• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.3 Proses

Kalau menurut peraturan DAK, dana itu diterima puskesmas pertriwulan. Dana tidak sampai tepat waktu ke puskesmas, masih anggaran yang Januari yang diterima, sedangkan ini sudah Mei. Hasil wawancara dari tabel diatas dijelaskan bahwa pencairan dana BOK 2016 dilaksanakan secara triwulan dan disalurkan setiap triwulan sebesar 25% dari jumlah alokasi. Pencairan dana BOK di Puseksmas Kartini mengalami keterlambatan sehingga program berjalan tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan tidak optimal.

4.3 Proses

4.3.1 Perencanaan Tingkat Puskesmas (P1)

Perencanaan di puskesmas disusun melalui 4 (empat) tahap yang dimulai dari tahap persiapan,tahap analisa situasi,tahap penyusunan rencana usulan

kegiatan (RUK) dan tahap penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) agar tujan BOK di puskesmas dapat tercapai optimal dan tepat sasaran.

Tabel 4.15 Pendapat Tentang Proses Perencanaan Tingkat Puskesmas

Informan Pendapat

2

Perencanaan di tahun 2016 itu kurang tepat karena perencanaannya dibuat diawal tahun saja, jadi tidak bisa disesuaikan kondisi real saat itu, karena sudah langsung masuk ke DPA RKPD. Jadi, jika terjadi insidensial seperti KLB, kegiatan yang sesuai kebutuhan tidak bisa mengandalkan BOK. Kalau dulu, RUK dibuat setahun dengan cakupan yang bagus, jika ditengah jalan ada kegiatan yang penting karena KLB seperti DBD kan harus fogging, kegiatannya bisa disinergikan.

3

Oktober kita memasukkan RAB dan RUK ke dinkes. Kemudian menetapkan RPK pada Desember, dan kegiatan mulai dilaksanakan pada Januari. Karena BOK 2016 masuk ke DAK kita sudah buat POA tahunan. Dulu masih fleksibel bisa berubah sesuai kondisi setiap bulan, tetapi sekarang kalu mau diubah harus tunggu P, jadi lama lagi.

4

Kita menetapkan RUK 2016 pada Desember 2015 yang disiapkan untuk setahun, anggaran yang diajukan mengalami kenaikan tapi tidak mencapai 100%, karena biasanya upaya rutin yang dimasukkan kecuali kalau ada KLB. Kalau sekarang, jika nanti ada kejadian yang insidentil ada 2 pilihan, yang pertama tetap dilaporkan tapi ditunggu sampai ke P, yang kedua tetap dilaksanakan dengan prinsip proyek thank you. Misalnya jika terjadi KLB, yang dibutuhkan nakes dan obat-obatan, ya sudah kita turun walaupun tanpa ada SPPD. Jadi sekarang ribet kalau mau memasukkan kegiatan yang harus mengubah POA awal, karena panjang urusannya. Yang tidak tercakup di POA kita usahakan bersama.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut diatas, dapat diketahui bahwa penyusunan RUK dan RPK untuk tahun 2016 sudah disiapkan setahun yang

dituangkan dalam bentuk POA bulanan maupun tahunan. Tetapi kebijakan tidak bisa disesuaikan dengan kondisi di masyarakat setiap waktu karena perencanaan sudah dsusun untuk satu tahun, jika mau diubah akan melalui proses administrasi yang panjang.

4.3.2 Penggerakan Pelaksanaan (P2)

Penerapan manajemen penggerakan pelaksanaan di puskesmas dilakukan dalam bentuk lokakarya mini. Dari hasil penelitian terhadap wawancara dan telahaan dokumen, Puskesmas Kartini melaksanakan setiap bulannya. Dana BOK dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan lokakarya mini. Dalam proses perencanaan program, Puskesmas Kartini melibatkan semua pihak yaitu lintas sektoral, toma, dan masing-masing penanggungjawab program. Sebagai output dari pelaksanaan mini lokakarya adalah tersusunnya POA bulanan Puskesmas.

Tabel 4.16 Pendapat tentang Pelaksanaan Lokakarya Mini

Informan Pendapat

3

Proses perencanaan dimulai pada lokakarya mini, pertama kali dilakukan pada Januari. Yang dilibatkan semua pihak, lintas sektoral, toma, dan masing-masing penanggungjawab program memberikan usul, dari situ dirangkum POA, juga sekalian melakukan evaluasi apa saja program yang tidak tercapai.

4

Lokakarya mini dilaksanakan secara rutin, ada lokmin tahunan dan ada yang bulanan. Tahun sebelumnya POA bulanan bisa diubah di minilok, tetapi sekarang tidak bisa diubah lagi, nanti kita harus menunggu masuk ke P.

5 Lokmin rutin dilakukan, karena kita harus memberikan pelaporan ke dinkes, kalau tidak nanti dapat garis merah.

6 Di lokmin masing-masing penanggungjawab program memberikan laporannya. Itu setiap bulan dilaksanakan.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut diatas, dapat diketahui bahwa pelaksanaan lokakarya mini dilakukan setiap bulan untuk mengevaluasi kegiatan yang dilaksanakan serta merencanakan kegiatan dibulan selanjutnya. Dari hasil

telaah dokumen kegiatan lokakarya mini bulanan dan tribulan ini telah dilakukan dan dituangkan dalam bentuk POA tahunan maupun POA bulanan yang telah diserahkan ke Pengelola BOK Dinas Kesehatan Kota.

4.3.3 Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)

Pengawasan pengendalian penilaian adalah berupa penilaian pelaporan, pemantauan, dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan BOK.Kemampuaan pengelola BOK dalam membuat pencatatan dan pelaporan dana BOK dan menyajikannya dalam informasi yang berguna bagi satuan kerja kota dan puskesmas. Kepala Puskesmas Kartini melakukan monitoring pencapaian programdan penyerapan keuangan BOK pada saat lokakarya mini bulanan.Sedangkan pihak Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar melakukan monitoring langsung ke setiap puskesmas setiap bulan.

Tabel 4.17 Pendapat tentang Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi

Informan Pendapat

1 Pelaporan puskesmas dilakukan secara rutin karena pembayaran dilakukan setelah program kegiatan dilaksanakan dan dicek kebenarannya.Laporan puskesmas harus sesuai juknis mekanisme daerah, kalau tidak sesuai sesuai nanti kita harus melakukan pembinaan lagi

2 Dinkes melakukan evaluasi setiap bulan ke puskesmas, tetapi meskipun begitu pihak puskesmas selalu ada yang datang kesini menyusun laporan setiap hari.Puskesmas melakukan pencatatan dan pelaporan rutin setiap bulan. Memang belum maksimal, tidak semuanya punya computer dan tidak semuanya bisa menjalankan komputer, jadi ada yang masih manual, simpusnya belum jalan maksimal, tetapi ini tidak menyebabkan keterlambatan penyampaian laporan, karena dinkes punya deadline sampai tanggal 5 disetiap bulan Laporan bulanan berdasarkan SP2TP, yang tahun ini belum ada, tahun dulu ada. Tapi belum dikasih standar yang baru, masih ICD9, blm ICD10 jadi belum sesuai dengan BPJS.

3 Dinkes melakukan evaluasi minimal 1/bulan. Mereka memeriksa laporan sekalian melakukan pembinaan juga. Dan Puskesmas

Informan Pendapat

disesuaikan dengan ketentuan yang ditetapkan pemko

5 Pelaporan dilakukan perprogram dan dilapor semua ke dinas, ada target dari dinas. Paling lambat tanggal 10 maksimal, kalau tidak dapat garis merah.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut diatas, dapat diketahui bahwapelaporan telah dilakukan meskipun belum semua puskesmas dapat melakukannnya secara optimal namun khususnya Puskesmas Kartini sudah melakukan pelaporan yang baik dan tepat waktu. Fungsi monitoring juga sudah dilakukan dengan baik oleh Tim Pengelola Dana BOK Dinas Kesahatan Kota Pematangsiantar.

Dokumen terkait