• Tidak ada hasil yang ditemukan

 

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachman, A., A. Mulyani, dan Irawan. 2007. Sumber daya lahan untuk kedelai di Indonesia, hal 168 - 184. Dalam Sumarno, Suyamto, A. Widjono. Hermanto, H. Kasim (Eds). Kedelai, Teknik Produksi dan Pengembangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. Adie, M. M., dan A. Krisnawati. 2007. Biologi tanaman kedelai, hal 45 - 73.

Dalam Sumarno, Suyamto, A. Widjono. Hermanto, H. Kasim (Eds). Kedelai, Teknik Produksi dan Pengembangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Alnopri. 2004. Variabilitas genetik dan heritabilitas sifat-sifat pertumbuhan bibit tujuh genotipe kopi robusta-arabica. Jurnal Ilmu - Ilmu Pertanian Indonesia 6(2):91-96.

Arief, V. N. 2001. Uji Pendahuluan Genotipe - Genotipe Kedelai Hasil Seleksi In Vitro terhadap Cekaman Aluminium dan pH Rendah. Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor. 59 hal.

Arsyad, D. M. dan M. Syam. 2000. Varietas unggul dan strategi pemuliaan kedelai di Indonesia, hal. 39 - 42. Dalam L.W. Gunawan, N. Sunarlim, T. Handayani, B. Soegiarto, W. Adil, B. Priyanto dan Suwarno (Eds). Penelitian dan Pengembangan Produksi Kedelai di Indonesia. Direktorat Teknologi Lingkungan. Badan Pengakajian dan Penerapan Teknologi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pendidikan, Sains, Riset dan Teknologi Jerman.

Arsyad, D. M., M. M. Adie, dan H. Kuswantoro. 2007. Perakitan varietas unggul kedelai spesifik agroekologi, hal 205-228. Dalam Sumarno, Suyamto, A. Widjono. Hermanto, H. Kasim (Eds). Kedelai, Teknik Produksi dan Pengembangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. Atman. 2006. Pengelolaan tanaman kedelai di lahan kering masam. Jurnal Ilmiah

Tambua V(3):281-287.

Balitbangtan. 2011. SL-PTT kedelai untuk tingkatkan produksi kedelai. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta. http://www.litbang.deptan.go.id. [14 Oktober 2011].

Balitkabi. 2010. Varietas unggul kedelai adaptif lahan sawah, lahan kering masam dan lahan rawa pasang surut. Bank Pengetahuan Tanaman Pangan Indonesia. http://ftp.pustaka-deptan.go.id/bppi. [18 Oktober 2011].

 

 

BMKG. 2012. Data Iklim Bogor Tahun 2012. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor. Bogor

BPS. 2012. Tabel luas panen produktivitas produksi tanaman kedelai seluruh provinsi. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Jakarta. http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php. [24 Juli 2012].

Gomez, K.A., dan A. A. Gomez. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian. Edisi kedua. Penerjemah E. Sjamsudin dan J. E. Baharsjah. Statistical Procedure for Agriculture Research. UI-PRESS. Jakarta. 698 hal.

Hairiah, K, Widianto, dan D. Suprayogo. 2005. Dapatkah pengembangan budidaya tanaman pangan pada tanah masam selaras dengan konsep pertanian sehat?, hal 87 – 115. Dalam A. K. Makarim, Suharsono, D. M. Arsyad, T. Adisarwanto, Marwoto, dan N. Saleh (Eds). Prosiding Lokakarya Pengembangan Kedelai di Lahan Sub-optimal. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Malang.

Hermanto, W.H. Adil, D. Sadikin., dan E. Hikmat. 2002. Deskripsi Varietas Unggul Padi dan Palawija 2001-2002. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman pangan (P3TP). Balitbangtan. 39 hal.

Hidajat, O.O. 1985. Morfologi tanaman kedelai. Hal 73 - 86. Dalam S. Somaatmaja, M. Ismunadji, Sumarno, M. Syam, S. O. Manurung dan Yuswadi (Eds.). Kedelai. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian Tanaman Pangan. Bogor.

Iswari, R. A. 2002. Studi Pemanfaatan Limbah Mud cake sebagai Substitusi Kapur Pertanian dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 35 hal. Makarim, A.K. 2006. Cekaman Abiotik Utama dalam Peningkatan Produktivitas

Tanaman. Prosiding Seminar Nasional Pemanfaatan Bioteknologi untuk Mengatasi Cekaman Abiotik pada Tanaman. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta. Hal 1-11.

Makmur, A. 2003. Pemuliaan Tanaman Bagi Lingkungan Spesifik. IPB Press. Bogor. 53 hal.

Mangoendidjojo, W. 2003. Dasar - Dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisius. Yogyakarta. 182 hal.

 

Mariska, I., S. Hutami, M. Kosmiatin dan W. H. Adil. 2001. Regenerasi massa sel embrionik kedelai setelah diseleksi pada kondisi Al berbeda dan pH rendah. Berita Puslitbangtan 20:1-3.

Marwoto dan S. Hardaningsih. 2007. Pengendalian hama terpadu pada tanaman kedelai, hal 296 - 318. Dalam Sumarno, Suyamto, A. Widjono. Hermanto, H. Kasim (Eds). Kedelai, Teknik Produksi dan Pengembangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Mattjik, A. A., dan I. M. Sumertajaya. 2006. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab. IPB Press. Bogor. 276 hal.

Norman, M. J. T., C. J. Pearson,and P. G. E. Searle. 1995. The Ecology of Tropical Food Crops. Cambridge University Press. Cambridge. 430 p. Poehlman, J. and D. A. Sleper. 1996. Field Crops Fourth Edition. Iowa State

University Press. USA. 494 p.

Poehlman, J. M. 1959. Breeding Soybeans, p 221 - 240. In H. T. Croasdale (Ed). Breeding Field Crops. University of Missouri. New York.

Poespodarsono, S. 1988. Dasar – Dasar Ilmu Pemuliaan Tanaman. Insitut Pertanian Bogor. Bogor. 169 hal.

PPVT. 2007. Panduan Pengujian Individual Kebaruan, Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan Kedelai. Pusat Perlindungan Varietas Tanaman. Departemen Pertanian Republik Indonesia. Jakarta.

Prasetyo, D. 2010. Uji Daya Hasil Lanjutan Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Toleran Naungan di Bawah Tegakan Karet Rakyat di Provinsi Jambi. Skripsi. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 57 hal.

Prihatman, K. 2000. Kedelai (Glycine max L.). Sistem Informasi Manajemen Pembangunan di Pedesaan, Proyek PEMD, BAPPENAS.

Sadjad, S. 2006. Benih yang Membawa dan Dibawa Perubahan. IPB Press. Bogor. Shibels, R. M, I. F. Wardlaw and R. A. Fischer. 1975. Soybean, p 151 – 190. In

Evan L. T. (Ed). Crop Physiology some case histories. Cambridge University Press. New York.

Somaatmadja, S. 1985. Peningkatan produksi kedelai melalui perakitan varietas, hal 243 – 259. Dalam M. Ismunadji, Sumarno, M. Syam, S. O. Manurung, dan Yuswadi, (Eds). Kedelai. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.

 

 

Stansfield, W. D. 1983. Theory and Problems of Genetics. Second edition. Mc. Graw-Hill, New York. 417 p.

Subadra, I. S. 2004. Pengujian Generasi Ke-enam Nomor - nomor Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Harapan untuk Ketahanan terhadap Tanah Masam. Skripsi. Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 70 hal.

Sumarno dan Harnoto. 1983. Kedelai dan Cara Bercocok Tanamnya. Buletin Teknik No. 6. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. 53 hal.

Sumarno dan A. G. Manshuri. 2007. Persyaratan Tumbuh dan Wilayah Produksi Kedelai di Indonesia, hal 74-103. Dalam Sumarno, Suyamto, A. Widjono. Hermanto, H. Kasim (Eds). Kedelai, Teknik Produksi dan Pengembangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Sunihardi, Yunastri, dan S. Kurniasih. 1999. Deskripsi Varietas Unggul Padi dan Palawija 1993-1998. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman pangan (P3TP). Balitbangtan. Hal. 28.

Wirnas, D., I. Widodo, Sobir, Trikoesoemaningtyas, dan D. Sopandie. 2006. Pemilihan karakter agronomi untuk menyusun indeks seleksi pada 11 populasi kedelai generasi F6. Buletin Agron. 34(1):19-24.

Zaini, Z. 2005. Prospek pengembangan kedelai di lahan kering masam, hal 47 - 54. Dalam A. K. Makarim, Suharsono, D. M. Arsyad, T. Adisarwanto, Marwoto, dan N. Saleh (Eds). Prosiding Lokakarya Pengembangan Kedelai di Lahan Sub-optimal. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Malang. 

 

 

 

Lampiran 1. Hasil analisis ragam karakter umur berbunga Sumber

Keragaman DB JK KT F-Hit Pr>F Rataan

Galur 16 346.76 21.67 23.30** <.0001 27.85

Ulangan 1 10.62 10.62 11.42** 0.0038

Galat 16 14.88 0.93

Umum 33 372.26

KK : 3.46%

Lampiran 2. Hasil analisis ragam karakter umur panen Sumber

Keragaman DB JK KT F-Hit Pr>F Rataan

Galur 16 804.88 50.30 4.08** 0.0038 77.05 Ulangan 1 11.76 11.76 0.95 0.3432

Galat 16 197.23 12.33

Umum 33 1010.88

KK : 4.56%

Lampiran 3. Hasil analisis ragam karakter tinggi tanaman saat panen Sumber

Keragaman DB JK KT F-Hit Pr>F Rataan

Galur 16 344.22 21.51 0.70 0.7569 28.62

Ulangan 1 72.85 72.85 2.38 0.1428

Galat 16 490.67 30.67

Umum 33 907.74

KK : 19.35%

Lampiran 4. Hasil analisis ragam karakter jumlah cabang produktif Sumber

Keragaman DB JK KT F-Hit Pr>F Rataan

Galur 16 5.83 0.36 1.26 0.2780 1.91

Ulangan 1 0.52 0.52 0.89 0.5936

Galat 16 6.58 0.41

Umum 33 12.93

 

Lampiran 5. Hasil analisis ragam karakter jumlah buku produktif Sumber

Keragaman DB JK KT F-Hit Pr>F Rataan

Galur 16 110.93 6.93 5.21** 0.0010 7.31

Ulangan 1 0.05 0.05 0.04 0.8492

Galat 16 21.30 1.33

Umum 33 132.28

KK : 15.77%

Lampiran 6. Hasil analisis ragam karakter jumlah polong bernas Sumber

Keragaman DB JK KT F-Hit Pr>F Rataan

Galur 16 725.69 45.35 1.42 0.2463 16.19

Ulangan 1 0.34 0.34 0.01 0.92

Galat 16 511.71 31.98

Umum 33 1237.74

KK : 34.92%

Lampiran 7. Hasil analisis ragam karakter jumlah polong total Sumber

Keragaman DB JK KT F-Hit Pr>F Rataan

Galur 16 12237.49 764.84 28.55** <.0001 21.30

Ulangan 1 4.01 4.01 0.15 0.7038

Galat 16 428.59 26.79

Umum 33 12670.10

KK : 24.29%

Lampiran 8. Hasil analisis ragam karakter jumlah biji per polong Sumber

Keragaman DB JK KT F-Hit Pr>F Rataan

Galur 16 28.19 1.76 26.24** <.0001 2.48

Ulangan 1 0.06 0.05 0.86 0.3679

Galat 16 1.07 0.06

Umum 33 29.32

 

 

Lampiran 9. Hasil analisis ragam karakter persen polong isi Sumber

Keragaman DB JK KT F-Hit Pr>F Rataan

Galur 16 425.63 26.60 0.77 0.6975 96.06

Ulangan 1 9.53 9.53 0.28 0.6069

Galat 16 553.67 34.60

Umum 33 988.84

KK : 6.12%

Lampiran 10. Hasil analisis ragam karakter bobot biji per tanaman Sumber

Keragaman DB JK KT F-Hit Pr>F Rataan

Galur 16 50.24 3.14 1.51 0.2088 4.66

Ulangan 1 0.005 0.005 0.00 0.9608

Galat 16 33.24 2.07

Umum 33 83.48

KK : 30.93%

Lampiran 11. Hasil analisis ragam karakter bobot seratus biji Sumber

Keragaman DB JK KT F-Hit Pr>F Rataan

Galur 16 67.49 4.22 7.29** 0.0001 13.58

Ulangan 1 1.98 1.98 3.43 0.0826

Galat 16 9.25 0.58

Umum 33 78.72

KK : 5.59%

Lampiran 12. Hasil analisis ragam karakter bobot biji per petak Sumber

Keragaman DB JK KT F-Hit Pr>F Rataan

Galur 16 163540.59 10221.29 1.75 0.1377 232.45 Ulangan 1 18363.32 18363.32 3.14 0.0956

Galat 16 93653.96 5853.37

Umum 33 275557.87

 

Lampiran 13. Data iklim bulanan BMKG 2012 Darmaga Bogor Bulan Temperatur Rata-Rata (oC) Kelembaban Rata-Rata (%) Hari Hujan (Hari) Curah Hujan (mm) Februari 25.6 87 12 204 Maret 26.1 85 13 167 April 26.0 86 13 362 Mei 26.1 85 9 206 Juni 26.2 79 10 132 Jumlah 130 422 57 1071 Rataan 26 84.4 11.4 214.2 Maksimum 26.1 87 13 362 Minimum 25.6 85 9 167

Keterangan : Curah Hujan dan Hari Hujan ditakar di perkebunan Jasinga

Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor Lokasi : Klimatologi Bogor Elevasi : 190 m

Lokasi : 06.33 LS 106.45 BT

 

Lampiran 14. Hasil analisis contoh tanah pertama sebelum tanam kedelai di Desa Bagoang, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 2012

 

 

Lampiran 16. Deskripsi varietas pembanding 1. Argomulyo

Nama Varietas : Argo Mulyo

Asal : Introduksi dari Thailand, oleh PT Nestle Indonesia pada tahun 1988, dengan nama asal Nakhon Sawan I Warna hipokotil : Ungu

Warna bunga : Ungu

Warna biji : Kuning

Warna hilum biji : Putih terang Warna bulu : Coklat Tipe tumbuh : Determinate Tinggi tanaman : 40 cm

Percabangan : 3-4 cabang dari batang utama Umur mulai berbunga : 35 hari

Umur saat panen : 80-82 hari

Kerebahan : Tahan rebah Kandungan minyak biji : 20,8%

Kandungan protein biji : 39,4% Daya hasil : 1,5-2 ton/ha

Ketahanan terhadap penyakit : Toleran terhadap penyakit karat Keteranngan : Sesuai untuk bahan baku susu kedelai

Pemulia : Rodiah S., C. Ismail, Gatot Sunyoto, dan Sumarno Penyedia Breeder Seed : BPTP Karangploso, Malang

Tahun dilepas : 1998

 

2. Tanggamus

Nama Varietas : Tanggamus Tahun pelepasan : 2001

SK Mentan : 536/Kpts/TP.240/10/2001 Nomor induk : K3911-66

Warna hipokotil : Ungu Warna epikotil : Hijau

Kotiledon : Kuning

Asal : Persilangan tunggal (Single cross) antara Kerinci x No. 3911

Umur berbunga : 35 hari

Warna bunga : Ungu

Warna biji : Kuning

Warna hilum biji : Coklat tua Warna polong masak : Coklat Warna bulu : Coklat Tinggi tanaman : 67 cm

Tipe tumbuh : Determinate Bentuk daun : Lanceolate Umur panen : 88 hari

Hasil Rata - rata : 1,5 ton/ha Bentuk biji : Oval Ukuran biji : Sedang Percabangan : 3 – 4 cabang Jumlah polong/tanaman : 47

Bobot 100 biji : 11,0 gr

Ketahanan penyakit : Moderat terhadap penyakit karat daun Kadar lemak : 12,9%

Kadar protein :44,5%

Kadar air : 6,1%

 

 

Pecah polong : Tahan

Wilayah adaptasi : Lahan kering masam

Pemulia : Darman M. Arsyad, M. Muchlis Adie, Heru Kuswantoro, Purwantoro

Dokumen terkait