SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR
30 JUNI 2011 DAN 2010/
Notes June2011 2010
ASET ASSETS
Kas 2h,4 71,262 78,959 Cash
Current accounts with Giro pada Bank Indonesia 2c,2d,2i,5 252,911 189,325 Bank Indonesia Giro pada bank lain 2c,2d,2i,6 44,122 83,882 Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia 2c,2d,2j,7 252,460 103,701 Placements with Bank Indonesia
Efek-efek 2c,2d,2k,8 178,459 161,957 Marketable securities
Pinjaman yang diberikan 2c,2d,2m,9 3,156,992 2,555,782 Loans
Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for
penurunan nilai 2f,9f (35,834) (48,367) impairment losses
3,121,158 2,507,415
Penyertaan saham 2c,2d,2n,10 413 401 Investments in shares
Aset tetap 2o,11 100,579 86,717 Fixed assets
Dikurangi: akumulasi penyusutan 2o,11 (30,300) (26,268) Less: accumulated depreciation 70,279 60,449
Agunan yang diambil alih 2p 2,450 2,450 Foreclosed assets
Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for
penurunan nilai 2f (1,592) (1,225) impairment losses
858 1,225
Aset pajak tangguhan 2v,17c - 3,892 Deferred tax assets
Aset lain-lain 2c,2d,2q,12 63,954 54,556 Other assets
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas segera 2r,13 1,152 540 Obligations due immediately
Simpanan dari nasabah 2c,2d,2s,14 3,302,319 2,550,806 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 2c,2d,2t,15 268,433 252,880 Deposits from other banks
Pinjaman yang diterima 2c,2d,2u,16 6,269 8,776 Borrowings
Hutang pajak 2v,17a 5, 231 6,884 Taxes payable
Liabilitas pajak tangguhan - bersih 2v,17c 1,737 - Deferred tax liabilities - net Penyisihan imbalan kerja karyawan 2w,18 12,782 9,631 Provision for employee benefits Beban yang masih harus dibayar
dan liabilitias lain-lain 2c,2d,19 30,254 22,671 Accruals and other liabilities
JUMLAH LIABILITAS 3,628,177 2,852,188 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
Modal saham Share capital
Modal dasar 6.000.000.000
lembar saham biasa, Authorized capital 6,000,000,000
ditempatkan dan disetor ordinary shares, issued and
penuh 2.316.373.000 lembar fully paid 2,316,373,000 ordinary
saham biasa pada tahun 2011 shares in 2011 (2010:
(2010: 2.316.373.000) dengan nilai 2,316,373,000) with par value nominal Rp 100 (nilai penuh) per saham, 21 231,637 231,637 Rp 100 (full amount) per share Tambahan modal disetor - bersih 2aa,21 46,724 46,724 Additional paid-in capital – net Cadangan kompensasi berbasis saham 22 1,023 - Share based compensation reserve
Cadangan wajib 23 9,027 7,245 Statutory reserve
Kerugian yang belum direalisasi
atas efek- efek dalam kelompok Unrealised loss available for
tersedia untuk dijual 2k (3,423) (6,812) sale marketable securities
Saldo laba 142,711 114,780 Retained earnings
JUMLAH EKUITAS 427,699 393,574 TOTAL EQUITY
Catatan/ Notes
30 Juni/ June2011
30 Juni/ June2010 2m,2x,25,
Pendapatan bunga 33 267,667 203,215 Interest income
2m,2x,
Beban bunga 26,33 (113,649) (82,141) Interest expenses
Pendapatan bunga - bersih 154,018 121,074 Interest income - net
Pendapatan operasional
lainnya 27 12,098 8,518 Other operating income
Pemulihan/(pembentukan)
cadangan kerugian Reversal/(allowance)
penurunan nilai aset for impairment losses of
keuangan 28 13,504 (10,494) financial asset
Pembentukan cadangan kerugian
penurunan nilai aset Allowancefor impairment
non keuangan 29 (368) - losses of non financial asset
Beban operasional lainnya Other operating expenses
Umum dan administrasi 30 (62,743) (43,005) General and administrative
Tenaga kerja 31 (47,927) (33,766) Personnel
Jumlah beban operasional
lainnya (110,670) (76,771) Total other operating expenses
Laba operasional 68,582 42,327 Operating income
(Beban)/pendapatan Non - operating (expense)/
non operasional - bersih 2g,32 (542) (2,212) income - net
Laba sebelum pajak
penghasilan 68,040 40,115 Income before tax
Pajak penghasilan 2v,17b Income tax expense
Kini (10,710) (10,767) Current
Tangguhan (6,770) 251 Deferred
Beban pajak penghasilan
-bersih (17,480) (10,516) Income tax expense - net
Laba bersih 50,560 29,599 Net income
Pendapatan/(beban) Other comprehensive
komprehensif lain: income/(expense):
Keuntungan yang belum Unrealized gain
direalisasi atas efek- efek dalam on available for
kelompok tersedia untuk sale marketable
dijual - bersih 3,389 511 securities - net
Jumlah pendapatan komprehensif 53,949 30,110 Total comprehensive income
Laba bersih per saham Earnings per share (Expressed in
(dalam nilai penuh Rupiah per saham) 2ac,24 Rupiah full amount per share)
- Dasar 21.83 13.16 Basic
-Catatan/ Notes
Modal saham/
Share capital
Tambahan modal disetor –
bersih/ Additional
paid-in capital - net
Modal saham dipesan/ Share capital
subscribed
Cadangan wajib/ Statutory
reserve
belum direalisasi atas perubahan nilai
wajar efek -efek yang
tersedia untuk dijual/
Unrealised gain/(loss) on available for sale
marketable securities
Saldo laba/ Retained earnings
Jumlah/ Total
Saldo per 1 Januari 2010 163,796 11,127 4,367 5,463 (606) 69,477 253,624 Balance as at 1 January 2010
First implementation of SFAS 55
Penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) 3 - - - 644 644 (Revised 2006)
Eksekusi modal saham dipesan 2 1 3,119 1,248 (4,367) - - - - Execution of share capital subscribed
Penerbitan saham baru melalui Penawaran Issuance of new shares through the
Umum Terbatas I 21 58,085 22,991 - - - - 81,076 Bank‘s Pre-emptive‘s Rights Issue I
Kerugian yang belum direalisasi atas Unrealised loss on
efek-efek dalam kelompok yang tersedia available for sale
untuk dijual 2k - - - - 511 - 511 marketable securities
Pembentukan cadangan wajib 23 - - - 1,782 - (1,782) - Allocation for statutory reserve
Pembagian dividen 23 - - - (13,500) (13,500) Distribution of dividends
Laba bersih tahun berjalan - - - 29,599 29,599 Net income for the year
Catatan/ Notes
Modal saham/
Share capital
Tambahan modal disetor
-bersih/ Additional
paid-in capital - net
Cadangan kompensasi
berbasis saham/ Share based compensation
reserve
Cadangan wajib/ Statutory
reserve
direalisasi atas perubahan nilai wajar
efek-efek yang tersedia untuk dijual/ Unrealised gain/(loss)
on available for sale marketable securities
Saldo laba/ Retained earnings
Jumlah/ Total
Saldo per 31 Desember 2010 231,637 46,724 - 7,245 (6,812) 114,780 393,574 Balance as at 31 December 2010
Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek Unrealised gain on available for sale
dalam kelompok yang tersedia untuk dijual 2k - - - - 3,389 - 3,389 marketable securities
Pembentukan cadangan wajib 23 - - - 1,782 - (1,782) - Allocation for statutory reserve
Pembagian dividen 23 - - - (20,847) (20,847) Distribution of dividends
Beban kompensasi opsi karyawan Compensation costs of employee and
dan manajemen berbasis saham management stock option program
(ESOP/MSOP) 2w,22 - - 1,023 - - - 1,023 (ESOP/MSOP)
Laba bersih periode berjalan - - - 50,560 50,560 Net income for the period
periods ended 30 Juni/
June2011
30 Juni/ June2010
CASH FLOWS FROM OPERATING
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ACTIVITIES
Interest, fees and commissions
Penerimaan bunga, provisi dan komisi 270,790 200,663 received
Penerimaan dari transaksi
operasional lainnya 12,085 7,963 Other operating income received
Pembayaran bunga (120,178) (82,755) Interest paid
Penerimaan kembali kredit 992 603 Loan recoveries
Pembayaran beban operasional (101,837) (70,546) Operational expenses paid Penerimaan/(pembayaran) untuk transaksi Non - operating transactions
non operasional - bersih 105 (8,791) received/(paid) - net
Pembayaran pajak penghasilan badan (13,673) (15,423) Payments of corporate income tax
Perubahan dalam aset dan Changes in operating assets
liabilitas operasi: and liabilities:
Kenaikan aset operasi: Increase in operating assets:
Kredit yang diberikan (601,210) (334,704) Loans
Aset lain-lain (6,359) (3,103) Other assets
Increase/(decrease) in operating
Kenaikan/(penurunan) liabilitas operasi: liabilities:
Liabilitas segera 603 - Obligations due immediately
Simpanan dari nasabah Deposits from customers
Giro 1,047 204,337 Demand deposits
Tabungan 41,321 42,406 Savings deposits
Deposito berjangka 709,145 43,620 Time deposits
Simpanan dari bank lain 15,553 72,971 Deposits from other banks
Pinjaman diterima - 2,964 Borrowings
Hutang pajak 1,310 (6,261) Taxes payable
Beban yang masih harus dibayar dan
liabilitas lain-lain 7,561 12,851 Accruals and other liabilities
Kas bersih diperoleh dari Net cash provided by
aktivitas operasi 217,2 55 66,795 operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING
INVESTASI ACTIVITIES
Purchase of marketable securities
Pembelian efek-efek tersedia untuk available-for sale and
dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo (35,532) (4,876) held-to-maturity Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk Securities purchased under resale
dijual kembali - 3,000 -agreement
Pembelian aset tetap (14,769) (22,207) Acquisition of fixed assets
Penjualan aset tetap 2 - Proceeds from sale of fixed assests
Kas bersih digunakan untuk aktivitas Net cash used in investing
periods ended 30 Juni/
June2011
30 Juni/ June2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING
PENDANAAN ACTIVITIES
Pinjaman yang diterima (2,507) 9,106 Borrowings
Penerbitan saham - 61,204 Issurance of shares
Tambahan modal disetor - 24,482 Additional paid-in capital
Biaya emisi saham - (243) Share issuance cost
Pembayaran dividen (20,839) (12,007) Dividends paid
Kas bersih (digunakan untuk)/ Net cash (used in)/ provided by
diperoleh dari aktivitas pendanaan (23,346) 82,542 financing activities
Net increase in cash and
Kenaikan bersih kas dan setara kas 143,610 125,254 cash equivalents
Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas awal tahun 534,358 416,761 at the beginning of the year
Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas akhir tahun 677,968 542,015 at the end of the year
Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist o f:
Kas 71,262 76,362 Cash
Giro pada Bank Indonesia 252,911 114,847 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain 44,122 31,516 Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia 252,460 234,964 Placements with Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia 57,213 84,326 Certificates of Bank Indonesia
a. Pendirian dan Informasi Umum Bank a. Bank Establishment and General Information
PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (“Bank”) didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 30 tanggal 15 Juni 1974 yang dibuat di hadapan Noezar, S.H., Notaris di Bandung. Akta pendirian ini telah mendapat persetujuan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia
(sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia) dengan Surat Keputusan No.
Y.A.5/224/3 tanggal 30 Juni 1975 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 29 Agustus 1975, Tambahan Berita Negara No. 448.
PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (the “Bank”) was established based on Notarial Deed of Noezar, S.H., No. 30 dated 15 June 1974. The Articles of Association were approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia (currently Minister of Law and Human Rights) through decision letter No. Y.A.5/224/3 dated 30 June 1975 and was published in Supplementary No. 448 to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 69 dated 29 August 1975.
Setelah pendiriannya, Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya perubahan yang penting adalah sebagai berikut:
After its establishment, the Bank’s Articles of Association have been amended from time to time, where such significant amendments are as follows:
Berdasarkan Akta No. 14 tanggal 11
Agustus 2008, yang dibuat oleh Notaris Stephanie Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal dasar Bank dari Rp 400.000 (4.000.000.000 saham) menjadi Rp 600.000 (6.000.000.000 saham).
Penyesuaian Anggaran Dasar Bank sesuai Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dimana perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No.
AHU-53773.AH.01.02-Tahun 2008 tanggal 21 Agustus 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 91 tanggal
11 November 2008, Tambahan Berita
Negara No. 23388.
Pursuant to Notarial Deed No. 14 dated 11 August 2008, by Notaris Stephanie Wilamarta, S.H., Notary in Jakarta, regarding the increase of the Bank’s share capital from Rp 400,000 (4,000,000,000 shares) to Rp 600,000 (6,000,000,000 shares).
The amendment of the Bank’s Articles of Association in accordance with Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability, which amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU-53773.AH.01.02-Tahun 2008 dated 21 August 2008 and was published in Supplement No. 23388 to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 91 dated 11 November 2008.
Setelah perubahan tersebut di atas, perubahan terakhir anggaran dasar Bank berdasarkan akta notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., Master of Law No.16 tanggal 26 Mei 2011 mengenai perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris. Akta perubahan ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHU-AH.01.10-21076 tanggal 6 Juli 2011.
a. Pendirian dan Informasi Umum Bank
(lanjutan)
a. Bank Establishment and General Information (continued)
Kegiatan utama Bank adalah menjalankan usaha sebagai bank umum. Bank memperoleh ijin usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.Kep-067/ KM.17/1993 tanggal 7 April 1993.
The main activity of the Bank is conducting commercial banking services. The Bank obtained its license as a commercial bank based on the Decision Letter of Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. Kep-067/KM.17/1993 dated 7 April 1993.
Kantor Pusat Bank berlokasi di Jl. Buah Batu
No. 58, Bandung 40262 dengan jaringan
distribusi pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 sebagai berikut:
The Bank’s head office is located at Jl. Buah Batu No 58, Bandung 40262 with distribution network as at 30 June 2011 and 2010 as follows :
2011 2010
Kantor Pusat 1 1 Head Office
Kantor Cabang 11 10 Branches
Kantor Cabang Pembantu 55 21 Sub-Branches
Kantor Kas 15 11 Cash Offices
Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
34 34
Automatic Teller Machines (ATM)
Payment point - - Payment Point
Kas Mobil 1 1 Mobile Cash
Bank memulai kegiatan operasional usaha jasa kustodian pada tanggal 8 Oktober 2007 dan kegiatan operasional sebagai bank devisa mulai
tanggal 14 April 2008 masing-masing
berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No.
Kep-01/BL/Kstd/2007 tanggal 12 September 2007 dan berdasarkan Surat Keputusan Deputi
Gubernur Bank Indonesia Nomor:
10/2/KEP.DpG/2008 tanggal 22 Februari 2008.
The Bank started its custodian services on 8 October 2007 and foreign exchange operation on 14 April 2008 based on the Decision Letter of the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) No. Kep-01/BL/Kstd/ 2007 dated 12 September 2007 and based on the Decision Letter of Deputy Governor of Bank Indonesia No.10/2/ KEP.DpG/2008 dated 22 February 2008, respectively.
b. Penawaran umum saham Bank b. Public offering of the Bank’s shares
Penawaran umum saham perdana Initial public offering
Pada tanggal 4 Desember 2006, Bank
memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
BAPEPAM-LK melalui surat No.
S-3065/BL/2006 untuk melakukan penawaran umum saham perdana atas 500.000.000 saham biasa Bank dengan nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) per saham dengan harga penawaran saham sebesar Rp 115 (nilai penuh) per saham. Pada tanggal 15 Desember 2006, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta)
dengan Surat Direksi
PT Bursa Efek Jakarta No. S-1192/BEJ-PSJ/12-2006 tanggal 12 Desember S-1192/BEJ-PSJ/12-2006.
b. Penawaran umum saham Bank(lanjutan) b. Public offering of the Bank’s shares (continued)
Penawaran umum terbatas Limited public offering
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK No. S-10522/BL/2009 tanggal 8 Desember 2009, Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas I sejumlah 750.000.000 saham biasa baru dengan nilai nominal per saham Rp 100 (nilai penuh) per saham dengan harga penawaran Rp 140 (nilai penuh) per saham (lihat Catatan 21).
Based on the effective notification from BAPEPAM-LK No. S-10522/BL/2009 dated 8 December 2009, the Bank undertook a Limited Public Offering I (Rights Issue I) involving 750,000,000 new ordinary shares at par value per share of Rp 100 (full amount) per share and at an offering price of Rp 140 (full amount) per share (refer to Note 21).
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi dan Karyawan
c. Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee and Employees
Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
As at 30 June 2011 and 31 December 2010, the composition of the Board of Commissioners and board of Directors are as follows:
2011
Dewan Komisaris: Board of Commissioners:
Komisaris Utama Rd. Maulana Ibrahim President Commissioner
Komisaris Farid Rahman Commissioner
Komisaris Independen Maskan Iskandar Independent Commissioner Komisaris Independen Ahmad Agus Setiadjaja Independent Commissioner
Direksi: Board of Directors:
Direktur Utama Madyantoro Purbo President Director
Direktur Arief Budiman Director
Direktur Denny Novisar Mahmuradi Director
Direktur Hardono Budi Prasetya Director
2010
Dewan Komisaris: Board of Commissioners:
Komisaris Utama Rd. Maulana Ibrahim President Commissioner
Komisaris Maskan Iskandar Commissioner
Direksi: Board of Directors:
Direktur Utama Farid Rahman President Director
Direktur Madyantoro Purbo Director
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi dan Karyawan
(lanjutan)
c. Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee and Employees(continued)
Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, susunan Komite Audit adalah sebagai berikut:
As at 30 June 2011 and 31 December 2010, the compositions of the Audit Committee are as follows:
2011
Ketua Maskan Iskandar Chairman
Anggota Suharjadi Sunarja Member
Anggota Gasmara Tisnawinata Member
2010
Ketua Maskan Iskandar Chairman
Anggota Suharjadi Sunarja Member
Anggota Franciskus Antonius Member
Anggota Gasmara Tisnawinata Member
Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, susunan Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut:
As at 30 June 2011 and 31 December 2010, the composition of the Risk Monitoring Committee are as follows:
2011
Ketua Ahmad Agus Setiadjaja Chairman
Anggota Gasmara Tisnawinata Member
Anggota Franciskus Antonius Member
2010
Ketua/Anggota Franciskus Antonius *) Chairman/Member
Anggota Suharjadi Sunarja Member
Anggota Gasmara Tisnawinata Member
Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember
2010, susunan Komite Remunerasi dan
Nominasi adalah sebagai berikut:
As at 30 June 2011 and 31 December 2010, the composition of the Remuneration and Nomination Committee are as follows:
2011
Ketua Maskan Iskandar Chairman
Anggota Rd. Maulana Ibrahim Member
Anggota Farid Rahman Member
Anggota Ervy Sinoranti Member
2010
Ketua Maskan Iskandar Chairman
Anggota Rd. Maulana Ibrahim Member
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi dan Karyawan
(lanjutan)
c. Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee and Employees(continued)
*) Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 004/KEP-DEKOM/SDRA/IV/2010 tanggal 16 April 2010, Franciskus Antonius diangkat sebagai Ketua Sementara merangkap anggota Komite Pemantau Risiko.
**) Pada tanggal 21 September 2010, Ervy Sinoranti menggantikan Drajat Santosa yang meninggal dunia pada tanggal 9 Agustus 2010.
*) Based on the Board of Commissioners‘ Decision Letter No. 004/KEPDEKOM/SDRA/IV/2010 dated 16 April 2010, Franciskus Antonius was appointed as Temporary Chairman of Risk Monitoring Committee as well as the member of the committee.
**) On 21 September 2010, Ervy Sinoranti replaced Drajat Santosa who passed away on 9 August 2010.
Jumlah karyawan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah masing-masing sebanyak 1.208 dan 649 orang (tidak diaudit).
The number of employees as at 30 June 2011 and 31 December 2010 are 1,208 and 649 employees (unaudited), respectively.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan Bank disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 18 Agustus 2011. Laporan keuangan disusun untuk pelaporan kepada Bapepam-LK untuk tujuan pelaporan berkala dan telah mengikuti peraturan Bapepam-LK seperti dijelaskan pada Catatan 2a.
The financial statements of the Bank were prepared by the Board of Directors and completed on 18 August 2011. These financial statements have been prepared for submission to Bapepam-LK for the purpose of regular reporting and have followed the requirements from Bapepam-LK as described in Note 2a.
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti dijabarkan di bawah ini:
The principal accounting policies adopted in preparing the financial statements are set out below:
a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of the financial statements
Laporan keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2010 disusun sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia,
termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan
Indonesia (“PAPI”) 2008, serta Peraturan No.
X.K.2 tentang “Penyampaian Laporan
Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan
Publik” yang terdapat dalam Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-346/BL/2011 tanggal 5 Juli 2011, dan Surat Edaran Ketua Bapepam-LK No. SE-02/BL/2008
tentang “Pedoman Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi, dan Perbankan” tanggal 31 Januari 2008.
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
(lanjutan)
a. Basis of preparation of the financial statement(continued)
Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual.
The financial statements have been prepared under the historical cost convention, except for financial assets classified as available for sale, and financial assets and liabilities held at fair value through profit and loss. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting.
Laporan arus kas disusun menggunakan
metode langsung yang dimodifikasi dan arus
kas dikelompokkan atas dasar kegiatan
operasi, investasi dan pendanaan.
The statement of cash flows is prepared based on the modified direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.
For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and other short term highly liquid investments with original maturities of 3 (three) months or less from the acquisition date,
as long as they are not being pledged as collateral for borrowings nor restricted.
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Bank. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam
jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali
dinyatakan secara khusus.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the Bank. Figures in these financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated.
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
- nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas
kontinjensi pada tanggal laporan
keuangan;
- jumlah pendapatan dan beban selama
periode pelaporan.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin
berbeda dengan jumlah yang diestimasi
semula.
The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principle in Indonesia requires the use of estimates and assumptions that affects:
- the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of financial statements;
- the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
(lanjutan)
a. Basis of preparation of the financial statement(continued)
Beberapa estimasi yang signifikan yang digunakan Bank adalah sebagai berikut:
Several significant use of estimates by the Bank are as follows:
Nilai wajar dari instrumen keuangan Fair value of financial instruments
Jika nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tercatat dalam laporan posisi keuangan tidak dapat diperoleh dari pasar aktif, nilai wajar ditentukan dari beberapa teknik penilaian termasuk model matematika, seperti teknik penilaian analisa arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.
Where the fair value of financial assets and financial liabilities recorded on the statement of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques, including mathematical models, such discounted future cash flows analysis by using prevailing market rate.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas pinjaman yang diberikan
Allowance for impairment losses on loans
Bank melakukan review atas pinjaman yang diberikan pada setiap tanggal laporan untuk melakukan penilaian atas cadangan penurunan nilai yang telah dicatat. Justifikasi manajemen diperlukan untuk melakukan estimasi atas jumlah dan waktu yang tepat atas arus kas masa mendatang dalam menentukan tingkat cadangan yang dibutuhkan.
The Bank reviews its loans at reporting date to evaluate the allowance for impairment losses. Management’s judgement is applied in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the level of allowance required.
Selain membentuk cadangan kerugian
penurunan nilai secara individual, Bank juga membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur kredit, dimana evaluasi
dilakukan terhadap kelompok kredit
berdasarkan data kerugian historis.
In addition to the individual assessment, the Bank estimates the collective impairment allowance for its loan portfolio based on historical loss experience.
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets
Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi
manajemen diperlukan untuk menentukan
jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan.
Deferred tax assets are recognised for the future recoverable taxable income arising from temporary difference. Management judgement is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognised, based upon the likely timing and level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
Pensiun Pensions
Program-program pensiun ditentukan
berdasarkan perhitungan aktuarial. Perhitungan aktuaria mengunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain.
b. Perubahan kebijakan akuntansi yang signifikan
b. Changes in significant accounting policies
PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006)
PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55
(Revisi 2006), “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran” diterapkan secara prospektif sejak 1 Januari 2010 sesuai dengan ketentuan transisi atas standar tersebut. Lihat Catatan 3 mengenai dampak penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006).
SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006)
SFAS 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and SFAS 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” are prospectively implemented since 1 January 2010 in accordance the transitional provisions of the standards. Refer to Note 3 regarding the impact of the implementation of SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006).
Standar akuntansi baru New accounting standards
Berikut ini adalah perubahan standar akuntansi dan interpretasi yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2011:
The followings are revised accounting standards and interpretations, which became effective since 1 January 2011:
- PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan
Keuangan,
-SFAS 1 (Revised 2009) – Presentation of Financial Statements,
- PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas, - SFAS 2 (Revised 2009) – Statement of
Cash Flows,
- PSAK 3 (Revisi 2010) – Laporan Keuangan
Interim,
-SFAS 3 (Revised 2010) – Interim Financial Reporting,
- PSAK 4 (Revisi 2009) – Laporan Keuangan
Konsolidasi dan Laporan Keuangan
Tersendiri,
- SFAS 4 (Revised 2009) – Consolidated and Separate Financial Statements,
- PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi, - SFAS 5 (Revised 2009) – Operating
Segments,
- PSAK 7 (Revisi 2010) – Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi,
-SFAS 7 (Revised 2010) – Related Parties Disclosures,
- PSAK 8 (Revisi 2010) – Peristiwa Setelah
Akhir Periode Pelaporan,
-SFAS 8 (Revised 2010) – Events after the Reporting Period,
- PSAK 12 (Revisi 2009) – Bagian Partisipasi
dalam Ventura Bersama,
-SFAS 12 (Revised 2009) – Interest in Joint Ventures,
- PSAK 15 (Revisi 2009) – Investasi dalam
Entitas Asosiasi,
-SFAS 15 (Revised 2009) – Investment in Associates,
- PSAK 19 (Revisi 2010) – Aset Tak
Berwujud,
-SFAS 19 (Revised 2010) – Intangible Assets,
- PSAK 22 (Revisi 2010) – Kombinasi Bisnis, - SFAS 22 (Revised 2010) – Business
Combinations,
- PSAK 23 (Revisi 2010) – Pendapatan, - SFAS 23 (Revised 2010) – Revenue,
- PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan,
- SFAS 25 (Revised 2009) – Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors,
- PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai
Aset,
-SFAS 48 (Revised 2009) – Impairment of Assets,
- PSAK 57 (Revisi 2009) – Provisi, Liabilitas
Kontinjensi dan Aset Kontinjensi,
-SFAS 57 (Revised 2009) – Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets,
- PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak
Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan,
- SFAS 58 (Revised 2009) – Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations,
- ISAK 7 (Revisi 2009) – Konsolidasi Entitas
Bertujuan Khusus,
-Interpretation of SFAS 7 (Revised 2009) – Consolidation of Special Purpose Entities,
- ISAK 9 – Perubahan Atas Liabilitas Purna
Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas
b. Perubahan kebijakan akuntansi yang signifikan(lanjutan)
b. Changes in significant accounting policies (continued)
Standar akuntansi baru(lanjutan) New accounting standards(continued)
- ISAK 11 – Distribusi Aset Non-kas Kepada
Pemilik,
-Interpretation of SFAS 11 – Distribution of Non-cash Assets to Owners,
- ISAK 12 – Pengendalian Bersama Entitas –
Kontribusi Non Moneter oleh Venturer,
-Interpretation of SFAS 12 – Joinly Controlled Entities – Non Monetary Contributions by Venturers,
- ISAK 14 – Aset Tidak Berwujud – Biaya
Situs Web,
-Interpretation of SFAS 14 – Intangible Assets – Website Cost,
- ISAK 17 – Laporan Keuangan Interim dan
Penurunan Nilai.
-Interpretation of SFAS 17 – Interim Financial Reporting and Impairment.
Berikut ini adalah bagian yang dipengaruhi oleh
perubahan dalam menerapkan standar
akuntansi revisi di atas:
The followings are the areas impacted by the changes in response to the above revised accounting standards implementation:
PSAK 1 (Revisi 2009) SFAS 1 (Revised 2009)
Bank menerapkan PSAK 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang berlaku secara retrospektif efektif sejak 1 Januari 2011. Perubahan signifikan atas standar akuntansi tersebut adalah sebagai berikut:
The Bank applies retrospectively SFAS 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, which became effective on 1 January 2011. The significant changes of this accounting standard to the Bank are as follows:
Laporan keuangan Bank terdiri dari Laporan
Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi
Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Sebelumnya, laporan keuangan Bank terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
The Bank’s financial statements now comprise of Statements of Financial Position, Statements of Comprehensive Income, Statements of Changes in Equity, Statements of Cash Flows and Notes to the Financial Statements. Whilst, previously, the Bank’s financial statements comprise of Balance Sheets, Statements of Income, Statements of Changes in Equity, Statements of Cash Flows and Notes to the Financial Statements.
Informasi komparatif telah disajikan kembali
sehingga memenuhi standar revisi tersebut. Comparative information has been re-presentedso that it is also in conformity with the revised standard.
PSAK 5 (Revisi 2009) SFAS 5 (Revised 2009)
Bank menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi" yang berlaku efektif secara retrospektif sejak 1 Januari 2011. Informasi komparatif telah disajikan kembali sehingga memenuhi standar revisi tersebut (lihat Catatan 37).
c. Aset dan liabilitas keuangan c. Financial assets and liabilities
(i) Aset keuangan (i) Financial assets
Bank mengklasifikasikan aset
keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (b) pinjaman yang diberikan dan piutang, (c) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (d) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan
perolehan aset keuangan tersebut.
Manajemen menentukan klasifikasi aset
keuangan tersebut pada saat awal
pengakuannya.
The Bank classifies its financial assets in the following categories of (a) financial assets at fair value through profit and loss, (b) loans and receivables, (c) held to maturity financial assets, and (d) available for sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets are acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
(A) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(A) Financial assets at fair value through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua
sub-kategori: aset keuangan
diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
The category comprises of two subcategories: financial assets classified as held for trading, and financial assets designated by the Bank as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan jika
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali
dalam waktu dekat atau jika
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini.
A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit-taking.
Instrumen keuangan yang
dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi (jika ada) diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui
di dalam laporan laba rugi
komprehensif dan dicatat
masing-masing sebagai
“Keuntungan/(kerugian) dari
perubahan nilai wajar instrumen
keuangan” dan
“Keuntungan/(kerugian) dari
penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen
keuangan dalam kelompok
c. Aset dan liabilitas keuangan(lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)
(i) Aset keuangan(lanjutan) (i) Financial assets(continued)
(A) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan)
(A) Financial assets at fair value through profit or loss (continued)
Perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui sebagai “Keuntungan bersih atas perubahan nilai wajar instrumen keuangan”.
Fair value changes relating to financial assets designated at fair value through profit or loss are recognised in “Net gains on changes in fair value of financial instruments”.
(B) Pinjaman yang diberikan dan piutang (B) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
yang dimaksudkan oleh Bank
untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
yang pada saat pengakuan awal
ditetapkan dalam kelompok
tersedia untuk dijual; atau
dalam hal mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
those that the Bank intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
those that the Bank upon initial recognition designates as available for sale; or
those for which the Bank may not recover substantially all of its initial investment, other than because of loans and receivables deterioration.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya
diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
Pendapatan dari aset keuangan
dalam kelompok pinjaman yang
diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi komprehensif dan dilaporkan sebagai ‘Pendapatan bunga’.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat
Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Interest income on financial assets classified as loans and receivables is included in the statement of comprehensive income and is reported as ‘Interest income’.
c. Aset dan liabilitas keuangan(lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)
(i) Aset keuangan(lanjutan) (i) Financial assets(continued)
(B) Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)
(B) Loans and receivables (continued)
Aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang adalah giro pada Bank
Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain, pinjaman yang
diberikan, dan aset lain-lain.
Financial assets classified as loans and receivables are current account with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, and other assets.
(C) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo
(C) Held-to-maturity financial assets
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan jatuh temponya telah
ditetapkan, serta Manajemen
mempunyai niat positif dan
kemampuan untuk memiliki aset
keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
investasi yang pada saat
pengakuan awal ditetapkan
sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
investasi yang ditetapkan oleh Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
those that the Bank upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
those that the Bank designates as available for sale; and
those that meet the definition of loans and receivables.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan
selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan
menggunakan suku bunga efektif.
Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat
dalam laporan laba rugi
komprehensif dan diakui sebagai
“pendapatan bunga”. Ketika
penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui didalam laporan keuangan
sebagai “Cadangan kerugian
penurunan nilai aset keuangan”.
These financial assets are initially recognised at fair value including transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method.
Interest income on held-to-maturity investments is included in the statement of comprehensive income and reported as “interest income”. In the case of an impairment, the impairment loss is been reported as a deduction from the carrying vale of the investment and recognised in the financial statements as “Allowance for impairment losses of financial assets”.
c. Aset dan liabilitas keuangan(lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)
(i) Aset keuangan(lanjutan) (i) Financial assets(continued)
(D) Aset keuangan tersedia untuk dijual (D) Available-for-sale financial assets
Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan
atau piutang, investasi yang
diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Available-for-sale investments are financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga
aset keuangan dihentikan
pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Pendapatan bunga dihitung
menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai
tukar dari aset moneter yang
diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Available-for-sale financial assts are initial recognised at fair value, plus transaction costs (if any) and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognised in the statement of changes in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets is derecognised. If an available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cummulative gain or loss previously recognised in the statement of changes in equity is recognised in the statement of comprehensive income. Interest income is calculated using the effective interest method and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as available-for-sale are recognised in the statement of comprehensive income.
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah efek-efek dan penyertaan saham.
Financial assets classified as available for sale are marketable securities and investment in shares.
(E) Pengakuan (E) Recognition
Bank menggunakan akuntansi
tanggal perdagangan untuk mencatat transaksi aset keuangan yang lazim
c. Aset dan liabilitas keuangan(lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)
(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities
Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (a) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (b) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
The Bank classifies its financial liabilities in the category of (a) financial liabilities at fair value through profit or loss and (b) financial liabilities measured at amortised cost.
(A) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(A) Financial liabilities at fair value through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua
sub-kategori: liabilitas keuangan
diklasifikasikan sebagai
diperdagangkan dan liabilitas
keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category comprises of two subcategories: financial liabilities classified as held for trading, and financial liabilities designated by the Bank as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan
sebagai diperdagangkan jika
diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari
portofolio instrumen keuangan
tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai ”Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen
keuangan”. Beban bunga dari
liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “Beban bunga”.
Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified held for trading are included in the comprehensive income statement and are reported as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”. Interest expenses on financial liabilities held for trading are included in “Interest expenses”.
Jika Bank pada pengakuan awal telah
menetapkan instrumen hutang
tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK 55,
instrumen hutang yang
diklasifikasikan sebagai opsi nilai wajar, terdiri dari kontrak utama dan
derivatif melekat yang harus
dipisahkan.
If the Bank designated certain debt securities upon initial recognition as at fair value through profit or loss (fair value option), then this designation cannot be changed subsequently. According to SFAS 55, the fair value option is applied, as the debt securities consist of debt host and embedded derivatives that must otherwise be separated.
Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada niai wajar melalui laporan laba rugi diakui di dalam
“Keuntungan/(kerugian) dari
c. Aset dan liabilitas keuangan(lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)
(ii) Liabilitas keuangan(lanjutan) (ii) Financial liabilities(continued)
(B) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
(B) Financial liabilities at amortised cost
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit and loss fall into this category and are measured as amortised cost.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (jika ada).
Financial liabilities at amortised cost are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any).
Setelah pengakuan awal, Bank
mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, the Bank measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rate method.
(iii) Penentuan nilai wajar (iii) Determination of fair value
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif, seperti efek-efek, ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi
keuangan menggunakan harga yang
dipublikasikan secara rutin dan berasal dari
sumber yang terpercaya seperti
Bloomberg, Reuters atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price).
The fair value of financial instruments traded in active markets, such as marketable securities, is determined based on quoted market prices at the statement of financial position date from credible sources such quoted market prices from Bloomberg, Reuters or broker’s quoted price.
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi
tersedia sewaktu-waktu dan dapat
diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker),
kelompok industri, badan pengawas
(pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang actual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas
tidak terpenuhi, maka pasar aktif
dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
c. Aset dan liabilitas keuangan(lanjutan) c. Financial assets and liabilities(continued)
(iii) Penentuan nilai wajar(lanjutan) (iii) Determination of fair value(continued)
Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut.
For marketable securities with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristics or calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the marketable securities.
Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31
Desember 2010, seluruh instrumen
keuangan dihitung nilai wajarnya
berdasarkan harga pasar.
As at 30 June 2011 and 31 December 2010, all financial instruments’ fair value are calculated based on quoted market price.
(iv) Penghentian pengakuan (iv) Derecognition
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka
Bank melakukan evaluasi untuk
memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Bank tests control to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed, cancelled, or otherwise extinguished.
d. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan d. Classification of financial assets and liabilities
Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan
ke dalam klasifikasi tertentu yang
mencerminkan sifat dari informasi dan
mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
d. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
(lanjutan)
d. Classification of financial assets and liabilities(continued)
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2006)/Category as defined by PSAK
55 (Revised 2006)
Golongan (Ditentukan oleh Bank)/Class (as determined by
the Bank)
Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo/Held to maturity financial assets
Efek-efek/Marketable securities
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Financial assets at fair value through profit or loss
Efek-efek/Marketable securities
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and
receivables
Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain/Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/
Placements with Bank Indonesia and other banks
Pinjaman yang diberikan/Loans
Aset lain-lain/Other assets
Piutang bunga/Interest receivables
Aset keuangan tersedia untuk dijual/Available for sale financial assets
Efek-efek/Marketable securities
Penyertaan saham/Investment in shares
Liabilitas keuangan/
Financial liabilities
Liabilitas keuangan yang
diukur dengan biaya
amortisasi/Financial liabilities at amortised cost
Simpanan dari nasabah/Deposits from customers
Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks
Pinjaman yang diterima/Borrowings
Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain/Accruals and other liabilities
- Hutang bunga/Interest payables
- Beban yang masih harus
Garansi yang diberikan/Guarantees issued
e. Reklasifikasi aset keuangan e. Reclassification of financial assets
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
e. Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan) e. Reclassification of financial assets (continued)
Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
The Bank shall not classify any financial assets as held to maturity if the entity has, during the current financial year or during the two preceeding financial years, sold or reclassified more than an insignificant amount of held to maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held to maturity investments) other than sales or reclassifications that:
(i) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
(a) are so close to maturity or the financial asset’s repurchase date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset’s fair value;
(ii) terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau
(b) occur after the Bank has collected substantially all of the financial asset’s original principal through scheduled payments or prepayments; or
(iii) terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
(c) are attributable to an isolated event that is beyond the entity’s control, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Bank.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam
komponen ekuitas sampai aset keuangan
tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Reclassification of financial assets from held to maturity classification to available for sale is recorded at fair value. The unrealised gains or losses are recorded in the equity section and shall be recognised directly in equity section until the financial assets are derecognised, at which time the cumulative gains or losses previously recognised in equity shall be recognised in the statement of comprehensive income.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat.
Keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut.