METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan metode kuantitatif. Menurut Sugiyono (2003:11) Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitiaan
Penelitian ini dilakukan di UMKM U.D Rezeki Baru yang berada di Jalan Pelajar Timur, Gg Kelapa, No 09 Medan Penelitian ini dilaksanakan mulai dari awal bulan Februari sampai pertengahan bulan April 2016.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitan
3.3.1 Populasi
Menurut Tuckman dalam Yusuf (2014:147) poupulasi atau target populasi adalah kelompok darimana peneliti mengumpulakan informasi dan kepada siapa kesimpulan akan digambarkan. Populasi dalam penelitian ini adalah orang-orang yang pernah melakukan pembelian di UMKM UD.Rezeki Baru Medan. Jumlah populasi dalam penelitian merupakan populasi dari pendugaan. Maka peneliti menduga bahwa Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 6000 orang.
30
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono dalam Kasmadi & Nia Siti Sunariah (2014 : 66) Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dianggap penting sebagai sumber data yang penting untuk mendukung penelitian. Teknik penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan
teknik non-probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik non-probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Purposive Sampling ( Sampling Bertujuan). Purposive Sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan (judgment) atau berdasakan kuota tertentu. (Erlina: 2011). Pertimbangan saat menentukan sampel dalam penelitian ini adalah apakah konsumen tersebut telah membeli produk di Usaha Mikro Kecil Menengah U.D Rezeki Baru Jalan Pelajar Timur, Gg Kelapa, No 09 sebanyak dua kali.
Untuk mengetahui jumlah sampel yang digunakan peneliti, peneliti menggunakan rumus Yamane .Rumus Yamane digunakan untuk mengukur besar populasi yang di dapat dari pendugaan
=
1 + 2
Keterangan :
n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi
31
d = batas toleransi kesalahan pengambilan sampel yang digunakan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel : 10% = 0,1 )
sampel yang di ambil oleh peneliti :
� = 6000
1 + (6000.0.12)
�= 6000
61
� = 98
Dari perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 98 responden. Namun untuk memudahkan penelitian. Peneliti menetapkan responden sebanyak 100 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen Usaha Mikro Kecil Menengah UD.Rezeki Baru yang telah melakukan pembeliah dua kali.
3.4 Hipotesis
Menurut Erlina (2011) Hipotesis adalah proposisi yang di rumuskan dengan maksud untuk di uji secara empiris. Proposisi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, di sangkal atau diuji kebenarannya mengenai konsep atau kontruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah
32
Hipotesis Kerja (Ha) : Inovasi Produk Berpengaruh Positif terhadap Keunggulan Bersaing Usaha Mikro Kecil Menengah UD Rezeki Baru Jalan Pelajar Timur, Gg Kelapa, No 09
Hipotesis Nol (Ho) : Inovasi Produk Tidak Berpengaruh terhadap Keunggulan Bersaing Usaha Mikro Kecil Menengah UD Rezeki Baru Jalan Pelajar Timur, Gg Kelapa, No 09
3.5 Definisi Konseptual
Menurut Kasmadi & Nia Siti Sunariah (2014) Definsi konseptual adalah penjelasan ringkas atau hasil kesimpulan yang memunculkan suatu obyek tertentu secara konsep . adapun yang menjadi konsep dari penelitian ini adalah :
a. Inovasi Produk (X) merupakan hasil dari pengembangan produk baru oleh suatu perusahaan atau industri, baik yang sudah ada maupun belum. (Wawan Dewanto, dkk : 2015)
b. Keunggulan Bersaing (Y) Menurut Menurut Crown Dirganto (2002:19) Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang mampu diciptakan perusahaan untuk pembelinya yang melebihi biaya perusahaan dalam menciptakannya. Nilai adalah apa yang pembeli bersedia bayar, sedangkan nilai yang unggul berasal dari tawaran harga yang lebih rendah daripada pesaing
3.6 Definisi Operasional
Definisi operasional menurut Erlina (2011) adalah menjelaskan karakteristik dari obyek ke dalam-elemen-elemen yang dapat di observasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian.
33
Variabel yang dapat di definiskan secara operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat). Variabel ini dilambangkan dengan huruf X. Varibel independen dalam penelitian ini adalah Inovasi Produk (X)
2. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel ini dilambangkan dengan huruf Y. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Keunggulan Bersaing (Y) Variabel Definisi Operasional Indikator Ukuran
Inovasi Produk (X)
Inovasi Produk adalah kemampuan suatu perusahaan atau industri untuk menciptakan suatu produk yang inovatif untuk meningkatkan daya saing usahanya. 1. Perluasan Lini 2. Produk Baru 3. Produk benar- benar baru Tingkat Perluasan produk dipasar dipasarkan Tingkat Produk Baru Tingkat Produk Benar- benar baru Keunggulan Bersaing (Y) Keunggulan Bersaing adalah kemampuan perusahaan atau industri dalam menciptakan nilai dimata konsumen agar dapat terus
bertahan di dunia bisnis. 1. Keunikan Produk 2. Kualitas Produk 3. Harga Saing Tingkat Keunikan Produk 2. Tingkat Kualitas Produk 3. Tingkat Harga Saing
34
3.7 Teknik pengumpulan Data
Menurut Iqbal Hasan (2002) pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau keterangan-keterangan atau karakteristik- katakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian.
3.7.1 Data Primer
Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan langsung dari sumber informasi, dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan melalui kuesioner kepada responden penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi responden penelitian adalah konsumen UD.Rezeki Baru. Tipe skala yang digunakan untuk mengukur kedua variabel pada penelitian ini adalah skala ordinal,. Penggunaan skala ordinal dalam penelitian ini dikarenakan peneliti ingin mengetahui seberapa kuat responden setuju atau tidak setuju dengan pernyataan yang ada dalam kuesioner melalui skala likert (Umar, 2011;70).
1. Kuisioner (Angket)
Kuisioner adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Bentuk pernyataan kuisioner yang digunakan peneliti adalah kisioner tertutup. Kuisioner tertutup merupakan kuisioner yang pertanyaan atau pernyataanya tidak memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka.
Teknik skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur respon responden adalah teknik skala Likert. Menurut Erlina (2011) Skala likert di design untuk menilai sejauh mana subyek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan
35
yang diajukan. Skala likert digunakan untuk mengukur respon sebjek yang berupa sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok kejadian tentang kejadian atau gejala sosial ke dalam 5 point skala dengan interval yang sama.
Kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa pertanyaan- pertanyaan yang berasal dari indikator-indikator dari kedua veriabel yang bersangkutan untuk kemudian dijawab oleh responden. Untuk setiap pertanyaan disediakan hanya lima alternatif jawaban yang berjenjang yang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1
Kriteria Penelitian Angket
No Variabel Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang setuju 3
4 Tidak setuju 2
5 Sangat tidak setuju 1
Sumber : Kasmadi, Nia Siti Sunaria (2014:76) Panduan Modern Penelitian Kuantitatif
3.7.2 Data Sekunder
Menurut Erlina (2011) Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Adapun yang menjadi data sekunder dalam penelitian ini adalah buku, jurnal, internet dan karya ilmiah lainnya.
36
3.8 Metode Uji Instrumen
Menurut Erlina (2011) Setelah variabel didefiniskan secara operasional dan teknik penskala di tetapkan, maka harus diyakinkan bahwa instrumen yang dibuat harus mengukur senyatanya (actually) dan seakuratnya (accurately) apa yang harus dukur oleh konsep. Pengukuran konsep senyatanya berhubungan dengan validitas (seberapa aktual dapat dikatakan valid) dan pengukuran seakuratnya berhubungan dengan relibilitas, pengukuran harus juga memenuhi tuntutan operasinya sehingga dapat dipraktikkan. Dalam melakukan uji validitas dan relibilitas ,peneliti menggunakan alat bantu SPSS versi 22.0
3.8.1 Uji Validitas
Menurut Azwar dalam Erlina (2011:55) validitas menunjukkan seberapa jauh ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur . Validitas data penelitian ditentukan oleh proses yang akurat. Suatu skala pengukuran dikatakan valid bila ia melakukan apa seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya di ukur. Adapun rumus untuk menghitung validitas adalah :
� = −( ) ( ) 2− )2 – 2−( )2 Keterangan � = Koefisien Korelasi X = skor item Y = skor total N = Banyaknya subjek
37
Kuisioner sebagai sumber data utama dalam penelitian ini harus dilakukan uji validitas terlebih dahulu untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang baik dengan menggunakan bantuan program statistik SPSS (Statistic Product and Service Solution) veris 22.0. Uji Validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur kelayakan butir-butir dalam daftar pertanyaan yang mendefiniskan suatu variabel. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuisioner adalah sebagai berikut:
Jika �ℎ� �� > � � maka pertanyaan valid.
Jika �ℎ� �� < � � maka pertanyaan tersebut tidak valid.
3.8.2 Uji Reliabilitas
Menurut M.Iqbal Hasan (2002) Uji Relibilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrumen. Jadi realibilitas menunjukkan apakah instrumen tersebut secara konsisten memberikan hasil ukuran yang sama tentang sesuatu yang diukur pada waktu yang berlainan.
Menurut Noor (2013) menjelaskan bahwa suatu alat pengukur dikatakan mantap atau konsisten apabila untuk mengukur sesuatu berulang kali. Alat pengukur itu menunjukkan hasil yang sama dalam kondisi yang sama.
Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Adapun kriteria dari pengujian reliabilitas adalah :
1. Jika nilai koefisien reliabilitas > 0,6 maka instrumen memiliki reliabilitas yang baik atau dengan kata lain instrument adalah reliabel atau terpercaya. 2. Jika nilai koefisien reliabilitas < 0,6 maka instrumen yang diuji tersebut
38
3.9 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik menganalisis data dilakukan secara kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah atau meguji hipotesis yang telah dirumuskan. Setelah diperoleh data dan informasi dari pengisian kuisioner, maka akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Kemudian data akan diseleksi dan diberi kode sesuai dengan variabel dan klasifikasi variabel. Setelah itu data akan ditabulasi dengan menggunakan software statistic yaitu SPSS versi 22.0
3.9.1 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Menurut Erlina (2011) uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data yang bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal.
Tujuan uji normalitas data ini adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel residual memiliki distribusi normal. Jika data normal, maka digunakan statistik parametrik. Adapun pedoman pengambilan keputusan rentang data distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov yang dapat dilihat dari:
1. Jika nilai signifikan < 0.05 maka distribusi data tidak normal 2. Jika nilai signifikan > 0.05 maka distribusi data normal
3.9.2 Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear adalah alat analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dan besarnya pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel tertentu. Adapun tujuannya dicari pola persamaan hubungan ini adalah
39
meramalkan pengaruh Inovasi Produk (X) terhadap Keunggulan Bersaing (Y) . analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 22.0
Bentuk persamaan regresi linear sederhana dalam penelitian ini adalah
Keterangan: Y = Keunggulan Bersaing X = Inovasi Produk a = Konstanta b = Koefisien Regresi 3.9.3 Pengujian Hipotesis
1. Uji Signifikasi Parsial (Uji T)
Uji T dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas (X) , apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) secara parsial. Bentuk pengujiannya adalah
1. Ho = 0, artinya variabel bebas (X) yaitu variabel Inovasi Produk secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu Keunggulan Bersaing
2. Ha ≠ 0, artinya variabel bebas (X) yaitu Inovasi Produk secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu Keunggulan Bersaing
40
Kriteria pengujian :
Jika menggunakan tingkat kekeliruan (α = 0,05) untuk diuji dua pihak,
maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :
a) Jika signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
b) Jika signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
3.9.4 Koefisien Determinasi ��
Koefisien Determinasi �2 adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk mengetahui kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel atau lebih X (bebas) terhadap variabel Y (terikat). Jika �2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat. Sebaliknya jik �2 semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) yang diteliti terhadap variabel terikat (Y) adalah kecil.
3.9.5 Koefisien Korelasi
Koefesien korelasi Product Moment digunakan untuk mengetahui korelasi variabel X terhadap variabel Y.Menggunakan bantuan statistik SPSS versi 22.0 Dari hasil perhitungan tersebut akan memperhatikan dua kemungkinan, yaitu:
41
1. Koefisen korelasi yang diperoleh sama dengan nol (r =0) berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada.
2. Koefisien korelasi yang diperoleh positif (r = +) artinya kenaikan nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif dan apabila Koefisien korelasi yang di peroleh negative (r = -) artinya kedua variabel negatif dan menunjukan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel lain.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang sangat kuat, kuat, sedang, rendah maupun sangat rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi angka sebagai berikut:
Tabel 3.2
Acuan Interpretasi Koefisien Korelasi
Nilai Interpretasi
0.0-0.19 Sangat Tidak Erat
0.2-0.39 Tidak Erat
0.4-0.59 Cukup Erat
0.6-0.79 Erat
0.8-0.99 Sangat Erat
Sumber : Sugiyono 2002
Dengan nilai r xy yang diperoleh, kita dapat melihat secara langsung melalui table korelasi yang menguji apakah nilai r yang kita peroleh tersebut berarti atau tidak, table korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikantertentu, dalam hal ini signifikan 5% bila nila r yang signifikan artinya hipotesis dapat diterima.
42