• Tidak ada hasil yang ditemukan

input yang digunakan untuk pupuk dan pembenah tanah Input Simbol Penjelasan

Dalam dokumen BIOCert STANDAR PERTANIAN ORGANIK (Halaman 47-50)

Tepung tulang ! Tulang binatang ataupun tulang ikan sebagai sumber P dan N untuk tanah. Agak bersifat basa

Molase ✔ Digunakan untuk mengomposkan pupuk hijau sebagai nutrisi mikroorganisme

Ampas perasan biji-bijian

! Limbah organik dari ekstraksi minyak seperti kacang tanah, kacang kedelai, nimba, custard seed. Ampas perasan biji-bijian kaya dengan nitrogen. Paling baik digunakan setelah pengomposan. Penggunaan secara langsung ke tanah dapat mengganggu tanaman.

Sekam padi ! Baik sebagai mulsa. Dapat digunakan untuk memperbaiki struktur tanah lempung, tetapi harus dicampur dengan bahan lain karena kandungan haranya rendah, kemampuan mengikat air rendah, dan terdekomposisi lambat. Lebih baik dimatangkan terlebih dahulu.

Sulfur ! -

Garam gipsum (Magnesium Sulfat)

✔ Penggunaannya hanya yang dari sumber alami dan bukan berasal dari proses yang dibuat secara sintetis atau kimiawi.

Limbah industri ! Dapat digunakan sebagai bahan kompos tetapi bahan dasar dan jenis industrinya harus diketahui/dilaporkan terlebih dahulu, dan tidak boleh dari industry kimia. Perlua adanya analisis untuk memastikan bahwa tidak ada kontaminasi dengan bahan kimia/ zat yang dilarang.

Abu bakaran kayu, abu bakaran sekam padi

! Digunakan untuk menaikan pH tanah dan sebagai sumber Kalium dan Fosfor. Jangan digunakan untuk pembibitan. Penggunaan abu bakaran jasad binatang dilarang karena adanya kehilangan bahan organik dan nutrisi.

Serbuk gergaji ! Dicampur tanah untuk memperbaiki aerasi dan retensi lengas tanah, tetapi bahan ini terdekomposisi lambat. Harus terdekomposisi sebelum digunakan.

Cacing tanah ✔ -

Kalsium klorida ! Digunakan hanya yang berasal dari bahan alami untuk memberikan trace element [kelompok mineral kimia jarang] pada tanaman; Gunakan dengan hati-hati karena kandungan klorida yang tinggi dapat

mempengaruhi keseimbangan mineral dalam tanah.

Mikroorganisme ✔ Diperbolehkan untuk digunakan dengan kompos, tanaman, benih, dan tanah. Kecuali yang berasal dari organisme hasil rekayasa genetik.

Dolomit

(Magnesium dan Kalsium

Karbonat)

! Digunakan hanya yang berasal dari bahan alami dan tidak melalui proses kimiawi. Digunakan untuk mengatur pH tanah.

* Apabila digunakan untuk menanggulangi kekahatan Mg maka harus dihindarkan penggunaan yang berlebihan dan kemungkinan toksisitas Mg.

Kompos jamur ✔ Serbuk gergaji dan bahan organik lain bekas produksi jamur harus dikomposkan terlebih dahulu.

Pupuk hayati ✔ Bahan organik yang kaya mikroorganisme berguna untuk mengurai nutrisi dan bisa dimanfaatkan untuk tanaman.

Sebaiknya menggunakan mikroorganisme dari setempat.

Hara mikro [Nutrisi mikro]

! Nutrisi sintetis seperti tembaga, kobal, sulfat, selenium, boron, mangan, molibdenum, seng, besi, dan iodin. Diperbolehkan untuk digunakan secukupnya atau ketika ada tanda yang jelas telah terjadi kekurangan.

Dalam bentuk nitrat dan klorida tidak diperbolehkan.

Pupuk hayati cair

✔ Pupuk cair yang dibuat dari kompos yang dicairkan untuk memperoleh mikroorganisme. Diaplikasikan dengan cara disemprotkan pada tanaman atau disiramkan/dimasukkan ke dalam tanah

Pupuk nitrogen ! Digunakan hanya yang berasal dari bahan alami, seperti: darah kental, ganggang hijau, azolla, sayuran, perasan biji nimba, legum, pupuk hijau, dan pupuk kandang ayam.

Diaplikasikan dalam jumlah yang sepadan dengan memperhitungkan keseimbangan hara di dalam tanah.

Pupuk hijau ✔ Seperti lamtoro, turi, orok-orok dan tanaman legum yang lain.

Pupuk kalium ! Digunakan hanya yang alami, contoh: abu bakaran kayu , jerami dan biomassa lainnya, debu batuan.

Pupuk fosfat ! Digunakan hanya yang alami, contoh: tepung tulang, rumput laut, kotoran ayam, guano, abu bakaran, batuan fosfat.

Pupuk kandang !  Penggunaan tanpa pemeraman terlebih dahulu dilarang, kecuali pupuk sudah dipanaskan dan harus diletakkan di daerah yang kering.

 Jangan membiarkan pupuk terpapar cahaya matahari karena nitrogen akan menguap. Letakkan pada tempat yang teduh dan tambahkan daun kering ataupun jerami di bawahnya. Penambahan batuan fosfat dapat meningkatkan nutrien.

 Diberikan ke tanah ketika tanah saat tingkat kelembabannya sesuai.

Kompos ✔ Proses pengomposan membantu mematikan gulma dan parasit yang dikandung pupuk kandang. Kompos yang mengandung bahan organik yang sesuai dalam daftar yang boleh digunakan.

Digunakan kompos yang bahan organiknya terdaftar di lampiran ini.

Limbah perkotaan [urban waste] dilarang digunakan.

Kompos limbah biogas

✔ Limbah dari produksi biogas terdiri dari rata-rata unsur yang ada yaitu:

N=0.13%; P205= 0.01%; K2O=2-3%.

*jika kompos biogas digunakan tunggal, direkomendasikan untuk menggunakan minimum 6.25 ton/ hektar.

Jerami bekas media jamur

✔ Jerami dari pertanian non organik dapat digunakan namun produksi jamur tersebut tidak boleh menggunakan bahan yang terlarang.

Kapur

pertanian/kalsit (CaCO3)

✔ Digunakan untuk memperbaiki pH tanah. Harus digunakan dalam bentuk butiran. Batu kapur yang terbakar (CaO2) tidak diijinkan digunakan untuk perbaikan tanah karena merupakan aktivitas yang tidak baik.

Pergiliran [Rotasi]

tanaman

✔ Pergiliran tanaman yang dilaksanakan menggunakan jenis tanaman yang berbeda untuk memperoleh keseimbangan penyerapan hara.

Tanaman dengan penyerapan hara rendah sampai tinggi, seperti: (1) legum, (2) umbi, (3) daun, (4) buahan, (5) serealia

Jerami dan mulsa alami

✔ Digunakan dalam bentuk bahan alami seperti jerami padi, daun kering atau rerumputan. Membantu dalam mengurangi hempasan air hujan di permukaan tanah, mengendalikan gulma, mengurangi penguapan, mengendalikan erosi, mempertahankan temperatur tanah, dan kemungkinan meningkatkan kesuburan tanah. Jerami dari pertanian konvensional boleh digunakan.

Guano ! Bahan yang baik untuk fosfat Bersifat agak basa.

Rhizobium ✔ Dicampur dengan bibit legume sebelum penanaman. Dicampurkan dengan larutan gula 30% atau air dengan bubuk susu dan rendam dengan benih sebelum penanaman.

Tepung darah ! Nilai hara N-P-K = 12-1.5-0.6 Gipsum

(Kalsium Sulfat)

✔ Digunakan hanya bahan alami untuk pembenah tanah dan juga merupakan sumber kalsium untuk tanaman. Dilarang menggunakan bahan hasil proses kimiawi.

Bahan

pembenah tanah

✔ • Bahan-bahan alami yang digunakan untuk meningkatkan

karakteristik fisik, kimia , atau biologi tanah, termasuk sekam padi dan jerami, batang jagung, serbuk gergaji, dan kacang polong dll

 Perawatan harus dilakukan agar tidak membuat persaingan nitrogen dari tanaman.

Rumput laut ! Hanya ekstrak alami yang diperbolehkan Ganggang hijau

biru

✔ Sumber dari nitrogen alami pada padi.

Bakteri pengurai ✔ Kecuali organisme hasil rekayasa genetik, bakteri pengurai (dekomposer) terutama berasal dari setempat/lokal.

Sisa tanaman dan sayuran

✔ Digunakan untuk pengomposan

Batuan fosfat ! Digunakan hanya dari sumber alami dan tanpa bahan kimia. Sumber fosfat tetapi sukar terlarut dalam pH tanah netral-alkalin dan pelepasan haranya lambat. Sebaiknya digunakan pada tanah masam, dihaluskan sampai 100 mesh dan dicampur merata dengan tanah

Liat ✔ Misalnya bentonit, perlit, vermikulit, zeolit, kaolin dari sumber alami dan tidak diberikan bahan kimia . Digunakan sebagai nutrisi tambahan untuk tanaman.

Batuan vulkanik ! Misalnya apung, diolit, dll dari sumber alami dan tidak diberikan bahan kimia. Digunakan dalam bentuk granulasi sebagai mineral tambahan untuk pembenah tanah

Batu magnesium ! Digunakan untuk pembenah tanah

Azolla ✔ Kaya nitrogen dan proses dekomposisinya cepat. 80% hara yang dikandung dilepaskan dalam waktu 8 minggu setelah tanam.

Bagian 1.2: Produk dan Metode yang Digunakan untuk Pengendalian Hama, Penyakit, Gulma

Dalam dokumen BIOCert STANDAR PERTANIAN ORGANIK (Halaman 47-50)

Dokumen terkait