• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISKRIMINAN FISHER, WALD-ANDERSON, DAN JARAK MINIMUM MAHALANOBIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERBEDAAN MORFOMETRIK UKURAN TUBUH AYAM

KETAWA, PELUNG DAN KAMPUNG MELALUI ANALISIS

DISKRIMINAN FISHER, WALD-ANDERSON,

DAN JARAK MINIMUM MAHALANOBIS

SKRIPSI FASTASQI

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

RINGKASAN

Fastasqi. D14070170. 2012. Perbedaan Morfometrik Ukuran Tubuh Ayam Ketawa, Pelung dan Kampung melalui Analisis Diskriminan Fisher, Wald- Anderson dan Jarak Minimum Mahalanobis. Skripsi. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Pembimbing Utama : Ir. Rini Herlina Mulyono, M.Si. Pembimbing Anggota : Dr. Rudi Afnan, S.Pt., M.Sc.Agr.

Indonesia memiliki banyak ayam lokal yang berpotensi untuk dikembangkan. Akhir-akhir ini, ayam lokal banyak diminati dan dipelihara masyarakat sebagai ayam hias. Ayam hias dipelihara untuk tujuan warna bulu yang indah dan suara kokok yang merdu. Ayam Ketawa dan ayam Pelung merupakan ayam hias penghasil kokok merdu. Ayam Kampung merupakan moyang dari ayam Ketawa dan ayam Pelung, sehingga pengamatan morfometrik ketiga rumpun ayam tersebut merupakan sesuatu yang penting untuk dilakukan. Masing-masing rumpun ayam tersebut memiliki karakteristik genetik yang khas. Usaha identifikasi dan karakterisasi pada rumpun ayam lokal tersebut telah dilakukan, tetapi masih memerlukan informasi tambahan yang salah satunya adalah karakterisasi morfometrik, sehingga dapat ditentukan peubah-peubah morfometrik pembeda diantara ayam Ketawa, ayam Pelung dan ayam Kampung. Penelitian ini sangat penting untuk mempertahankan sumber genetik yang menunjang eksistensi keragaman atau biodiversitas unggas lokal Indonesia.

Penelitian ayam Ketawa dilakukan di Sleman (Yogyakarta), Cileungsi (Bogor) dan Kebayoran Lama (Jakarta); ayam Pelung di Salabenda dan Dramaga (Bogor) serta ayam Kampung di Bantarjati (Bogor). Penelitian berlangsung pada bulan April-Juni 2011. Ayam yang diamati berjumlah 148 ekor pada umur dewasa tubuh, yang terdiri atas 89 ekor ayam Ketawa (44 ekor jantan dan 45 ekor betina), 30 ekor ayam Pelung (15 ekor jantan dan 15 ekor betina) dan 29 ekor ayam Kampung (14 ekor jantan dan 15 ekor betina).

Data yang diamati meliputi panjang femur (X1), panjang tibia (X2), panjang

tarsometatarsus (X3), lingkar tarsometatarsus (X4), panjang jari ketiga (X5), panjang sayap (X6), panjang maxilla atas (X7), tinggi jengger (X8), panjang tulang leher (X9), panjang sternum (X10) dan lebar sternum (X11). Data diolah secara deskriptif, melalui uji statistik T2-Hotelling, Diskriminan Fisher, penggolongan Wald-Anderson dan jarak minimum D2-Mahalanobis. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software Minitab versi 15.1.20.0.

Berdasarkan hasil analisis T2-Hotelling ditemukan perbedaan antara jantan dan betina pada masing-masing rumpun ayam (P<0,01); perbedaan antara rumpun ayam pada jenis kelamin yang sama (P<0,01). Secara genetis ketiga rumpun ayam lokal tersebut berbeda. Persamaan Diskriminan Fisher hanya dapat dibentuk pada kelompok ayam Ketawa jantan Yogyakarta vs ayam Ketawa jantan Jakarta dengan peubah pembeda panjang tibia (X2), panjang maxilla atas (X7), tinggi jengger (X8), panjang tulang leher (X9); sehingga persamaan Diskriminan Fisher yang dibentuk adalah Y = 0,2463 X2 + 0,8408 X7 + 0,2115 X8 – 0,1006 X9. Persamaan Diskriminan Fisher juga dapat dibentuk pada kelompok ayam Ketawa jantan vs ayam Pelung jantan dengan peubah pembeda panjang femur (X1), panjang tibia (X2), panjang

tarsometatarsus (X3), lingkar tarsometatarsus (X4), panjang sayap (X6), panjang tulang leher (X9) dan panjang sternum (X10), sehingga persamaan Diskriminan Fisher yang dibentuk adalah Y = – 0,1150 X1 + 0,0183 X2 + 0,0576 X3 – 1,3524 X4 – 0,0537 X6 – 0,2267 X9 + 0,1688 X10. Peubah pembeda juga ditemukan pada kelompok ayam Pelung jantan vs ayam Kampung jantan yang meliputi panjang sayap (X6) dan panjang tulang leher (X9), sehingga persamaan Diskriminan Fisher yang dapat dibentuk adalah Y = 0,7739 X6 + 0,5546 X9. Perolehan peubah pembeda diantara ayam-ayam tersebut karena perbedaan arah tujuan pemeliharaan sehingga seleksi tidak langsung terhadap peubah-peubah pembeda tersebut terjadi. Persamaan diskriminan yang dibentuk terbatas hanya pada jantan karena ayam jantan mendapatkan perlakuan khusus yaitu program seleksi untuk kepentingan kontes pada ayam Ketawa dan ayam pelung dan pedaging pada ayam Kampung.

Penggolongan Wald-Anderson pada kelompok ayam Pelung jantan vs ayam Kampung jantan menemukan satu ekor ayam Pelung jantan digolongkan ke dalam kelompok ayam Kampung jantan dengan faktor koreksi sebesar 92,85%. Pada kelompok ayam Ketawa jantan Yogyakarta vs ayam Ketawa jantan Jakarta dan kelompok ayam Ketawa jantan vs ayam Pelung jantan dikoreksi tepat sebesar 100% karena kesalahan penggolongan tidak ditemukan.

Hasil analisis jarak minimum D2-Mahalanobis pada kelompok ayam Ketawa jantan Yogyakarta vs ayam Ketawa jantan Jakarta ditemukan sebesar 9,2977; kelompok ayam Ketawa jantan vs ayam Pelung ditemukan sebesar 16,0102; dan ayam Pelung jantan vs ayam Kampung jantan ditemukan sebesar 22,2707. Jumlah peubah pembeda tidak berkorelasi dengan jarak ketidakserupaan morfometrik antara dua rumpun ayam yang diamati. Nilai jarak ketidakserupaan morfometrik yang ditemukan bergantung pada tipe dari rumpun ayam yang diamati.

Kata-kata Kunci: Morfometrik, Ayam, Diskriminan Fisher, Wald Anderson, D2-Mahalanobis.

ABSTRACT

Morphometric Differences of Chicken Body Measurement in Ketawa, Pelung, Kampong Using Discriminant Fisher Analysis, Wald-Anderson and Mahalanobis

Minimum Distance

Fastasqi, R. H. Mulyono and R. Afnan

The objectives of the research were to study the differences of Ketawa chicken in Yogyakarta, Jakarta and Bogor; also compared to Pelung and Kampong chicken in Bogor using Discriminant Fisher analysis, Wald-Anderson Grouping and D2-Mahalanobis Minimum Distance. Identification and characterizations of local adorn chicken in Indonesia is very important for animal conservation program. The samples at age of 7 months were taken purposively. The linear morphometric body measurement were length of femur, tibia, tarsometatarsus, third tarsus, wing, maxilla, neckbone, sternum, circumference of tarsometatarsus, height of comb and width of sternum. Research results showed the differences between Ketawa male chicken in Yogyakarta vs Jakarta by four identifying markers (length of tibia, maxilla, neckbone and height of comb); Ketawa male chicken vs Pelung male chicken by seven identifying markers (length of femur, tibia, tarsometatarsus, wing, neckbone, sternum, and circumference of tarsometatarsus); Pelung male chicken vs Kampong male chicken by two identifying markers (length of wing and neckbone). The sex identification, rearing purposes and the different type of chicken have contributing in the linear morphometric body measurement. Wald-Anderson grouping in Ketawa male chicken Yogyakarta vs Jakarta and Ketawa male chicken vs Pelung male chicken have been corrected 100%, which means that there were not found incorretly grouping. Whereas there was 7,15% error grouping correction in Pelung male chicken vs Kampong male chicken. The value of D2-Mahalanobis minimum distance depend on the type of the chicken (singer, layer and broiler). Keywords:Morphometric, Chicken, Discriminant Fisher, Wald-Anderson,

PERBEDAAN MORFOMETRIK UKURAN TUBUH AYAM

KETAWA, PELUNG DAN KAMPUNG MELALUI ANALISIS

DISKRIMINAN FISHER, WALD-ANDERSON,

DAN JARAK MINIMUM MAHALANOBIS

FASTASQI D14070170

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada

Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

Judul : Perbedaan Morfometrik Ukuran Tubuh Ayam Ketawa, Pelung dan Kampung Melalui Analisis Diskriminan Fisher, Wald-Anderson, dan Jarak Minimum Mahalanobis

Nama : Fastasqi NIM : D14070170

Menyetujui,

Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

(Ir. Rini H. Mulyono, M.Si.) (Dr. Rudi Afnan, S.Pt., M.Sc.Agr.) NIP. 19621124 198803 2 002 NIP. 19680625 200801 1 010

Mengetahui, Ketua Departemen

Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan

(Prof. Dr. Ir. Cece Sumantri, M.Agr.Sc.) NIP. 19591212 198603 1 004

Dokumen terkait