• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

E. Instrumen Penelitian

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal-soal berbentuk uraian yang diberikan dalam bentuk postes. Instrumen tes ini diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pokok bahasan relasi dan fungsi, dimana tes yang diberikan kepada kedua kelas tersebut sama. Instrumen tes ini berjumlah 8 butir soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada pokok bahasan relasi dan fungsi.

Berikut adalah kisi-kisi tes kemampuan berpikir kritis yang akan diujicobakan:

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis matematis Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator Berpikir Kritis Matematis No. soal Jumlah Soal 3.5. Menyajikan fungsi dalam berbagai bentuk relasi, pasangan berurut, rumus fungsi, tabel, grafik dan diagram

Memahami pengertian fungsi Memfokuskan pertanyaan

1 2

Menyatakan contoh fungsi dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk pasangan berurut, tabel, grafik, diagram ke dalam notasi fungsi

3

Menyajikan fungsi dalam bentuk pasangan berurut, tabel, grafik, diagram, dan notasi fungsi

Memberikan alasan

2 2

Membedakan relasi yang merupakan fungsi dan bukan fungsi

4

Menentukan nilai fungsi untuk berbagai nilai variabel.

Membuat kesimpulan

7a 1

Menentukan nilai fungsi untuk berbagai nilai variabel.

Membuat alternatif cara lain dalam menyelesaikan masalah 7b 1

Menentukan nilai fungsi untuk berbagai nilai variabel.

Membuat langkah-langkah penyelesaian masalah 5 2

Perolehan data kemampuan berpikir kritis matematis memerlukan adanya penskoran terhadap jawaban siswa untuk tiap butir soal. Kriteria penskoran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skor rubrik yang dimodifikasi dari Peter A. Facione dan Noreen C. Facione (1994) seperti disajikan pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.3

Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa No. Indikator yang

diukur

Respon Siswa Terhadap Soal Skor 1 Elementary

Clarification (Memfokuskan Pertanyaan)

Dapat merumuskan pertanyaan namun kurang tepat

1 Dapat merumuskan pertanyaan dengan benar

2 Dapat merumuskan pertanyaan dengan benar dan bisa mengidentifikasi kriteria-kriteria untuk mempertimbangkan jawaban yang mungkin namun kriteria tersebut kurang tepat

3

Dapat merumuskan pertanyaan dengan benar dan bisa mengidentifikasi kriteria-kriteria untuk mempertimbangkan jawaban yang mungkin dengan benar

4

2 Basic Support (Memberikan Alasan)

Dapat memberikan alasan tetapi tidak sesuai dengan jawaban yang dikemukakan

1 Dapat menemukan informasi dari soal yang diberikan dan bisa memilih informasi yang penting dan memberikan alasan sesuai jawaban yang dikemukakan namun penjelasan yang diberikan kurang akurat.

2

Dapat menemukan innformasi dari soal yang diberikan, bisa memilih informasi yang penting, bisa memilih strategi yang benar dalam menyelesaikannya dan alasan yang diberikan sudah tepat namun penyediaan bukti masih kurang.

3

Dapat menemukan informasi dari soal yang diberikan, bisa memilih informasi yang penting, bisa memilih strategi yang benar dalam menyelesaikannya dan alasan yang akurat berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh

4

3 Inference (Membuat Kesimpulan)

Dapat menemukan hal-hal yang penting untuk membuat kesimpulan

1 Dapat menemukan hal-hal yang penting untuk membuat kesimpulan tetapi

kesimpulan yang dibuat kurang tepat

Dapat menemukan hal-hal yang penting untuk membuat kesimpulan dan kesimpulan yang dibuat benar namun kurang lengkap.

3

Dapat menemukan hal-hal yang penting untuk membuat kesimpulan dan kesimpulan tersebut benar dan lengkap.

4 4 Inference (Membuat Alternatif Cara Lain dalam Menyelesaikan Masalah)

Dapat menemukan hal-hal penting untuk membuat alternatif cara lain

1 Dapat menemukan hal-hal penting untuk membuat alternatif cara lain dan membuat alternatif cara lain dalam menyelesaikan masalah namun alternatif tersebut kurang tepat

2

Dapat menemukan hal-hal penting untuk membuat alternatif cara lain dan membuat alternatif cara lain dalam menyelesaikan masalah namun alternatif tersebut kurang lengkap

3

Dapat menemukan hal-hal penting untuk membuat alternatif cara lain dan membuat alternatif cara lain dalam menyelesaikan masalah secara tepat

4 5 Strategies and Tactics (Membuat Langkah-langkah Penyelesaian Masalah)

Dapat menemukan informasi dalam soal

tetapi kurang tepat dalam

mengkomunikasikannya

1

Dapat menentukan masalah, menyeleksi informasi yang digunakan serta membuat langkah-langkah penyelesaian masalah tetapi langkah-langkah tersebut kurang tepat

2

Dapat menentukan masalah, menyeleksi informasi yang digunakan serta membuat langkah-langkah penyelesaian masalah tetapi langkah-langkah tersebut kurang lengkap

3

Dapat menentukan masalah, menyeleksi informasi yang digunakan serta bisa membuat langkah-langkah penyelesaian masalah dengan benar dan melakukan perhitungan dengan tepat hingga menemukan solusi dari masalah tersebut

4

Sebelum instrumen tes digunakan terlebih dahulu dilakukan uji content validity ratio oleh pakar, kemudian instrumen tersebut diujicobakan terlebih dahulu kepada siswa untuk mengetahui apakah instrumen tersebut memenuhi

uji persyaratan instrumen yaitu, uji validitas dan uji reliabilitas. Selain itu juga, untuk mengetahui tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Uji persyaratan tersebut meliputi :

1. Uji Validitas

Validitas yang digunakan adalah validitas item, yaitu ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut. Sebelum dilakukan uji coba instrumen tes kemampuan berpikir kritis ke siswa, terlebih dahulu peneliti melakukan penilaian instrumen tersebut kepada para ahli yaitu dengan memberikan form penilaian instrumen.

Penilaian instrumen tes oleh para ahli ini dimaksudkan untuk memperoleh uji validitas isi instrumen tes kemampuan berpikir kritis matematis dengan menggunakan metode Content Vailidity Ratio (CVR). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :4

⁄ Keterangan:

CVR = Konten validitas rasio (Content Validity Ratio) = Jumlah penilai yang menyatakan item soal esensial N = Jumlah penilai

Validitas isi dengan metode CVR dilakukan pada tiap item soal. Jika nilai CVR tidak memenuhi signifikansi statistik yang ditentukan dari tabel nilai minimum CVR yang disajikan Lawshe maka soal tersebut tidak valid dan akan dihilangkan.

Penilaian para ahli ini melibatkan 12 orang ahli dalam bidang matematika diantaranya 2 orang dosen dan 10 orang guru. Dari 10 soal yang diuji dengan CVR, didapat 7 soal valid dengan minimum skor 0,56.

Setelah dilakukan uji validitas isi dengan CVR, selanjutnya peneliti melakukan uji coba instrumen tes kepada 24 orang siswa. Pengukuran validitas

4

C. H Lawshe. (1975). A Quantitative Approach to Content Validity. By Personnel Psychology, INC. h. 567-568.

instrumen tes dapat ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut.5



 

  2 2 2 2 ) ( ) ( ) )( ( y y N x x N y x xy N rxy Keterangan :

rxy = koefisien korelasi validitas instrumen. N = banyaknya siswa yang mengikuti tes. x = skor siswa pada setiap butir soal. y = skor total pada seluruh siswa.

Uji validitas instrumen dilakukan untuk membandingkan hasil perhitungan dengan pada taraf signifikansi 5%, dengan terlebih dahulu menetapkan derajat kebebasan yaitu dk = n – 2. Soal dikatakan valid jika nilai . Sebaliknya soal dikatakan tidak valid jika nilai

. Berdasarkan hasil perhitungan validitas dari 8 butir soal yang diuji, diperoleh 8 butir soal tersebut valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keterpercayaan hasil tes. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf keterpercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Artinya, suatu tes memiliki reliabilitas yang baik jika alat ukur itu memilki konsistensi yang handal walau dikerjakan oleh siapapun (dalam level yang sama), dimanapun dan kapanpun. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus alpha cronbach:6

( )

Keterangan:

= Koefisien reliabilitas tes. = Banyaknya butir item valid.

= Varian total.

5

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), Cet. I, h. 87.

6

= Jumlah varians skor tiap-tiap item.

Klasifiakasi Interpretasi Uji reliabilitas adalah sebagai berikut : Tabel 3.4

Klasifikasi Interpretasi Uji Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Interpretasi

Sangat Baik

0,60 < ≤ 0,80 Baik 0,40 < ≤ 0,60 Cukup 0,20 < 0,40 Rendah 0,00 < 0,40 Sangat Rendah

Berdasarkan perhitungan reliabilitas instrumen diperoleh nilai 0,76. Maka instrumen tersebut dapat disimpulkan memiliki kriteria reliabilitas tinggi, dan memenuhi persyaratan instrumen yang memiliki ketetapan jika digunakan. 3. Indeks Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran untuk setiap item soal menunjukkan apakah butir soal itu tergolong sukar, sedang atau mudah. Untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap butir soal berbentuk uraian digunakan rumus:7

Keterangan :

= Indeks Kesukaran item ke-i.

= jumlah skor yang diperoleh responden pada item ke-i.

JS = Jumlah skor maksimum item ke-i dikali dengan jumlah responden. Klasifikasi interpretasi indeks kesukaran tiap butir soal yang digunakan adalah sebagai berikut :8

7

Ibid., h. 223.

8

Tabel 3.5

Klasifikasi Interpretasi Indeks Kesukaran

Nilai IK Interpretasi

0,00 < IK ≤ 0,30 Sukar 0,30 < IK ≤ 0,70 Sedang

0,70 < IK ≤ 1,00 Mudah

Berdasarkan hasil perhitungan uji tingkat kesukaran diperoleh 7 butir soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 1 butir soal dengan tingkat kesukaran mudah.

4. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan sebuah soal untuk membedakan antara siswa yang menjawab dengan benar (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang menjawab salah (berkemampuan rendah). Untuk mengetahui daya pembeda tiap butir soal digunakan rumus:9

Keterangan :

D = Daya Pembeda.

BA = Jumlah skor siswa kelompok atas. BB = Jumlah skor siswa kelompok bawah. JA = Skor maksimum siswa kelompok atas. JB = Skor maksimum siswa kelompok bawah.

Klasifikasi interpretasi daya pembeda tiap butir soal yang digunakan adalah sebagai berikut:10

9

Ibid., h. 228.

10

Tabel 3.6

Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda

Nilai DP Interpretasi

0,00 - 0,20 Jelek

0,21 - 0,40 Cukup

0,41 - 0,70 Baik

0,71 - 1,00 Baik sekali

Berdasarkan hasil perhitungan uji daya pembeda soal diperoleh 6 soal memilki daya pembeda cukup, 1 soal baik, dan 1 soal jelek.

Berikut adalah rekap hasil uji validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, dan daya pembeda:

Tabel 3.7

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen No. Soal Validitas Indeks Kesukaran Daya Pembeda Keterangan

1 Valid Sedang Cukup Digunakan

2 Valid Mudah Cukup Digunakan

3 Valid Sedang Cukup Digunakan

4 Valid Sedang Cukup Digunakan

5 Valid Sedang Cukup Digunakan

6 Valid Sedang Jelek Digunakan

7a Valid Sedang Cukup Digunakan

7b Valid Sedang Baik Digunakan Derajat Reliabilitas 0,76

F. Teknik Analisis Data

Dokumen terkait