• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA TEORI

2.3 Inovasi Produk

Inovasi produk menurut Wawan Dewanto dkk (2014) merupakan hasil dari pengembangan produk baru oleh suatu perusahaan atau industri, baik yang sudah ada maupun belum. Dari produk lama yang telah mencapai titik jenuh dipasaran, diperlukan sebuah inovasi untuk mengganti produk lama tersebut. Penggantian ini dapat berupa produk pengganti yang secara total baru atau dengan perkembangan produk lama yang lebih modern dan up to date, sehingga dapat terus meningkatkn keinginan konsumen dalam keputusan pembelian produk tersebut.

Pengembangan produk sangat penting untuk keberlangsungan bisnis, terutama dalam membentuk loyalitas pelanggan. Inovasi produk secara lebih baik

14

dapat terlaksana dengan memahami praktik apa yang terbaik yang harus diadopsi untuk proses pengembangan produk, dan kemudian mengadopsi praktik-praktik ini untuk mengulangi kesuksesan dan proses maturity dari perusahaan-perusahaan yang memiliki peforma terbaik menurut Paul dkk( 1993). Semua perusahaan harus memperbaharui produk dan layanan mereka untuk bertahan hidup. Menurut Peter Drucker dalam Wawan Dewanto dkk (2014), sebuah perusahaan yang kompetitif memiliki dua tujuan penting : (1) menciptakan nilai pelanggan “customer value

(atau pemasaran), dan (2) Inovasi. Inovasi produk dapat berasal dari keinginan konsumen akan suatu produk yang memenuhi kebutuhannya (market pull) atau juga bisa melalui suatu teknologi yang menciptakan atau mengembangkan produk baru yang kemudian diperkenalkan ke pasar (technology push).

Inovasi produk menjadi tanggung jawab seluruh bagian dalam bisnis. Baik departemen pemasaran, operasioanl, keuangan, akuntansi, pembelian, semua merupakan bagian integral dari suatu organisasi untuk mengembangkan produk secara efektif dan efisien menurut Holzman dalam Wawan Dewanto dkk (2014). Seluruh departmen ini memiliki peran dalam perwujudan suatu produk baru. Ide-ide baru dapat tercipta terutama dari kebutuhan konsumen yang tersampaikan kepada salah satu karyawan dalam perusahaan yang dapat mengembangkannya menjadi suatu nilai tambah akan produk lama atau menjadi produk pengganti yang lebih diharapkan konsumen.

Bagi seorang wirausahaan inovasi produk adalah adalah suatu yang mutlak harus dilakukan, walaupun produknya sama namun tetap ada bagian yang berbeda dengan kebanyakan produk lainnya, karena mereka memang hidup dengan inovasi (penemuan baru). Setiap ide dan pemikiran baru pasti sering mengalami

15

kegagalan, namun seorang wirausahawan sejati diajarkan untuk melihat semua ini sebagai bagian dari proses.

Penyaringan ide diperlukan dan wajar jika ada beberapa ide yang ditolak dengan alasan tidak bisa diterapka. Artinya konsep inovasi memilih yang terbaik dari berbagai ide tersebut. Sifat selektif memang diperlukan apalagi jika menyangkut dengan pemilihan bentuk bisnis, tentunya itu nanti akan diikuti dengan implikasi dari bisnis yang dipilih tersebut seperti untng dan rugi(menurut Irham Fahmi 2013: 83)

2.3.1 Market Pull dan Technology Push

Setiap dorongan inovasi dapat datang melalui dua hal yang berbeda menurut Boehme dan Bullinger dalam Wawan Dhewanto (2014) :

1. Market Pull/Demand Pull

Inovasi yang datang melalui sumber ini dimulai dari ketidakpuasan

customer ini (sebuah produk untuk kebutuhan tertentu). Dorongan ini

datang dari seseorang atau sekelompok orang yang mau mengekspresikan kebutuhan pasar menjadi produk nyata yang dapat digunakan oleh banyak orang yang membutukannya.

2. Technology Push

Inovasi yang datang dari sumber ini dimulai dengan ketidakpuasan peneliti (intenal atau eksternal akan produk yang sudah ada, kemudian tujuan utama adalah mengkomersialisasikan produk baru yang belum dimengerti oleh masyarakat. Dorongan ini datang dari kompetensi teknologi yang teraplikasi, dorongan seperti ini tidak melihat pasar apakah penciptaan produk ini dibutuhkan sebelumnya oleh pasar atau tidak.

16

Menurut Walsh, dkk dalam Wawan Dhewanto (2014) mengkarakteristikkan technology push sebagai hasil produk yang kreatif atau desdruktif di pasaran, sedangkan market pull sebagai produk pengganti atau penambah.

Penting sekali menemukan ide-ide yang berpotensi untuk sukses. Namun, banyak perusahaan tidak mengambil tindakan untuk memastikan bahwa setiap sumber ide-ide tersebut dapat digunakan dan dikembangkan. Peusahaan sering memperoleh informasi tentang kebutuhan customer, informasi inilah yang sebenarnya dapat digunakan sebagai sumber ide-ide baru untuk menciptakan produk baru atau mengembangkan produk yang sudah ada di pasar. Penelitian yang dilakukan Mgnusson dkk. Dalam Wawan Dhewanto (2014) menunjukkan bahwa pelanggan menghasilkan ide-ide yang lebih inovatif dibandingkan dengan para teknisi yang bekerja dalam perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, mengumpulkan saran-saran konsumen sangatlah penting untuk menjadikannya sebagai bahan pertimbangan pengembangan produk baru yang lebih sukses di pasaran karena sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Perubahan paradigma customer dari peserta pasif menjadi kontributor aktif dalam inovasi sebuah produk telah disarankan untuk waktu yang lama. Kreasi dari

customer dan keaktifan customer dalam proses pengembangan memiliki potensi

untuk menghasilkan produk serta memiliki potensi untuk menghasilkan produk serta memberikan nilai kepada pelanggan yang lebih tinggi, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan keuntungan margin yang tinggi dari produk baru

17

Pelanggan memiliki pengetahuan yang unik tentang bagaimana mereka menggunakan produk dalam rumahnya.

2.3.2 Peran Pemasaran (Marketing) dalam Inovasi Produk

Marketing memiliki peran yang penting dalam keberhasilan dari hasil inovasi produk yang telah diciptakan. Tanpa pemasaran yang baik, inovasi produk yang telah dikembangkan akan menjadi usaha yang sia- sia, bahkan merugikan bagi perusahaan untuk biaya yang telah dikeluarkan dalam pengembangan sebuah produk. Meskipun dikatakan biaya pemasaran umumnya jauh lebih besar dari biaya pengembangan produk itu sendiri, namun keberhasilan yang diraih jika produk baru tersebut sukses dipasarkan akan mengembalikan seluruh biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dari awal pengembangan produk higga komersialisasi.

Menurut Kotler dalam Wawan Dhewanto, dkk (2014:78) mendefiniskan strategi pemasaran sebagai kesatuan prinsip-prinsip dalam bisnis yang digunakan perusahaan untuk melayani customer dan mencapai profitabilitas. Menurut Amstrong dan Kotler dalam Wawan Dewanto ,dkk (2014:78) mencatat bahwa strategi pemasaran dirancang untuk memandu perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya untuk memenuhi target customer dan mewujudkan keberhasilan pemasaran yang lebih efisien dibanding dengan pesaingnya. Strategi pemasaran dari inovasi produk berhubungan era, meskipun ide-ide yang berbeda mengenai jenis strategi pemasaran telah diusulkan, sebagian besar peneliti telah menjelaskan strategi pemasaran melalui aspek 4P (Product, Price, Place, dan Promotion) menurut Kotler dalam Wawan Dhewanto, dkk (2014:78)

18

2.3.3 Peluncuran Produk Baru dan Performa

Produk baru yang sukses sangat penting bagi banyak perusahaan karena produk inovasi penting dalam membantu perusahaan unuk beradaptasi dengan perubahaan di pasar, teknologi, dan persaingan.

Strategi peluncuran untuk produk baru untuk produk baru, menurut Hultink dan Schoorsman dalam Wawan Dhewanto, dkk (2014:79) adalah

“Keputusan penting” yang dibuat oleh manajer pemasaran. Dalam industri dengan

teknologi tinggi, menjadi yang pertama untuk meluncurkan produk baru dapat membawa manfaat yang signifikan, seperti pangsa pasar yang lebih besar dan harga premium. Sebaliknya keterlambatan pengenalan produk barudapat menyebabkan hilangnya pangsa pasar atau bahkan lebih parah lagi kehilangan penjualannya (Lost-sales) menurut Rosas-Vega dan Vokuka dalam Wawan Dhewanto, dkk (2014:79).

Menurut De Bruyne, dkk dalam Wawan Dhewanto, dkk (2014:80) menemukan bahwa semakin besar jumlah sumber daya pemasaran sebuah perusahaan diinvestasikan dalam pengembangan dan peluncuran produk baru, semakin tinggi pua probabilitas keberhasilanny.pengujian pasar yang efektif dan penelitian sangat penting dalam memunculkan informasi mengenai pelanggan dan efektivitas upaya pemasaran pada saat peluncuran produk baru tersebut.

2.3.4 Indikator Inovasi Produk

Inovasi Produk adalah inovasi yang digunakan dalam keseluruhan operasi perusahaan dimana sebuah produk baru diciptakan dan dipasarkan, termasuk inovasi disegala proses fungsional/kegunaanya.

19

Gatignon dan Xuereb (1997, p. 71) mengemukakan 3 (tiga) karakteristik inovasi yaitu keunggulan produk, biaya produk dan kredibilitas produk. Produk inovasi dapat gagal hanya karena alasan tidak menawarkan desain yang unik atau salah perkiraan akan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Inovasi produk seharusnya mampu memberikan nilai tambah dibanding produk sejenis (keunggulan produk) sehingga dapat menjadikan perusahaan memiliki keunggulan dibandingkan pesaingnya. Lukas dan Ferrell (2000, p.240) menjelaskan adanya beberapa indikator dari inovasi produk, yaitu:

1. Perluasan lini (line extensions) yaitu produk yang dihasilkan perusahaan tidaklah benar-benar baru tetapi relatif baru untuk sebuah pasar.

2. Produk baru (me too – product) yaitu produk baru bagi perusahaan tetapi

tidak baru bagi pasar.

3. Produk benar – benar baru (new – to – the – world - product) adalah

produk yang termasuk baru baik bagi perusahaan maupun pasar.

Dokumen terkait