• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instrumen (Form dan Tabel Referensi ) Pemetaan Data SDM Kesehatan

Dalam dokumen Pedoman Pemetaan Data SDMK (Halaman 13-39)

BAB III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN

3.1 Instrumen (Form dan Tabel Referensi ) Pemetaan Data SDM Kesehatan

Seperti yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya, pelaksanaan Pemetaan Data SDM Kesehatan harus ditunjang dengan Instrumen / tools yang dapat mempermudah pengelola data dan informasi pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan di Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/kota, namun lengkap dari sisi pengayaan variabel maupun proyeksi keluaran yang dapat dihasilkan. Untuk itu, telah dirancang Instrumen / format Pemetaan Data SDM Kesehatan. Instrumen tersebut telah dikembangkan sejak tahun 2009 dan telah mengalami berbagai masukan yang signifikan. Dimulai dari Format berupa Data Agregat / Jumlah, kemudian dikembangkan menjadi format berupa Data Individu dipadukan dengan Sistem Kodifikasi SDMK. Berikut Perkembangan Pengayaan Instrumen Pemetaan Data SDM Kesehatan dai 2009 – Sekarang melalui info grafis.

Instrumen / Format Pemetaan Data SDM Kesehatan dibuat dengan berbasis Aplikasi Microsoft Office Excel. Mengapa harus Microsoft Excel? Pertama, Aplikasi berbasis Microsoft sudah sangat lazim digunakan pada segala jenis

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 14 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN Komputer / Laptop yang digunakan Pengelola Data SDM Kesehatan, Kedua,

Data-data Dari Form Excel sudah standar dan mudah digunakan serta dapat di implemetasikan dalam banyak model Pemrograman aplikasi lain, Sehingga Form Pemetaan Data SDM Kesehatan diharapkan menjadi model baku bagi Pengelola data SDM Kesehatan di Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota dalam pengumpulan, pengelolahan, dan penyajian Data dan Informasi SDM Kesehatan

A. Instrumen / Format Pemetaan Data SDM Kesehatan

Instrumen yang digunakan dalam pemetaan data SDM Kesehatan terdiri dari 6 (enam) form atau tabel input, berupa 5 format data individu dan 1 format data agregat sebagai berikut.

1. Form A1 : Data Individu Keadaan SDMK di fasyankes

2. Form A2 : Data Individu SDMK yang melanjutkan pendidikan 3. Form A3 : Data Individu SDMK yang mengikuti Diklat

4. Form A4 : Data Individu Ijin dan Registrasi Tenaga Kesehatan 5. Form A5 : Data Individu SDMK WNA di fasyankes

6. Form B1 : Data Agregat Keadaan SDMK di fasyankes

Secara terinci masing-masing form tersebut dapat dilihat pada uraian berikut.

1. Data Individu Keadaan SDMK di Fasyankes

Untuk mengetahui gambaran keadaan SDM Kesehatan yang terkini yang menjalankan fungsi pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan diperlukan data individu SDM kesehatan dengan variabel minimal adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1.

Form A1 : Data Individu Keadaan SDMK di Fasyankes

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Unit Kerja

Diisi dengan kode fasyankes, dilihat pada : tabel kodifikasi fasyankes (fasilitas

pelayanan kesehatan)

2. NIK Diisi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pegawai yang bersangkutan

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 15 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN NO VARIABEL KETERANGAN

3. ID/NIP Diisi dengan Nomor Identitas atau Nomor Induk pegawai yang bersangkutan

4. Nama Diisi dengan Nama Lengkap yang bersangkutan (beserta gelar akademik) 5. Jenis Kelamin Diisi dengan Jenis Kelamin yang

bersangkutan L untuk Laki-laki dan P untuk Perempuan

6. Status

Kepegawaian

Diisi dengan Status Kepegawaian yang bersangkutan, dilihat pada : Tabel Kodifikasi Status Kepegawaian

7. Kode SDMK Diisi dengan kode SDMK, dilihat pada : tabel kodifikasi SDMK

8. Mulai Diisi dengan Tanggal Bulan Tahun (TMT)

MULAI BEKERJA yang bersangkutan

dalam fungsi sesuai kode SDMK

dimaksud. Format isian (DD/MM/YYYY) 9. Berakhir Diisi dengan Tanggal Bulan Tahun (TMT)

AKHIR KONTRAK KERJA yang

bersangkutan dalam fungsi sesuai kode SDMK tersebut (hanya diisi untuk tenaga Kontrak/Honorer). Format isian

(DD/MM/YYYY) 10. Kode Program

Studi

Diisi dengan Kode Program Studi latar belakang pendidikan terakhir yang bersangkutan, dilihat pada : tabel Kodifikasi Program Studi

11. Tahun Lulus Diisi dengan Tahun Lulus sesuai ijazah terakhir yang bersangkutan

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 16 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN NO VARIABEL KETERANGAN

12. Kode Sekolah/ Perguruan Tinggi

Diisi dengan Kode Sekolah/Perguruan Tinggi sesuai pendidikan terakhir yang bersangkutan dilihat pada : tabel Kodifikasi Fasyankes

Bentuk Form Data Individu Keadaan SDMK di Fasyankes adalah sebagai berikut :

Form A1 – Data Individu Keadaan SDMK di Fasyankes ini dilengkapi dengan kolom validator yang berfungsi memvalidasi data yang diisikan pada kolom-kolom di Instrumen. Kolom yang divalidasi antara lain Kode Unit Kerja, Kode SDMK, dan Kode Program Studi, dan Kode Sekolah/Perguruan Tinggi. Bentuk Validasi Form Data Individu Keadaan SDMK di Fasyankes adalah sebagai berikut :

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 17 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN Validasi Jenis Kelamin, Sekolah / Perguruan Tinggi, Kodifikasi Program Studi

2. Data Individu SDMK yang Melanjutkan Pendidikan

Dalam rangka pengembangan kapasitas SDM Kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dilaksanakan program pendidikan berkelanjutan yang pada akhirnya adalah guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Untuk mendapatkan gambaran pengembangan SDMK melalui pendidikan berkelanjutan di wilayah provinsi perlu didukung dengan data individu SDMK yang melanjutkan pendidikan baik melalui bantuan tugas belajar maupun ijin belajar. Variabel minimal yang harus dikumpulkan datanya adalah sesuai dengan form A2 berikut.

Tabel 3.2.

Form A2 : Data Individu SDMK yang Melanjutkan Pendidikan

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Unit Kerja Diisi dengan kode fasyankes, dilihat pada : tabel kodifikasi fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan)

2. NIK Diisi dengan Nomor Induk

Kependudukan yang bersangkutan

3. ID/NIP Diisi dengan Nomor Identitas atau

Nomor Induk Pegawai yang bersangkutan

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 18 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN NO VARIABEL KETERANGAN

4. Nama Diisi dengan Nama Lengkap yang

bersangkutan

5. Jenis Kelamin Diisi dengan Jenis Kelamin yang bersangkutan L untuk Laki-laki dan P untuk Perempuan

6. Status Kepegawaian Diisi dengan Status Kepegawaian yang bersangkutan, dilihat pada : Tabel Kodifikasi Status

Kepegawaian

7. Kode Program Studi Diisi dengan Kode Program Studi latar belakang pendidikan terakhir yang bersangkutan, dilihat pada : tabel kodifikasi program studi 8. Tahun Lulus Diisi dengan Tahun Lulus sesuai

ijazah terakhir yang bersangkutan 9. Kode Sekolah/

Perguruan Tinggi

Diisi dengan Kode

Sekolah/Perguruan Tinggi sesuai tempat melanjutkan pendidikan 10. Kode Program Studi Diisi dengan Kode Program Studi

tempat melanjutkan pendidikan, dilihat pada : tabel kodifikasi program studi

11. Sumber Dana Diisi dengan sumber pendanaan dalam meloanjutkan pendidikan APBN/APBD/ Swadana

12. Status Pendidikan Berkelanjutan

Diisi dengan status pendidikan berkelanjutan yang dilaksanankan (Tubel Pusat, Tubel Daerah, Ijin Belajar, PPDS, PPDGS)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 19 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN Bentuk Form Data Individu SDMK yang melanjutkan pendidikan adalah sebagai

berikut :

Form A2 – Data Individu SDMK yang melanjutkan Pendidikan ini dilengkapi pula dengan kolom validator yang berfungsi sebagai memvalidasi data yang diisikan pada kolom-kolom di Instrumen. Kolom yang divalidasi antara lain Kode Unit Kerja, Kode Kode Prodi (Program Studi) awal, Kode Perguruan Tinggi (lanjutan), dan Kode Program Studi (Lanjutan).

3. Data Individu SDMK yang Mengikuti Diklat

Pengembangan kapasitas SDMK di sektor kesehatan tidak hanya dialksanakan melalui pendidikan berkelanjutan melinkan juga melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat). Untuk mendapatkan gambaran atau kondisi mengenai SDMK kesehatan yang dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan harus didukung dengan data individu SDMK yang mengikuti

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 20 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN berbagai diklat dalam satu tahun. Diklat yang di input dalam Form A3 ini

harus Diklat yang terakreditasi. Variabel minimal yang diperlukan untuk menggambarkan kondisi tersebut dapat dilihat pada Form A3 berikut.

Tabel 3.3.

Form A3 : Data Individu SDMK yang Mengikuti Diklat

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Unit Kerja Diisi dengan kode fasyankes, dilihat pada : tabel Kodifikasi Fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan)

2. NIK Diisi dengan Nomor Induk Kependudukan yang bersangkutan

3. ID/NIP Diisi dengan Nomor Identitas atau Nomor Induk Pegawai yang bersangkutan

4. Nama Diisi dengan Nama Lengkap yang bersangkutan 5. Jenis Kelamin Diisi dengan Jenis Kelamin yang bersangkutan

L untuk Laki-laki dan P untuk Perempuan

6. Status Kepegawaian Diisi dengan Status Kepegawaian yang bersangkutan, dilihat pada : Tabel Kodifikasi Status Kepegawaian

7. Jenis Diklat Yang Diikuti

Diisi dengan Jenis Diklat

8. Kode Diklat Diisi dengan Kode Diklat sesuai tabel Kodifikasi Diklat

9. Nama Diklat Diisi dengan Nama Diklat yang diikuti 10. Tempat Pelaksanaan Diisi dengan Tempat Pelaksanaan Diklat 11. Tanggal

Pelaksanaan

Diisi dengan Tanggal Mulai Diklat

12. Lama Pelatihan Diisi dengan Jumlah Hari pelaksanaan Diklat 13. Jumlah JPL Diisi dengan jumlah Jam Pelajaran Latihan

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 21 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN Bentuk Form Data Individu SDMK yang mengikuti diklat adalah sebagai

berikut :

Form A3 – Data Individu SDMK yang mengikuti Diklat ini dilengkapi pula dengan kolom validator yang berfungsi sebagai memvalidasi data yang diisikan pada kolom-kolom di Instrumen. Kolom yang divalidasi antara lain Kode Unit Kerja, Kode Pelatihan, dan Jenis Kelamin.

4. Data Individu Registrasi dan Ijin Tenaga Kesehatan

Dalam rangka pembinaan dan pengawasan mutu Tenaga Kesehatan, seluruh tenaga kesehatan wajib melakukan registrasi dan perijinan. Untuk mengetahui gambaran kondisi tenaga kesehatan yang telah dilakukan registrasi dan memliki ijin praktek di wilayah provinsi maka perlu dilakukan pendataan terhadap Registrasi dan Perijinan Tenaga Kesehatan. Variabel minimum yang diperlukan untuk mendapatkan gambaran tersebut dapat dilihat pada Form A4 berikut.

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 22 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN

Tabel 3.4.

Form A4 : Data Individu Registrasi dan Perijinan Tenaga Kesehatan

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Unit Kerja Diisi dengan kode fasyankes, dilihat pada : tabel Kodifikasi Fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan)

2. NIK Diisi dengan Nomor Induk Kependudukan

yang bersangkutan

3. ID/NIP Diisi dengan Nomor Identitas atau Nomor Induk Pegawai yang bersangkutan

4. Nama Diisi dengan Nama Lengkap yang

bersangkutan

5. Jenis Kelamin Diisi dengan Jenis Kelamin yang bersangkutan L untuk Laki-laki dan P untuk Perempuan

6. Status Kepegawaian Diisi dengan Status Kepegawaian yang bersangkutan, dilihat pada : Tabel Kodifikasi Status Kepegawaian 7. Nomor Surat Tanda

Registrasi (STR)

Diisi dengan Nomor Surat Tanda Registrasi (STR) yang dikeluarkan oleh MTKI, KKI, KFN

8. Tahun Penerbitan STR

Diisi dengan Tahun dikeluarkannya STR yang bersangkutan

9. Jenis Profesi Diisi dengan Jenis Profesi Tenaga

Kesehatan bersangkutan sesuai Organisasi Profesi induknya

10. Nomor Surat Ijin Praktik (SIP)

Diisi dengan Nomor Surat Ijin Praktik yang bersangkutan

11. Tanggal Surat Ijin Praktik (SIP)

Diisi dengan Tangal bulan tahun Surat Ijin Praktik yang bersangkutan diterbitkan

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 23 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN Bentuk Form Data Individu Registrasi dan Perijinan Tenaga Kesehatan adalah

sebagai berikut :

Form A4 – Registrasi dan Ijin Tenaga Kesehatan ini dilengkapi pula dengan kolom validator yang berfungsi sebagai memvalidasi data yang diisikan pada kolom-kolom di Instrumen. Kolom yang divalidasi antara lain Kode Unit Kerja, Kode Pelatihan, dan Jenis Kelamin.

5. Data Individu SDMK WNA di Fasyankes

Data individu SDM Kesehatan yang memiliki kewarganegaraan asing (WNA) yang menjalankan fungsinya di fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah provinsi atau kabupaten/kota diperlukan dalam rangka pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan. Untuk mendapatkan gambaran tersebut diperlukan data dan informasi minimal sesuai dengan variabel yang terdapat dalam Form A5 berikut.

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 24 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN

Tabel 3.5.

Form A5 : Data Individu SDMK WNA di Fasyankes

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Unit Kerja Diisi dengan kode fasyankes, dilihat pada : tabel Kodifikasi Fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan)

2. Nomor Identitas WNA/No. Paspor

Diisi dengan Nomor Paspor yang bersangkutan

3. Jenis Visa WNA Diisi dengan Jenis Visa yang bersangkutan 4. Kode Negara Asal

WNA

Diisi dengan Kode Negara Asal WNA bersangkutan

5. Nama WNA Diisi dengan Nama Lengkap WNA bersangkutan

6. Jenis Kelamin Diisi dengan Jenis Kelamin yang

bersangkutan L untuk Laki-laki dan P untuk

Perempuan

7. Status WNA di Unit Kerja

Diisi dengan Status WNA bersangkutan di Unit Kerja/Fasyankes

8. Bidang Pelayanan Diisi dengan Bidang Pelayanan yang dikerjakan WNA bersangkutan 9. Nomor Surat

Rekomendasi (RPTKA)

Diisi dengan Nomor Surat Rekomendasi yang dimiliki WNA bersangkutan

10. Tanggal Penerbitan Diisi dengan Tanggal bulan tahun dikeluarkannya Rekomendasi 11. Instansi Yang

Menerbitkan

Diisi dengan Nama Instansi yang menerbitkan rekomendasi

12. Kode SDMK Diisi dengan Kode SDMK WNA yang bersangkutan, sesuai Kodifikasi SDMK

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 25 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN NO VARIABEL KETERANGAN

13. Nomor ID/NIP Pendamping

Diisi dengan Nomor Induk Pegawai Pendamping WNA

14. Nama Nakes Pendamping

Diisi dengan Nama Lengkap Tenaga

Kesehatan pendamping WNA bersangkutan

Bentuk Form Data Individu SDMK WNA yang didayagunakan di fasyankes adalah sebagai berikut :

Form A5 – Data Individu SDMK WNA yang didayagunakan di fasyankes juga dilengkapi pula dengan kolom validator yang berfungsi sebagai memvalidasi data yang diisikan pada kolom-kolom di Instrumen. Kolom yang divalidasi antara lain Kode Unit Kerja, Negara Asal, Jenis Tenaga Kesehatan Pendamping, dan Jenis Kelamin.

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 26 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN

6. Data Agregat SDMK di Fasyankes

Untuk mendapatkan gambaran kondisi SDMK di wilayah provinsi atau kabupaten/kota apabila data individu belum dapat dipenuhi untuk keseluruhan fasilitas pelayanan kesehatan maka dapat dilakukan juga melalui data agregat untuk suatu wilayah. Variabel minimal yang diperlukan untuk mendapatkan gambaran tersebut dapat dilihat pada Form B1 berikut.

Tabel 3.6.

Form B1 : Data Agregat SDMK di Fasyankes

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Unit Kerja Diisi dengan kode fasyankes, dilihat pada : tabel Kodifikasi Fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan)

2. Kode SDMK Diisi dengan kode SDMK, dilihat pada : tabel kodifikasi SDMK

3. Kode Pendidikan Diisi dengan Kode Program Studi latar belakang pendidikan terakhir yang bersangkutan, dilihat pada : tabel kodifikasi program studi

4. Status Kepegawaian Diisi dengan Status Kepegawaian yang bersangkutan, dilihat pada : Tabel Kodifikasi Status Kepegawaian

5. Jumlah Diisi dengan jumlah yang berjenis kelamin laki-laki untuk kolom L, jumlah yang berjenis kelamin perempuan kolom P dan total Laki-laki dan Perempuan untuk kolom J

Bentuk Form Data Rekapitulasi SDMK yang didayagunakan di fasyankes adalah sebagai berikut :

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 27 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN Form B1 – Data Rekapitulasi SDMK yang didayagunakan di fasyankes juga

dilengkapi pula dengan kolom validator yang berfungsi sebagai memvalidasi data yang diisikan pada kolom-kolom di Instrumen. Kolom yang divalidasi antara lain Kode Unit Kerja, Kode SDMK, Kode Pendidikan.

B. Tabel Referensi Instrumen Pemetaan SDM Kesehatan

Instrumen Pemetaan SDM Kesehatan dilengkapi dengan Tabel referensi yang digunakan untuk membantu validasai pada pengisian Data masing-masing Form, sebagai berikut :

1. Tabel Referensi 1 : Kodifikasi SDMK

2. Tabel Referensi 2 : Status Kepegawaian SDMK 3. Tabel Referensi 3 : Kodifikasi Program Studi SDMK 4. Tabel Referensi 4 : Kodifikasi Fasyankes

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 28 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN 6. Tabel Referensi 6 : Kodifikasi Provinsi

7. Tabel Referensi 7 : Organisasi Profesi 8. Tabel Referensi 8 : Jenis Pelatihan 9. Tabel Referensi 9 : Akreditasi Pelatihan 10. Tabel Referensi 10 : Kodifikasi Diklat 11. Tabel Referensi 11 : Jenis Visa

12. Tabel Referensi 12 : Kodifikasi Negara

Secara terinci masing-masing form tersebut dapat dilihat pada uraian berikut.

1. Kodifikasi SDMK

Kodifikasi SDMK merupakan sistem koding yang dibuat untuk mengklasifikasikan jenis SDM Kesehatan sesuai dengan UU No 36 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan. Digunakan sebagai referensi pada seluruh instrumen Pemetaan Data SDMK untuk mengetahui jenis-jenis SDMK sesuai dengan Tugas fungsi SDMK di Fasyankes. Berikut Struktur Tabel Referensi Kodifikasi SDMK

Tabel 3.7.

Tabel Referensi : Kodifikasi SDMK

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode SDMK Terdiri dari 5 Digit Kode, Digit 1 menyatakan rumpun SDMK, Digit 2 menyatakan

Subrumpun SDMK, Digit 3-4 menyatakan Jenis, dan Digit 5 menyatakan Status Kepegawaian

2. Nomenklatur (Jenis SDMK)

Menyatakan Nomenklatur dari jenis SDMK pada kodifikasi

3. Rumpun SDMK Menyatakan Rumpun SDMK

4. Subrumpun SDMK Menyatakan Sub Rumpun SDMK sesuai Rumpun

5. Status Kepegawaian Menyatakan Status Kepegawaian dari SDMK dimaksud

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 29 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN Bentuk Tabel Referensi Kodifikasi SDMK adalah sebagai berikut :

2. Status Kepegawaian SDMK

Kodifikasi Status Kepegawaian SDMK menyatakan status kepegawaian masing-masing jenis SDMK. Digunakan sebagai referensi pada instrumen Pemetaan Data SDMK dan sebagai referensi Status kepegawaian pada kodifikasi SDMK. Berikut Struktur Tabel Referensi Status Kepegawaian SDMK

Tabel 3.8.

Tabel Referensi : Kodifikasi Status Kepegawaian SDMK

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Status Menyatakan Kode Status Kepegawaian 2. Nomenklatur (Status

Kepegawaian SDMK)

Menyatakan Nomenklatur dari Status Kepegawaian SDMK pada kodifikasi

Bentuk Tabel Referensi Kodifikasi Status Kepegawaian SDMK adalah sebagai berikut :

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 30 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN

3. Kodifikasi Program Studi SDMK

Kodifikasi Program Studi SDMK merupakan sistem koding yang dibuat berdasarkan Sistem Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) Dikti (http://forlap.dikti.go.id/), Kementerian Ristek dan Dikti. Digunakan sebagai referensi pada seluruh instrumen Pemetaan Data SDMK untuk mengetahui jenis-jenis Pendidikan SDMK sesuai dengan jenjang dan program studi yang ditempuh SDMK. Beberapa koding tambahan juga di masukkan untuk beberapa kode yang tidak tercantum pada database Dikti. Berikut Struktur Tabel Referensi Kodifikasi Program Studi SDMK

Tabel 3.8.

Tabel Referensi : Kodifikasi Progam Studi SDMK

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Program Studi Terdiri dari 5 Digit Kode, Digit 1 menyatakan rumpun SDMK, Digit 2 menyatakan Subrumpun SDMK, Digit 3-4 menyatakan Jenis, dan Digit 5 menyatakan Status Kepegawaian

2. Rumpun Ketenagaan Menyatakan Nomenklatur dari jenis SDMK pada kodifikasi 3. Strata (Jenjang) Pendidikan Menyatakan Rumpun SDMK 4. Nomenklatur (Program Studi) SDMK

Menyatakan Sub Rumpun SDMK sesuai Rumpun

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 31 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN Bentuk Tabel Referensi Kodifikasi Program Studi SDMK adalah sebagai berikut

4. Kodifikasi Fasyankes

Kodifikasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) SDMK merupakan sistem kodifikasi yan diambil dari berbagai sumber untuk mendefinisikan fasyankes tertentu sesuai dengan tipe, kelas, dan koordinat lokasinya. Berikut Struktur Tabel Referensi Kodifikasi Fasyankes

Tabel 3.9.

Tabel Referensi : Kodifikasi Fasyankes

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Unit Merupakan Sistem koding untuk mengidentifikasi Fasyankes menurut kewilayahan dan Tipe Fasyankes. Sumber Data dari Koding ini terdiri dari Pusdatin (Puskesmas), Ditjen BUK (Rumah Sakit), dan sumber lainnya 2. Tipe Fasyankes Menyatakan Tipe Unit Fasyankes 3. Kelas Menyatakan Kelas Tipe Unit Fasyankes 4. Koordinat (Longitude) Menyatakan Koordinat Longitude dari

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 32 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN NO VARIABEL KETERANGAN

5 Koordinat (Latitude) Menyatakan Koordinat Latitude dari Fasyankes

6 Kode Provinsi Menyatakan Kode Provinsi berdasarkan Tabel Referensi Provinsi

7 Kode Kab/Kota Menyatakan Kode Kabupaten/Kota berdasarkan Tabel Referensi Kabupaten/Kota

8 Kode Unit (Old) Menyatakan Kode Unit Fasyankes sebelumnya. Hanya diisi jika Fasyankes pernah berubah Koding

9 Nama Provinsi Menyatakan Nama Provinsi

10 Nama Kab/Kota Menyatakan Nama Kabupaten/Kota

Bentuk Tabel Referensi Kodifikasi Fasyankes adalah sebagai berikut

5. Kodifikasi Kabupaten

Kodifikasi Kabupaten/Kota merupakan sistem koding yang dibuat untuk mengidentifikasi Kewilayahan dalam konteks Kabupaten/Kota. Kode Kabupaten yang digunakan bersumber dari Badan Pusat Statistik dan Kementerian Dalam Negeri. Berikut Struktur Tabel Referensi Kodifikasi Kabupaten/kota

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 33 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN

Tabel 3.10.

Tabel Referensi : Kodifikasi Kabupaten

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Kabupaten Terdiri dari 4 Digit, Digit 1-2 menyatakan Kode Provinsi, Digit 3 : 1-6 menyatakan kabupaten, 7 menyatakan kota, Digit 4 menyatakan Urutan

2. Nomenklatur(Nama Kabupaten)

Menyatakan Nomenklatur dari nama Kabupaten

3. Kode Provinsi Menyatakan Kodifikasi Provinsi

Bentuk Tabel Referensi Kodifikasi Kabupaten/kota adalah sebagai berikut

6. Kodifikasi Provinsi

Kodifikasi Provinsi merupakan sistem koding yang dibuat untuk mengidentifikasi Kewilayahan dalam konteks wilayah Provinsi. Kode Provinsi yang digunakan bersumber dari Badan Pusat Statistik dan Kementerian Dalam Negeri. Berikut Struktur Tabel Referensi Kodifikasi Provinsi

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 34 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN

Tabel 3.11.

Tabel Referensi : Kodifikasi Progam Studi SDMK

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Provinsi Terdiri dari 2 Digit yang menyatakan Koding Provinsi

2. Nama Provinsi Menyatakan Nomenklatur / Nama Provinsi

Bentuk Tabel Referensi Kodifikasi Provnsi adalah sebagai berikut

7. Daftar Organisasi Profesi

Daftar Organisasi Profesi adalah tabel bantu untuk mengetahui Jenis Profesi kesehatan dan Organisasi Profesi yang menaungi nya. Struktur Tabel Daftar Organisasi Profesi adalah sebagai berikut

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 35 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN

Tabel 3.12.

Tabel Referensi : Daftar Organisasi Profesi

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Profesi Tenaga

Kesehatan

Menyatakan Jenis Profesi Tenaga esehatan

2. Rumpun Ketenagaan Menyatakan Rumun Tenaga Kesehatan 3. Nama Organisasi

Profesi

Menyatakan Nama Organisasi Profesi

Bentuk Tabel Daftar Organiasi Profesi adalah sebagai berikut

PROFESI NAKES RUMPUN NAKES NAMA ORGANISASI PROFESI

01. DOKTER 01. Medis Ikatan Dokter Indonesia (IDI) 02. DOKTER GIGI 01. Medis

Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)

03. PERAWAT 03. Keperawatan

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

04. TERAPIS GIGI DAN MULUT (PERAWAT GIGI)

10. Keteknisian Medis

Persatuan Perawat Gigi Nasional Indonesia (PPGI)

05. PENATA ANESTESI (PERAWAT ANESTESI)

10. Keteknisian Medis

Ikatan Perawat Anestesi Indonesia (IPAI)

06. BIDAN 04. Kebidanan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) 07. APOTEKER 05. Kefarmasian Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) 08. TEKNIS KEFARMASIAN

(FARMASI NON APOTEKER) 05. Kefarmasian

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI)

09. KESLING

07. Kesehatan Lingkungan

Dalam dokumen Pedoman Pemetaan Data SDMK (Halaman 13-39)

Dokumen terkait