• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Pemetaan Data SDMK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Pemetaan Data SDMK"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | DAFTAR ISI 1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 1 KATA PENGANTAR ... 2 BAB I PENDAHULUAN ... 3 1.1 Latar Belakang ... 3 1.2 Dasar Hukum ... 5 1.3 Tujuan ... 6 1.4 Manfaat ... 6

BAB II SISTEM INFORMASI SDM KESEHATAN ... 7

2.1 Pengertian ... 7

2.2 Komponen Sistem Informasi SDM Kesehatan ... 8

2.3 Pemetaan Data SDM Kesehatan ... 9

BAB III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN ... 13

3.1 Instrumen (Form dan Tabel Referensi ) Pemetaan Data SDM Kesehatan .. 13

3.2 Aplikasi Pemetaan SDM Kesehatan ... 39

3.3 Bank Data dan Informasi SDM Kesehatan ... 48

BAB IV GAMBARAN INFORMASI PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM (PPSDM) KESEHATAN ... 51

4.1 Gambaran Informasi PPSDM Kesehatan Berdasarkan Form Pemetaan SDM Kesehatan ... 51

4.2 Gambaran Informasi PPSDM Kesehatan dari Aplikasi Pemetaan SDM Kesehatan ... 61

4.3 Website Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan ... 71

BAB V PENYUSUNAN DOKUMEN DESKRIPSI PPSDM KESEHATAN ... 71

5.1 Ruang Lingkup dan Sistematika Dokumen Deskripsi PPSDM Kesehatan . 92 5.2 Sumber Data... 97

5.3 Pengolahan dan Analisis Data ... 99

(2)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | KATA PENGANTAR 2

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan YME akhirnya buku Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan, Badan PPSDM Kesehatan ini dapat disusun sebagai panduan pengelolaan Data dan Informasi program PPSDM Kesehatan di Pusat maupun Daerah. Sebagaimana tujuan utama dari Pemetaan Data SDM Kesehatan untuk mendapatkan Data dan Informasi SDM Kesehatan yang lengkap, akurat, dan tepat waktu, diharapkan Pedoman ini dapat membantu Pengelola Data dan Informasi SDM Kesehatan di Pusat maupun daerah dalam mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan Data dan Informasi SDM Kesehatan.

Pemetaan Data SDM Kesehatan merupakan tahapan yang sangat krusial dalam membangun Sistem Informasi SDM Kesehatan. Tanpa tersedianya data SDM Kesehatan yang akurat, Pelaksanaan kebijakan Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan tidak dapat dilaksanakan secara optimal. Untuk itu, diperlukan penguatan dalam mengembangkan Sistem Informasi SDM Kesehatan demi mewujudkan Ketersediaan Data yang lengkap, akurat, dan tepat waktu.

Ucapan terimakasih sebesar-besarnya kami ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi yang sebaik-baiknya dalam mengembangkan Sistem Informasi SDM Kesehatan. Semoga kedepan nya apa yang sudah kita bangun dapat menjadi hal yang bermanfaat bagi peningkatan pelayanan kesehatan bagi Masyarakat Indonesia.

Jakarta, April 2016

Sekretaris

(3)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 3 I PENDAHULUAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Arah pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan yang disertai oleh peningkatan pengawasan, pemberdayaan masyarakat, dan manajemen kesehatan.

Dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal 167 disebutkan bahwa pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat melalui pengelolaan administrasi kesehatan, informasi kesehatan, sumber daya kesehatan, upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan peran serta dan pemberdyaan masyarakat , ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan serta pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Pengelolaan kesehatan dilakukan secara berjenjang di pusat dan daerah dan dibuat dalam satu sistem kesehatan nasional.

Sistem Kesehatan Nasional terdiri dari 7 sub sistem sebagai berikut: 1).Subsistem Upaya Kesehatan tampak dalam unsur Upaya Kesehatan, 2).Subsistem Penelitian dan Pengembangan Kesehatan tampak dalam unsur Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 3).Subsistem Pembiayaan Kesehatan, 4).Subsistem Sumberdaya Manusia Kesehatan, dan 5).Subsistem Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan tampak dalam unsur Sumberdaya Kesehatan, 6). Subsistem manajemen, informasi dan regulasi kesehatan tampak dalam unsur Manajemen Kesehatan, dan 7).Subsistem Pemberdayaan Masyarakat tampak dalam unsur Pemberdayaan Masyarakat.

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019 dituangkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/

(4)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 4 I PENDAHULUAN MENKES/52/2015 dimana dalam Sub Sistem SDM Kesehatan telah ditetapkan

sasaran yang akan dicapai yaitu Meningkatnya Ketersediaan dan Mutu

Sumber Daya Manusia Kesehatan Sesuai dengan Standar Pelayanan Kesehatan dan sasaran strategis yang dicanangkan adalah Meningkatnya Jumlah,

Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan. Terkait hal tersebut, indikator yang akan dicapai adalah:

1. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan sebanyak 5.600 puskesmas

2. Persentase Rumah Sakit Kabupaten/Kota kelas C yang memiliki 4 Dokter Spesialis Dasar dan 3 Dokter Spesialis Penunjang sebesar 60% 3. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak

56.910 orang

Untuk mencapai sasaran tersebut dirancang Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang terdiri dari berbagai kegiatan yang meliputi :

1. Pendidikan Tinggi dan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2. Pendidikan SDM Kesehatan

3. Pelatihan SDM Kesehatan

4. Pengelolaan Mutu Pendidikan Tinggi

5. Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan

6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan

Salah satu kegiatan yang menjadi tanggung jawab Sekretariat Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan adalah Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan. Dalam mewujudkan pengelolaan data dan informasi pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan tersebut, telah dibuat dalam bentuk Sistem Informasi SDM Kesehatan (SI-SDMK).

(5)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 5 I PENDAHULUAN 1.2 Dasar Hukum

Beberapa regulasi terkait Pemetaan Data SDM kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;

3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843);

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019; 6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang

Sistem Kesehatan Nasional;

7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 837/Menkes/SK /VII/2007 tentang Pengembangan Jaringan Komputer Online Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS ONLINE);

8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375/MENKES/ SK/V/2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005 – 2025;

9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 192/Menkes/SK/VI/2012 tentang Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem Informasi Kesehatan Indonesia.

10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/ MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019;

11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.

(6)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 6 I PENDAHULUAN 1.3 Tujuan

Tujuan Pemetaan Data SDM kesehatan ini adalah untuk mendukung terselenggaranya Sistem Informasi SDM Kesehatan di pusat maupun daerah guna menjamin ketersediaan data dan informasi secara lengkap, akurat dan tepat waktu. Lengkap artinya tersedia data dan informasi SDM Kesehatan yang mencakup seluruh provinsi dan kabupaten/kota di seluruh wilayah Indonesia. Akurat artinya data dan informasi SDM Kesehatan dimutakhirkan setiap semester/tahunan. Tepat waktu artinya seluruh provinsi dan kabupaten/kota mendokumentasikan data dan informasi program pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan sesuai tahun berjalan.

1.4 Manfaat

Hasil dari Pemetaan Data SDM Kesehatan dapat dimanfaatkan sebagai bahan / masukan bagi pengambilan kebijakan strategis pada Program pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan baik di Pusat maupun daerah, serta dapat dimanfaatkan masyarakat sebgai sumber informasi keadaan SDM Kesehatan di Fasilitas Pelayananan Kesehatan di masing-masing wilayah.

(7)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 7 II SISTEM INFORMASI SDM KESEHATAN

BAB II

SISTEM INFORMASI SDM KESEHATAN

2.1 Pengertian

Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) sebagai pelaksana upaya kesehatan, diperlukan yang mencukupi dalam jumlah, jenis, dan kualitasnya, serta terdistribusi secara adil dan merata, sesuai tuntutan kebutuhan pembangunan kesehatan. Perlunya Informasi SDMK tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi Kesehatan Pasal 8 yang berbunyi : Informasi Kesehatan terdiri atas: a. informasi upaya kesehatan; b. informasi penelitian dan pengembangan kesehatan; c. informasi pembiayaan kesehatan; d. informasi sumber daya manusia56 kesehatan; e. informasi sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan; f. informasi manajemen dan regulasi kesehatan; dan g. informasi pemberdayaan masyarakat. Sehingga dalam mengembangkan Informasi SDMK yang baik, minimal informasi yang diperlukan adalah mengenai Jumlah, Jenis, Kualitas, dan Distribusi dari SDMK yang ada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Sistem Informasi SDM Kesehatan (SI SDMK) adalah serangkaian subsistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi baik di pusat maupun di daerah yang mampu menghasilkan informasi terkini dan akurat guna mendukung pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan. Subsistem yang dimaksud disini terdiri atas Subsistem Pemetaan keadaaan SDM Kesehatan, Perencanaan SDM Kesehatan, Pengadaan SDM Kesehatan, Pendayagunaan SDM Kesehatan, dan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan.

SI SDMK memiliki Visi yaitu Terwujudnya Sistem Informasi SDMK dalam menyediakan data dan informasi SDMK yang lengkap, akurat dan tepat waktu guna mendukung PPSDMK baik di pusat maupun di daerah dalam mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Dalam mewujudkan Visi tersebut, SI SDMK memiliki beberapa Misi diantara nya :

1. Menguatkan pelaksanaan SI SDMK melalui penetapan data dan informasi, meningkatkan kemampuan sumber data dan meningkatkan pengumpulan,

(8)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 8 II SISTEM INFORMASI SDM KESEHATAN pengolahan, penyajian serta analisis data dan informasi sumber daya manusia

kesehatan,

2. Menguatkan pengelolaan SI SDMK melalui pengembangan regulasi, perencanaan kebijakan dan program, pengorganisasian , kerjasama dan koordinasi, monitoring dan evaluasi serta pembinaan dan pengawasan,

3. Mengembangkan sumber daya SI SDMK melalui pengembangan sumber daya manusia pengelola sistem informasi, pembiayaan, IPTEK dan sarana prasarana,

4. Mengembangkan dan meningkatkanSI SDMK melalui pengembangan metode, pengembangan indikator dan penelitian, dan

5. Meningkatkan produk dan diseminasi informasisumber daya manusia kesehatan sesuai perkembangan kebutuhan baik di pusat maupun daerah

2.2 Komponen Sistem Informasi SDM Kesehatan

SI SDMK memiliki berbagai komponen yang saling terkait satu sama lain. Dalam membangun Informasi SDMK yang lengkap, akurat, dan tepat waktu, diperlukan integrasi yang kuat antar Subsistem Informasi yang pada kenyataan nya sudah dibangun secara terpisah berdasarkan Sektor / Program yang bersangkutan. Komponen SI SDMK diantaranya adalah sebagai berikut :

No Komponen SI SDMK Informasi yang dibutuhkan

1 Perencanaan SDMK - Keadaan SDMK

- Standar Kebutuhan SDMK di Fasyankes

- Kebutuhan Peningkatan Mutu

SDMK (Pendidikan

Berkelanjutan dan Pelatihan) 2. Pengadaan / Produksi

Tenaga Kesehatan

- Keadaan Institusi Pendidikan dan Pelatihan SDM Kesehatan

(9)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 9 II SISTEM INFORMASI SDM KESEHATAN No Komponen SI SDMK Informasi yang dibutuhkan

- Keadaan Peserta didik dan Lulusan (Calon Tenaga Kesehatan)

3. Pendayagunaan SDMK

- Keadaan / Distribusi SDMK di Fasyankes Indonesia

- Keadaan Tenaga Kesehatan Indonesia yang didayagunakan di Luar Negeri

- Keadaan SDMK Asing yang didayagunakan di Indonesia

4 Peningkatan Mutu

SDMK

- Keadaan Mutu SDMK

- Peningkatan Mutu SDMK melalui Sertifikasi dan Registrasi - Peningkatan Mutu SDMK

melalui Pendidikan Berkelanjutan dan Pelatihan

SI SDMK tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya peran dari seluruh Stakeholder yang terkait dengan Informasi SDMK. Berbagai komponen SI SDMK memunjukkan bahwa SI SDMK harus dilaksanakan dengan multi sektor dan multi program. Untuk itu diperlukan upaya Pemetaan Data dan Informasi yang dimulai dengan Pemetaan Data SDMK.

2.3 Pemetaan Data SDM Kesehatan

Pemetaan Data SDMK adalah suatu upaya memetakan keadaan SDMK yang didayagunakan di Fasyankes berikut variabel-variabel yang digunakan sebagai indikator pengembangan dan pemberdayaan SDMK tersebut. Untuk mendapatkan output indikator yang tepat sesuai dengan kebutuhan Informasi

(10)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 10 II SISTEM INFORMASI SDM KESEHATAN PPSDM Kesehatan, diperlukan penentuan variabel input yang tepat sebagai data

dasar SDMK. Variabel dari Pemetaan Data SDMK adalah sebagai berikut :

1. Data-Data Dasar

Data – data dasar yang dimaksud adalah referensi bagi Pengelola Data sebelum dapat menginput Data SDMK pada Pemetaan SDMK. Sumber Data dari Data Dasar ini diperoleh dari berbagai stakeholder. Pemetaan Data Dasar untuk Pemetaan Data SDMK adalah sebagai berikut :

No Sumber Data Data yang diperoleh

1. Pusat Data dan Informasi, Sekretariat Jenderal Kemkes

- Data Dasar Puskesmas - Titik Koordinat Puskesmas,

Rumah Sakit

- Data SDMK di Puskesmas (Sekunder)

- Standar Kodifikasi Kesehatan ( Puskesmas, Kode Pelatihan, kode Fasyankes lainnya)

2. Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

- Data Dasar Rumah Sakit - Data SDMK di Rumah

Sakit (Sekunder)

3. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemenristek Dikti

Data Institusi Pendidikan SDM Kesehatan

4. Badan Pusat Statistik Data Kewilayahan RI

2. Data SDMK

Data SDMK yang dimasukkan dalam Pemetaan SDMK bukan merupakan data individu yang lengkap seperti daftar riwayat hidup, namun diseleksi

(11)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 11 II SISTEM INFORMASI SDM KESEHATAN beberapa variabel yang penting dan terkait dengan Pemetaan SDMK itu

sendiri. Variabel yang digunakan dalam pemetaan data SDMK diantara nya adalah Data Pribadi (NIK, ID Pegawai, nama, Jenis Kelamin), Data Pekerjaan, Pendidikan Terakhir, Pendidikan Berkelanjutan yang dilaksanakan, Pelatihan, Registrasi dan Perijinan dari SDMK dimaksud. Detail pemetaan Data SDMK disajikan dalam tabel berikut :

No Jenis Data Variabel yang digunakan

1. Data Pribadi Individu SDMK

- Nomor Induk Kependudukan (NIK)

- Nama Lengkap - Jenis Kelamin

- Asal Negara (untuk SDMK WNA) - Visa (untuk SDMK WNA)

- Bidang Pekerjaan (untuk SDMK WNA)

- Tenaga Kesehatan Pendamping (untuk SDMK WNA)

2. Data Pekerjaan SDMK - Tempat Kerja (Kode, Nama)

- Posisi Kerja (Kode, Mulai, Berakhir)

3. Data Pendidikan SDMK

- Perguruan Tinggi / Sekolah

- Jenjang dan Program Studi terakhir

4. Peningkatan Mutu SDMK

- Pendidikan Berkelanjutan yang dilaksanakan

- Pelatihan yang dilaksanakan

5. Ijin dan Registrasi

(untuk Tenaga

Kesehatan)

- Surat Tanda Registrasi (STR) – untuk tenaga kesehatan

(12)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 12 II SISTEM INFORMASI SDM KESEHATAN Variabel yang disebutkan diatas merupakan baseline data SDMK yang dipilah

untuk bisa didapatkan olahan nya dalam bentuk informasi SDMK. Data SDMK tersebut dikumpulkan melalui tangan Pemerintah Daerah, dalam hal ini Dinas Kesehatan Provinsi maupun kabupaten/kota. Pemetaan Data SDMK dilaksanakan dengan Bantuan Instrumen / Tools berupa format tertentu dan juga Software, secara Online maupun Offline, agar dapat menjangkau seluruh Fasyankes yang ada di Indonesia.

Model dari Pemetaan Data SDM Kesehatan ini dapat dilihat pada infografis dibawah ini :

(13)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 13 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN

BAB III

INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN

3.1 Instrumen (Form dan Tabel Referensi ) Pemetaan Data SDM Kesehatan

Seperti yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya, pelaksanaan Pemetaan Data SDM Kesehatan harus ditunjang dengan Instrumen / tools yang dapat mempermudah pengelola data dan informasi pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan di Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/kota, namun lengkap dari sisi pengayaan variabel maupun proyeksi keluaran yang dapat dihasilkan. Untuk itu, telah dirancang Instrumen / format Pemetaan Data SDM Kesehatan. Instrumen tersebut telah dikembangkan sejak tahun 2009 dan telah mengalami berbagai masukan yang signifikan. Dimulai dari Format berupa Data Agregat / Jumlah, kemudian dikembangkan menjadi format berupa Data Individu dipadukan dengan Sistem Kodifikasi SDMK. Berikut Perkembangan Pengayaan Instrumen Pemetaan Data SDM Kesehatan dai 2009 – Sekarang melalui info grafis.

Instrumen / Format Pemetaan Data SDM Kesehatan dibuat dengan berbasis Aplikasi Microsoft Office Excel. Mengapa harus Microsoft Excel? Pertama, Aplikasi berbasis Microsoft sudah sangat lazim digunakan pada segala jenis

(14)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 14 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN Komputer / Laptop yang digunakan Pengelola Data SDM Kesehatan, Kedua,

Data-data Dari Form Excel sudah standar dan mudah digunakan serta dapat di implemetasikan dalam banyak model Pemrograman aplikasi lain, Sehingga Form Pemetaan Data SDM Kesehatan diharapkan menjadi model baku bagi Pengelola data SDM Kesehatan di Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota dalam pengumpulan, pengelolahan, dan penyajian Data dan Informasi SDM Kesehatan

A. Instrumen / Format Pemetaan Data SDM Kesehatan

Instrumen yang digunakan dalam pemetaan data SDM Kesehatan terdiri dari 6 (enam) form atau tabel input, berupa 5 format data individu dan 1 format data agregat sebagai berikut.

1. Form A1 : Data Individu Keadaan SDMK di fasyankes

2. Form A2 : Data Individu SDMK yang melanjutkan pendidikan 3. Form A3 : Data Individu SDMK yang mengikuti Diklat

4. Form A4 : Data Individu Ijin dan Registrasi Tenaga Kesehatan 5. Form A5 : Data Individu SDMK WNA di fasyankes

6. Form B1 : Data Agregat Keadaan SDMK di fasyankes

Secara terinci masing-masing form tersebut dapat dilihat pada uraian berikut.

1. Data Individu Keadaan SDMK di Fasyankes

Untuk mengetahui gambaran keadaan SDM Kesehatan yang terkini yang menjalankan fungsi pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan diperlukan data individu SDM kesehatan dengan variabel minimal adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1.

Form A1 : Data Individu Keadaan SDMK di Fasyankes

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Unit Kerja

Diisi dengan kode fasyankes, dilihat pada : tabel kodifikasi fasyankes (fasilitas

pelayanan kesehatan)

2. NIK Diisi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pegawai yang bersangkutan

(15)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 15 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN NO VARIABEL KETERANGAN

3. ID/NIP Diisi dengan Nomor Identitas atau Nomor Induk pegawai yang bersangkutan

4. Nama Diisi dengan Nama Lengkap yang bersangkutan (beserta gelar akademik) 5. Jenis Kelamin Diisi dengan Jenis Kelamin yang

bersangkutan L untuk Laki-laki dan P untuk Perempuan

6. Status

Kepegawaian

Diisi dengan Status Kepegawaian yang bersangkutan, dilihat pada : Tabel Kodifikasi Status Kepegawaian

7. Kode SDMK Diisi dengan kode SDMK, dilihat pada : tabel kodifikasi SDMK

8. Mulai Diisi dengan Tanggal Bulan Tahun (TMT)

MULAI BEKERJA yang bersangkutan

dalam fungsi sesuai kode SDMK

dimaksud. Format isian (DD/MM/YYYY) 9. Berakhir Diisi dengan Tanggal Bulan Tahun (TMT)

AKHIR KONTRAK KERJA yang

bersangkutan dalam fungsi sesuai kode SDMK tersebut (hanya diisi untuk tenaga Kontrak/Honorer). Format isian

(DD/MM/YYYY) 10. Kode Program

Studi

Diisi dengan Kode Program Studi latar belakang pendidikan terakhir yang bersangkutan, dilihat pada : tabel Kodifikasi Program Studi

11. Tahun Lulus Diisi dengan Tahun Lulus sesuai ijazah terakhir yang bersangkutan

(16)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 16 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN NO VARIABEL KETERANGAN

12. Kode Sekolah/ Perguruan Tinggi

Diisi dengan Kode Sekolah/Perguruan Tinggi sesuai pendidikan terakhir yang bersangkutan dilihat pada : tabel Kodifikasi Fasyankes

Bentuk Form Data Individu Keadaan SDMK di Fasyankes adalah sebagai berikut :

Form A1 – Data Individu Keadaan SDMK di Fasyankes ini dilengkapi dengan kolom validator yang berfungsi memvalidasi data yang diisikan pada kolom-kolom di Instrumen. Kolom yang divalidasi antara lain Kode Unit Kerja, Kode SDMK, dan Kode Program Studi, dan Kode Sekolah/Perguruan Tinggi. Bentuk Validasi Form Data Individu Keadaan SDMK di Fasyankes adalah sebagai berikut :

(17)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 17 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN Validasi Jenis Kelamin, Sekolah / Perguruan Tinggi, Kodifikasi Program Studi

2. Data Individu SDMK yang Melanjutkan Pendidikan

Dalam rangka pengembangan kapasitas SDM Kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dilaksanakan program pendidikan berkelanjutan yang pada akhirnya adalah guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Untuk mendapatkan gambaran pengembangan SDMK melalui pendidikan berkelanjutan di wilayah provinsi perlu didukung dengan data individu SDMK yang melanjutkan pendidikan baik melalui bantuan tugas belajar maupun ijin belajar. Variabel minimal yang harus dikumpulkan datanya adalah sesuai dengan form A2 berikut.

Tabel 3.2.

Form A2 : Data Individu SDMK yang Melanjutkan Pendidikan

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Unit Kerja Diisi dengan kode fasyankes, dilihat pada : tabel kodifikasi fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan)

2. NIK Diisi dengan Nomor Induk

Kependudukan yang bersangkutan

3. ID/NIP Diisi dengan Nomor Identitas atau

Nomor Induk Pegawai yang bersangkutan

(18)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 18 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN NO VARIABEL KETERANGAN

4. Nama Diisi dengan Nama Lengkap yang

bersangkutan

5. Jenis Kelamin Diisi dengan Jenis Kelamin yang bersangkutan L untuk Laki-laki dan P untuk Perempuan

6. Status Kepegawaian Diisi dengan Status Kepegawaian yang bersangkutan, dilihat pada : Tabel Kodifikasi Status

Kepegawaian

7. Kode Program Studi Diisi dengan Kode Program Studi latar belakang pendidikan terakhir yang bersangkutan, dilihat pada : tabel kodifikasi program studi 8. Tahun Lulus Diisi dengan Tahun Lulus sesuai

ijazah terakhir yang bersangkutan 9. Kode Sekolah/

Perguruan Tinggi

Diisi dengan Kode

Sekolah/Perguruan Tinggi sesuai tempat melanjutkan pendidikan 10. Kode Program Studi Diisi dengan Kode Program Studi

tempat melanjutkan pendidikan, dilihat pada : tabel kodifikasi program studi

11. Sumber Dana Diisi dengan sumber pendanaan dalam meloanjutkan pendidikan APBN/APBD/ Swadana

12. Status Pendidikan Berkelanjutan

Diisi dengan status pendidikan berkelanjutan yang dilaksanankan (Tubel Pusat, Tubel Daerah, Ijin Belajar, PPDS, PPDGS)

(19)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 19 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN Bentuk Form Data Individu SDMK yang melanjutkan pendidikan adalah sebagai

berikut :

Form A2 – Data Individu SDMK yang melanjutkan Pendidikan ini dilengkapi pula dengan kolom validator yang berfungsi sebagai memvalidasi data yang diisikan pada kolom-kolom di Instrumen. Kolom yang divalidasi antara lain Kode Unit Kerja, Kode Kode Prodi (Program Studi) awal, Kode Perguruan Tinggi (lanjutan), dan Kode Program Studi (Lanjutan).

3. Data Individu SDMK yang Mengikuti Diklat

Pengembangan kapasitas SDMK di sektor kesehatan tidak hanya dialksanakan melalui pendidikan berkelanjutan melinkan juga melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat). Untuk mendapatkan gambaran atau kondisi mengenai SDMK kesehatan yang dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan harus didukung dengan data individu SDMK yang mengikuti

(20)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 20 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN berbagai diklat dalam satu tahun. Diklat yang di input dalam Form A3 ini

harus Diklat yang terakreditasi. Variabel minimal yang diperlukan untuk menggambarkan kondisi tersebut dapat dilihat pada Form A3 berikut.

Tabel 3.3.

Form A3 : Data Individu SDMK yang Mengikuti Diklat

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Unit Kerja Diisi dengan kode fasyankes, dilihat pada : tabel Kodifikasi Fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan)

2. NIK Diisi dengan Nomor Induk Kependudukan yang bersangkutan

3. ID/NIP Diisi dengan Nomor Identitas atau Nomor Induk Pegawai yang bersangkutan

4. Nama Diisi dengan Nama Lengkap yang bersangkutan 5. Jenis Kelamin Diisi dengan Jenis Kelamin yang bersangkutan

L untuk Laki-laki dan P untuk Perempuan

6. Status Kepegawaian Diisi dengan Status Kepegawaian yang bersangkutan, dilihat pada : Tabel Kodifikasi Status Kepegawaian

7. Jenis Diklat Yang Diikuti

Diisi dengan Jenis Diklat

8. Kode Diklat Diisi dengan Kode Diklat sesuai tabel Kodifikasi Diklat

9. Nama Diklat Diisi dengan Nama Diklat yang diikuti 10. Tempat Pelaksanaan Diisi dengan Tempat Pelaksanaan Diklat 11. Tanggal

Pelaksanaan

Diisi dengan Tanggal Mulai Diklat

12. Lama Pelatihan Diisi dengan Jumlah Hari pelaksanaan Diklat 13. Jumlah JPL Diisi dengan jumlah Jam Pelajaran Latihan

(21)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 21 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN Bentuk Form Data Individu SDMK yang mengikuti diklat adalah sebagai

berikut :

Form A3 – Data Individu SDMK yang mengikuti Diklat ini dilengkapi pula dengan kolom validator yang berfungsi sebagai memvalidasi data yang diisikan pada kolom-kolom di Instrumen. Kolom yang divalidasi antara lain Kode Unit Kerja, Kode Pelatihan, dan Jenis Kelamin.

4. Data Individu Registrasi dan Ijin Tenaga Kesehatan

Dalam rangka pembinaan dan pengawasan mutu Tenaga Kesehatan, seluruh tenaga kesehatan wajib melakukan registrasi dan perijinan. Untuk mengetahui gambaran kondisi tenaga kesehatan yang telah dilakukan registrasi dan memliki ijin praktek di wilayah provinsi maka perlu dilakukan pendataan terhadap Registrasi dan Perijinan Tenaga Kesehatan. Variabel minimum yang diperlukan untuk mendapatkan gambaran tersebut dapat dilihat pada Form A4 berikut.

(22)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 22 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN

Tabel 3.4.

Form A4 : Data Individu Registrasi dan Perijinan Tenaga Kesehatan

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Unit Kerja Diisi dengan kode fasyankes, dilihat pada : tabel Kodifikasi Fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan)

2. NIK Diisi dengan Nomor Induk Kependudukan

yang bersangkutan

3. ID/NIP Diisi dengan Nomor Identitas atau Nomor Induk Pegawai yang bersangkutan

4. Nama Diisi dengan Nama Lengkap yang

bersangkutan

5. Jenis Kelamin Diisi dengan Jenis Kelamin yang bersangkutan L untuk Laki-laki dan P untuk Perempuan

6. Status Kepegawaian Diisi dengan Status Kepegawaian yang bersangkutan, dilihat pada : Tabel Kodifikasi Status Kepegawaian 7. Nomor Surat Tanda

Registrasi (STR)

Diisi dengan Nomor Surat Tanda Registrasi (STR) yang dikeluarkan oleh MTKI, KKI, KFN

8. Tahun Penerbitan STR

Diisi dengan Tahun dikeluarkannya STR yang bersangkutan

9. Jenis Profesi Diisi dengan Jenis Profesi Tenaga

Kesehatan bersangkutan sesuai Organisasi Profesi induknya

10. Nomor Surat Ijin Praktik (SIP)

Diisi dengan Nomor Surat Ijin Praktik yang bersangkutan

11. Tanggal Surat Ijin Praktik (SIP)

Diisi dengan Tangal bulan tahun Surat Ijin Praktik yang bersangkutan diterbitkan

(23)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 23 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN Bentuk Form Data Individu Registrasi dan Perijinan Tenaga Kesehatan adalah

sebagai berikut :

Form A4 – Registrasi dan Ijin Tenaga Kesehatan ini dilengkapi pula dengan kolom validator yang berfungsi sebagai memvalidasi data yang diisikan pada kolom-kolom di Instrumen. Kolom yang divalidasi antara lain Kode Unit Kerja, Kode Pelatihan, dan Jenis Kelamin.

5. Data Individu SDMK WNA di Fasyankes

Data individu SDM Kesehatan yang memiliki kewarganegaraan asing (WNA) yang menjalankan fungsinya di fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah provinsi atau kabupaten/kota diperlukan dalam rangka pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan. Untuk mendapatkan gambaran tersebut diperlukan data dan informasi minimal sesuai dengan variabel yang terdapat dalam Form A5 berikut.

(24)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 24 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN

Tabel 3.5.

Form A5 : Data Individu SDMK WNA di Fasyankes

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Unit Kerja Diisi dengan kode fasyankes, dilihat pada : tabel Kodifikasi Fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan)

2. Nomor Identitas WNA/No. Paspor

Diisi dengan Nomor Paspor yang bersangkutan

3. Jenis Visa WNA Diisi dengan Jenis Visa yang bersangkutan 4. Kode Negara Asal

WNA

Diisi dengan Kode Negara Asal WNA bersangkutan

5. Nama WNA Diisi dengan Nama Lengkap WNA bersangkutan

6. Jenis Kelamin Diisi dengan Jenis Kelamin yang

bersangkutan L untuk Laki-laki dan P untuk

Perempuan

7. Status WNA di Unit Kerja

Diisi dengan Status WNA bersangkutan di Unit Kerja/Fasyankes

8. Bidang Pelayanan Diisi dengan Bidang Pelayanan yang dikerjakan WNA bersangkutan 9. Nomor Surat

Rekomendasi (RPTKA)

Diisi dengan Nomor Surat Rekomendasi yang dimiliki WNA bersangkutan

10. Tanggal Penerbitan Diisi dengan Tanggal bulan tahun dikeluarkannya Rekomendasi 11. Instansi Yang

Menerbitkan

Diisi dengan Nama Instansi yang menerbitkan rekomendasi

12. Kode SDMK Diisi dengan Kode SDMK WNA yang bersangkutan, sesuai Kodifikasi SDMK

(25)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 25 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN NO VARIABEL KETERANGAN

13. Nomor ID/NIP Pendamping

Diisi dengan Nomor Induk Pegawai Pendamping WNA

14. Nama Nakes Pendamping

Diisi dengan Nama Lengkap Tenaga

Kesehatan pendamping WNA bersangkutan

Bentuk Form Data Individu SDMK WNA yang didayagunakan di fasyankes adalah sebagai berikut :

Form A5 – Data Individu SDMK WNA yang didayagunakan di fasyankes juga dilengkapi pula dengan kolom validator yang berfungsi sebagai memvalidasi data yang diisikan pada kolom-kolom di Instrumen. Kolom yang divalidasi antara lain Kode Unit Kerja, Negara Asal, Jenis Tenaga Kesehatan Pendamping, dan Jenis Kelamin.

(26)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 26 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN

6. Data Agregat SDMK di Fasyankes

Untuk mendapatkan gambaran kondisi SDMK di wilayah provinsi atau kabupaten/kota apabila data individu belum dapat dipenuhi untuk keseluruhan fasilitas pelayanan kesehatan maka dapat dilakukan juga melalui data agregat untuk suatu wilayah. Variabel minimal yang diperlukan untuk mendapatkan gambaran tersebut dapat dilihat pada Form B1 berikut.

Tabel 3.6.

Form B1 : Data Agregat SDMK di Fasyankes

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Unit Kerja Diisi dengan kode fasyankes, dilihat pada : tabel Kodifikasi Fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan)

2. Kode SDMK Diisi dengan kode SDMK, dilihat pada : tabel kodifikasi SDMK

3. Kode Pendidikan Diisi dengan Kode Program Studi latar belakang pendidikan terakhir yang bersangkutan, dilihat pada : tabel kodifikasi program studi

4. Status Kepegawaian Diisi dengan Status Kepegawaian yang bersangkutan, dilihat pada : Tabel Kodifikasi Status Kepegawaian

5. Jumlah Diisi dengan jumlah yang berjenis kelamin laki-laki untuk kolom L, jumlah yang berjenis kelamin perempuan kolom P dan total Laki-laki dan Perempuan untuk kolom J

Bentuk Form Data Rekapitulasi SDMK yang didayagunakan di fasyankes adalah sebagai berikut :

(27)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 27 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN Form B1 – Data Rekapitulasi SDMK yang didayagunakan di fasyankes juga

dilengkapi pula dengan kolom validator yang berfungsi sebagai memvalidasi data yang diisikan pada kolom-kolom di Instrumen. Kolom yang divalidasi antara lain Kode Unit Kerja, Kode SDMK, Kode Pendidikan.

B. Tabel Referensi Instrumen Pemetaan SDM Kesehatan

Instrumen Pemetaan SDM Kesehatan dilengkapi dengan Tabel referensi yang digunakan untuk membantu validasai pada pengisian Data masing-masing Form, sebagai berikut :

1. Tabel Referensi 1 : Kodifikasi SDMK

2. Tabel Referensi 2 : Status Kepegawaian SDMK 3. Tabel Referensi 3 : Kodifikasi Program Studi SDMK 4. Tabel Referensi 4 : Kodifikasi Fasyankes

(28)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 28 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN 6. Tabel Referensi 6 : Kodifikasi Provinsi

7. Tabel Referensi 7 : Organisasi Profesi 8. Tabel Referensi 8 : Jenis Pelatihan 9. Tabel Referensi 9 : Akreditasi Pelatihan 10. Tabel Referensi 10 : Kodifikasi Diklat 11. Tabel Referensi 11 : Jenis Visa

12. Tabel Referensi 12 : Kodifikasi Negara

Secara terinci masing-masing form tersebut dapat dilihat pada uraian berikut.

1. Kodifikasi SDMK

Kodifikasi SDMK merupakan sistem koding yang dibuat untuk mengklasifikasikan jenis SDM Kesehatan sesuai dengan UU No 36 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan. Digunakan sebagai referensi pada seluruh instrumen Pemetaan Data SDMK untuk mengetahui jenis-jenis SDMK sesuai dengan Tugas fungsi SDMK di Fasyankes. Berikut Struktur Tabel Referensi Kodifikasi SDMK

Tabel 3.7.

Tabel Referensi : Kodifikasi SDMK

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode SDMK Terdiri dari 5 Digit Kode, Digit 1 menyatakan rumpun SDMK, Digit 2 menyatakan

Subrumpun SDMK, Digit 3-4 menyatakan Jenis, dan Digit 5 menyatakan Status Kepegawaian

2. Nomenklatur (Jenis SDMK)

Menyatakan Nomenklatur dari jenis SDMK pada kodifikasi

3. Rumpun SDMK Menyatakan Rumpun SDMK

4. Subrumpun SDMK Menyatakan Sub Rumpun SDMK sesuai Rumpun

5. Status Kepegawaian Menyatakan Status Kepegawaian dari SDMK dimaksud

(29)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 29 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN Bentuk Tabel Referensi Kodifikasi SDMK adalah sebagai berikut :

2. Status Kepegawaian SDMK

Kodifikasi Status Kepegawaian SDMK menyatakan status kepegawaian masing-masing jenis SDMK. Digunakan sebagai referensi pada instrumen Pemetaan Data SDMK dan sebagai referensi Status kepegawaian pada kodifikasi SDMK. Berikut Struktur Tabel Referensi Status Kepegawaian SDMK

Tabel 3.8.

Tabel Referensi : Kodifikasi Status Kepegawaian SDMK

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Status Menyatakan Kode Status Kepegawaian 2. Nomenklatur (Status

Kepegawaian SDMK)

Menyatakan Nomenklatur dari Status Kepegawaian SDMK pada kodifikasi

Bentuk Tabel Referensi Kodifikasi Status Kepegawaian SDMK adalah sebagai berikut :

(30)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 30 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN

3. Kodifikasi Program Studi SDMK

Kodifikasi Program Studi SDMK merupakan sistem koding yang dibuat berdasarkan Sistem Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) Dikti (http://forlap.dikti.go.id/), Kementerian Ristek dan Dikti. Digunakan sebagai referensi pada seluruh instrumen Pemetaan Data SDMK untuk mengetahui jenis-jenis Pendidikan SDMK sesuai dengan jenjang dan program studi yang ditempuh SDMK. Beberapa koding tambahan juga di masukkan untuk beberapa kode yang tidak tercantum pada database Dikti. Berikut Struktur Tabel Referensi Kodifikasi Program Studi SDMK

Tabel 3.8.

Tabel Referensi : Kodifikasi Progam Studi SDMK

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Program Studi Terdiri dari 5 Digit Kode, Digit 1 menyatakan rumpun SDMK, Digit 2 menyatakan Subrumpun SDMK, Digit 3-4 menyatakan Jenis, dan Digit 5 menyatakan Status Kepegawaian

2. Rumpun Ketenagaan Menyatakan Nomenklatur dari jenis SDMK pada kodifikasi 3. Strata (Jenjang) Pendidikan Menyatakan Rumpun SDMK 4. Nomenklatur (Program Studi) SDMK

Menyatakan Sub Rumpun SDMK sesuai Rumpun

(31)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 31 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN Bentuk Tabel Referensi Kodifikasi Program Studi SDMK adalah sebagai berikut

4. Kodifikasi Fasyankes

Kodifikasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) SDMK merupakan sistem kodifikasi yan diambil dari berbagai sumber untuk mendefinisikan fasyankes tertentu sesuai dengan tipe, kelas, dan koordinat lokasinya. Berikut Struktur Tabel Referensi Kodifikasi Fasyankes

Tabel 3.9.

Tabel Referensi : Kodifikasi Fasyankes

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Unit Merupakan Sistem koding untuk mengidentifikasi Fasyankes menurut kewilayahan dan Tipe Fasyankes. Sumber Data dari Koding ini terdiri dari Pusdatin (Puskesmas), Ditjen BUK (Rumah Sakit), dan sumber lainnya 2. Tipe Fasyankes Menyatakan Tipe Unit Fasyankes 3. Kelas Menyatakan Kelas Tipe Unit Fasyankes 4. Koordinat (Longitude) Menyatakan Koordinat Longitude dari

(32)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 32 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN NO VARIABEL KETERANGAN

5 Koordinat (Latitude) Menyatakan Koordinat Latitude dari Fasyankes

6 Kode Provinsi Menyatakan Kode Provinsi berdasarkan Tabel Referensi Provinsi

7 Kode Kab/Kota Menyatakan Kode Kabupaten/Kota berdasarkan Tabel Referensi Kabupaten/Kota

8 Kode Unit (Old) Menyatakan Kode Unit Fasyankes sebelumnya. Hanya diisi jika Fasyankes pernah berubah Koding

9 Nama Provinsi Menyatakan Nama Provinsi

10 Nama Kab/Kota Menyatakan Nama Kabupaten/Kota

Bentuk Tabel Referensi Kodifikasi Fasyankes adalah sebagai berikut

5. Kodifikasi Kabupaten

Kodifikasi Kabupaten/Kota merupakan sistem koding yang dibuat untuk mengidentifikasi Kewilayahan dalam konteks Kabupaten/Kota. Kode Kabupaten yang digunakan bersumber dari Badan Pusat Statistik dan Kementerian Dalam Negeri. Berikut Struktur Tabel Referensi Kodifikasi Kabupaten/kota

(33)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 33 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN

Tabel 3.10.

Tabel Referensi : Kodifikasi Kabupaten

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Kabupaten Terdiri dari 4 Digit, Digit 1-2 menyatakan Kode Provinsi, Digit 3 : 1-6 menyatakan kabupaten, 7 menyatakan kota, Digit 4 menyatakan Urutan

2. Nomenklatur(Nama Kabupaten)

Menyatakan Nomenklatur dari nama Kabupaten

3. Kode Provinsi Menyatakan Kodifikasi Provinsi

Bentuk Tabel Referensi Kodifikasi Kabupaten/kota adalah sebagai berikut

6. Kodifikasi Provinsi

Kodifikasi Provinsi merupakan sistem koding yang dibuat untuk mengidentifikasi Kewilayahan dalam konteks wilayah Provinsi. Kode Provinsi yang digunakan bersumber dari Badan Pusat Statistik dan Kementerian Dalam Negeri. Berikut Struktur Tabel Referensi Kodifikasi Provinsi

(34)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 34 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN

Tabel 3.11.

Tabel Referensi : Kodifikasi Progam Studi SDMK

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Provinsi Terdiri dari 2 Digit yang menyatakan Koding Provinsi

2. Nama Provinsi Menyatakan Nomenklatur / Nama Provinsi

Bentuk Tabel Referensi Kodifikasi Provnsi adalah sebagai berikut

7. Daftar Organisasi Profesi

Daftar Organisasi Profesi adalah tabel bantu untuk mengetahui Jenis Profesi kesehatan dan Organisasi Profesi yang menaungi nya. Struktur Tabel Daftar Organisasi Profesi adalah sebagai berikut

(35)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 35 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN

Tabel 3.12.

Tabel Referensi : Daftar Organisasi Profesi

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Profesi Tenaga

Kesehatan

Menyatakan Jenis Profesi Tenaga esehatan

2. Rumpun Ketenagaan Menyatakan Rumun Tenaga Kesehatan 3. Nama Organisasi

Profesi

Menyatakan Nama Organisasi Profesi

Bentuk Tabel Daftar Organiasi Profesi adalah sebagai berikut

PROFESI NAKES RUMPUN NAKES NAMA ORGANISASI PROFESI

01. DOKTER 01. Medis Ikatan Dokter Indonesia (IDI) 02. DOKTER GIGI 01. Medis

Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)

03. PERAWAT 03. Keperawatan

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

04. TERAPIS GIGI DAN MULUT (PERAWAT GIGI)

10. Keteknisian Medis

Persatuan Perawat Gigi Nasional Indonesia (PPGI)

05. PENATA ANESTESI (PERAWAT ANESTESI)

10. Keteknisian Medis

Ikatan Perawat Anestesi Indonesia (IPAI)

06. BIDAN 04. Kebidanan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) 07. APOTEKER 05. Kefarmasian Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) 08. TEKNIS KEFARMASIAN

(FARMASI NON APOTEKER) 05. Kefarmasian

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI)

09. KESLING

07. Kesehatan Lingkungan

Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLII)

8. Jenis Pelatihan

Jenis Pelatihan menyatakan Rumpun jenis Pelatihan berdasarkan Permenkes Nomor 844 Tahun 2006. Struktur Tabelnya sebagai berikut

Tabel 3.13.

Tabel Referensi : Jenis Pelatihan

NO VARIABEL KETERANGAN

1. ID Menyatakan nomor urut

2. Jenis Pelatihan Menyatakan Jenis Pelatihan berdasarkan Permenkes Nomor 844 Tahun 2006

(36)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 36 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN Bentuk Tabel Referensi Jenis Pelatihan adalah sebagai berikut

9. Akreditasi Pelatihan

Akreditasi Pelatihan menyatakan Akreditasi Pelatihan berdasarkan Permenkes Nomor 844 Tahun 2006. Struktur Tabelnya sebagai berikut

Tabel 3.14.

Tabel Referensi : Kodifikasi Progam Studi SDMK

NO VARIABEL KETERANGAN

1. ID Menyatakan ID Akreditasi Pelatihan

2. Akreditasi Pelatihan Menyatakan Status Akreditasi Pelatihan

(37)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 37 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN

10. Kodifikasi Diklat

Kodifikasi Diklat merupakan Sistem Kodifikasi yang diambil dari Permenkes Nomor 844 Tahun 2006 yang menyatakan jenis Pelatihan secara Detail. Struktur Tabel Kodifikasi Diklat adalah sebagai berikut :

Tabel 3.15.

Tabel Referensi : Kodifikasi Diklat

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Diklat Terdiri dari 9 Digit Kode, menyatakan rumpun, jenis, dan detail jenis pelatihan

2. Jenis Diklat Menyatakan Nama Jenis Pelatihan 3. Detail Jenis Diklat Menyatakan Detail Jenis Pelatihan

Bentuk Tabel Referensi Kodifikasi Diklat adalah sebagai berikut

11. Jenis Visa

Jenis visa menyatakan Jenis Visa yang dibuat oleh SDMK Warga Negara Asing yang bekerja di Fasyankes di Indonesia. Struktur Tabel jenis visa adalah sebagai berikut :

(38)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 38 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN

Tabel 3.16.

Tabel Referensi : Jenis Visa

NO VARIABEL KETERANGAN

1. ID Menyatakan ID visa

2. Jenis Visa Menyatakan Jenis Visa

Bentuk Tabel Referensi Jenis Visa adalah sebagai berikut

12. Kodifikasi Negara

Kodifikasi Negara menyatakan Kode Negara berdasarkan Standar ISO Internasional. Digunakan untuk mendefinisikan Asal Negara dari SDMK Warga Negara Asing. Struktu Tabel kodifikasi Negara adalah sebagai berikut :

Tabel 3.17.

Tabel Referensi : Kode Negara

NO VARIABEL KETERANGAN

1. Kode Negara Terdiri dari 2-3 Digit menyatakan kode Negara sesuai protokol komunikasi internasional 2. Kode Negara (ISO) Menyatakan kode negara berdasarkan standar

ISO internasional

(39)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 39 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN Bentuk Tabel Referensi Kodifikasi Negara adalah sebagai berikut

3.2 Aplikasi Pemetaan SDM Kesehatan (Versi 3.4)

Aplikasi Pemetaan SDM Kesehatan adalah sebuah tools untuk membantu pengelola data SDMK dalam mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data dan informasi SDMK secara Offline. Aplikasi ini dikembangkan dengan berbasis Desktop dengan pemrograman Foxpro. Aplikasi ini dapat digunakan secara langsung tanpa harus terkoneksi dengan jaringan Internet.

Secara Umum, untuk dapat menjalankan Aplikasi Pemetaan Data SDMK diperlukan spesifikasi minimal yaitu :

1. PC/laptop pentium 4 atau lebih 2. Memory 256mb DDR atau lebih 3. Hardisk /Flashdisk 4 Gb

4. Koneksi internet, pada :

5. Update Online (kirim data ke bank data) 6. Update data (secara periodik)

(40)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 40 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN 7. Resolusi Layar Minimal : 1024 x 768 px

Berikut akan dijelaskan lebih dalam bagaimana pemanfaatan Aplikasi Pemetaan SDMK.

A. Instalasi Aplikasi Pemetaan SDMK

Aplikasi Pemetaan SDMK didesain untuk dapat di install dan digunakan dengan mudah. Berikut Tahapan Instalasi Aplikasi Pemetaan SDMK :

1. Persiapan Folder

Untuk instalasi Aplikasi Pemetaan SDMK, diperlukan 2 file yg disiapkan, yaitu Register_gis.rar dan SISDMK_New.rar. Pastikan Anda memiliki software Winrar / Winzip untuk dapat meng-extract kedua File tersebut.

2. Extract Register GIS

Extract File Register_gis.rar di Laptop / Komputer Anda pada Drive C:/ seperti petunjuk dibawah ini

- Klik 1 kali pada file Register_gis.rar kemudian klik kanan, pilih

(41)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 41 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN - Setelah Muncul Panel Pilihan pada Aplikasi Winrar, pada panel

sebelah kanan, klik pada lokasi Extract files, yaitu di Drive C:/ dan klik tombol

3. Instalasi Register_gis

- Buka Folder Register_gis yang sudah di extract di Driver C:/

Klik disini

(42)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 42 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN - Untuk melakukan Instalasi, Klik pada registerocx.BAT, kemudian

akan muncul eksekuti script seperti pada layar

4. Instalasi Aplikasi Pemetaan SDMK

a. Extract File SISDMK_New.rar di Laptop / Komputer Anda pada Drive C:/ dengan cara :

- Klik 1 kali pada file SISDMK_New.rar kemudian klik kanan, pilih Extract Files..

- Setelah Muncul Panel Pilihan pada Aplikasi Winrar, pada panel sebelah kanan, klik pada lokasi Extract files, yaitu di Drive C:/ dan klik tombol

(43)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 43 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN - Buka Folder SISDMK_New yang sudah di extract di Driver C:/

- Klik Kanan Pada Icon , Kemudian pilih Send To >> Desktop

(Create Shortcut) agar aplikasi Pemetaan SDMK dapat diakses

langsung melalui Desktop di Laptop atau Komputer pengguna.

Klik disini

(44)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 44 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN - Untuk dapat menjalankan Aplikasi Pemetaan SDMK, Klik 2x pada

Icon (Shortcut) SISDMK.exe

5. Login Aplikasi Pemetaan SDMK

Aplikasi Pemetaan SDMK disertai dengan Login Form, agar tidak sembarang orang dapat menggunakan/memanipulasi Data yang ada di aplikasi. Untuk Login, jalankan dulu aplikasi dengan melakukan klik 2 x pada icon / Shortcut Aplikasi

- Tampilan halaman login Aplikasi Pemetaan SDMK terlihat seperti pada gambar dibawah ini

- Untuk login Aplikasi, masukkan Username dan Password Aplikasi sesuai yang diberikan oleh Administrator.

B. Input Data Aplikasi Pemetaan SDMK

Input Data pada Aplikasi Pemetaan dapat menggunakan 2 motode, yaitu metode import dan metode input langsung. Berikut dijelaskan masing-masing metode input.

1. Import Data

Metode Import Data adalah dengan cara menginput/update data terlebih dahulu Form Pemetaan SDMK kemudian dari Aplikasi Pemetaan SDMK adalah Form A1 tersebut diimport langsung. Untuk dapat di import pada Aplikasi Pemetaan SDMK, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

(45)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 45 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN - Pada saat penyimpanan Data Terakhir, pastikan Active Sheet yang

berlaku adalah pada Lokasi Form A1.

- Buka Aplikasi Pemetaan SDMK, pilih menu Home >> Import Data

- Pada Menu import Data, klik pada Tombol Import Data, masukkan File excel Form SDMK yang sudah di edit, kemudian klik SIMPAN, setelah selesai import data akan muncul Notifikasi

Klik OK

Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

KLIK DISINI

(46)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 46 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN 2. Input Data Langsung

Selain menggunakan metode Import Data, Aplikasi Pemetaan SDMK juga dilengkai dengan tools untuk menginput data secara langsung di Aplikasi. Berikut langkah-langkahnya :

- Buka Aplikasi Pemetaan SDMK, Login kemudian pilih menu Data

SDMK

(47)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 47 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN - Terdapat 2 menu, Data SDM Kesehatan, dan Lihat Data, untuk

menginput Data SDMK, dari Menu Data SDM Kesehatan, klik tombol Add, masukkan data sesuai kolom yang tersedia.

(48)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 48 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN 3.3 Bank Data dan Informasi SDM Kesehatan

Bank Data dan Informasi SDMK merupakan Aplikasi Berbasis Web yang digunakan untuk memvalidasi hasil dari Aplikasi Pemetaan SDMK. Untuk dapat mengakses Bank Data dan Informasi SDMK dapat menggunakan Browser

dengan alamat URL

http://bppsdmk.kemkes.go.id/sdmk.

A. Login Bank Data dan Informasi SDMK

Untuk dapat login pada Bank Data dan Informasi SDMK, pastikan Anda telah memiliki Username dan Password yang benar. Langkah-langkah Login adalah sebagai berikut :

- Buka Browser, masukkan URL

http://bppsdmk.kemkes.go.id/sdmk

,

kemudian akan muncul halaman Login seperti gambar dibawah ini :

- Masukkan Username dan Password sesuai yang telah diberikan oleh Administrator, kemudian klik tombol Login, jika login sukses, kemudian akan muncul halaman utama Website.

(49)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 49 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN B. Validasi /Sinkronisasi Data SDMK pada Bank Data dan Informasi SDMK

Tools utama dari Bank Data dan Informasi SDMK adalah validasi Data SDMK yang sudah diupload melalui Aplikasi Pemetaan SDMK. Untuk melakukan Validasi / Sinkronisasi Data SDMK pada Bank Data SDMK, Login terlebih dahulu pada Web Bank Data dan Informasi SDMK.

- Dari Menu Utama, pilih menu Data SDMK >> Sinkronisasi dan

Normalisasi Data >> Sync. Data Aplikasi Pemetaan SDMK

- Menu Sync Data Aplikasi Pemetaan SDMK akan menampilkan halaman seperti dibawah ini :

(50)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 50 III INSTRUMEN PEMETAAN DATA SDM KESEHATAN - Untuk mem-validasi daftar SDMK yang sudah di eksport melalui Aplikasi

Pemetaan Klik jumlah Data yang sudah di input. Lakukan Sinkronisasi Data jika sudah tidak ditemukan Data yang BELUM VALID.

- Selanjutnya, untuk Sinkronisasi Data Klik tombol Sinkronisasi pada Daftar yang akan di sinkronisasi.

Klik disini

(51)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 51 IV GAMBARAN INFORMASI PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM (PPSDM) KESEHATAN

BAB IV

GAMBARAN INFORMASI PENGEMBANGAN DAN

PEMBERDAYAAN SDM (PPSDM) KESEHATAN

4.1 Gambaran Informasi PPSDM Kesehatan Berdasarkan Form Pemetaan SDM Kesehatan

Form Pemetaan Data SDMK dilengkapi dengan Pelaporan Sederhana yang terbagi dalam 7 model report yang disebut Dashboard. Masing-masing report menggambarkan keadaan data yang di entry melalui Form Pemetaan Data SDMK. Berikut dashboard Informasi yang diperoleh dari Form Pemetaan : 1. Dashboard 1 (Rekapitulasi SDMK di Fasyankes)

2. Dashboard 2 (Pemenuhan standar SDM Kesehatan di Puskesmas) 3. Dashboard 3 (Pemenuhan Standar SDM Kesehatan di Rumah Sakit) 4. Dashboard 4 (Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan)

5. Dashboard 5 (Pelatihan SDMK )

6. Dashboard 6 (Ijin Dan Registrasi Tenaga Kesehatan) 7. Dashboard 7 (Rekapitulasi SDMK WNA Di Fasyankes)

Selain Dashboard, pada Instrumen Pemetaan Data SDM Kesehatan juga dilengkapi dengan Output Indikator Kinerja Rencana Strategis Kementerian Kesehatan di Bidang SDM Kesehatan. Indikator yang dapat dilihat pada Instrumen diantaranya adalah :

8. Indikator Kinerja I Renstra Kementerian Kesehatan (Gambaran Puskesmas yang memiliki 5 Tenaga Kesehatan Promotif dan Preventif di Indonesia) 9. Indikator Kinerja II Renstra Kementerian Kesehatan (Gambaran RS Tipe C

Milik Pemda yang memiliki 4 Dokter Spesialis Dasar dan 3 Dokter Spesialis Penunjang)

10. Indikator Kinerja III Renstra Kementerian Kesehatan (Gambaran SDM Kesehatan yang ditingkatkan Kompetensinya melalui Pendidikan dan Pelatihan)

(52)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 52 IV GAMBARAN INFORMASI PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM (PPSDM) KESEHATAN Detail Masing-masing Dashboard dijelaskan dalam uraian berikut :

1. Dashboard 1 (Rekapitulasi SDMK di Fasyankes)

Dashboard 1 merupakan hasil rekapitulasi otomatis dari input Data Individual Keadaan SDMK di Fasyankes. Data yang di input akan di lakukan validasi kodifikasinya oleh Sistem, kemudian direkap berdasarkan isian kodifikasi SDMK dan Kodifikasi Program Studi masing-masing tenaga.

Jenis Informasi yang disajikan diantaranya jumlah Fasyankes yang terdata pada pemetaan Data SDMK, Jumlah SDM Kesehatan berdasarkan Rumpun Ketenagaan, Jumlah SDM Kesehatan berdasarkan jenjang pendidikan, dan Jumlah SDM Kesehatan masing-masing Rumpun ketenagaan.

Berikut Gambaran masing-masing Output pada Dashboard 1 :

Rekapitulasi Fasyankes yang tercakup pada Pemetaan Data SDMK

Output 1 pada Dashboard 1 menunjukkan Jumlah Fasyankes yang terdata pada Pemetaan Data SDMK. Jika User menambahkan Fasyankes baru, maka Jumlah dan Proporsi pada Grafik akan otomatis berubah. Perubahan / penambahan data Fasyankes dapat dilakukan pada tabel master kodifikasi fasyankes.

(53)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 53 IV GAMBARAN INFORMASI PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM (PPSDM) KESEHATAN

Rekapitulasi SDMK berdasarkan Rumpun SDMK

Output 2 pada Dashboard 1 menunjukkan Jumlah SDM Kesehatan yang terdata pada Format Individu A1 berdasarkan hasil cleaning data pada Kodifikasi SDMK. Setiap penambahan Data Individual baru pada Form A1, maka Jumlah dan Proporsi pada Grafik akan otomatis berubah. Perubahan / penambahan data SDMK ini dapat dilakukan pada form Individual A1.

Rekapitulasi SDMK berdasarkan Jenjang Pendidikan SDMK

Output 3 pada Dashboard 1 menunjukkan Jumlah SDM Kesehatan yang terdata pada Format Individu A1 berdasarkan Cleaning data pada kodifikasi Program Studi SDMK. Setiap penambahan Data Individual baru pada Form A1, maka Jumlah dan Proporsi pada Grafik akan otomatis berubah. Perubahan / penambahan data SDMK ini dapat dilakukan pada form Individual A1.

(54)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 54 IV GAMBARAN INFORMASI PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM (PPSDM) KESEHATAN

Rekapitulasi SDMK berdasarkan Sub Rumpun SDMK

Output 4 s/d 13 pada Dashboard 1 menunjukkan Jumlah SDM Kesehatan yang terdata pada Format Individu A1 berdasarkan Cleaning data pada kodifikasi SDMK yang di detailkan lagi dari Rumpun SDMK. Sub rumpun yang dimunculkan pada output ini diantara nya untuk Tenaga Medis, Perawat, Farmasi, Kesehatan Masyrakat, Kesehatan Lingkungan, Gizi, Keterapian Fisik, Keteknisian Medis, Teknik Biomedika, Asisten Tenaga Kesehatan, dan Tenaga Penunjang Kesehatan.

2. Dashboard 2 (Pemenuhan standar SDM Kesehatan di Puskesmas)

Pemenuhan Standar Ketenagaan di Puskesmas merupakan salah satu indikator Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014, Terdapat Standar minimal pemenuhan Tenaga Kesehatan di Puskesmas minimal 9 Jenis Tenaga, diantaranya Dokter, Dokter Gigi, Perawat, Bidan, Tenaga Farmasi, Kesehatan Masyarakat, Sanitarian, Gizi, dan Ahli Teknologi Laboratorium. Pada Output ini disajikan Informasi pemenuhan Standar Minimal Tenaga Kesehatan di Puskesmas berdasarkan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014.

(55)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 55 IV GAMBARAN INFORMASI PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM (PPSDM) KESEHATAN

Jumlah Pemenuhan Standar Ketenagaan di Puskemas (Keadaan, dan Kekurangan Tenaga)

Output 1 pada Dashboard 2 menunjukkan Pemenuhan Standar Ketenagaan Puskesmas yang terdiri dari Jumlah Puskesmas, Jumlah Tenaga Kesehatan per Jenis Tenaga Minimal, Jumlah Puskesmas yang sesuai Standar, Jumlah Puskesmas yang Kurang dari Standar, dan kekurangan Tenaga Kesehatan pada masing-masing Jenis Tenaga.

Rekapitulasi Ketiadaan Tenaga Kesehatan di Puskesmas(5 Tenaga Promotif dan Preventif, 9 Jenis Nakes Minimal)

(56)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 56 IV GAMBARAN INFORMASI PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM (PPSDM) KESEHATAN Output 2 pada Dashboard 2 menunjukkan rekapitulasi ketiadaan Tenaga

Kesehatan di Puskesmas, berdasarkan 5 Tenaga Promotif dan Preventif (farmasi, kesmas, sanitarian, gizi,dan analis laboratorium), 9 Jenis Nakes Minimal (dokter, dokter gigi, perawat, bidan, farmasi, kesmas, sanitarian, gizi, dan analis laboratorium).

Tabel Distribusi 9 Jenis Nakes Minimal di Puskesmas

Output 3 pada Dashboard 2 menunjukkan rekapitulasi ketiadaan Tenaga Kesehatan di Puskesmas, berdasarkan 5 Tenaga Promotif dan Preventif (farmasi, kesmas, sanitarian, gizi,dan analis laboratorium), 9 Jenis Nakes Minimal (dokter, dokter gigi, perawat, bidan, farmasi, kesmas, sanitarian, gizi, dan analis laboratorium).

3. Dashboard 3 (Pemenuhan Standar SDM Kesehatan di Rumah Sakit)

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit mengamanatkan bahwa setiap Rumah Sakit diklasifikan berdasarkan kelas dan Tiap kelas Rumah Sakit memiliki Standar minimal dalam pemenuhan tenaga nya. Output pada Dashboard 3 menyajikan informasi Pemenuhan Standar Minimal Ketenagaan di Rumah Sakit. Jenis tenaga yang direkapitulasi diantaranya Dokter Spesialis (Spesialis Anak, Spesialis Obgyn, Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Bedah, Spesialis Radiologi, Spesialis Rehab Medik, Spesialis Anestesi, Spesialis Pat Klinik, Spesialis Pat Anatomi, Spesialis Jantung & Pembuluh Darah, Spesialis Mata, Spesialis THT, Spesialis Jiwa, Spesialis Saraf, dan Spesialis Paru), dokter umum,dokter gigi, dokter gigi Spesialis, Perawat, Bidan, Apoteker, Tenaga

(57)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 57 IV GAMBARAN INFORMASI PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM (PPSDM) KESEHATAN Teknis Farmasi, Ahli Lab Medik, Kesehatan Masyarakat, Sanitarian, Tenaga

Gizi.

Jumlah Pemenuhan Standar Ketenagaan di Rumah Sakit (Keadaan, dan Kekurangan Tenaga)

Output pada Dashboard 3 menunjukkan Pemenuhan Standar Ketenagaan Rumah Sakit yang terdiri dari Jumlah Rumah Sakit, Jumlah Tenaga Kesehatan, Kebutuhan Standar, dan Kekurangan Tenaga Kesehatan.

(58)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 58 IV GAMBARAN INFORMASI PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM (PPSDM) KESEHATAN

5. Dashboard 5 (Pelatihan SDMK )

Text text

6. Dashboard 6 (Ijin Dan Registrasi Tenaga Kesehatan) Text text

(59)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 59 IV GAMBARAN INFORMASI PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM (PPSDM) KESEHATAN

7. Dashboard 7 (Rekapitulasi SDMK WNA Di Fasyankes)

Text text

8. Indikator Kinerja I Renstra Kementerian Kesehatan (Gambaran Puskesmas yang memiliki 5 Tenaga Kesehatan Promotif dan Preventif di Indonesia)

(60)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 60 IV GAMBARAN INFORMASI PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM (PPSDM) KESEHATAN Text text

9. Indikator Kinerja II Renstra Kementerian Kesehatan (Gambaran RS Tipe C Milik Pemda yang memiliki 4 Dokter Spesialis Dasar dan 3 Dokter Spesialis Penunjang)

Text text

Text text

10. Indikator Kinerja III Renstra Kementerian Kesehatan (Gambaran SDM Kesehatan yang ditingkatkan Kompetensinya melalui Pendidikan dan Pelatihan)

(61)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 61 IV GAMBARAN INFORMASI PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM (PPSDM) KESEHATAN 4.2 Gambaran Informasi PPSDM Kesehatan dari Aplikasi Pemetaan

SDM Kesehatan

Aplikasi Pemetaan SDMK bertujuan untuk memperudah pengelola data dan Informasi SDMK dalam mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data dan Infromasi SDMK dengan mudah. Sesuai dengan fungsinya, Aplikasi dilengkapi dengan report yang dapat juga dihasilkan dari Form A1 – Pemetaan Data SDMK. Masing-masing report menggambarkan keadaan data yang di entry maupun di import melalui Form Pemetaan Data SDMK. Berikut dashboard Informasi yang diperoleh dari Form Pemetaan :

1. Indikator Kinerja I Renstra Kementerian Kesehatan (Gambaran Puskesmas yang memiliki 5 Tenaga Kesehatan Promotif dan Preventif di Indonesia) 2. Indikator Kinerja II Renstra Kementerian Kesehatan (Gambaran RS Tipe C

Milik Pemda yang memiliki 4 Dokter Spesialis Dasar dan 3 Dokter Spesialis Penunjang)

3. Rekapitulasi Tenaga Strategis di Puskesmas

(62)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 62 IV GAMBARAN INFORMASI PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM (PPSDM) KESEHATAN 5. Rekapitulasi Tenaga Strategis di Rumah Sakit

6. Rekapitulasi Tenaga Promotif dan Preventif di Rumah Sakit 7. Rekapitulasi SDMK yang belum Diploma III

8. Rekapitulasi Dokter yang Praktek lebih dari 1 Tempat Praktek

9. Pemenuhan Standar Minimal Puskesmas (Permenkes No 75 Tahun 2014) 10. Pemenuhan Standar Minimal Rumah Sakit (Permenkes No 56 Tahun 2014) 11. Rekapitulasi Seluruh SDMK yang di entry melalui Aplikasi Pemetaan SDMK Detail dari Masing-masing Report disajikan dalam uraian dibawah ini :

1. Indikator Kinerja I Renstra Kementerian Kesehatan (Gambaran Puskesmas yang memiliki 5 Tenaga Kesehatan Promotif dan Preventif di Indonesia)

Yang termasuk 5 tenaga kesehatan adalah farmasi, Gizi, Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan, Analis Kesehatan. Untuk menampilkan Puskesmas yang memiliki 5 Tenaga Kesehatan Promotif dan Preventif dengan memilih nama kabupaten/Kota pada combo box. Pertama kita klik tab “Indikator I” (sebelah kiri) kemudian memilih kabupaten/kota pada combo box selanjutnya mengklik tombol “Proses”. Maka akan tampil grafik seperti dibawah ini. Jenis Grafik dapat dirubah model/bentuknya dengan

(63)

Pedoman Pemetaan Data SDM Kesehatan Tahun 2016 | BAB 63 IV GAMBARAN INFORMASI PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM (PPSDM) KESEHATAN cara mengubah chart type (sebelah kanan bawah). Selain tombol proses ada

juga tombol lainnya seperti tombol “simpan”. Kegunaan dan fungsinya dapat dilihat tabel bawah ini

No Tombol Fungsi

1 Simpan Menyinpan hasil tampilan berdasarkan nama kabupaten/kota dalam bentuk image

2 Kab/Kota

Membuat tabel Puskesmas yang memiliki 5 Tenaga Kesehatan Promotif dan Preventif dalam bentuk excel berdasarkan kabupaten/kota

3 All Membuat tabel Puskesmas yang memiliki 5 Tenaga dalam bentuk excel berdasarkan semua kabupaten/kota 4 Close Menutup jendela

2. Indikator Kinerja II Renstra Kementerian Kesehatan (Gambaran RS Tipe C Milik Pemda yang memiliki 4 Dokter Spesialis Dasar dan 3 Dokter Spesialis Penunjang)

Yang termasuk 4 Dokter Spesialis Dasar dan 3 Dokter Spesialis Penunjang adalah 4 dokter spesialis dasar meliputi dokter spesialis, dokter, dokter gigi spesialis, dokter gigi sedangkan 3 dokter spesialias penunjang meliputi dokter spesialis anak, dokter spesialis obsgyn dan dokter spesialis bedah.

Gambar

Tabel Referensi : Kodifikasi Status Kepegawaian SDMK
Tabel Referensi : Kodifikasi Fasyankes
Tabel Referensi : Kodifikasi Kabupaten
Tabel Referensi : Kodifikasi Progam Studi SDMK
+6

Referensi

Dokumen terkait

Buku Pedoman Perhitungan Beban Kinerja Dosen Universitas Syiah Kuala disusun sesuai dengan Pedoman Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga buku Panduan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk peserta didik SMK Kesehatan

Buku Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Imunisasi ini merupakan kumpulan dari beberapa reverensi buku panduan pelayanan imunisasi di Puskesmas, diharapkan dapat membantu

66 tahun 2006 tentang Pedoman Manajemen SDM Kesehatan dalam Penanggulangan Bencana.. Buku Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan

Buku Pedoman Pelaksanaan Akreditasi Pelatihan di Bidang Kesehatan ini disusun sebagai acuan bagi penyelenggara pelatihan dalam melaksanakan akreditasi pelatihan, dengan tujuan

Buku Pedoman Standar Nasional Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) disusun sebagai acuan bagi penanggung jawab program PKPR di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/ Kota

Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Usia Balita Bagi Tenaga Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan disusun sebagai acuan bagi tenaga kesehatan

Pengendalian Panduan Buku Panduan merupakan buku yang berisi pedoman untuk mahasiswa dan dosen dalam menempuh prosedur administrasi yang berlaku di STIMA IMMI Bagian layanan