• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instalasi Plambing

Dalam dokumen Buku Biru Tpib (Halaman 30-35)

BAB II PERSYARATAN KHUSUS

2.3. Sanitasi, Drainase, dan Pemipaan

2.3.1. Instalasi Plambing

2.3.1.1 LINGKUP PEKERJAAN

Dokumen instalasi plambing yang akan diperiksa terutama meliputi : 1. Sistem Air Bersih/Minum

Mulai dari sumber air sampai ke alat plambing pemakaian air, termasuk tangki atau reservoir, hidrofor dan pompa.

2. Sistem Air Panas

Mulai dari sumber air panas sampai ke kran pemakaian air, distribusi dan pemipaannya 3. Sistem Air Kotor dan Air Kotoran

Mulai dari alat plambing pembuangan air ke bangunan pengolahan sampai ke badan air penerima atau bak kontrol saluran air limbah kota.

4. Sistem Ven

Mulai dari alat plambing pembuangan air pada sistem air kotor dan atau air kotoran sampai ke atap dan ke “fresh air inlet”.

5. Sistem Air Hujan

Mulai dari atap sampai dengan sumur resapan dan mulai dari halaman sampai ke saluran kota penerima air hujan.

2.3.1.2 LAPORAN PERANCANGAN

Laporan perancangan sekurang-kurangnya harus memuat bagian-bagian sebagai berikut: 1. Kriteria Perancangan

Bagian ini harus berisi penjelasan secara ringkas dasar perancangan serta besaran parameter utama yang ditetapkan untuk perancangan:

a. Sistem Air Bersih/Minum

 Sumber air, kapasitas pengambilan

 Kualitas air untuk peruntukan yang disyaratkan  Volume, jenis dan peruntukan reservoir

 Kebutuhan air bersih per orang per hari  Jenis bahan yang digunakan

b. Sistem Air Panas

 Kebutuhan air panas per orang per hari.  Kerugian kalor sepanjang pipa

 Pemakain energi spesifik pembangkit air panas  Jenis bahan yang digunakan

 Kualitas air

 Volume dan jenis pemanas

 Suhu dan tekanan air panas pada alat plambing.

c. Sistem Air Kotor dan Air Kotoran  Karakteristik air buangan/kotor  Standar yang digunakan

 Sumber asal air kotor

 Jumlah air kotoran/kotor perkapita atau equivalentnya  Kecepatan aliran dalam pipa pengumpul

 Jenis bahan pipa pengumpul

 Batas maksimum tekanan yang diperbolehkan/diizinkan  Kerugian/kehilangan tekanan yang diizinkan

 Jenis bahan/material yang digunakan  Kemiringan Pipa

 Jumlah perangkap gemuk/lemak dan minyak bila ada limbah mengandung gemuk/ lemak dan minyak.

d. Sistem Ven

Ukuran pipa tegak air kotoran/buangan

Jumlah unit alat plambing yang dihubungkan pada pipa tegak air kotoran/buangan Panjang ukur pipa tegak ven.

e. Sistem Air Hujan

 Curah hujan maksimum untuk perancangan, termasuk PUH (Periode Ulang Hujan)  Taraf (“peil”) banjir bangunan dan titik sambungan saluran kota penerima.

 Kecepatan aliran maksimum dan minimum yang diizinkan.  Jumlah dan dimensi sumur resapan.

 Jenis bahan yang digunakan.

2. Standar dan Peraturan yang Dipergunakan

Standar dan peraturan yang digunakan adalah edisi terakhir yang masih berlaku yang berkaitan langsung / tidak dengan plambing, antara lain: a. SNI 03-6481-2000 Sistem Plambing – 2000.

b. Standar Nasional Indonesia lainnya, pedoman teknik, dan rekomendasi dari instansi yang berwenang mengenai jenis instalasi yang dirancang.

c. SK GUB DKI – Jakarta No. 115 Tahun 2002 tentang Sumur Resapan.

d. PERDA (Peraturan Daerah) Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 2 tahun 1994 tentang Pemboran dan Pemakaian Air Bawah Tanah di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. e. SK MenKes No.16 Menkes/Per/IX/1990 tentang persyaratan air bersih

f. Standar dan peraturan internaional lain yang diijinkan oleh instansi yang berwenang.

Dalam laporan perancangan harus secara spesifik disebutkan nomor pasal/ayat yang terkait dari standard/peraturan yang digunakan.

3. Perhitungan

Bagian ini harus memuat contoh perhitungan untuk bagian yang penting atau bagian kritis dari sistem, meliputi perhitungan perkiraan kebutuhan air per hari, penentuan ukuran pipa, penentuan kapasitas dan tekanan pompa (kalau ada), penentuan kapasitas dan elevasi tangki bawah dan atas (kalau ada).

a. Sistem Air Bersih/Minum

- Laju aliran air bersih berdasarkan unit beban alat plambing. - Perhitungan volume dan ukuran reservoir bawah dan atas.

- Perhitungan water hammer.

- Perhitungan pompa: kapasitas, head, daya dan NPSH-tersedia beserta rentang operasi kurva karakteristiknya.

- Perhitungan diameter, kehilangan tekanan dan sisa tekanan pada jalur sistem distribusi yang kritis.

- Perhitungan dimensi, atau volume hidrofor dan penetapan on-off pompa.

b. Sistem Air Panas

- Kuantitas Air Panas yang diperlukan

- Penentuan kapasitas ketel uap dan/atau unit pemanas air. - Perhitungan kapasitas dan head pompa sirkulasi (kalau ada).

- Perhitungan diameter, kehilangan tekanan dan sisa tekanan pada jalur sistem distribusi yang kritis.

c. Sistem Air Kotor dan Air Kotoran

- Perhitungan kuantitas air kotor dan air kotoran

- Perhitungan diameter pipa dan kemiringannya (bila menggunakan pompa harus disertakan jenis pompa, perhitungan kapasitas, head, daya serta kurva karakteristiknya). - Perhitungan perangkap gemuk/lemak dan minyak bila ada limbah gemuk/lemak dan

minyak baik yang terpisah atau tersuspensi.

- Perhitungan volume “sump-pit” dan pompanya (kapasitas, head, daya serta kurva karakteristiknya bila menggunakan pompa).

d. Sistem Ven

Perhitungan diameter pipa ven berdasarkan beban alat plambing yang dilayani.

e. Sistem Air Hujan

- Perhitungan diameter pipa serta kemiringan talang, saluran atau pipa datar dan pipa tegak.

- Perhitungan diameter pipa dan atau dimensi saluran terbuka di luar bangunan (drainase halaman) sampai dengan penyambungan ke saluran kota penerima atau sumur resapan.

- Perhitungan sumur resapan.

4. Uraian Cara Kerja Sistem

Perancang harus menguraikan garis besar cara kerja atau pengoperasian sistem, dengan menekankan peralatan dan mesin yang penting/utama, baik dalam keadaan normal, gangguan dan darurat.

5. Data Teknis Peralatan

Laporan harus berisi data teknis dari peralatan utama yang digunakan.

2.3.1.3 GAMBAR RANCANGAN

Gambar rancangan yang diserahkan untuk diperiksa harus gambar rancangan mutakhir yang sesungguhnya akan dibangun, dan meliputi jenis gambar berikut:

1. Diagram skematik:

a. Sistem Air Bersih/Minum b. Sistem Air Panas

c. Sistem Air Kotor dan Air Kotoran d. Sistem Ven

e. Sistem Air Hujan f. Sistem Pemompaan

2. Gambar tapak yang menunjukkan: a. Sistem Air Bersih/Minum

Mulai dari pipa air minum kota atau dari sumur dalam atau sumur dangkal sampai ke reservoir.

b. Sistem Air Kotor dan Air Kotoran

Mulai dari pipa tegak sampai ke bangunan pengolahan air limbah atau saluran air limbah kota.

c. Sistem Air Hujan

Mulai dari pipa tegak sampai ke sumur resapan dan dari drainase halaman ke saluran drainase kota penerima, lengkap dengan diameter pipa dan kemiringannya, bak kontrol

dan elevasinya berdasarkan “peil” Priok. 3. Gambar detail khusus yang menunjukkan:

a. Contoh daerah yang rumit, denah tata letak alat plambing, pemipaan, diameter pipa dan kemiringannya untuk setiap lantai, lengkap dengan elevasi dan peruntukan ruang yang dilalui jalur pipa.

b. Penampang tegak, memanjang dan melintang bangunan di tempat alat plambing, penempatan jalur pipa dan perlengkapan terhadap struktur bangunan dan langit-langit beserta isinya.

4. Gambar isometrik pipa lengkap dengan diameter dan kemiringannya serta alat plambing. Untuk setiap lantai yang berbeda, lengkap dengan elevasi dan peruntukan ruang yang dilalui jalur pipa.

5. Gambar denah tata letak peralatan (“plant room”). 6. Diagram catu daya listrik dan sistem kontrol

7. Daftar “performance specification” peralatan yang akan dipasang.

2.3.1.4 LAMPIRAN

Perancang harus melampirkan dokumen tambahan yang dianggap perlu, misalnya karakteristik unjuk kerja (performance characteristics), untuk menjelaskan peralatan yang penting dan/atau bagian instalasi yang penting antara lain pompa, serta fotokopi referensi (hanya halaman yang relevan) untuk mendukung cara perhitungan yang dipakai.

Dalam dokumen Buku Biru Tpib (Halaman 30-35)

Dokumen terkait