bank also set a maximum loan instalment based on the debtor’s capacity. At the same time, portfolio management and credit risk is the responsibility of the Risk Management Committee.
(i) Pengukuran risiko kredit (i) Credit risk measurement
Dalam mengukur risiko kredit untuk pinjaman
yang diberikan, Bank mempertimbangkan
estimasi kerugian saat debitur kemungkinan
tidak dapat memenuhi kewajibannya dan
estimasi kerugian atas kewajiban debitur yang telah wanprestasi. Untuk mengelola dan memantau risiko atas penyaluran kredit, secara
rutin Bank melakukan analisa terhadap
portofolio kredit berdasarkan segmentasi bisnis dan kualitas kredit dari debitur.
In determining the estimation of credit risk, the Bank considers the loss estimation when the debtor may not fulfil its obligation and loss estimation when the debtor has failed to pay. To manage and monitor the risk in loan disbursement, the Bank performs analysis of its loan portfolio on regular basis based on business segments and loan quality of its debtors.
Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)
(ii) Pengendalian batas risiko dan kebijakan mitigasi
(ii) Risk limit control and mitigation policies
Untuk menghindari risiko konsentrasi kredit, Bank menetapkan limit eksposur untuk setiap nasabah baik pihak berelasi maupun pihak ketiga dalam kebijakan dan pedoman batas maksimum pemberian kredit.
Bank mengelola, membatasi dan
mengendalikan konsentrasi risiko kredit – baik secara khusus, terhadap debitur individu maupun kelompok.
To minimise the credit concentration risk, the Bank sets an exposure limit to each related and non-related parties as mentioned in the maximum lending limit policy.
The Bank manages, limits and controls the credit concentration risk - in particular, to individual counterparties and groups, and to industries and geographies.
Batas pemberian kredit ditelaah mengikuti perubahan pada kondisi pasar dan ekonomi dan telaahan kredit secara periodik dan penilaian atas kemungkinan wanprestasi.
Lending limits are reviewed in the light of changing market and economic conditions and periodic credit reviews and assessments of probability of default.
Dalam proses pengajuan kredit, pembelian surat berharga maupun penempatan pada bank lain, Bank Saudara menetapkan dual control
dalam rangka four eyes principles yang
melibatkan petugas marketing, petugas
pemeriksa dan pejabat pemutus yang memiliki kewenangan.
Beberapa pengendalian spesifik lainnya dan pengukuran mitigasi dijelaskan di bawah ini:
In the loan application process, purchase of securities and placement with other banks, the Bank sets dual control as part of four eyes principles which involve marketing officers, reviewers and authorised approvers.
Some other specific controls are as follows:
Agunan Collateral
Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit jika jaminan berupa sumber pembayaran utama debitur berdasarkan arus kas tidak terpenuhi. Jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit meliputi:
The Bank applies policies to mitigate credit risk, by asking collateral to secure the repayment of loan if the main source of debtor’s payment is based on its cash flow were not fulfilled. Collateral types that can be used to mitigate the risk include:
• Kas
• Tanah dan/atau bangunan • Standby LC • Mesin • Kendaraan bermotor • Piutang • Persediaan • Cash
• Land and/or building
• Standby LC
• Machinery
• Vehicle
• Trade receivable
• Inventory
Pemberian kredit jangka panjang kepada debitur korporasi pada umumnya disertai agunan. Untuk meminimalisasi kerugian kredit, Bank akan meminta tambahan agunan dari debitur ketika terdapat indikasi penurunan nilai atas pinjaman yang diberikan.
Longer term finance and lending to corporate entities are generally secured. In addition, in order to minimise the credit loss, the Bank will ask for additional collaterals from the counterparty as soon as impairment indicators are identified for the relevant individual loans.
Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)
(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa
memperhitungkan agunan dan pendukung
kredit lainnya
(iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements
Eksposur risiko kredit terhadap aset keuangan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Credit risk exposures relating to financial assets as at 30 June 2011 and 31 December 2010 are as follows:
Eksposur maksimum/ Maximum exposure
30 Juni/ 31 Desember/ June 2011 December 2010
Giro pada Bank Indonesia 252,911 189,325 Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 44,122 83,882 Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia 252,460 103,701 Placements with Bank Indonesia
Efek-efek 178,459 161,957 Marketable securities
Pinjaman yang diberikan 3,156,992 2,555,782 Loans
Aset lain- lain 33,034 29,853 Other assets
3,917,978 3,124,500
Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Credit risk exposures relating to off statement of financial position items as at 30 June 2011 and 31 December 2010 are as follows:
Eksposur maksimum/ Maximum exposure
30 Juni/ 31 Desember/ June 2011 December 2010
Garansi yang diberikan 36,050 28,874 Issued guarantees
Tabel di atas menggambarkan eksposur
maksimum atas risiko kredit bagi Bank pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010,
tanpa memperhitungkan agunan atau
pendukung kredit lainnya. Untuk aset keuangan, eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat bruto seperti yang diungkapkan pada laporan posisi keuangan.
The above table represents a worst-case scenario of credit risk exposure to the Bank as at 30 June 2011 and 31 December 2010, without taking account of any collateral held or other credit enhancements attached. For financial assets, the exposures set out above are based on gross carrying amounts as reported in the statement of financial position.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, pada tanggal 30 Juni 2011, 80,58% (2010: 81,80%) dari jumlah eksposur maksimum berasal dari pinjaman yang diberikan.
As shown above, as at 30 June 2011, 80.58% (2010: 81.80%) of the total maximum exposure is derived from loans.
Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)
(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa
memperhitungkan agunan dan pendukung
kredit lainnya (lanjutan)
(iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements (continued)
Manajemen yakin akan kemampuan Bank untuk
mengendalikan dan memelihara minimal
eksposur risiko kredit yang berasal dari pinjaman yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk to the Bank resulting from its loans based on the following:
• Bank telah memiliki pedoman tertulis dan prosedur manual mengenai kebijakan dan proses kredit yang mencakup seluruh aspek pemberian kredit yang dilakukan. Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu pada kebijakan tersebut.
• Bank melakukan pemantauan secara rutin dan disiplin untuk mengetahui kondisi terkini dari debitur
• Untuk kredit komersil sebagian besar kredit diwajibkan memberikan agunan.
• Untuk kredit konsumer yang tidak memiliki
agunan, Bank melakukan kerja sama
dengan instansi induk dalam rangka pembayaran angsuran.
• The Bank has a documented credit policy and manual procedures that covers all aspects of the Bank’s lending activities. At all times, loan transactions must adhere to the requirements of the Bank’s policy.
• The Bank has an early problem detection system through disciplined monitoring.
• Commercial loans must be secured by collateral.
• For consumer loans which have no collateral, the Bank cooperate with the institution where the debtor work to secure the installment payments.
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure
a) Sektor geografis a) Geographical sectors
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat
(tanpa memperhitungan agunan atau
pendukung kredit lainnya), yang
dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010. Untuk tabel ini, Bank telah mengalokasikan eksposur area berdasarkan wilayah geografis tempat Bank beroperasi.
The following table breaks down Bank’s credit exposure at their carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorized by geographical region as at 30 June 2011 and 31 December 2010. For this table, the Bank has allocated exposures to regions based on the geographical area which activities are undertaken.
30 Juni/June2011
Jawa Barat Jakarta Lainnya Total
Aset Asset
Current accounts Giro pada Bank Indonesia 36,446 216,465 - 252,911 with Bank Indonesia Giro pada Bank lain 44,122 - - 44,122 Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
dan bank lainnya 252,460 - - 252,460 and other banks
Surat berharga 170,960 7,499 - 178,459 Marketable securities
Pinjaman yang diberikan 1,715,035 1,066,578 375,379 3,156,992 Loan
Aset lainnya 22,406 6,713 3,915 33,034 Other assets
Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)
(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa
memperhitungkan agunan dan pendukung
kredit lainnya (lanjutan)
(iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure (continued)
a) Sektor geografis (lanjutan) a) Geographical sector s (continued)
31 Desember/December2010
Jawa Barat Jakarta Lainnya Total
Aset Asset
Current accounts Giro pada Bank Indonesia 4,505 184,820 - 189,325 with Bank Indonesia Giro pada bank lain 83,775 107 - 83,882 Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
dan bank lainnya 103,701 - - 103,701 and other banks
Surat berharga 161,957 - - 161,957 Marketable securities
Pinjaman yang diberikan 1,441,333 838,410 276,039 2,555,782 Loan
Aset lainnya 20,330 6,448 3,075 29,853 Other asset
Jumlah aset 1,815,601 1,029,785 279,114 3,124,500 Total assets
Eksposur risiko kredit atas rekening
administratif adalah sebagai berikut:
Credit risk exposure relating to off-balance sheet items are as follows:
30 Juni/June2011
Jawa Barat Jakarta Lainnya Total
Garansi yang diberikan 6,920 28,530 600 36,050 Issued guarantees
31 Desember/December2010
Jawa Barat Jakarta Lainnya Total
Garansi yang diberikan 4,346 24,153 375 28,874 Issued guarantees
b) Sektor industri b) Industry sectors
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat
(tanpa memperhitungan agunan atau
pendukung kredit lainnya), yang
dikategorikan berdasarkan sektor industri pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010.
The following table breaks down Bank’s credit exposure at their carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorized by industry sectors as at 30 June 2011 and 31 December 2010.
30 Juni/June2011
Lembaga Perusahaan Keuangan Jasa -jasa Lainnya dan Bukan Bank/ Dunia Perseorangan/
Financial Industri Usaha/ Other
Pemerintah/ Bank/ Institution Pengolahan/ Trade Companies and Jumlah/
Government Bank Non Banks Manufacturing Services Individual Total
Giro pada Bank Current accounts
Indonesia 252,911 - - - 252,911 with Bank Indonesia
Giro pada bank Current accounts with
lain - 44,122 - - - - 44,122 other banks
Penempatan pada Placements with
Bank Indonesia Bank Indonesia and
dan bank lain 252,460 - - - 252,460 other banks
Efek-efek 161,956 7,500 - - - 9,003 178,459 Marketable securities Pinjaman yang
Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)
(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa
memperhitungkan agunan dan pendukung
kredit lainnya (lanjutan)
(iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure (continued)
b) Sektor industri (lanjutan) b) Industry sectors (continued)
31 Desember/December 2010
Lembaga Perusahaan Keuangan Jasa -jasa Lainnya dan Bukan Bank/ Dunia Perseorangan/
Financial Industri Usaha/ Other
Pemerintah/ Bank/ Institution Pengolahan/ Trade Companies and Jumlah/
Government Bank Non Banks Manufacturing Services Individual Total
Giro pada Bank Current accounts
Indonesia 189,325 - - - 189,325 with Bank Indonesia
Giro pada bank Current accounts with
lain - 83,882 - - - - 83,882 other banks
Penempatan pada Placements with
Bank Indonesia dan Bank Indonesia and
bank lain 103,701 - - - 103,701 other banks
Efek-efek 152,468 - - - - 9,489 161,957 Marketable securities
Pinjaman yang
diberikan - 5,245 - 73,872 448,093 2,028,572 2,555,782 Loans
Aset lain- lain - - - 29,853 29,853 Other assets
445,494 89,127 - 73,872 448,093 2,067,914 3,124,500
Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut:
Credit risk exposure relating to off statement of financial position items are as follows: 30 Juni/June2011
Lembaga Perusahaan Keuangan Jasa -jasa Lainnya dan Bukan Bank/ Dunia Perseorangan/
Financial Industri Usaha/ Other
Pemerintah/ Bank/ Institution Pengolahan/ Trade Companies and Jumlah/
Government Bank Non Banks Manufacturing Services Individual Total
Garansi yang diberikan - - - 36,050 36,050 Guarantees issued
31 Desember /December 2010
Lembaga Perusahaan Keuangan Jasa -jasa Lainnya dan Bukan Bank/ Dunia Perseorangan/
Financial Industri Usaha/ Other
Pemerintah/ Bank/ Institution Pengolahan/ Trade Companies and Jumlah/
Government Bank Non Banks Manufacturing Services Individual Total
Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)
(iv) Pinjaman yang diberikan (iv) Loans
30 Juni/June2011 Tidak mengalami penurunan nilai/ Non impaired Mengalami penurunan nilai/ Impaired Jumlah/ Total Rupiah 2,724,801 56,308 2,781,109 Rupiah
Mata uang asing 375,883 - 375,883 Foreign currencies
Jumlah 3,100,684 56,308 3,156,992
Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for possible
penurunan nilai (18,619) (17,215) (35,834) impairment losses
Jumlah 3,082,065 39,093 3,121,158 Total 31 Desember/December2010 Tidak mengalami penurunan nilai/ Non impaired Mengalami penurunan nilai/ Impaired Jumlah/ Total Rupiah 2,295,329 55,012 2,350,341 Rupiah
Mata uang asing 205,441 - 205,441 Foreign currencies
Jumlah 2,500,770 55,012 2,555,782
Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for possible
penurunan nilai (24,533) (23,834) (48,367) impairment losses
Jumlah 2,476,237 31,178 2,507,415 Total
Risiko tingkat suku bunga Interest rate risk
Bank melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan tingkat suku bunga untuk mengurangi