• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 TINJAUAN UMUM PERIKANAN MALUKU TENGAH

4.2 Infrastruktur Wilayah

Infrastruktur ekonomi utama di wilayah ini adalah perbankan dan pasar. Bank yang beroperasi, 1 (satu) bank pemerintah yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), 1 (satu) kantor cabang di Kota Masohi dan 5 (lima) BRI unit di 5 (lima) kecamatan yaitu Kota Masohi, Amahai, Seram Utara, Saparua dan Salahutu. Di samping itu, telah beroperasi bank milik Pemerintah Provinsi Maluku yaitu kantor cabang Bank Maluku di ibukota kabupaten, dan 3 (tiga) unit bank swasta nasional yaitu Bank Danamon, Bank Modern Ekspres dan Bank Mandiri.

Prasarana pasar telah tersedia hampir di sebagian besar ibukota kecamatan, umumnya terkonsentrasi pada pusat kawasan. Pada ibukota kabupaten, Kota Masohi, tersedia 1 (satu) unit pusat belanja tipe plaza yang memberikan pelayanan terhadap masyarakat di seluruh kawasan, khususnya yang berada di pulau Seram. 4.2.2 Infrastruktur Perhubungan dan transportasi

4.2.2.1 Jalan

Sampai akhir tahun 2010, total panjang jalan di Maluku Tengah telah mencapai 1.194,68 km, terdiri dari jalan nasional sepanjang 386,84 km, jalan provinsi sepanjang 281,01 km dan jalan kabupaten sepanjang 526,83 km. Seluruh ruas jalan negara telah berkonstruksi aspal, dengan kondisi sekitar 14 persen rusak ringan. Selanjutnya jalan provinsi yang telah berkonstruksi aspal sekitar 93 persen, konstruksi kerikil 4 persen dan konstruksi tanah sekitar 3 persen, dengan kondisi sekitar 64 persen rusak berat dan sekitar 7 persen rusak ringan. Sementara untuk jalan kabupaten, yang telah berkonstruksi aspal sekitar 46 persen, konstruksi kerikil sekitar 49 persen, dan konstruksi tanah sekitar 5 persen, dengan kondisi sekitar 20 persen rusak ringan dan sekitar 9 persen rusak berat.

4.2.2.2 Dermaga laut

Distribusi dermaga laut di Maluku Tengah terbagi atas tiga kelompok, dermaga umum, khusus pertamina dan khusus perikanan. Dermaga laut umum sebanyak sembilan unit yaitu dermaga Tulehu (kawasan Salahutu), Haria (kawasan Saparua), Banda (kawasan Banda), Amahai (kawasan Amahai), Tehoru (kawasan Tehoru), Wahai dan Kobisadar (kawasan Seram Utara), Hitu (kawasan Leihitu), dan Kota Masohi (kawasan Masohi). Sesuai distribusinya, delapan di antaranya memiliki konstruksi beton dan satu unit lainnya berkonstruksi kayu yaitu dermaga Hitu (Tabel 7). Dari sembilan dermaga laut umum, lima dermaga belum memiliki kelas, sedangkan empat lainnya di Tulehu dan Banda termasuk dalam dermaga kelas IV serta Amahai dan Wahai merupakan dermaga kelas V.

Tabel 7 Distribusi Dermaga Laut di Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2010 Nama

Pelabuhan Lokal

Konstruksi

Dermaga Milik Kelas

III. Umum 1. Tulehu 2. Haria 3. Banda 4. Amahai 5. Tehoru

6. Air Besar (Wahai)

7. Kobisadar 8. Hitu 9. Kota Masohi II. Khs. Pertamina 1. Masohi III. Khs. Perikanan 1. Amahai (PPI-Masohi) 2. Wahai 3. Hitu 4. Tulehu Beton Beton Beton Beton Beton Beton Beton Kayu Beton Beton Beton Kayu Beton Kayu Dep. Perhubungan Dep. Perhubungan Dep. Perhubungan Dep. Perhubungan Dep. Perhubungan Dep. Perhubungan Pemda Pemda Pemda Pertamina Pemda Perikani Perikani Perikani Kls. IV Belum ada Kls Kls. IV Kls. V Belum ada Kls Kls. V Belum ada Kls Belum ada Kls Belum ada Kls Belum ada Kls Belum ada Kls Belum ada Kls Belum ada Kls Belum ada Kls Sumber: BPS Maluku Tengah, 2010.

Dermaga laut khusus Pertamina hanya satu unit terdapat di kota Masohi. Dermaga khusus perikanan sebanyak empat unit di Amahai yang merupakan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), Wahai, Hitu dan Tulehu. Ketiga dermaga

95

khusus perikanan yang disebutkan terakhir ini merupakan dermaga yang dikembangkan oleh pihak swasta.

Secara keseluruhan, jumlah total luas dermaga mencapai 3.245,20 m2. Tiga unit diantaranya telah dilengkapi dengan fasilitas gudang yaitu dermaga Banda, Wahai dan Amahai dengan luas rata-rata mencapai 900 m2.

4.2.2.3 Bandar udara (Bandara)

Jumlah bandara di Maluku Tengah sebanyak 3 (tiga) unit, di Amahai, Banda Neira dan Wahai. Ketiga bandara tersebut hanya dapat didarati oleh pesawat dengan jumlah penumpang tidak lebih dari 30 (tiga puluh) penumpang.

Bandara di Amahai dan Wahai berkelas lapangan terbang ukuran berturut- turut 1.050 x 23 m dan 750 x 23 m, sedangkan bandara di Banda Neira merupakan bandara kelas IV dengan ukuran 900 x 30 m. Keseluruhan bandara tersebut telah berkonstruksi aspal.

4.2.3 Telekomunikasi

Sarana telekomunikasi dan informatika yang tersedia di Kabupaten Maluku Tengah adalah layanan jasa pos dan telepon. Jasa pos secara khusus dilayani oleh PT Pos Indonesia, yang telah tersedia hampir di seluruh pusat kawasan, kecuali kawasan Tehoru, TNS dan Nusalaut.

Untuk jasa telekomunikasi, saat ini telah tersedia fasilitas telepon tetap (fixed telephone) yang disediakan PT. Telkom, terdapat di kota Masohi, Amahai, Seram Utara, Salahutu dan Saparua. Pada kawasan-kawasan yang belum memiliki sambungan telepon tetap, tersedia fasilitas komunikasi melalui radio telekomunikasi daerah (ratelda). Fasilitas telepon seluler (telepon nirkabel) dengan operator Telkomsel dan Indosat, saat ini telah menjangkau sebagian besar wilayah Kabupaten Maluku Tengah, kecuali wilayah kecamatan Seram Utara, sebagian Tehoru, sebagian Amahai, sebagian TNS dan Banda.

4.2.4 Air bersih

Pemenuhan kebutuhan akan air bersih dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Masohi, yang saat ini baru menjangkau 5 (lima) kawasan

yaitu Banda, Tehoru, Kota Masohi, Salahutu dan Seram Utara, itupun hanya terbatas di ibukota kecamatan. Jumlah pelanggan PDAM Masohi sampai dengan tahun 2010 sebanyak 4.862 pelanggan, dengan total produksi sebanyak 1.436.005 m3 dan distribusi sebanyak 1.380.307 m3.

Kebutuhan air bersih pada wilayah-wilayah yang belum dijangkau oleh layanan PDAM Masohi, disediakan oleh pemerintah dengan membangun prasarana air bersih perdesaan dengan menggunakan sistem gravitasi dan pompa, namun masih belum menjangkau seluruh wilayah. Antara tahun 2004 – 2010, telah dibangun prasarana air bersih perdesaan di 70 (tujuh) puluh lokasi, yang diperkirakan sekitar 16 persen dari kebutuhan prasarana air bersih perdesaan. 4.2.5 Listrik

Pemenuhan kebutuhan energi listrik di Maluku Tengah disediakan oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui produksi dan penjualan tenaga listrik pada unit produksi ranting dan sub ranting. Unit produksi ranting tersedia di 4 (empat) lokasi yaitu Masohi, Saparua, Pulau Haruku dan Banda, sedangkan unit produksi sub ranting tersedia di Wahai, Waipia, Nusalaut, Tehoru, Laimu, Lonthoir, Liang Awaya, dan Kobisonta. Total produksi tenaga listrik dari unit-unit produksi tersebut pada tahun 2010 mencapai 29.809.050 KWH dengan KWH terjual sebanyak 21.416.446 KWH senilai Rp. 11.569.706.340.

Dokumen terkait