• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepala UPTSA

5. SKPD / INSTANSI TEKNIS

7. LOKET

PENGAMBILAN

6. TATA

USAHA

1. PEMOHON

68

untuk mengurus perpanjangannya dan membayar retribusi / denda apabila mengalami keterlambatan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan Ibu Wiwin selaku pegawai Customer Service di UPTSA, yaitu :

“ Pemohon itu ya orang yang mengajukan permohonan kepada dinas terkait dengan membawa kelengkapan berkas dan memenuhi persyaratan yang ada, apabila yang bersangkutan berhalangan hadir maka hal tersebut bisa diwakilkan dengan memberi surat kuasa kepada orang yang mewakilkan tersebut ” (Wawancara, 04 Maret 2014) Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Ibu Pudji Winarti selaku Kepala UPTSA, yaitu :

“ Kalo pemohon sedang sakit atau berhalangan hadir, maka pemberian pelayanan tetap bisa dilaksanakan dengan memberikan surat kuasa yang bermaterai kepada kerabat atau orang yang dipercayakan untuk mengurusnya. Dengan adanya materai di surat kuasa kan hal tersebut sudah ada kekuatan hukumnya ” (Wawancara, 20 Maret 2014)

Bapak Dwi Julianto selaku pemohon, mengungkapkan :

“ Saat ini pelayanan melalui UPTSA sangat mudah dan gak berbelit-belit, saya tinggal membawa kelengkapan berkas dan menyerahkannnya ke CS. Gak seperti jaman dulu waktu masih diurus dinas pengelolaan bangunan dan tanah, klo dulu saya harus bolak balek ke beberapa loket ” (Wawancara, 11 Maret 2014)

Bapak Didik selaku orang yang mewakilkan pemohon, mengungkapkan :

“ Saya disini membantu saudara yang gak bisa ngurus sendiri karena ada kesibukan dan kebetulan saya ada waktu luang aja. Untuk mengurus ini saya membawa kelengkapan berkas yang diperlukan, termasuk surat kuasa ” (Wawancara, 07 April 2014)

Mas Josef Satrio selaku Karang Taruna di Bratang Gede V yang mewakilkan pemohon, juga mengungkapkan hal yang senada, yaitu :

“ Kalo di daerah saya, untuk pengurusan tentang IPT ini selalu kolektif diurus oleh Katar, ya lumayanlah mas buat tambah-tambah uang jajan. Untuk syarat-syaratnya sama aja dengan yang lain mas, tapi ada tambahannya surat kuasa ” (Wawancara, 15 April 2014)

69

Bapak Hasan selaku pemohon perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah mengungkapkan :

“ Setahu saya prosesnya disini mudah-mudah saja, karena saya hanya memasukkan syarat-syaratnya dan seminggu kemudian selesai ” (Wawancara, 19 Maret 2014) Sesuai dengan Perda No. 1 Tahun 1997 untuk kelengkapan persyaratan permohonan perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah, selain mengisi formulir permohonan yang sudah disiapkan oleh Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah di UPTSA juga perlu dilampirkan :

1. Asli Surat Ijin Pemakaian Tanah ;

2. Asli dan Foto Copy Tanda Pembayaran Retribusi Surat Ijin Pemakaian Tanah / Bangunan Tahun Terakhir ;

3. 1 (satu) Lembar Foto Copy KTP (yang masih berlaku) ;

4. 2 (dua) Lembar Pas Foto 3x4 (terbaru) khusus Surat Ijin Pemakaian Tanah 2 Tahun dan 5 Tahun ;

5. Asli dan Foto Copy PBB / SPPT Tahun Terakhir + STTS Tahun Terakhir ; 6. Asli dan Foto Copy Hasil Penelitian Dinas Cipta Karya danTata Ruang ; 7. Asli dan Foto Copy IMB, khusus Ijin Pemakaian Tanah 20 Tahun ; Bapak Dwi Julianto selaku pemohon, juga mengungkapkan :

“ kalo persyaratan saya hafal banget mas, karena sudah sering mengurus perpanjangan IPT saya ” (Wawancara, 11 Maret 2014)

Bapak Andi selaku pemohon perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah mengungkapkan :

“ Persyaratan perpanjangan IPT ini saya ketahui dari Formulir Permohonan perpanjangan Ijin Pemakaian Tanah, mas ” (Wawancara, 07 Maret 2014)

70

Bapak Nizar selaku pemohon perpanjangan Surat Ijin Pemaaian Tanah, mengungkapkan :

“ Untuk persyaratannya saya liat di web nya UPTSA mas ” (Wawancara, 17 Maret 2014)

Bapak Wahyudi selaku pemohon yang baru pertama kali mengurus sendiri, mengungkapkan :

“ Awalnya pas sampe disini saya gak tau harus ke loket mana mas, tapi saya langsung tanya aja ke loket informasi. Trus di situ saya di kasih tau prosedurnya harus ke loket mana aja ” (Wawancara, 18 Maret 2014)

Hal tersebut juga ditanggapi dengan pernyataan Ibu Dyah selaku Kepala Sub Unit Pelayanan, yaitu :

71

“ Prosedur pelayanan memang tidak dicantumkan di papan informasi mas, itu karena terlalu banyaknya macam pelayanan yang ditangani di UPTSA ini. Untuk itu UPTSA menyiapkan bagian informasi di dekat pintu masuk supaya pemohon yang kebingungan bisa menanyakan langsung ke bagian informasi ” (Wawancara, 25 Maret 2014)

Pemohon membawa kelengkapan permohonan untuk perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah ke UPTSA (Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap)

Pemohon mengambil nomor antrian dan menyerahkan berkas permohonan perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah dan persyaratannya ke Customer Service.

72

2. Tahap Pelayanan di Customer Service

Petugas Customer Service adalah personel yang bertugas menerima berkas dari pemohon serta melakukan pemeriksaan berkas. Petugas Customer Service akan memeriksa berkas permohonan serta persyaratannya, kalau sudah lengkap akan diteruskan ke petugas Back Office / kalau belum lengkap akan dikembalikan kepada Pemohon untuk dilengkapi kekurangannya.

Hal tersebut seperti dengan yang diungkapkan Ibu Wiwin selaku pegawai Customer Service di UPTSA, yaitu :

“ Proses di bagian ini hanya menerima dan memeriksa kelengkapan berkas, klo sudah lengkap data pemohon dientry dan diberi nomor berkas, setelah itu diteruskan ke Back Office ” (Wawancara, 04 Maret 2014)

Hal ini diperkuat ungkapan Ibu Dyah selaku Kepala Sub Unit Pelayanan, yaitu : “ Kalo bagian CS, tugasnya hanya menerima dan ngecek kelengkapan berkas ” (Wawancara 25 Maret 2014)

Bapak Hasan selaku pemohon perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah mengungkapkan :

73

3. Tahap Pelayanan di Back Office

Petugas Back Office adalah personil yang bertugas meneliti berkas yang diterima dari petugas Customer Service. Petugas Back Office akan meneliti berkas dan persyaratannya, bila ada kekurangan atau ketidaksesuaian data maka berkas akan dikembalikan ke Customer Service untuk disampaikan kepada Pemohon sekaligus diberikan arahan dan penjelasan tentang kekurangannya, dan berkas yang lengkap akan diteruskan ke petugas Tata Usaha dan memberikan Tanda Terima Berkas Permohonan kepada Pemohon.

Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan Bapak Sunarto selaku petugas Back Office di UPTSA, yaitu :

“ Tugas Back Office cuman memeriksa kebenaran berkas, mengembalikan ke CS apabila ada yang gak lengkap, bila telah lengkap maka berkas akan diteruskan ke petugas Tata Usaha dan menyerahkan Tanda Terima Berkas ke CS untuk diserahkan ke Pemohon ” (Wawancara, 10 Maret 2014)

Hal ini sesuai dengan ungkapan Ibu Dyah selaku Kepala Sub Unit Pelayanan, yaitu : “ Di bagian back office tugasnya melakukan penelitian kebenaran berkas, jika ada yang gak sesuai dan ada kekurangan maka akan dikembalikan ke Pemohon, dan bila telah lengkap maka akan diteruskan ke bagian TU ” (Wawancara, 25 Maret 2014) Bapak Andi selaku pemohon perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah mengungkapkan :

“ Setelah menyerahkan semua persyaratan ke bagian CS, saya menunggu dan gak lama kemudian saya dipanggil untuk diberi Tanda Terima Berkas ” (Wawancara, 07 Maret 2014)

4. Tahap Pemr osesan di Tata Usaha

Petugas Tata Usaha akan mengagendakan berkas permohonan sekaligus membuat surat pengantar pengiriman dan berkas dikirim oleh Petugas Caraka (kurir) ke SKPD / instansi teknis (Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah).

74

Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan Ibu Dewi selaku pegawai Tata Usaha di UPTSA, yaitu :

“ Bagian Tata Usaha hanya mengagendakan berkas dan membuat surat pengantar pengiriman ke SKPD, yang dikirim sama petugas Caraka ” (Wawancara, 10 Maret 2014)

Hal ini diperkuat dengan ungkapan Ibu Yuni selaku Kepala Sub Unit Tata Usaha, yaitu :

“ Berkas yang diserahkan ke bagian ini diterima oleh petugas entry data untuk di-entry dan dibuat surat pengantar pengirimannya, setelah itu berkas diantar oleh petugas Caraka ke SKPD terkait ” (Wawancara, 11 Maret 2014)

Hal tersebut didukung dengan yang diungkapkan oleh Ibu Pudji Winiarti selaku Kepala UPTSA, yaitu :

“ Benar mas, untuk penyelesaian perpanjangan IPT maka UPTSA mengadakan Petugas Caraka (kurir) yang bertugas mengirimkan berkas pemohon yang telah diterima UPTSA untuk dikirimkan ke Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah. Pengiriman ini dilakukan 2 kali dalam sehari, yaitu pada jam 11.00 dan jam 15.00 ” (Wawancara, 20 Maret 2014)

5. Tahap Pemr osesan di SKPD (Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah)

SKPD (Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah) akan memproses berkas sampai dengan Surat Ijin Pemakaian Tanah tersebut telah diperpanjang masa berlakunya dan menerbitkan Surat Ketetapan Retribusi sebagai dasar pembiayaan tarif perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah yang harus dibayar oleh Pemohon.

6. Tahap Pemr osesan di Tata Usaha

Surat Ijin Pemakaian Tanah yang telah diperpanjang masa berlakunya akan diambil oleh Petugas Caraka (kurir) dan akan diserahkan kembali ke petugas Tata Usaha

75

UPTSA untuk diberi nomor register UPTSA serta diagendakan kemudian diserahkan ke Loket Pengambilan UPTSA.

Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan Ibu Dewi selaku pegawai Tata Usaha di UPTSA, yaitu :

“ Setelah berkas selesai diproses di SKPD, berkas tersebut diambil oleh petugas Caraka dan ditaruh disini untuk diberi nomor register serta diagendakan, baru setelah itu diserahkan ke loket Pengambilan ” (Wawancara, 10 Maret 2014)

Hal ini sesuai dengan ungkapan Ibu Yuni selaku Kepala Sub Unit Tata Usaha, yaitu : “ Berkas yang telah selesai, diambil oleh petugas Caraka. Kemudian diserahkan ke bagian TU lagi untuk diagendakan dan diberi nomor register ” (Wawancara, 11 Maret 2014)

7. Tahap pelayanan Loket Pengambilan

Petugas Loket Pengambilan adalah loket untuk mengambil Surat Ijin yang sudah jadi dan Surat Ketetapan Retribusi yang sudah terbit dari SKPD teknis.

Petugas Loket Pengambilan akan menyerahkan Surat Ijin Pemakaian Tanah yang telah diperpanjang masa berlakunya kepada Pemohon setelah Pemohon tersebut menyerahkan Tanda Terima Berkas Permohonan dan membayar retribusi ijin

76

pemakaian tanah sesuai dengan besarnya jumlah Surat Ketetapan Retribusi yang harus dibayar di Kasir/Bank, setelah itu pemohon mengisi buku tanda terima UPTSA. Setelah melakukan pembayaran retribusi ke Bank Jatim maka pemohon akan mendapatkan Tanda Bukti Pembayaran yang telah distempel dan diberi paraf oleh Petugas Kasir/Bank.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Bapak Darmanto selaku Petugas Loket Pengambilan, yaitu :

“ Kalo proses disini, pemohon menyerahkan Tanda Terima Berkas dengan menumpuk di depan loket tuh yang di keranjang warna ijo itu, kemudian pemohon diberikan Tanda Bukti Pembayaran dan membayarnya ke Kasir. Setelah itu pemohon kembali kesini untuk mengambil berkas yang telah selesai dan menandatangani buku tanda terima pengambilan berkas yang sudah selesai ” (Wawancara, 11 Maret 2014)

Hal ini sesuai dengan ungkapan Ibu Dyah selaku Kepala Sub Unit Pelayanan, yaitu :

“ Permohonan yang telah selesai, dapat diambil oleh pemohon di bagian loket pengambilan dengan menyerahkan Tanda Terima Berkas dan membayar retribusinya di kasir terlebih dahulu ” (Wawancara, 25 Maret 2014)

77

Dari semua prosedur dan persyaratan perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah yang telah tertulis, semua pegawai yang berada di Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA) harus mengetahui semua proses kepengurusannya. Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh Ibu Pudji Winiarti selaku Kepala Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA) :

“ Untuk Customer Service, mereka dapat mengetahuinya dari komputer yang ada. Sedangkan untuk Back Office mempunyai bagian sendiri-sendiri, untuk bagian perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah, mereka harus mengetahui persyaratannya secara menyeluruh ” (Wawancara, 20 Maret 2014)

Manfaat perpindahan pelayanan ke Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA) dan perubahan proses ini, Ibu Pudji Winiarti yang merupakan Kepala UPTSA berusaha untuk menjawabnya, yaitu :

“ Saya rasa semua itu dapat mas lihat di dalam tujuan berdirinya UPTSA ini, yaitu untuk menyederhanakan segala bentuk prosedur perijinan guna meningkatkan PAD, termasuk di dalamnya prosedur perpanjangan IPT ” (Wawancara, 20 Maret 2014)

Hal tersebut senada dengan ungkapan Bapak Yanto selaku Pemohon perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah, yang mengungkapkan :

“ Setahu saya prosesnya selama ini mudah-mudah saja, karena saya hanya memasukan kelangkapan syarat-syarat perpanjangan IPT saya dan terhitung enam hari kerja kemudian selesai ” (Wawancara, 09 April 2014)

Dari semua persyaratan dan tata cara yang telah dibuat, sebenarnya yang dibutuhkan adalah sosialisasi terhadap masyarakat. Karena dengan adanya sosialisasi yang dilakukan, diharapkan masyarakat yang akan mengurus perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah dapat mengetahui dan mengerti prosedur tersebut.

78

Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA) Kota Surabaya menyediakan sarana komunikasi bagi Pemohon yang membutuhkan informasi terkait pelayanan administrasi penerbitan ijin dengan penilaian teknis dan pengesahan dari SKPD maupun pengaduan serta saran dan masukan secara langsung kepada Petugas Pengaduan. Pemohon yang hendak berkomunikasi atau menyampaikan pengaduan harus menyampaikan identitas diri serta hal yang akan dikomunikasikan atau diadukan kepada Petugas Pengaduan. Semua pengaduan apabila bisa langsung dijawab oleh Petugas Pengaduan makan akan dijawab atau disampaikan pada saat itu juga kepada Pemohon yang bersangkutan, dan sedangkan pertanyaan maupun pengaduan yang memerlukan investigasi lebih lanjut akan diteruskan kepada pejabat terkait untuk dapat ditindaklanjuti. Setelah mendapat jawaban keputusan atau solusi yang diberikan oleh pejabat terkait, maka Petugas memberikan jawaban kepada Pemohon yang bersangkutan.

Dalam penanganganan pengaduan Ibu Pudji Winiarti selaku Kepala Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA) Kota Surabaya menanggapi :

79

“ Kita di UPTSA sudah menyediakan loket pengaduan mas, jadi kalo ada masyarakat yang ingin mengadukan permasalahan atau mau memberikan masukan kepada UPTSA bisa melalui loket pengaduan tersebut ” (Wawancara, 11 April 2014)

Hal penanganan pengaduan juga ditanggapi dengan pernyataan Ibu Hesty selaku petugas pengaduan di UPTSA Kota Surabaya, yaitu :

“ Untuk penanganan pengaduan bila solusinya bisa dijawab langsung ya akan saya sampaikan langsung ke pemohon, tapi bila solusinya perlu penanganan investigasi lebih lanjut maka akan diteruskan kepada pejabat terkait untuk ditindak lanjuti ” (Wawancara, 11 April 2014)

Dari hasil wawancara tentang prosedur pelayanan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam prosedur perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah mengalami perampingan dan proses yang sederhana tersebut guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah melalui semakin banyaknya pemegang Surat Ijin Pemakaian Tanah yang memenuhi kewajibannya untuk memperpanjang Surat Ijin Pemakaian Tanahnya yang telah habis masa berlakunya. Prosedur yang sederhana tersebut harus dibarengi dengan sosialisasi yang baik dan intens kepada masyarakat, sehingga dapat menumbuhkembangkan prakarsa dan peran serta masyarakat pengguna Surat Ijin Pemakaian Tanah untuk memenuhi kewajibannya.

4.3.2. Waktu Penyelesaian

Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah sampai dengan penyelesaian pelayanan tersebut adalah ± 6 (enam) hari kerja. Seperti yang diungkapkan Kepala Sub Unit Pelayanan, Ibu Dyah, yaitu :

80

“ Untuk pelayanan perpanjangan SIPT mulai berkas masuk sampai selesai, semuanya membutuhkan waktu 6 hari kerja ” (Wawancara, 25 Maret 2014)

Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Rudy selaku pemohon perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah, yaitu :

“ Iya mas, setelah saya memasukan kelengkapan berkas perpanjangan IPT, saya diberitahukan supaya kembali lagi 6 hari kerja ke depan untuk mengambil IPT saya yang sudah selesai proses perpanjangannya. Dan sekarang setelah seminggu saya kembali, ternyata memang benar berkas perpanjangan IPT saya sudah selesai ” (Wawancara, 14 April 2014)

Dengan adanya perpindahan pelayanan dari UPTD ke UPTSA maka tidak akan mengganggu ketepatan waktu penyelesaian pelayanan perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah, hal tersebut seperti dengan yang diungkapkan oleh Ibu Pudji Winiarti selaku Kepala UPTSA, yaitu :

“ Benar mas, untuk penyelesaian perpanjangan IPT maka UPTSA mengadakan Petugas Caraka (kurir) yang bertugas mengirimkan berkas pemohon yang telah diterima UPTSA untuk dikirimkan ke Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah. Pengiriman ini dilakukan 2 kali dalam sehari, yaitu pada jam 11.00 dan jam 15.00 ” (Wawancara, 20 Maret 2014)

Dari wawancara di atas dapat penulis simpulkan bahwa dengan ketepatan waktu penyelesaian perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah, hal ini menunjukkan adanya koordinasi yang baik antara Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap dengan Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah Kota Surabaya. Dengan adanya koordinasi yang baik tersebut maka terjadinya kesalahan/kekurangan dalam penerimaan berkas perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah dapat dihilangkan sehingga ketepatan waktu penyelesaian perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah dapat tercapai.

81

4.3.3. Biaya Pelayanan

Biaya pelayanan merupakan biaya / tarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam proses pemberian pelayanan. Untuk biaya pelayanan perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah di Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA) Kota Surabaya telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya Nomor 1 Tahun 1997 tentang Ijin Pemakaian Tanah, yaitu sebagai berikut :

a. Jangka Pendek (2 tahun) dan Jangka Menengah (5 tahun)

Klasifikasi Lebar J alan

Tiap Tahun per M² % X Luas Tanah X NJ OP Per dagangan &

Fasum Komersial

Per mukiman & Fasum Non Komer sial

I > 15 M 0,50% 0,200%

II > 12 M – 15 M 0,45% 0,175%

III > 8M – 12 M 0,35% 0,150%

IV > 5 M – 8 M 0,25% 0,125%

V S/D 5 M 0,20 % 0,100%

b. Jangka Panjang (20 tahun)

1. Fasilitas Umum Komersial sebesar 20% X luas tanah X NJOP/M²

82

Dalam penerapan biaya retribusi perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah kepada masyarakat pengguna Surat Ijin Pemakaian Tanah ini ditanggapi oleh Ibu Etik selaku petugas Back Office di UPTSA, yaitu :

“ Perhitungan Surat Ketetapan Retribusi kan udah ada peraturannya sendiri mas, jadi saya di bagian Back Office tinggal menghitungkan aja dan untuk pembayarannya bisa dilakukan di bagian kasir ” (Wawancara, 12 Maret 2014)

Hal tersebut senada dengan tanggapan Bapak Rudy selaku pemohon perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah, yaitu :

“ Untuk biaya saya rasa terjangkau, kan ada pilihannya mau yang jangka pendek, menengah atau panjang. Jadi pas saya ada rejeki lebih, maka saya lebih milih yang jangka panjang, karena kalau ada kenaikan di waktu ke depan dan IPT saya masih belum habis masa berlakunya, maka IPT saya tidak terkena dampak kenaikan perpanjangan IPT ” (Wawancara, 14 April 2014)

Dalam pelaksanaannya retribusi perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah kepada masyarakat, Kepala Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap Ibu Pudji Winiarti menanggapi :

“ Untuk masalah penerapannya, saya rasa UPTSA ini berdiri dimaksudkan untuk mengurangi adanya pungli yang dilakukan oleh petugas. Dan apabila hal tersebut terjadi, maka saya akan menindak tegas pegawai tersebut dengan adanya koordinasi dengan instansi terkait ” (Wawancara, 11 April 2014)

Dari wawancara di atas dapat penulis simpulkan bahwa untuk biaya pelayanan perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah telah ada ketetapannya yaitu berdasarkan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya Nomor 1 Tahun 1997 tentang Ijin Pemakaian Tanah, dan saat ini masyarakat merasa biaya pelayanan perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah tersebut sudah terjangkau. Untuk pelaksanaannya UPTSA

83

berusaha untuk meminimalis adanya biaya tambahan dalam pelayanan, khususnya dalam pelayanan perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah.

4.3.4. P r oduk P elayanan

Produk pelayanan adalah merupakan hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Nomor 1 Tahun 1997 tentang Ijin Pemakaian Tanah adalah ijin yang diberikan oleh Walikotamadya Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk atas pemakaian tanah asset Pemerintah Kota Surabaya dan bukan merupakan pemberian hak pakai atau hak-hak atas tanah lainnya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960. Ijin Pemakaian Tanah tersebut dapat diberikan kepada setiap orang (Warga Negara Indonesia) atau Badan Hukum yang dibentuk menurut Hukum Indonesia yang telah mengajukan permohonan Ijin Pemakaian Tanah dan sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

Perpanjangan Ijin Pemakaian Tanah adalah permohonan dari seseorang atau Badan Hukum yang ditujukan pada Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah Kota Surabaya karena masa berlaku Ijin Pemakaian Tanah akan / telah habis sehingga Pemegang Ijin diwajibkan untuk mengurus perpanjangannya dan membayar retribusi / denda apabila mengalami keterlambatan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Ibu Etik selaku petugas Back Office di UPTSA menanggapi tentang produk dalam pelayanan perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah ini adalah sebagai berikut :

“ Hasil dari produk perpanjangan IPT ini pastinya ya IPT yang sudah diperpanjang masa berlakunya, sehingga Pemegang IPT dapat terhindar dari sangsi denda apabila terjadi keterlambatan dalam memperpanjangnya ” (Wawancara, 12 Maret 2014)

84

Begitu juga halnya yang diungkapkan oleh Ibu Pudji Winiarti selaku Kepala Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA), yaitu :

“ Manfaat memperpanjang IPT, selain terhindar dari sangsi denda juga memiliki kepastian hukum, rasa aman dan bangunannya dapat diagunkan ” (Wawancara, 20 Maret 2014)

Hal senada juga diungkapkan Bapak Nugroho selaku masyarakat pemegang Surat Ijin Pemakaian Tanah, yaitu :

“ Saya mengurus perpanjangan IPT ini kan karena saya sebagai warga yang baik kan harus mentaati prosedur dan tata tertib peraturan yang ada, selain itu IPT saya juga memiliki kepastian hukum dan terhindar dari sangsi denda ” (Wawancara, 09 Maret 2014)

Dari hasil wawancara tersebut, maka penulis mendapatkan kesimpulan bahwa produk pelayanan perpanjangan Surat Ijin Pemakaian Tanah adalah berupa Surat Ijin Pemakaian Tanah yang telah diperpanjang masa berlakunya, sehingga dapat memberikan manfaat bagi pemegang Surat Ijin Pemakaian Tanah.

85

4.3.5. Sar ana dan Pr asar ana

Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayanan publik. Sarana dan prasarana juga merupakan salah satu wujud dari peningkatan pelayanan, baik sarana dan prasarana dalam fasilitas kerja pemberi pelayanan maupun kenyamanan ruang tunggu penerima pelayanan. Sarana pelayanan dapat berbentuk berbagai fasilitas, peralatan kantor yang digunakan dalam proses memproduksi, menyediakan, atau memberikan pelayanan. Sedangkan prasarana dapat berupa berbagai fasilitas atau peralatan yang mendukung dan melengkapi berfungsinya sarana penyelenggaraan pelayanan secara baik dan optimal.

Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Pudji Winiarti selaku Kepala Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA), beliau mengatakan :

“ Sarana prasarana memang harus mendukung sekali, terutama dalam hal kenyamanan penerima layanan dan mempercepat proses perpanjangan IPT itu sendiri ” (Wawancara, 20 Maret 2014)

Pernyataan tersebut didukung oleh Ibu Etik selaku petugas Back Office di UPTSA, yaitu :

“ Sarana prasarana disini saat ini saya rasa sudah lengkap, mas. Dan untuk mempercepat pelayanan, komputer yang terdapat disini dengan komputer yang terdapat di dinas-dinas

Dokumen terkait