Sumber: data yang diolah
6. Inspektorat Jenderal
a. Definisi Inspektorat Jenderal
Menurut Sirait (2009:28), inspektorat jenderal didefinisikan sebagai berikut:
“Inspektorat jenderal merupakan salah satu unit kerja eselon 1 yang menjalankan fungsi pengawasan (controlling) yang mempunyai tugas pokok dan fungsi utama antara lain melaksanakan kegiatan pengawasan fungsional di lingkungan kementerian terhadap pelaksanaan tugas di setiap unit
26 b. Definisi Internal Audit
Agoes (2009:221) mendefinisikan internal audit yaitu:
“internal audit (pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku.”
Menurut Mardiasmo (2009:193) definisi audit internal yaitu sebagai berikut:
“Audit internal adalah audit yang dilakukan oleh unit pemeriksa yang merupakan bagian dari organisasi yang diawasi.”
Menurut Sawyer(2005:7), audit internal yaitu:
“Audit internal bertindak sebagai penilai independen untuk
menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta efisiensi dan efektivitas
kinerja perusahaan.”
Dari ketiga definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa internal audit yaitu suatu pemeriksaan yang dilakukan oleh unit bagian pemeriksa dalam organisasi yang bertindak independen untuk menelaah operasional perusahaan, dengan mengukur dan mengevaluasi pengendalian serta kinerja perusahaan dengan tujuan efisiensi dan efektivitas.
c. Jenis Audit Internal Sektor Publik
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/05/M.PAN/03/2008 tentang standar audit aparat
27 pengawasan intern pemerintah, kegiatan audit yang dilakukan oleh aparat pengawasan internal pemerintah (APIP) terdiri dari:
1) Audit kinerja
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang sistem pengendalian intern pemerintah, memberikan kewenangan pada aparat pengawas intern pemerintah (APIP) untuk melaksanakan audit kinerja sebagai bentuk pengawasan. Audit kinerja merupakan audit atas pengelolaan keuangan negara dan pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah yang terdiri dari aspek kehematan, efisiensi, dan efektivitas.
Audit kinerja dilakukan untuk menilai tingkat keberhasilan kinerja suatu kementerian/lembaga pemerintah untuk memastikan sesuai atau tidaknya sasaran yang kegiatan yang menggunakan anggaran.
2) Audit dengan tujuan tertentu
Audit dengan tujuan tertentu adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan khusus, diluar audit keuangan dan audit kinerja. Audit dengan tujuan tertentu bertujuan memberikan simpulan atas suatu hal yang diaudit. Yang termasuk dalam kategori ini adalah audit investigatif, audit terhadap masalah yang menjadi fokus perhatian pimpinan organisasi dan audit yang bersifat khas.
28 d. Peran Internal Audit
Internal auditor dalam suatu kementerian disebut Inspektorat Jenderal. Internal auditor tidak bertanggung jawab untuk memberikan pendapat tentang ketaatan terhadap hukum. Auditor internal secara periodik akan mengakumulasikan evaluasi pengendalian dari laporan audit internal dan mencapai kesimpulan tentang lingkungan pengendalian internal, struktur, dan filosofi organisasi secara keseluruhan. Agar peranan audit pengendalian intern pengadaan barang/jasa efektif, maka unsur-unsur berikut ini harus dipenuhi (Permana, 2009:43):
1) Verifikasi.
Audit pengendalian internal atas pengadaan barang/jasa melakukan pemeriksaan secara metodis atau menetapkan asas-asas manajemen.
2) Evaluasi
Audit pengendalian internal atas pengadaan barang/jasa berperan dalam penilaian menyeluruh pengendalian internal pengadaan barang/jasa dengan membandingkan kriteria-kriteria yang ada. 3) Rekomendasi
Audit pengendalian internal atas pengadaan barang/jasa berperan dalam memberikan rekomendasi untuk membantu menyelesaikan permasalahan pengendalian internal pengadaan barang/jasa, baik yang sekarang maupun masa yang akan datang.
29 B. Penelitian Sebelumnya
Tabel 2.1
Hasil-hasil Penelitian terdahulu No. Peneliti, Tahun, dan Judul
Penelitian Metode Penelitian
Variabel
Hasil Penelitian X1 X2 Y
1. Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas
Pengendalian Internal Penjualan dan Penagihan Piutang.
(Permana, 2009)
Jenis Penelitian: Kuantitatif
Sumber Data: Primer, Kuesioner
Sampel: Auditor Internal pada Divisi Internal Auditor PT. Telekomunikasi Indonesia Metode Analisis: Korelasi √ √
Pelaksanaan audit internal sangat memadai.
Pengendalian Internal atas penjualan dan penagihan piutang sangat efektif. Audit internal memadai berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang. 2. Internal Control and
Management Guidance. (Feng, et al., 2009)
Jenis Penelitian: Kuntitatif
Sumber Data: Sekunder; Audit Analytics, First Call, Annual Compustat, CRSP
Sampel: 2.940 firm-years Metode Analisis: OLS Regression
√ √
Panduan manajemen memiliki efek yang signifikan terhadap pengendalian internal.
30 Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti, Tahun, dan Judul
Penelitian Metode Penelitian
Variabel
Hasil Penelitian X1 X2 Y
3. Pengaruh Audit Internal terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Biaya Produksi
(Widyaningsih, 2010)
Jenis Penelitian: Kuantitatif
Sumber Data: Primer, Kuesioner Sampel: 20 Auditor Internal PT Dirgantara Indonesia Metode Analisis: Korelasi Product Moment √ √
Pelaksanaan audit internal memberikan pengaruh yang tinggi terhadap efektivitas pengendalian intern biaya produksi.
4. The Role of Internal Audit Fuction in the disclosure of Material Weaknesses (Lin, etal.,2011)
Jenis Penelitian: Kuntitatif
Sumber Data: Sekunder; Sampel: 214 perusahaan yang didapatkan melalui survey GAIN IIA Metode Analisis data: Logistic Regression Variabel Lainnya: Pengungkapan Kelemahan yang Material √
Internal audit berperan dalam pengungkapan kelemahan yang material.
31 Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti, Tahun, dan Judul
Penelitian Metode Penelitian
Variabel
Hasil Penelitian X1 X2 Y
5. The Effect of Internal Contol on the Operating Activities of Small Restaurant
(Frazer, 2011)
Jenis penelitian: kuantitatif
Sumber data: primer, kuesioner melalui mail Sampel: 270 manajer restoran yang beroperasi di Nassau County, New York
Metode analisis: regresi berganda
Variabel lainnya: pemisahan tugas (X1), penjagaan asset (X2), dan verifikasi transaksi (X3).
√
Adanya hubungan yang negatif antara pemisahan tugas dan perusahaan kecil.
Adanya hubungan positif antara pengendalian internal dengan penjagaan aset. Adanya hubungan yang positif antara pengendalian internal dengan verifikasi transaksi.
6. Management Disclosure on Internal Control in Annual Report – A Study on Banking Sector: Bangladesh
(Arifuzzaman, 2011)
Jenis Penelitian: Kuntitatif
Sumber data: sekunder; Dhaka Stock Engchange (DSE)
Teknik Sampling: Random Basis
Sampel: 7 Bank yaitu:
√ √
Laporan manajemen dari sektor perbankan meliputi pengungkapan pengendalian internal. Tingkat
pengungkapan bervariasi dengan perusahaan yang berbeda.
32 Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti, Tahun, dan Judul
Penelitian Metode Penelitian
Variabel
Hasil Penelitian X1 X2 Y
AB Bank Ltd, Bangla Bank Ltd, Jamuna Bank Ltd, Merchantile Bank Ltd, Mutual Trust Bank Ltd, Premier Bank Ltd, Southest Bank Ltd. 7. Internal Audit Function: an
exploratory study from Egyptian list firm
(Ebaid, 2011)
Jenis penelitian: kuantitatif
Sumber data: Primer, Kuesioner
Sampel: Internal auditor perusahaan-perusahaan terdaftar di Mesir Metode penelitian: regresi berganda
√
Sebagian besar perusahaan di Mesir memiliki fungsi internal audit tetapi fungsinya masih kurang terpenuhi.
Hasilnya juga mengungkapkan bahwa fungsi internal audit masih berfokus pada audit keuangan dan kepatuhan pengendalian internal. 8. Pengaruh Kualitas Audit
Internal Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lumajang (Dityatama, 2012)
Jenis penelitian: kuantitatif
Sumber data: Primer, Kuesioner
Teknik sampling: sampling jenuh/sensus Sampel: 22 orang auditor
√ √
Kualitas audit internal berpengaruh positif terhadap efektifitas sistem pengendalian internal Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD)
33 Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti, Tahun, dan Judul
Penelitian Metode Penelitian
Variabel
Hasil Penelitian X1 X2 Y
Internal pada Inspektorat Kabupaten Lumajang Teknik analisis data: Statistika deskriptif dengan Smart-PLS 9.
Investigating the Effective Factors on Management Internal Control Applying (Pirayesh, Niazi, Ahmadkhani., 2012)
Jenis penelitian: kuantitatif
Sumber data: Primer Sampel: 195 karyawan yang bekerja pada sektor administrasi dan
keuangan instansi pemerintah di Provinsi Zanjan, Iran
Metode analisis data: Non-parametric binomial test, t-student, dan
Freedman test Variabel lainnya: penggunaan teknologi informasi √ Implementasi teknologi informasi secara positif
mempengaruhi tim manajemen untuk mengontrol sistem mereka.
Penggunaan manajer yang lebih terampil dan memiliki spesifikasi khusus berpengaruh positif terhadap manajemen pengendalian internal.
34 C. Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan 2.1