• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Manajemen terhadap pengendalian intern antara pengadaan barang/jasa

Sumber: data yang diolah

D. Keterkaitan Antar Variabel

1. Peranan Manajemen terhadap pengendalian intern antara pengadaan barang/jasa

Manajemen sebuah organisasi, melibatkan empat (4) fungsi dasar: planning, organizing, actuating, controlling. Dalam mengelola suatu organisasi diperlukan suatu sistem pengendalian intern. Pengendalian Adanya Fraud atas Pengadaan komputer dan al-qur’an di Dirjen BIMAS Islam

Lemahnya Pengendalian Intern pada kementerian agama

Dasar Teori: Teori Agency dan Teori Sistem

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengendalian Intern (Y) Peranan Manajemen (X1)

Internal Audit (X2)

Metode Analisis: Regresi Berganda

Hasil Penelitian dan Pembahasan

35 intern meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan manajemen. Secara umum, dewan pimpinan tidak mendesain pengendalian internal atau menyiapkan peraturan tertulis yang mereka adopsi.

Manajemen (termasuk dewan pimpinan) adalah yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pengendalian tepat berada di tempatnya, dan bahwa mereka bekerja sesuai dengan bagaimana yang dimaksudkan (Dinapoli, 2010:2). Masing-masing individu dalam suatu organisasi memiliki tanggung jawab untuk memastikan sistem pengendalian intern organisasi tersebut efektif.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Feng (2009:203), panduan manajemen memiliki efek yang signifikan terhadap pengendalian internal. Disamping itu, penelitian yang dilakukan oleh Arifuzzaman (2011:219) menunjukkan bahwa laporan manajemen mengungkapkan pengendalian internal, walaupun tingkatannya berbeda-beda.

Pimpinan wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dalam rangka untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pimpinan dan pegawai harus memiliki tindakan yang mendukung pengendalian internal. Pimpinan harus terus-menerus mengawasi output yang dihasilkan oleh sistem pengendalian dan mengambil tindakan yang tepat apabila terjadi penyimpangan.

36 Pembagian tugas seperti otorisasi, pemrosesan, pencatatan, dan pemeriksaan transaksi harus dipisahkan ke masing-masing individu dan unit. Pengawasan harus dilakukan dengan baik dan berkelanjutan untuk memastikan pencapaian tujuan pengendalian internal. Akses untuk mendapatkan dokumen atau catatan harus dibatasi ke individu yang memang berwenang, seseorang yang bertanggung jawab untuk pengamanan dan penggunaan sumber daya dan orang lain yang mencatat.

Selain itu, setiap karyawan instansi bertanggung jawab untuk menyadari dan memperhatikan manajemen risiko dan masalah pengendalian intern, untuk mempertimbangkan keterbatasan dan area risiko utama, keputusan dokumen dan untuk memberikan dukungan informasi.

Dalam pemerintahan, standar untuk pengendalian intern masing-masing kementerian tidak berbeda. Karena standar tersebut dibuat oleh pemerintah baik yang terdapat dalam perundang-undangan, peraturan pemerintah, keputusan presiden, dan sebagainya. Masing-masing unit di kementerian hanya melaksanakan pengendalian intern yang sudah distandarisasikan.

Pengawasan kegiatan operasional dalam direktorat jenderal kementerian dilakukan oleh tiap-tiap tingkatan manajemen yang ada dalam kementerian tersebut, mulai dari direktur jenderal, direktur, sekretaris, kepala bagian, kepala sub bagian, sampai dengan staf.

37 2. Peranan Inspektorat Jenderal Terhadap Pengendalian Intern atas Pengadaan Barang/Jasa

Pengendalian internal merupakan suatu alat manajemen untuk mencapai tujuan organisasi dengan melakukan serangkaian aktivitas guna memastikan tercapainya tujuan dan sasaran organisasi tersebut. Untuk memperkuat dan menunjang efektifitas pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintah perlu dilakukan pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara yang dilakukan oleh aparat pengawasan intern pemerintah.

Aparat pengawasan intern pemerintah merupakan internal auditor yang bekerja pada lembaga pemerintah. Menurut Permana (2009:42), hubungan antara pengendalian internal dan audit internal tidak dapat dipisahkan karena audit internal merupakan salah satu unsur dalam pengendalian internal. Pendapat ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ebaid (2011:124) yang menyatakan bahwa fungsi internal audit merupakan suatu fungsi yang penting dan telah terbukti untuk meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian internal, dan pemerintahan. Dalam melakukan internal audit, auditor internal akan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan, memastikan bahwa pengendalian internal perusahaan sudah dijalankan dengan baik. Oleh karena itu, internal audit sangat berperan dalam pengendalian internal.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Faturrachman (2008:9) menunjukkan bahwa semakin baik pelaksanaan internal audit maka

38 efektivitas pengendalian internal juga akan semakin meningkat. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Permana (2009:83) dengan hasil bahwa internal audit sangat berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang pada PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT. INTI. Praktisi dan akademisi umumnya berpendapat sama bahwa efektivitas pengendalian internal meningkat seiring dengan meningkatnya kualitas fungsi audit internal (Lin, et al, 2011:320).

Audit internal yang baik dilakukan oleh orang yang memiliki kompetensi dan independensi sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi atau perusahaan. Peranan internal audit dalam kaitannya terhadap pengendalian internal atas pengadaan barang/jasa meliputi semua aspek yang berkaitan dengan pengadaan barang/jasa. Oganisasi harus melaksanakan audit terhadap pengendalian barang/jasa untuk memastikan bahwa pengendalian internal yang terdapat pada aktivitas tersebut telah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dan dipelihara secara efektif dan efisien.

Internal auditor kementerian, dalam hal ini yaitu inspektorat jenderal kementerian akan melakukan pemeriksaan berkala atas pelaksanaan pengendalian internal tersebut. Setelah itu, internal auditor tesebut akan memberikan saran-saran perbaikan yang diperlukan kepada manajemen dalam bentuk rekomendasi. Manajemen akan melaksanakan tindakan yang sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh internal auditor.

39 Berdasarkan penjelasan diatas, hipotesis yang dibuat oleh penulis yaitu sebagai berikut:

H1: Manajemen berperan secara signifikan terhadap pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa

H2: Inspektorat jenderal berperan secara signifikan terhadap pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa

H3: Manajemen dan Inspektorat jenderal secara simultan berperan signifikan terhadap pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa

40 BAB III

Metodologi Penelitian A. Ruang Lingkup Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pegawai bagian umum yang terdapat pada sekretariat jenderal dan direktorat jenderal kementerian agama. Adapun objek penelitian ini adalah pegawai bagian umum yang terdapat pada sekretariat jenderal dan direktorat jenderal kementerian agama.

Dokumen terkait