• Tidak ada hasil yang ditemukan

YANG SIGNIFIKAN

Dalam dokumen LK SDRA INTERIM JUNI 2011 (Halaman 108-111)

Terbatas I dengan HMETD (lanjutan)

YANG SIGNIFIKAN

Bank melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam menjalankan aktivitas usahanya sebagai berikut:

The bank enters into agreement with other parties in conducting their business activities as follows:

1. Pada tanggal 25 Mei 2010, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk mengenai jual beli piutang dengan plafon maksimum Rp 35.000 dan suku bunga 12%. Jangka waktu kredit maksimum 15 tahun dan kolektibilitas kredit lancar dalam satu tahun terakhir. Perjanjian tersebut telah diperpanjang dengan Perubahan ke-1 Perjanjian Kerjasama tanggal 16 Juni 2011, sehingga perjanjian kerjasama tersebut berlaku sampai dengan tanggal 25 Mei 2012.

1. On 25 May 2010, the Bank entered into a loan sales agreement with PT Bank CIMB Niaga, Tbk, for which the maximum plafond was Rp 35,000 and interest rate of 12% per annum. The maximum term of loan is 15 years and collectibility of loan sold to PT Bank CIMB Niaga, Tbk should be classified as current for the last one year. The agreement has been extended in its first addendum dated 16 June 2011 and will be expired on 25 May 2012.

2. Pada tanggal 25 Mei 2010, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk mengenai jual beli piutang dengan plafon

maksimum Rp 150.000 dan suku bunga

13,75%. Jangka waktu kredit maksimum 5 tahun dan kolektibilitas kredit lancar dalam satu tahun terakhir. Perjanjian tersebut telah

diperpanjang dengan Perubahan ke-7

Perjanjian Kerjasama tanggal 16 Juni 2011, sehingga perjanjian kerjasama tersebut berlaku sampai dengan tanggal 25 Mei 2012.

2. On 25 May 2010, the Bank entered into a loan sales agreement with PT Bank CIMB Niaga, Tbk, for which the maximum plafond was Rp 150,000 and interest rate of 13.75% per annum. The maximum term of loan is 5 years and collectibility of loan sold to PT Bank CIMB Niaga, Tbk should be classified as current for the last one year. The agreement has been extended in its seventh addendum dated 16 June 2011 and will be expired on 25 May 2012.

Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, bank- bank diwajibkan untuk memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar minimum 8%.

In accordance with Bank Indonesia regulation, banks are required to meet the minimum Capital Adequacy Ratio (CAR) of 8%.

Adapun rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar adalah sebagai berikut:

The Bank’s capital adequacy ratio with consideration for credit operational and market risks is as follows:

30 Juni/ June2011

31 Desember/ December

2010

Aset tertimbang menurut risiko Risk weighted assets

- Dengan memperhitungkan

risiko kredit 1,947,461 1,685,177 With credit risk charge -

- Dengan memperhitungkan With credit and -

risiko kredit dan operasional 2,347,292 1,899,460 operational risk charge

- Dengan memperhitungkan With credit, operational -

risiko kredit, operasional dan pasar 2,476,478 1,968,586 and market risk charge

Modal Capital

- Modal inti 377,181 365,923 Core capital -

- Modal pelengkap 14,916 22,141 Supplementary capital -

- Penyertaan saham (413) (401) Investment in share -

391,684 387,663 Rasio kewajiban penyediaan

modal minimum Capital adequacy ratio

- Dengan memperhitungkan

risiko kredit 20.11% 23.00% With credit risk charge -

- Dengan memperhitungkan With credit and -

risiko kredit dan operasional 16.69% 20.41% operational risk charge

- Dengan memperhitungkan With credit, operational -

Beberapa akun pada laporan keuangan per 31 Desember 2010 dan pada periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2010 telah direklasifikasi sebagai berikut:

Certain accounts in the financial statements as of 31 December 2010 and for the six-month period ended 30 June 2010 have been reclassified as follows:

Sebelum Sesudah

reklasifikasi/ reklasifikasi/

Before Reklasifikasi/ After

reclassification Reclassification reclassification

31 Desember 2010 31 December 2010

Laporan posisi keuangan Statement of financial

position

Liabilitas segera 8,166 (7,626) 540 Obligations due immediately Beban yang masih harus

dibayar dan liabilitas lain-lain 15,045 7,626 22,671 Accruals and other liabilities

30 Juni 2010 30 June 2010

Laporan laba rugi Statement of

komprehensif comprehensive income

Pendapatan bunga 201,397 1,818 203,215 Interest income

Fees and commissions

Pendapatan provisi dan komisi 6,384 2,134 8,518 income

Pendapatan operasional

lainnya 3,952 (3,952) - Other operating income

43. STANDAR AKUNTANSI BARU 43. NEW ACCOUNTING PRONOUNCEMENT

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan

Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut:

Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) has issued revision of the following accounting standards which will be effective as at 1 January 2012:

- PSAK 8 (Revisi 2010) – Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan,

- SFAS 8 (Revised 2010) – Events after the Reporting Period,

- PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing,

- PSAK 18 (Revisi 2010) – Akuntansi dan

Pelaporan berdasarkan Program Manfaat

Pensiun,

- SFAS 10 (Revised 2010) – The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates, - SFAS 18 (Revised 2010) – Accounting and

Reporting by Retirement Benefits Plan,

- PSAK 24 (Revisi 2010) – Imbalan Kerja, - SFAS 24 (Revised 2010) Employee

Benefits, - PSAK 28 (Revisi 2010) – Akuntansi untuk

Asuransi Kerugian, -

SFAS 28 (Revised 2010) – Accounting for Loss Insurance,

- PSAK 33 (Revisi 2010) – Akuntansi untuk

Pertambangan,

- SFAS 33 (Revised 2010) – Accounting for General Mining,

- PSAK 34 (Revisi 2010) – Kontrak Konstruksi, - SFAS 34 (Revised 2010) – Construction

Contractor, - PSAK 36 (Revisi 2010) – Akuntansi Asuransi

Jiwa, -

SFAS 36 (Revised 2010) – Accounting for Life Insurances,

- PSAK 45 (Revisi 2010) – Laporan Keuangan

untuk Organisasi Nirlaba,

- SFAS 45 (Revised 2010) Financial Reporting for Non-Profit Organisation,

- PSAK 46 (Revisi 2010) – Pajak Penghasilan, - SFAS 46 (Revised 2010) – Income Taxes,

- PSAK 53 (Revisi 2010) – Pembayaran Berbasis Saham,

- SFAS 53 (Revised 2010) – Share-Based Payment,

(continued)

- PSAK 61 (Revisi 2010) – Akuntansi Hibah

Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan

Pemerintah,

- SFAS 61 (Revised 2010) – Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance,

- PSAK 62 (Revisi 2010) – Kontrak Asuransi, - SFAS 62 (Revised 2010) Insurance

Contract,

- PSAK 63 – Pelaporan Keuangan dalam

Ekonomi Hiper Inflasi,

- SFAS 63 Financial Reporting in Hyperinflationary Economies,

- PSAK 64 (Revisi 2010) – Eksplorasi dan

Evaluasi Sumber Alam,

- SFAS 64 (Revised 2010) – Exploration and Evaluation of Mineral Resources,

- ISAK 13 – Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri,

- Interpretation of SFAS 13 – Hedge of Net Investment in a Foreign Operation,

- ISAK 15 – Batas Aset Imbalan Pasti,

Persyaratan Minimum dan Interaksinya,

- Interpretation of SFAS 15 – The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction,

- ISAK 16 – Pengelolaan Jasa Konsesi, - ISAK 16 – Services Concession Agreements,

- ISAK 18 – Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi,

- Interpretation of SFAS 18 – Government Assistance – No Specific Relation with the Operating Activities,

- ISAK 19 – Penerapan Pendekatan Penyajian

Kembali pada PSAK 63, -

ISAK 19 Applying the Restatement Approach under PSAK 63,

- ISAK 20 – Pajak Penghasilan – Perubahan

Dalam Status Pajak Entitas atau Para

Pemegang Sahamnya .

- Interpretation of SFAS 20 – Income Taxes – Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders.

Bank sedang mengevaluasi dampak dari penerapan revisi standar ini terhadap laporan keuangan. Berdasarkan revaluasi awal, PSAK yang akan mempunyai pengaruh signifikan atas laporan keuangan Bank adalah sebagai berikut:

The Bank is currently evaluating the impact of the implementation of these revised standards on the financial statements. Based on its preliminary assessment, SFAS which will has a significant impact to the Bank’s financial statements are as follows:

PSAK 60 (Revisi 2010): “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

SFAS 60 (Revised 2010) : “Financial Instruments:

Disclosures”

PSAK 60 (Revisi 2010) mensyaratkan

pengungkapan yang lebih ekstensif atas risiko keuangan apabila dibandingkan dengan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Pengungkapan tersebut antara lain:

SFAS 60 (Revised 2010) requires more extensive disclosure of the entity’s financial risk management compared to SFAS 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”. The requirements consist of the followings:

a. Instrumen keuangan yang signifikan atas posisi keuangan dan performa entitas. Pengungkapan ini sejalan dengan pengungkapan sesuai dengan PSAK 50 (Revisi 2006).

a. The significance of financial instruments for an entity’s financial position and performance. These disclosures incorporate many of the requirements previously in SFAS 50 (Revised 2006).

b. Informasi kualitatif dan kuantitatif atas eksposur risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum atas risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif menjelaskan tujuan

manajemen, kebijakan dan proses untuk

mengelola risiko tersebut. Pengungkapan kualitatif menjelaskan informasi tentang batas risiko yang dihadapi entitas, berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal kepada personel manajemen kunci.

b. Qualitative and quantitative information about exposure to risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk and market risk. The qualitative disclosures describe management’s objectives, policies and processes for managing those risks. The quantitative disclosures provide information about the extent to which the entity is exposed to risk, based on information provided internally to the entity’s key management personnel.

Dalam dokumen LK SDRA INTERIM JUNI 2011 (Halaman 108-111)

Dokumen terkait