• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inkonsistensi Waktu Penyusunan RTRW Kota Medan akibat Pembaharuan Peraturan Perundang-undangan

BAB VI DEMOKRASI PARTISIPATIF DALAM PENYUSUNAN RTRW KOTA MEDAN

PROSES PENYUSUNAN RTRW KOTA MEDAN TAHUN 2011-2031

V.3. Proses Pembentukan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

V.3.2. Penyusunan RTRW Kota Medan Tahun 2008-2028

V.3.2.1. Inkonsistensi Waktu Penyusunan RTRW Kota Medan akibat Pembaharuan Peraturan Perundang-undangan

Waktu yang dibutuhkan untuk proses penyusunan dan penetapan RTRW kota diupayakan seefektif mungkin, maksinal 24 (dua puluh empat) bulan, terdiri atas tahapan persiapan, pengumpulan data, analisis, perumusan konsepsi, dan penyusunan Ranperda membutuhkan waktu antara 8 (delapan) sampai 18 (delapan belas) bulan, dan selebihnya digunakan untuk proses legislasi sebagaimana diperlihatkan pada gambar 5.3.

Gambar 5.3 Jangka Waktu Penyusunan RTRW Kota menurut Permen PU N0. 17 Tahun 2009

Sumber: Permen PU No. 17 Tahun

Waktu yang digunakan untuk merumuskan RTRW Kota Medan menjadi sangat panjang karena harus disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang menjadi pedoman penyusunan RTRW Kota. Meski dalam Kepmen Kimpraswil No.327 Tahun 2002 tidak ditentukan waktu yang digunakan untuk menyusun RTRW Kota, namun dalam Permen PU No. 17 Tahun 2009 seperti yang terlihat pada

Gambar 5.4 dinyatakan bahwa waktu yang digunakan untuk menyusun

RTRW dalam peraturan tersebut adalah dua tahun dengan rincian delapan belas bulan pertama digunakan untuk merumuskan rancangan RTRW dan rancangan Ranperda RTRW dan enam bulan yang tersisa digunakan untuk proses penetapan rancangan RTRW menjadi RTRW Kota Medan.

Hasil RTRW pada pengerjaan tahap kedua ini adalah RTRW Kota Medan Tahun 2008-2028.Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dalam waktu 3 (tiga) bulan kalender atau 90 (sembilan puluh) hari kalender dengan rincian waktu dan kegiatan terlampir52

Proses penyempurnaan penyusunan RTRW hanya dilakukan dalam waktu tiga bulan. Proses pembahasan Ranperda oleh BKPRD Kota Medan menggunakan waktu yang cukup lama yaitu sekitar satu tahun sampai tahun 2009 dimana di tahun yang bersamaan diterbitkan pedoman

.Namun, RTRW ini tidak dapat langsung ditetapkan sebagai RTRW Kota Medan karena diterbitkannya peraturan perundang-undangan yang baru pada saat dilakukannya proses penyusunan RTRW ini.Peraturan perundang-undangan tersebut yaitu Permen PU No. 17 Tahun 2009 yang merupakan pedoman teknis yang digunakan untuk mewujudkan nilai yang terandung dalam UU Penataan Ruang, Permen PU No.Dibutuhkan penyesuaian prosedur dan detail materi lagi dalam proses penyusunannya untuk menjadi sebuah RTRW.

baru dalam penyusunan RTRW Kota yaitu Permen PU No. 17 Tahun 2009. Dalam peraturan ini disebutkan bahwa waktu yang digunakan untuk proses yang belum dilakukan dalam penyusunan RTRW 2008-2028 yatu proses penetapan Ranperda RTRW menjadi Perda adalah empat bulan. Kenyataan yang terjadi adalah Ranperda RTRW Kota Medan yang telah selesai disusun tahun 2008 dan baru ditetapkan sebagai Perda RTRW Kota Medan tiga tahun kemudian yaitu pada tahun 2011. Peraturan perundang-undangan yang muncul yang membuat keterlambatan proses penetapan rancangan RTRW Kota Medan menjadi RTRW Kota Medan yang sah selain Permen PU No. 17 Tahun 2009 adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 28 Tahun 2008 tentang Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Daerah, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11 2009 tentang Pedoman Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, beserta Rencana Rincinya serta status baru Kota Medan sebagai Kota Minapolitan yang ditetapkan pada tahun 2009 menyebabkan RTRW 2008-2028 yang telah dibuat harus disempurnakan dengan melakukan penyesuaian terhadap peraturan perundang-undangan yang baru diterbitkan tersebut. Kondisi ini dijelaskan oleh Kasubid Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bappeda Kota Medan mesebagai berikut :

“... jadi tahun 2008 itu sudah muncul konsep Ranperda tapi belum maksimal penyelesaiannya, tidak final disitu. Tahun 2009

muncul peraturan baru tentang pedoman penyusunan RTRW Kota.Itulah kami sesuaikan lagi.Peraturan pusat kan munculnya satu-satu jadi kami juga terus-terusan melakukan penyesuaian terhadap RTRW yang dikerjakan.” (Wawancara dengan Kasubid Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bappeda Kota Medan, 6 Juni 2014)

Selama tiga tahun sejak tahun 2008 sampai tahun 2011, baik pihak konsultan dan Pemerintah Daerah Kota Medan secara terus menerus melakukan penyesuaian materi muatan dan prosedur penyusunan RTRW Kota Medan dengan ketentuan yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat. V.3.2.2. Komposisi Konsultan yang Kurang Mewadahi Muatan

RTRW Kota Medan

Secara garis besar tahapan kegiatan penyempurnaan penyusunan RTRW Kota Medan Tahun 2008-2028 yang dilakukan oleh konsultan terdiri atas empat tahapan utama, yaitu tahap pengumpulan data, tahap analisis data, tahap penyusunan rencana dan tahapan konsultasi berupa diskusi, FGD, seminar dan sosialisasi rencana53

Sebelum pelaksanaan penyusunan RTRW oleh konsultan .

54

53

Daftar kegiatan terlampir dalam lampiran 1 54

Konsultan pelaksana Penyempurnaan Perumusan RTRW 2008-2028 merupakan konsultan pemenang tender yang dilakukan oleh Panitia Pengadaan Bappeda untuk kedua kalinya dalam proses penyusunan RTRW ini. Sebelumnya Bappeda melakukan pemberitaan kepada publik tentang akan dilaksanakannya penyempurnaan RTRW tahun 2006-2026 yang telah disusun

, pihak konsultan menetapkan tim tenaga ahli yang akan melakukan penyusunan terhadap RTRW Kota Medan. Tim tenaga ahli disusun berdasarkan pemahaman masing-masing tenaga ahli terhadap pekerjaan yang dilakukan.Berikut daftar tenaga ahli dalam penyusunan RTRW pada tahun 2008:

1. Ahli Perencanaa Wilayah dan Kota (team leader) 2. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota

3. Ahli Prasarana Wilayah/Infrastruktur 4. Ahli Teknik Lingkungan.

5. Ahli Geodesi/geografi. 6. Ahli Ekonomi Pembangunan.

Tenaga ahli yang terlibat dalam proses penyempurnana penyusunan RTRW Kota Medan tahun 2008 terdiri atas tenaga ahli dari bidang fisik, sedangkan kebutuhan analisis penyempurnaan RTRW juga mencakup bidang non-fisik yaitu bidang sosial kependudukan. Dalam rencana kerja yang ditulis konsultan dalam Laporan Pendahuluan Penyempurnaan Penyusunan RTRW Kota Medan 2008-202855

1. Pertumbuhan penduduk.

direncanakan pelaksanaan pengumpulan data mengenai sosial kependudukan yang terdiri atas :

2. Struktur penduduk menurut jenis kelamin. 3. Struktur penduduk menurut tingkat pendidikan. 4. Struktur penduduk menurut usia dan kelompok umur. 5. Struktur penduduk menurut agama.

6. Adat istiadat/budaya yang ada di kawasan wilayah perencanaan.

Berdasarkan kebutuhan data yang direncanakan tersebut, maka komposisi tenaga ahli yang disediakan konsultan belum sesuai dengan kebutuhan Proses Penyempurnaan Penyusunan RTRW Kota Medan Tahun 2008-2028. Dibutuhkan tenaga ahli dari bidang sosial kependudukan serta adat istiadat/keudayaan yang memahami kondisi masyarakat Kota Medan, mengingat RTRW tidak hanya dituukan untuk

55

pembanguna fisik wilayah saja tetapi juga untuk pembangunan sosial wilayah.

V.3.2.3. Bappeda sebagai Fasilitator dan Kordinator Penyusunan