• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.2 Input (Masukan)

4.2.1 Sumber Daya Manusia 1. Karakterisktik Informan

Informan pada penelitian ini merupakan pengelola dana BOK di Puskesemas Kartini tahun 2016 berjumlah 6 orang yang terdiri dari Kepala Puskesmas, Bendahara BOK Puskesmas, Penanggung Jawab Program Promotif dan Preventif, Penanggung Jawab Program ISPA, PPK BOK Dinkes, dan Bendahara BOK Dinkes. Rata-rata informan pernah menjadi pengelola BOK pada tahun sebelumnya.

Tabel 4.6 Distribusi Informan berdasarkan Karakteristik

Informan Jabatan Pendidikan Jenis Kelamin Umur (thn)

1 PPK BOK Dinkes S2 Pria 46

2 Bendahara Pengeluaran

Satker BOK Dinkes S2 Perempuan 44

3 Kepala Puskesmas S1 Perempuan 49

4 Bendahara BOK

Preventif

6 PJ ISPA D3 Perempuan 31

2. Persepsi Juknis BOK 2016

Secara umum BOK 2016 bertujuan untuk meningkatkan kinerja, akses dan mutu pelayanan kesehatan puskesmas melalui upaya kesehatan promotif dan preventif dalam mendukung pelayanan kesehatan di luar gedung. Persepsi pengelola BOK terhadap Juknis BOK 2016 sangat penting karena mempengaruhi penyusunan POA dalam menetapkan program promotif dan preventif yang akan dilaksanakan. Hal ini tergambar dari jawaban informan:

Tabel 4.7 Persepsi Mengenai Tujuan BOK 2016

Informan Tujuan BOK 2016

1 Tujuan BOK untuk membantu kegiatan operasional puskesmas dalam peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat.

2 BOK 2016 kegiatannya bertambah, ada beberapa yang dikembangkan sesuai dengan renstra kemenkes 2015-2019, dan capaiannya mengarah ke SPM, tetapi SPM belum keluar, hanya indikatornya yang sudah ada.

3 Tujuan program BOK yang sekarang untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui program SDGs dan untuk membantu kegiatan di dalam gedung dan diluar gedung yang bersifat promotif dan preventif.

4 Tujuan BOK untuk kegiatan promotif dan preventif. Untuk tahun ini pencapaiannya berdasarkan SDGs tapi belum ada juknisnya yang lengkap. Kalau menurut DAK untuk upaya kesehatan masyarakat mencapai program prioritas kesehatan nasional. Targetan pencapaiannya diserahkan ke masing-masing puskesmas, karena setiap wilayah kerja beda permasalahannya. Persepsi pengelola BOK terhadap juknis BOK sudah benar tetapi terdapat perbedaan tentang pencapaian, menurut Bendahara BOK Dinkes tahun ini capaian BOK diarahkan ke SPM, sedangkan menurut pengelola BOK Puskesmas capaian BOK berdasarkan SDGs.

BOK dimanfaatkan untuk mendukung operasional puskesmas dalam rangka pencapaian program kesehatan prioritas nasional sepertipenurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi, serta malnutrisi,mendukung kinerja fungsi manajemen puskesmas, upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, kerja sama lintas sektoral dalam mendukung program kesehatan. BOK diharapkan dapat mendekatkan petugas kesehatan kepada masyarakat dan memberdayakan masyarakat, melalui mobilisasi kader kesehatan untuk berperan aktif dalam pembangunan kesehatan.

Tabel 4.8 Persepsi Mengenai Pemanfaatan dana BOK 2016

Informan Pendapat

1

Dana BOK digunakan untuk pelayanan di dalam gedung dan di luar gedung yang bersifat promotif dan preventif seperti membantu kegiatan operasional puskesmas, pelayanan ibu, pelayanan anak, imunisasi, penyuluhan, posyandu. Tujuannya ini untuk peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat.

2

Dana BOK dimanfaatkan untuk pertemuan, penyuluhan, transportasi. Untuk pemanfaatannya disetiap puskesmas sebagian besar sudah sesuai dengan juknis.

3

Dana BOK digunakan untuk operasional dan manajemen di puskesmas seperti transport, ATK yang membantu dalam mengadakan penyuluhan dan PIN yang membutuhkan pendampingan kader.

4

Dana BOKdigunakan untuk keperluan transport perjalanan dinas, manajemen, penggandaan ATK, leaflet, belanja bahan makan dan minuman itu ada bahan jadi untuk snack ketika penyuluhan, dan bahan makan itu untuk PMT. Kalau untuk honorium, kita tidak dapat, itu diperuntukkan tenaga promotif yang kita undang dari luar

Pendapat mengenai pemanfaatan dana BOK 2016 untuk mendukung pelayanan luar gedung seperti yang bersifat promotif dan preventif seperti membantu kegiatan operasional puskesmas, pelayanan ibu, pelayanan anak, imunisasi, penyuluhan, dan posyandu. Pengeluarannya dibelanjakan untuk

operasional dan manajemen di puskesmas seperti transport, ATK, serta bahan makanan dan minuman.

3. Pengelola BOK 2016

Ketersediaan SDM kesehatan menjadi salah satu faktor yang sangat penting sebagai pelaksana penyelenggaraan pelayanan kesehatan di puskesmas untuk mencapai tujuan program BOK.Pelaksanaan manajemen kegiatan BOK dapat berjalan secara efektif dan efisienharus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas.

Tabel 4.9 Penentuan Pengelola BOK 2016

Informan Pendapat

1 Tim pengelola BOK tahun ini mekanisme pengelolaannya sudah diserahkan ke daerah.

2 Penentuan pengelola tim BOK terjadi benturan antara perda dan permenkes, disesuaikan dengan daerah. Tahun sebelumnya, membentuk tim sendiri ada tim teknis dan tim keuangan. Sekarang pengelolaannya semua ada di daerah, pengelola tim keuangannya dikelola oleh bendahara penerimaan dan pengeluaran yang tersistem dalam manajemen dinkes

3 Tim pengelola 2016 berdasarkan SK walikota karena sudah termasuk didalam DAK uangnya masuk ke kas daerah. Saya sebagai kapus hanya membuat surat perintah aja. Semua PPTK. PPATK, dan bendaharanya ada di dinkes. Puskesmas hanya pembantuan, sebagai bendahara pengeluaran. Kalau saya bilang tugas saya sudah semakin ringan.

Penentuan tim pengelola BOK 2016 berdasarkan SK walikota karena BOK dimasukkan ke dalam DAK. Tim keuangannya dikelola oleh bendahara penerimaan dan pengeluaran yang tersistem dalam manajemen Dinas Kesehatan Kota.Puskesmas hanya pembantuan.

Salah satu penunjang pelayanan kesehatan di Puskesmas Kartiniadalah tersedianya fasilitas sarana dan prasarana kesehatan yang memadai. Beberapa Sarana dan prasarana kesehatan bersumber daya masyarakat dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.10 UKBM di Puskesmas Kartini

No UKBM Kelurahan Jumlah

Simarito Sipinggol-pinggol 1. Posyandu 4 5 9 2. Poskeskel 1 1 2 3. Posbindu 0 1 1 4. Kelurahan Siaga 1 1 2 Jumlah 14

Dari hasil penelitian dan observasi yang dilakukan terhadap kondisi sarana dan prasarana kesehatan di Puskesmas Kartini dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.11 Status UKBM di Puskesmas Kartini

No UKBM Status Jumlah

Pratama Madya Purnama Mandiri

1. Posyandu 6 3 9

2. Kelurahan Siaga 2 2

Jumlah 4.2.3 Dana BOK

1. Sumber Dana Program Promotif dan Preventif

BOK merupakan satu kesatuan sumber pembiayaan operasional untuk pelaksanaan upaya kesehatan bersama sumber dana lain yang ada di puskesmas seperti dana kapitasi BPJS dan dana lainnya yang sah. Diharapkan terjadi sinergisme pembiayaan operasional puskesmas dengan menghindari duplikasi dan tetap mengedepankan akuntabilitas dan transparansi sehatan.Penggunaan Dana

Kapitasi untuk dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan dimanfaatkan untuk upaya kesehatan perorangan berupa kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif lainnya, kunjungan rumah dalam rangka upaya kesehatan perorangan, operasional untuk puskesmas keliling, bahan cetak atau alat tulis kantor, serta administrasi keuangan dan sistem informasi.

Tabel 4.12 Pendapat tentang sumber dana program promotif dan preventif

Informan Sumber dana

1

Sumber dana untuk program promotif dan preventif selain BOK, diterima dari BPJS, APBD ada juga. Dana BOK pematangsiantar tahun 2016 mengalami kenaikan 50%.

2

Sumber dana untuk program promotif dan preventif yaitu dari BOK. Kalau porsi APBD tidak ada. BOK Pematangsiantar 2016 mengalami kenaikan, dari 1,9 M ke 3,7 M.

3

Sumber dana untuk promotif dan preventif selain dari BOK yaitu dari JKN, APBD tidak ada lagi sejak 2014. Dan itu tidak menjadi hambatan, karena dananya mencukupi. Tahun 2016, BOK Puskesmas Kartini Rp.223,250 Jt.

4

Sumber dana untuk promotif dan preventif dari BOK dan JKN. Dinkes yang menentukan anggaran untuk kita, ungkin karena ada penliaian tersendiri terhadap Puskesmas Kartini, seperti pencapaian program dan administrasi, kita dikasih reward, dana yang kita terima lebih dari yang kami rencanakan.

5

Dana untuk promoitf dan preventif bersumber dari BOK dan JKN. Keduanya saling menutupi untuk melakukan sosialisasi dan penyuluhan.

Berdasarkan hasil wawancara, tahun 2016 Puskesmas Kartini menerima dana BOK dan dana Kapitasi untuk membiayai pelaksanaan program promotif dan preventif. Sedangkan dari APBD, sama sekali tidak ada sejak tahun 2014.

2. Mekanisme Penyaluran

BOK yang diterima Kota Pematangsiantar didistribusikan kepada setiap puskesmas. Dasar perhitungan alokasi per puskesmas dengan memperhatikan beberapa hal yang terkait beban kerja, antara lain: luas wilayah kerja Puskesmas, jumlah penduduk yang menjadi tanggung jawab puskesmas, jumlah UKBM,

jumlah sekolah, dana kapitasi JKN yang diterima, dan jumlah tenaga pelaksana UKM.

Tabel 4.13 Pendapat tentang Mekanisme Pencairan Dana

Informan Mekanisme Pencarian BOK

1

Anggaran datang dari pusat dimasukkan ke kas daerah. Kemudian dinkes menetapkan anggaran. Setelah itu, tim BOK dinkes merumuskan pembagian anggaran per puskesmas, kriterianya berdasarkan jumlah penduduk, demografi, target pencapaian mereka, jumlah pelayanan dan jaringannya seperti pustu, poskeskel, semakin banyak jaringannya semakin banyak anggaran ke mereka. Kemudian disampaikan ke kadis untuk menetapkan SK yang akan diberikan kepada masing-masing puskesmas.

3

Kalau tahun sebelumnya, puskesmas mengambil dana dari rekening langsung, kalau sekarang dari bendahara BOK dinkes. Puskesmas membuat rencana belanja diajukan dalam bentuk SPU kemudian dinkes memberikan dana sesuai dengan anggaran yang sudah diajukan.

4

Mekanisme pencairan itu pertanggungjawaban panjang, pengerjaannya kurang efisien, berkas disiapkan di puskesmas tetapi persutujuan tanda tangan harus kepala dinas, belum tentu ketemu. Jadi, ya lama.

Berdasarkan hasilwawancaradalamtabeltersebut menunjukkanbahwa pencairan dana BOK diawali dari kemenkes memasukkan dana BOK ke kas daerah kemudian dinkes menetapkan SK dan anggaran ke puskesmas berdasarkan SPU yang diajukan ke puskesmas, setelah disetujui baru dari Pengelola BOK dinkes mencairkan dana BOK kepada puskesmas.

3. Periode penerimaan dana

Dana BOK diharapkan dapat diterima diawal tahun agar perencanaan yang sudah ditetapkan dapat berjalan dengan optimal.

Tabel 4.14 Pendapat tentang Penerimaan Dana BOK 2016

Informan Pendapat

1

Pengalokasian dana ditentukan pembagiannya setahun. Tahun 2016, BOK diterima Pematangsiantar diawal tahun pada Januari. Untuk sampai ke puskesmas butuh berproses, disosialisasikan terlebih dahulu pada akhir januari atau bulan Februari. Untuk menanggulangi dana sebelum menerima BOK, puskesmas masih punya sisa dana di tahun sebelumnya, makanya puskesmas tidak boleh terus langsung menghabiskan harus ada yang disimpan.

2

Program BOK sudah jalan mulai dari awal tahun, tetapi duitnya datang belakangan, untuk menanggulanginya pakai duit sendiri dulu kesana kemari, beli minyak sendiri. Dana untuk Januari, baru cair pada bulan Mei. Pembagian jatah setiap puskesmas kriterianya masih sama dengan yang sebelumnya. Menurut saya lebih efisien ketika BOK masih APBN. Pengeloalaan itu berubah sebenarnya bukan kehendak dari menkes tetapi dari kementrian dalam negeri dan menkeu. Perubahan yang ini sangat signifikanlah.

3

Kalau dulu uang itu udah global masuk ke daerah, kalau sekarang udah langsung dibagi 25%. Dana dambil pertriwulan oleh dinkes. Jadi kalau kita mau menggunakan lebih dari itu di triwulan pertama, gak bisa. Kalau dulu perbulan.kalau puskesmas diberikan perbulan.

Dokumen terkait