• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adi L. 2004. Peranan Pariwisata dalam Neraca Pembayaran. http://haisstis.com/data/buletin/03213.pdf. diakses pada tanggal 28 Februari 2011.

Adrianto et al. 2004. Modul Pengenalan Konsep dan Metodologi Valuasi Ekonomi Sumberdaya Pesisir dan Laut. Bogor: PKSPL-IPB.

Aksomo R. 2007. Nilai Ekonomi Pemanfaatan Waduk Cirata untuk Perikanan dan Wisata Tirta di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Skripsi. Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan-Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Badan Pusat Statistik. 2009. Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara. Jakarta : BPS.

Darmardjati R. 2001. Istilah-istilah Pariwisata. Jakarta : Pradya Paramita.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta : Balai Pustaka.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur. 2004. Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Kabupaten Cianjur. Kabupaten Cianjur : Disbudpar.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur. 2010. Peta Persebaran ODTW Sesuai SKPP. Kabupaten Cianjur : Disbudpar.

Fauzi A. 2006. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Firdaus M. 2004. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta : Bumi Aksara.

Ghozali I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Kedua. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gujarati D. 2003. Ekonometrika Dasar : Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Han SY, Lee CK. 2002. Estimating the Use and Preservation Values of National Parks Tourism Resources Using a Contingent Valuation Method. Tourism Management Journal. vol. 23: 531-540.

Hanley N, Spash CL. 1993. Cost-Benefit Analysis and Environmental. England : Edward Elgar Publishing.

Hasan MI. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Hosmer, Lemeshow. 1989. Applied Logistic Regression. New York : John Wiley & Son Inc.

Krisanti. 2006. Permasalahan dan Strategi Pengelolaan Perairan Waduk :Contoh Kasus Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata, Jawa Barat. Skripsi. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Machbub B. 2010. Model Perhitungan Daya Tampung dan Beban Pencemar Air Danau dan Waduk. Jurnal Sumberdaya Air. vol. 6 no. 2: 129-144.

Naryanto et al. 2009. Indonesia diantara Berkah dan Musibah. Jakarta : Kementrian Negara Riset dan Teknologi.

Pawit MY. 2010. Metodologi Penelitian Survei. http://www.scribd.com/doc2885 644/6067757-Metode-Penelitian-Survei. diakses pada tanggal 09 Februari 2011.

Pendit N. 2006. Ilmu Pariwisata : Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta : Pradnya Paramita.

Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 07 Tahun 2010 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga Kabupaten Cianjur.

Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.

Pervito S. 2009. Analisis Permintaan dan Nilai Ekonomi Taman Wisata Waduk Solerejo dengan Metode Biaya Perjalanan. Skripsi. Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Fakultas Ekonomi Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Pujianti SA. 2008. Perbandingan Metode Klasifikasi Diskriminan Analisis, Regresi Logistik dan Jaringan Syaraf Tiruan pada kasus Pengelompokkan Bunga. http://blog.its.ac.id/suherminstatistikaitsacid/ files/2008/09/perbandinganmetode-klasifikasi.pdf. diakses pada tanggal 15 Oktober 2011.

Notohadiprawiro et al. 2008. Beberapa Fakta dan Angka tentang Lingkungan Fisik Waduk Wonogiri dan Kepentingannya sebagai Dasar Pengelolaan. http://soil.faperta.ugm.ac.id/tj/1981/1981%20bebe.pdf. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2011.

Pusporini D. 2010. Strategi Pengembangan Wisata di Situ Pengasinan Kota Depok. Thesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sarwono SW. 1999. Psikologi Sosial : Individu dan Teori-teori Psikologi Komunikasi Sosial. Jakarta : Balai Pustaka.

Sudjana N. 1991. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung : Sinar Baru. Syakya. 2005. Analisis Willingness to Pay dan Strategi Pengembangan Obyek

Wisata Pantai Lampuk Di Nanggroe Aceh Darussalam. Thesis. Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Yavanica E. 2009. Analisis Nilai Kerusakan Lingkungan dan Kesediaan Membayar Masyarakat terhadap Program Perbaikan Lingkungan (Kasus Pemukiman Bantaran Sungai Ciliwung). Skripsi. Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Yoeti O. 2008. Ekonomi Pariwisata, Introduksi Informasi dan Implementasinya. Jakarta : Penerbit Buku Kompas.

DESA BOBOJONG, KECAMATAN MANDE, KABUPATEN CIANJUR

FRIZKA AMALIA

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Analisis Kesediaan Membayar dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Obyek Wisata Tirta Jangari, Waduk Cirata, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum dijadikan dalam bentuk apapun pada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, November 2011

Frizka Amalia H44070102

FRIZKA AMALIA. Analisis Kesediaan Membayar dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Obyek Wisata Tirta Jangari, Waduk Cirata, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur. Dibimbing oleh TRIDOYO KUSUMASTANTO dan BENNY OSTA NABABAN.

Obyek wisata Tirta Jangari terletak di Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur. Sebagai obyek wisata alam, obyek wisata Tirta Jangari belum terkelola dengan baik. Pengelolaan yang kurang baik menyebabkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan. Kondisi waduk yang dipenuhi oleh keramba jaring apung menyebabkan perairan waduk sebagai daya tarik utama tertutup peralatan dan bangunan budidaya ikan yang kurang ditata dengan baik, disamping kualitas air yang tidak jernih (kecokelatan) akibat endapan sisa-sisa makanan ikan, endapan kotoran ikan, dan sisa-sisa buangan aktivitas manusia. Selain itu, belum optimalnya kinerja petugas kebersihan untuk menjaga kebersihan lingkungan, serta kurangnya kesadaran masyarakat sekitar obyek wisata dan pengunjung dalam menjaga kebersihan berdampak negatif pada kelestarian lingkungan obyek wisata Tirta Jangari.

Pelaksanaan upaya pelestarian lingkungan obyek wisata Tirta Jangari membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 07 Tahun 2010 tentang retribusi tempat rekreasi dan olahraga, harga retribusi tiket masuk obyek wisata Tirta Jangari adalah sebesar Rp 2.000/orang dengan besaran yang bervariasi untuk kendaraan. Harga retribusi tiket masuk tersebut dirasa belum cukup untuk dapat membiayai upaya pelestarian lingkungan disamping belum adanya penarikan retribusi kebersihan untuk masyarakat yang melakukan aktivitas usaha wisata di sekitar obyek wisata Tirta Jangari.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa karakteristik masyarakat sekitar obyek wisata dan pengunjung dapat dijelaskan berdasarkan beberapa kriteria. Karakteristik masyarakat yang melakukan aktivitas usaha wisata di sekitar obyek wisata Tirta Jangari berusia antara 43-52 tahun dengan status sudah menikah. Jumlah tanggungan yang mereka miliki yaitu lebih dari tiga orang. Pendidikan terakhir masyarakat sekitar obyek wisata adalah SD. Mayoritas masyarakat sekitar obyek wisata sudah memiliki usaha selama lebih dari sebelas tahun dengan tingkat pendapatan sebesar Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000/bulan. Sedangkan karakteristik pengunjung obyek wisata Tirta Jangari antara lain mayoritas berjenis kelamin pria dengan status sudah menikah. Usia pengunjung antara 40-49 tahun dan jumlah tanggungan sebanyak dua orang. Pendidikan terakhir pengunjung yaitu SLTA dan mayoritas berprofesi sebagai wirausaha.

Tingkat pendapatan pengunjung berada pada selang Rp 1.000.001 - Rp 3.000.000/bulan.

Responden menyatakan kondisi lingkungan dan kebersihan obyek wisata Tirta Jangari kurang baik. Responden juga menyatakan bahwa terjadi sedikit masalah terhadap pencemaran air di obyek wisata Tirta Jangari. Rata-rata responden telah mengetahui tentang fungsi waduk dan kerusakan waduk.

Responden menyatakan bahwa penyediaan fasilitas wisata dan fasilitas umum di obyek wisata Tirta Jangari masih kurang memadai.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 70% responden masyarakat sekitar obyek wisata bersedia untuk membayar dalam upaya pelestarian lingkungan obyek wisata Tirta Jangari. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar masyarakat sekitar obyek wisata adalah variabel jenis kelamin dan lama usaha. Nilai rata-rata WTP masyarakat sekitar obyek wisata yaitu sebesar Rp 5.357,14/unit usaha/bulan dengan nilai total WTP (TWTP) Rp 16.200.000/tahun. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai WTP masyarakat sekitar obyek wisata antara lain tingkat pendidikan, lama usaha, dan pengetahuan tentang fungsi waduk dan kerusakan waduk.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebanyak 77% responden pengunjung bersedia untuk membayar dalam upaya pelestarian lingkungan obyek wisata Tirta Jangari. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar pengunjung antara lain variabel tingkat pendidikan dan frekuensi kunjungan. Nilai rata-rata WTP pengunjung yaitu sebesar Rp 7.413,04/orang dengan nilai total WTP (TWTP) sebesar Rp 124.435.289,40/tahun. Nilai ini diketahui melalui pendekatan Contingent Valuation Method. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai WTP pengunjung antara lain status pernikahan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, frekuensi kunjungan, dan biaya kunjungan.

Kata kunci : Kesediaan Membayar, Obyek Wisata Tirta Jangari, Contingent Valuation Method

ANALISIS KESEDIAAN MEMBAYAR

Dokumen terkait