BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
D. Inovasi Pemerintah Kota Makassar Dalam Mengembangkan UMKM Melalui
D. Inovasi Pemerintah Kota Makassar Dalam Mengembangkan UMKM
No. Kecamatan
Sektor
Total perdagangan Aneka
Usaha
Industri Pertanian
Industri Non Pertanian
1. Makassar 543 73 96 216 928
2. Bontoala 393 80 108 295 876
3. Mamajang 253 55 60 194 562
4. Tamalate 356 65 111 196 728
5. Rappocini 667 58 113 148 986
6. Mariso 416 53 112 155 736
Jumlah 2628 384 600 1204 4816
Sumber data; Dinas koperasi dan UKM Kota Makassar tahun 2019 Jumlah UKM di Kota Makassar : 12.860
- Usaha Mikro: 4.441 - Usaha Kecil : 7250
- Usaha Menengah (UMKM): 989
No. Kecamatan
Sektor
Total perdagangan Aneka
Usaha
Industri Pertania
n
Industri Non Pertanian
1. Makassar 551 78 98 229 956
2. Bontoala 405 81 108 298 882
3. Mamajang 255 58 64 194 572
4. Tamalate 372 70 111 201 754
5. Rappocini 682 83 114 150 1029
6. Mariso 421 60 116 163 760
Jumlah 2686 430 611 1235 4953
Sumber data; Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar tahun 2020 Jumlah UKM di Kota Makassar : 12.860
- Usaha Mikro: 4.478 - Usaha Kecil : 7301
- Usaha Menengah (UMKM): 1038
Terjadi peningkatan jumlah UMKM ditahun 2020 hal ini disebabkan karena adanya pengurangan karyawan dimasa pandemic sehingga untuk dapat bertahan dan menyambung hidup, mereka memulai membangun usaha dari rumah. Saat pandemic covid-19 pemerintah telah melakukan pembatasan sosial berskalas besar (PSBB) dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang memberikan dampak penurunan pendapatan bagi pelaku UMKM. Untuk dapat mengatasi hal tersebut pemerintah Kota Makassar berupaya melakukan inovasi melalui Makassar recover dalam pemulihan ekonomi.
Inovasi yang dimiliki dinas koperasi dan UKM untuk mempercepat pemulihan ekonomi yaitu membentuk kelompok wirausaha bersama untuk menumbuhkan setiap bakat wirausaha yang ada di masyarakat. untuk menjalankan inovasi tersebut maka dinas koperasi memiliki program-program Seperti sugizuzura, memberikan pelatihan dan pedampingan yang diadakan di lorong pada setiap kecamatan di Kota Makassar, Serta menciptakan star-up lorong. Hal ini berdasarkan pada wawancara dengan dinas koperasi dan UKM yaitu;
“Dalam program wali Kota Makassar yaitu Makassar recover yang mencakup tiga hal yaitu; imunitas kesehatan, adaptasi sosial dan pemulihan ekonomi. Pada pemulihan ekonomi ini dinas koperasi memiliki keterlibatan atau peran untuk membangun kembali perekonomian di Kota Makassar.
salah satu cara yang telah dilakukan dengan pemberian pelatihan namun pelatihan ini telah menjadi program kerja sebelum covid-19 sehingga pada masa pandemi, kami dari dinas koperasi dan ukm memberikan pelatihan pemanfantaan teknologi sebagai strategi pemasaran. Selain itu juga kita akan memilih beberapa pelaku UMKM yang memiliki potensi dan daya tarik untuk kami promosikan melalui galeri pada pemerintahan koperasi yang berbasis web dan memberikan bantuan tempat galery di mall-mall (wawancara dengan A, 24 November 2021).
Berdasarkan hasil wawancara diatas, inovasi pemerintah Kota Makassar dalam perkembangan bisnis digital melalui Makassar recover, dinas koperasi dan UMKM memiliki peran dalam membangun kembali perekonomian di Kota Makassar. Pada masa pandemi hingga saat ini pemerintah hanya memberikan pelatihan mengenai pemanfaatan teknologi yang telah ada sebelum pandemi. Selain itu, pemerintah menyediakan tempat atau melakukan pameran di Mall dan mempromosikan produk pelaku UMKM melalui Web pemerintahan.
Program yang dimiliki oleh dinas koperasi dan UKM dengan memberikan pelatihan dan pembinaan pada setiap kecamatan dapat mengasah setiap skill yang dimiliki oleh IRT (ibu rumah tangga) sehingga diharapkan dapat menumbuhkan industri rumahan untuk dapat membantu perekonomian keluarga dan dapat membuka lapangan kerja di lingkungan sekitar. Selain itu dengan adanya pembinaan dan pendampingan mengenai bisnis digital membuat pelaku UMKM mulai mengenal pemasaran secara online. Hal ini berdasarkan wawancara dengan kepala seksi aplikasi dan telekomunikasi dinas kominfo yaitu
“pengembangan bisnis digital saat ini sangat dibutuhkan bagi masyarakat untuk memudahkan dalam memasarkan produknya. Melalui inovasi pemerintah dalam Makassar recover diharapkan dapat membantu untuk mengembangkan bisnis digital bagi masyarakat di Kota Makassar.
(wawancara dengan J, 2 Desember 2021).
Berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa transformasi digital bagi pelaku UMKM sangat dibutuhkan dalam pemasaran online.
Untuk mendukung inovasi pemerintah Kota Makassar dalam pemulihan
ekonomi dibutuhkan suatu ide-ide baru dari pemerintah, masyarakat maupun pihak swasta. Dalam penerapan inovasi memiliki lima kerakteristik menurut Rogers 1995 yaitu;
1. Relative Advantage
Relative Advantage Merupakan keuntungan relatif yang diberikan dari inovasi pemerintah kota yaitu inovasi Makassar recover dalam pemulihan ekonomi. Penggunaan internet di tahun 2021 sebanyak 79,66% yang meliputi penggunaan media sosial dan yang lain-lainnya.
Dalam pemulihan ekonomi dimasa pandemi membutuhkan transformasi untuk dapat bertahan dan meningkatkan kembali pendapatan pelaku UMKM. Untuk mendukung pemulihan ekonomi di Kota Makassar saat ini pemerintah hanya memberikan pelatihan mengenai pemanfaatan teknologi bagi pelaku UMKM. Berikut ini merupakan wawancara dengan perwakilan dari dinas koperasi dan UKM yaitu;
“Saat ini kami hanya memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM mengenai pemanfaatan teknologi dan cara memanfaatkan media sosial untuk menjual produk secara online. Hal ini dapat memudahkan pelaku UMKM untuk tetap berjualan secara online di masa pandemi (wawancara dengan A, 24 November 2021).
Berdasarkan hasil wawancara diatas, menunjukkan bahwa saat ini, pemerintah hanya memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM untuk dapat memanfaatkan teknologi dalam memasarkan produknya seacara online. Berikut ini merupakan salah satu wawancara dengan salah satu karyawan Kitty shop yang merasakan keuntungan dari pelatihan yang diberikan yaitu:
“Dimasa pandemi seperti saat ini kami membutuhkan pelatihan mengenai pemanfatan teknologi untuk terus dapat bertahan di tengah pandemi. selama saya mendapatkan pelatihan mengenai pemanfaatan media sosial untuk berjualan sacara online, alhamdulillah saya mampu bertahan dan bersaing dengan pedangan yang lain. Selain itu juga saya belajar sendiri mengenai penjualan di shopee. (wawancara dengan E, 3 Desember 2021)
Berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan kepada pelaku UMKM untuk dapat memanfaatkan media sosial dalam pemasaran online memberikan keuntungan, dimana dapat tetap bertahan di masa pandemi selain itu juga adanya inisiatif sendiri dari pelaku UMKM untuk menggunakan e-commerce.
Selain itu dengan adanya pemanfataan digital di Kota Makassar dapat mengurangi penyebaran covid-19, memberikan kemudahan pada konsumen, mengefektifkan waktu dan tidak menggunakan biaya yang besar. Berikut ini wawancara dengan salah satu pelaku UMKM yaitu;
“Dengan perkembangan bisnis digital saya dengan mudah memasarkan barang jualan saya dengan mudah dan di manapun dengan munggunakan smartphone, adanya juga shopee dan tokoh pedia membuat dagangan saya dapat mencakup wilayah yang luas bahkan tak sedikit konsumen saya berasal dari luar makassar. saya juga menggunakan media sosial sebagai promosi produk serta memudahkan dalam melakukan transaksi .” (wawancara dengan E, 3 Desember).
Berdasarkan hasil wawancara diatas, menunjukkan adanya perkembangan bisnis digital diKota Makassar memberikan kemudahan pada pelaku UMKM dalam memasarkan prodaknya dengan mudah pada e-commerce seperti shopee, tokopedia, grab maupun gojek yang dapat dilakukan dimana saja dengan cangkupan yaang lebih luas dan
memudahkan dalam melakukan transaksi serta memanfaatkan media sosial sebagai promosi untuk memperkenalkan produk. Berikut ini merupakan perkembangan UMKM di tahun 2021.
No BULAN Peningkatan UMKM Kota
Makassar (%)
1 Januari 34%
2 Februari 47%
3 Maret 71%
4 April 84%
5 Mei 85,1%
Berdasarkan data diatas dari bulan januari hingga bulan mei terjadi peningkatan pendapatan UMKM yang disebabkan karena adanya pemanfaatan bisnis digital melalui e-commerce seperti; Grabfood, gofood, dan shopeefood pada bidang kuliner, hal ini berdasarkan wawancara dengan salah satu pelaku UMKM yaitu;
“selama saya memanfaatakan grabfood, gofood, dan shopeefood penghasilan saya perlahan mulai meningkat dimasa pandemi seperti saat ini” (wawancara dengan F, 3 Desember 2021).
Berdasarkan hasl wawancara dengan adanya e-commerce seperti grabfood, gofood dan shopeefood dapat memudahkan pelaku UMKM dalam bidang kuliner dalam menjual produknya yang dimana memudahkan menjangkau konsumen dengan lebih mudah. Selain itu juga memberikan keuntungan dan kemudahan pada konsumen yang malas berpergian untuk mencari makanan. Untuk dibidang fesion seperti penjualan pakian juga meningkat hal ini dikarenakan adanya
media sosial dan shopee yang saat ini telah banyak dimanfaatkan pelaku UMKM dalam memasarkan produknya.
Pelatihan yang diberikan oleh pemerintah maupun pihak swasta juga mendukung terjadinya peningkatan pendapatan yang dimana mereka di latih untuk menggunakan media sosial maupun e-commerce dalam menjual produknya seperti salah satu pelaku UMKM yang peneliti wawancara sebagai berikut;
“saya awalnya tidak menggunakan teknologi namun ada pihak dari grab yang memberikan pelatihan dan bimbingan mengenai pengunaan aplikasin grab dalam menerima pesanan dan mengenai fitur-fitur yang lain dengan adanya bekal mengenai pengenalan aplikasi tersebut saya juga belajar sendiri dalam mengoperasikan aplikasi gra, gojek dan shofeefood serta pembayaran yang dilakukan secara non tunai” wawancara dengan F, 3 Desember 2021).
Berdasarkan hasil wawancara diatas yaitu dengan adanya pelatihan yang diberikan dari pihak swasta maupun pemerintah sangat membantu pelaku UMKM dalam mengenalkan teknologi terutama bagi pelaku UMKM yang masih belum paham mengenai teknologi dan pemasaran yang dilakukan secara online. Dengan adanya pelatihan tersebut membuat pelaku UMKM dapat mulai belajar dalam pengunaan media sosial maupun e-commerce untuk menjual hasil produknya.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dan hasil observasi maka peneliti dapat mengemukakan bahwa keuntungan yang diberikan dari inovasi pemerintah melalui Makassar recover dalam pemulihan ekonomi yaitu adanya program pemberdayaan yang untuk lima tahun kedepan, pelatihan yang diberikan mengenai pemanfaatan
media sosial adalam pemasaran online dan pengembangan bisnis digital di Kota Makassar melalui e-commerce yang memudahkan dalam memasarkan produknya secara online.
2. Compatibility
Compatibility merupakan kesesuain suatu inovasi atau ide baru.
Maka dengan adanya inovasi pemerintah Kota Makassar dalam pemulihan ekonomi melalui pelatihan yang diberikan telah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dimana terdapat kaloborasi dengan e-commerce dalam memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM untuk dapat memasarkan produknya secara online. Hal ini berdasarkan wawancara dengan salah satu perwakilan dari dinas komunikasi dan informatika yaitu;
“saat ini pelatihan yang telah diberikan baik dari pemerintah maupun pihak swasta telah sesuai dengan kubutuhan pelaku UMKM terutama bagi Pelaku UMKM yang belum paham mengenai teknologi hal ini dapat dilihat dari partisipasi dari pelaku UMKM dalam pelatihan yang diberikan. Selain itu kami saat ini juga hanya bisa mendukung program-program pelatihan yang dibuat oleh komunitas maupun pihak swasta (wawancara dengan J, 2 Desember 2021).
Berdasarkan hasil wawancara diatas, bahwa pelatihan mengenai pemanfaatan bisnis digital sangat dibutuhkan disaat pandemikc seperti saat ini. Hal ini membuat cangkupan pemasaran menjadi lebih luas dan mudah dengan adanya pemanfaatan bisnis digital yang dapat dilakukan di mana saja melalui handphone. Hal ini berdasarkan wawancara dengan pelaku UMKM dalam bidang kuliner yaitu;
“saya telah berdangan selama 11 tahun namun sangat merasakan penurunan di tahun 2020 pada saat masa pandemi sehingga
untuk terus saya dapat bertahan saya harus mengurangi beberapa karyawan saya. Dengan adanya bisnis digital membuat cakupan usaha saya menjadi lebih luas, dan memudahkan masyarakat yang malas untuk keluar rumah. Dengan memanfaatkan media sosial grab maupun gojek membantu saya dalam melakukan berbagi promosi untuk memperkenal makanan atau menu-menu yang ada diwarung saya” ( wawancara dengan I, 3 Desember 2020).
Berdasarkan hasil wawancara diatas maka dengan perkembangan bisnis digital saat ini telah membantu masyarakat yang malas untuk keluar rumah dapat dengan mudah memesan kebutuhannya melalui handphone selain itu juga pelaku UMKM merasakan jangkauan penjualan menjadi lebih luas dan mudah serta memanfaatkan setiap media sosial untuk memperkenalkan setiap prodak yang dimiliki.
Berdasarkan kebijakkan pemerintah Kota Makassar mengenai pembatasan sosial bersekala besar yang diatur dalam undang-undang nomor 21 tahun 2020. Dengan adanya peraturan pemerintah Kota Makassar membuat pengunaan teknologi semakin meningkat. Hal ini disebabkan aktivitas belajar mengajar maupun yang lain dialihakan secara virtual. Selain itu juga dalam perkembangan bisnis digital dirasakan telah sesuai dengan kebutuhan pelaku UMKM yang di mana adanya kemudahan dalam pemasaran dan dapat mendekatkan dengan konsumen.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan maka peneliti dapat mengemukakan bahwa inovasi Pemerintah melalui Makassar recorve dalam pemulihan ekonomi telah sesuai dengan kebutuhan masyrakat saat pandemi yang dimana mengharuskan pelaku
UMKM untuk dapat melakukan transformasi digital untuk dapat memasarkan produknya seacara online. sehingga dengan adanya pelatihan mengenai pemanfaatan teknologi dapat membantu pelaku UMKM yang belum paham mengenai teknologi dan dengan adanya e-commerce dapat memudahkan pelaku UMKM dalam memasarkan produknya secara online.
3. Complexity
Complexity merupakan kendala-kendala yang dihadapi oleh pelaku UMKM maupun pemerintah dalam pengembangan bisnis digital. Berikut ini adalah wawancara dengan perwakilan dari Dinas komunikasi dan infomatika yaitu sebagai berikut;
“kendala-kendala yang dihadapi dalam pengembangan bisnis digital yaitu belum adanya penyediaan sarana dari provinsi sehingga kami hanya dapat mendukung e-commerce dari pihak swasta untuk meningkatkan bisnis digital di Kota Makassar. (wawancara dengan J, 2 Desember 2021).
Berdasarkan hasil wawancara diatas maka, kendala yang dihadapi dalam penerapan bisnis digital di Kota Makassar yaitu belum adanya sarana yang memadai untuk mengembangkan bisnis digital dari pemerintah bagi pelaku UMKM. Sehingga saat ini dinas komunikasi dan informatika mendukung setiap kegiatan dari e-commerce maupun pihak yang lain untuk memberikan pelatihan maupun pendampingan untuk meningkatkan perkembangan bisnis digital di Kota Makassar.
Selain itu kendala yang dihadapi juga yaitu belum meratanya pelatihan yang diberikan oleh pemerintah mengenai pemanfaatan
teknologi di Kota Makassar sehingga untuk dapat bertahan pelaku UMKM mengikuti pelatihan yang diberikan dari grab hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik industri rumahan adhyaksa yaiu;
“saya mulai aktif menggunakan bisnis digital ditahun 2020, yang awalnya saya tidak paham sama sekali untuk menggunakan grab, gojek maupun shopefood namun seiring waktu saya dapat menggunakan hal ini dikarenakan adanya pelatihan dari pihak e-commarce yang membantu saya dalam mengoperasikan aplikasi tersebut” (hasil wawancara dengan T, 3 Desember 2021).
Berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan oleh pemerintah masih belum merata sehingga pelaku UMKM berinisiatif untuk mengikuti pelatihan yang diberikan dari e-commerce bahkan sebagian pelaku UMKM belajar sendiri untuk dapat mengoperasikan aplikasi e-commerce. Selain itu juga pelaku UMKM merasakan kesulitan dalam penerapan bisnis digital ini berdasarkan wawancara dengan pemilik industri rumahan Adhyaksa yaitu sebagai berukut;
“dalam penerapan bisnis digital melalui grab dan gofood kendala yang kami hadapi yaitu adanya promo-promo yang dilakukan oleh grab, promo itu ditanggung oleh kami dan grab hal ini membuat kami merasa dirugikan apalagi dengan keadaan bahan baku yang mahal dan sulit didapatkan” (hasil wawancara dengan T, 3 Desember 2021).
Berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa kendala yang dihadapi pelaku UMKM yaitu diskon atau promo yang diberikan oleh pihak grab maupun gojek, dimana setiap diskon atau promo yang diberikan ditanggung berdua antara pihak grab dan pemilik usaha.
Pelaku UMKM merasa rugi karena harus menangung setengah dari promo apalagi bahan baku yang mahal dan sulit didapatkan.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan maka peneliti dapat mengemukakan bahwa kendala yang dihadapi yaitu diskon yang diberikan, pelaku UMKM juga pada awalnya sangat merasakan kesulitan dengan fitur-fitur yang ada di aplikasi. Namun, hal ini dapat teratasi seiring dengan adanya sosialisai yang diberikan oleh pihak perusahan dan pembaruan-pembaruan yang terus dilakukan pada fitur-fitur yang ada pada commerce. Tidak hanya kendala pada e-commerce yang digunakan palaku UMKM juga kadang merasakan kendala pada modal hingga permintaan yang terburu-buru membuat pelaku UMKM merasakan kesulitan saat ini tingginya permintaan namun kurangnya modal merupakan faktor utama bagi pelaku UMKM.
4. Triabilitas
Triabilitas merupaka uji coba pada ide atau inovasi yang baru pada perkembangan bisnis digital. Salah satu e-commerce yang pertama kali di uji coba yaitu grabfood dan gofood yang telah di uji coba oleh pelaku UMKM dari tahun 2017. Berikut ini merupakan hasil wawancara dengan pemilik warung Qhy-Qhy yaitu;
“saya awalnya menggunakan grab dan gofood di tahun 2017 pada pertamakali munculnya grab diKota Makassar. Diawalnya saya merasakan kesulitan dalam menggunakan grab namun adanya pelatihan yang diberikan oleh perusahan membuat saya pelan-pelan mulai mengerti penggunaan teknologi” (hasil wawancara dengan N, 3 Desember 2021).
Berdasarkan hasil wawancara diatas, triabilitas atau uji coba telah dilakukan di tahun 2017 sejak awal munculnya grab namun ditahun tersebut belum banyak pelaku UMKM yang memanfaatkan grab maupun gojek dalam pemasaran. Hal ini disebabkan karena kurang pemahaman mengenai pengunaan aplikasi tetapi semenjak diberikan pelatihan membuat pelaku UMKM secara perlahan mulai mengerti menggunakan aplikasi tersebut.
Uji coba pemanfaatan bisnis digital melalui online shop juga telah di lakukan oleh pemiliki usaha pada bidang feshion yaitu:
“saya sebelumnya telah melakukan penjualan secara online shop satu tahun yang lalu dan secara offline baru buka beberapa bulan yang lalu. Awalnya saya menggunakan instagram dan facebook sebagai strategi pemasaran saya dan pada saat buka toko secara offline baru saya mencoba bergabung melalui shopee untuk dapat memasarkan produk saya” (hasil wawancara dengan I, 3 Desember 2021).
“saya membuka usaha sebelum sebelum pandemi, pada saat pandemi adanya kebijakan pemerintah untuk melakukan aktivatas dari rumah membuat saya memanfaatkan media sosial seperti; instagram, facebook mendia yang lain untuk memperkenalkan atau mempromosikan usaha saya. Sehingga pada awal pada pertengahan tahun saya menggunakan shopee untuk mencakup dan mempromosikan usaha saya lebih luas” (hasil wawancara dengan E, 3 Desember 2021).
Berdasarkan wawancara yang dilakukan diatas, menurut inisial I selaku pemiliki grosir pakaian dan jilbab, awal mulai usahanya telah dilakukan secara online dengan memanfaatkan media sosial dan kemudian, baru membuka secara offline pada saat pandemik sehingga beliau tidak terlalu merasakan dampak dari pandemik. Selain itu juga menurut inisial E selaku keryawan dari kitty shop mulai memanfaaatkan bisnis digital saat adanya kebijakkan pemerintah untuk
melakukan pembatasan sosial, sehingga untuk dapat terus bertahan beliau memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk dari tokohnya dan kemudian di pertengah tahun mulai menggunaka shopee sebagai strategi pemasarannya.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan maka peneliti dapat mengemukakan bahwa Uji coba pengembangan bisnis digital bagi UMKM dalam bidang kuliner telah mulai sejak munculnya grab di Kota Makassar pada tahun 2017. Namun, meningkat pada saat pandemik covid-19 begitu juga dengan e-commerce yang lain seperti tokopedia dan shopee yang mulai berkembang dan banyak digunakan saat pandemic covid-19, awalnya pelaku UMKM hanya memanfaatkan media sosial untuk memperkenal usaha dan lokasi usahanya namun saat ini tak sedikit dari mereka menggunakan e-commerce untuk dapat menghemat biaya untuk menyewa tempat usaha.
5. Observabilitas
Observabilitas merupakan tuntutan untuk dapat beradaptasi.
Dalam inovasi pemerintah Kota Makassar yaitu Makassar recover masyarakat maupun organisasi dituntut untuk dapat beradaptas dimasa pandemic seperti saat ini yang dimana adanya pembatasan sosial membuat masyarakat Kota Makassar harus melakukan kegiatannya secara online begitu juga dengan pelaku UMKM untuk terus dapat bertahan maka pelaku UMKM harus memanfaat bisnis digital untuk
memasarkan produknya. Berikut ini merupakkan hasil wawancara dengan pelaku UMKM yaitu;
“awalnya saya tidak menggunakan bisnis digital sebagai strategi pemasarannya saya namun di masa pandemic pengahasilan saya turun hingga 80% membuat saya beralih menggunakan teknologi, pada awalnya saya merasakan kesulitan namun dengan adanya pelatihan yang diberikan saat ini saya mampu untuk beradaptsi dengan memanfaatkan bisnis digital” (hasil wawancara dengan F, 3 Desember 2021).
Berdasarkan hasil wawancara diatas maka untuk dapat terus beradaptasi dalam pemanfaatan bisnis digital pelaku UMKM berpartisipasi pada pelatihan yang diberikan untuk mengembangankan bisnis digital. Hal ini membuat pelaku UMKM dapat belajar dan mulai terbiasa untuk memanfaatkan bisnis digital dalam pemasarannya. Selain itu juga dengan adanya pelatihan dan pendampingan mengenai bisnis digital bagi pelaku UMKM yang telah memahami teknologi dapat membantu pelaku UMKM untuk dapat beradaptasi dalam penggunaannya.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dan hasil observasi maka peneliti dapat mengemukakan bahwa pelaku UMKM dapat beradaptasi dengan kebiasan yang baru dimana terjadinya transformasi pemanfaatan digital dengan cara dengan berpartisipasi dalam pelatihan-pelatihan yang diberikan dalam memanfaatkan bisnis digital sebagai pemasaran online.